25/01/2025
Pohon Cabai Subur dan Petani Baik
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, hiduplah seorang petani bernama Pak Darto. Ia terkenal sebagai petani yang rajin dan baik hati. Kebunnya tidak terlalu luas, tetapi penuh dengan aneka tanaman yang dirawat dengan sepenuh hati. Di sudut kebun itu, tumbuhlah pohon cabai yang sangat subur.
Pohon cabai itu berbeda dari yang lain. Daunnya hijau mengkilap, batangnya kokoh, dan buah-buahnya lebat, berwarna merah menyala seperti bara api. Semua orang di desa sering bertanya pada Pak Darto, apa rahasia di balik pohon cabainya yang subur. Namun, Pak Darto hanya tersenyum dan berkata, "Rahasia pohon ini sederhana: kasih sayang dan doa."
Setiap pagi, sebelum memulai pekerjaannya, Pak Darto berbicara kepada pohon cabai itu. "Hai, pohon cabai. Terima kasih sudah tumbuh subur dan memberi hasil yang melimpah. Semoga engkau tetap kuat," katanya sambil menyiram air dengan lembut. Ia tidak pernah menggunakan pupuk kimia berlebihan, hanya kompos alami yang ia buat sendiri dari dedaunan kering.
Suatu hari, desa itu dilanda kekeringan panjang. Tanaman di ladang-ladang warga mulai layu, bahkan mati. Namun, pohon cabai Pak Darto tetap tegak berdiri, daunnya segar dan buahnya terus bermunculan. Banyak petani lain yang kebingungan dan bertanya kepada Pak Darto bagaimana caranya pohon cabainya bisa bertahan.
Pak Darto tidak pelit ilmu. Ia mengundang para petani ke kebunnya dan menunjukkan cara membuat kompos alami serta bagaimana merawat tanah agar tetap subur meski tanpa hujan. "Tanaman itu seperti makhluk hidup, kawan. Kalau kita rawat dengan sabar dan ikhlas, mereka akan memberi yang terbaik," katanya.
Berkat ilmu dan kebaikan hati Pak Darto, banyak petani di desa itu yang berhasil menyelamatkan ladang mereka. Pohon cabai subur milik Pak Darto pun semakin dikenal sebagai simbol harapan dan ketekunan. Hingga kini, setiap kali warga desa memanen hasil ladang mereka, mereka selalu mengingat pesan Pak Darto: kasih sayang dan doa adalah kunci dari segala keberhasilan.
Sejak saat itu, desa kecil itu tidak hanya dikenal sebagai desa yang subur, tetapi juga sebagai desa yang penuh kehangatan dan saling berbagi, seperti semangat yang ditanam oleh Pak Darto dan pohon cabainya.
Semoga menghibur pejuang tani..