Abuwafa Ruqyah Center

Abuwafa Ruqyah Center Melayani Ruqyah, Bekam, PAZ, Pijat Refleksi.

12/07/2020

Mohon maaf, kalo ada yg mau konsul RUQYAH, silakan chat wa 082155355410...GRATIS

21/05/2019

*"Kode Etik" Bangsa Jin Terhadap Orang Beriman*

By M. Nadhif Khalyani

Kita sering mendengar kisah Jin yang menawarkan bantuan kepada Nabi Sulaiman as. Bentuk bantuan yang ajaib, yakni memindahkan istana Bilqis.

Demikian juga kisah sejenis, beberapa hadits menyebutkan tentang jin yang bisa menculik, terbang dan lainnya.

Kisah kisah kemampuan jin ini begitu "melegenda".

Kisah Aladin dan Lampu Ajaib di timur tengah, hingga kisah Bandung Bondowoso di Indonesia juga tidak lepas dari nuansa eksplorasi terhadap kekuatan bangsa jin.

Di tambah lagi tayangan di TV yang menggambarkan kekuatan jin dengan dramatis, seolah bangsa tersebut bisa melakukan apa saja yang mereka mau terhadap kita.

Namun Islam memberikan penjelasan yang lebih tepat dalam masalah ghaib ini.

Dimensi jin terbatas, dan dibatasi oleh adab/etika yang tidak boleh dilanggar. Terutama terhadap orang orang beriman.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ

“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “setan tidak akan memasuki rumahnya” maksudnya adalah setan yang membangkang (mengganggu) bukan yang lainnya. (Shahih Ibnu Hibban, 3:59)

Hadits hadits diatas menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa kekuatan jin itu menjadi terbatasi, terhalang dan tidak bebas disebabkan karena Manusia tersebut beriman, menyebut Asma Alloh dan membaca Al Qur'an.

Mereka memang punya kekuatan, namun kekuatan itu seolah tidak berfungsi, disebabkan karena kedurhakaan mereka dan karena kedurhakaan tersebut berhadapan dengan orang beriman, yang senantiasa membaca doa atau menyebut Asma Nya.

Dari Abul Malih dari seseorang, dia berkata, “Aku pernah diboncengi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir. Aku pun mengatakan, “Celakalah setan”. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang,

لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ

“Janganlah kamu ucapkan ‘celakalah setan”, karena jika kamu mengucapkan demikian, setan akan semakin besar seperti rumah. Lalu setan pun dengan sombongnya mengatakan, ‘Itu semua terjadi karena kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah “Bismillah”. Jika engkau mengatakan seperti ini, setan akan semakin kecil sampai-sampai dia akan seperti lalat.” (HR. Ahmad 5:95 dan Abu Daud 4982 dan dishahihkan al-Albani)

Dalam bahasa yang sedikit berbeda, *Syaikh Ali Murtadho* dalam bukunya, menjelaskan, meskipun jin memiliki berbagai kemampuan hebat dan gerakan yang mengagumkan, namun hal itu dibatasi dan diikat oleh aturan dan hukum hukum Alloh. Oleh karena itu, mereka tidak dapat leluasa berbuat apa saja terhadap orang beriman dan orang Islam. Tidak sebagaimana mereka bisa berbuat hal itu kepada komunitas mereka atau kepada orang orang kafir. ( Bagaimana Menolak Sihir, hal 25)

Ini adalah adab dan batas batas yang tidak boleh dilanggar, dan syetan tidak akan mampu melanggarnya.

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah duduk dan saat itu ada seseorang yang makan tanpa membaca bismillah hingga makanannya tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebtu ke mulutnya, ia mengucapkan, “Bismillah awwalahu wa akhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa dan beliau bersabda, “Setan terus makan bersamanya hingga. Ketika ia menyebut nama Allah (bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud no. 3768, Ahmad 4: 336 dan An Nasai dalam Al Kubro 10113. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Al Hakim menshahihkan hadits ini dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Al Mutsanna bin ‘Abdurrahman mengatakan hadits ini hasan dan memiliki berbagai penguat. Lihat Majma’ Az Zawaid, 5: 22).

Hadits ini menunjukkan bahwa setan itu berusaha terlibat pada makanan yang tidak disebut nama Allah (membaca: bismillah) saat dimakan. Lalu jika seseorang mengingat Allah (mengucap bismillah) di tengah-tengah makan walau makanan tersisa sedikit, *maka diharamkan pada setan apa yang telah dimakan sebelumnya.* Juga hadits di atas menunjukkan bahwa setan bisa muntah. Lihat Bahjatun Nazhirin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaly, 2: 48.

*Syaikh Riyadh Samahah,* menjelaskan dengan kalimat sedikit berbeda, bahwa apa yang telah disebut Asma Alloh atasnya, maka syetan tidak berhak dan tidak mampu menyentuhnya. Jika mereka memaksakan diri, maka mereka akan hancur.
Ini adalah batas batas yang tidak bisa dilanggar oleh mereka.

Inilah sebabnya, meski meski bangsa jin memiliki kekuatan tertentu, tidak serta merta kekuatan itu begitu bisa digunakan, terhadap orang beriman, yang senantiasa berdzikir, menyebut Asma-NYA dan membaca Kalam-NYA.

Wallohua'lam

Apa implikasi penjelasan diatas terhadap proses diagnosa ruqyah?

Nah ini yang agak panjang pembahasannya, mungkin perlu ketemu kopdar.

Baarakallohu fiikum.

*Pilih Mana Menangis Dan Tertawa?*_Sisi Terapi Qur'ani Yang Terlupa_By M. Nadhif KhalyaniAl Qur'an memberikan isyarat lu...
05/05/2019

*Pilih Mana Menangis Dan Tertawa?*

_Sisi Terapi Qur'ani Yang Terlupa_

By M. Nadhif Khalyani

Al Qur'an memberikan isyarat luar biasa penting bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam hal terapi.

Ada hal unik yang Alloh sebutkan di Al Quran yakni menangis dan tertawa. Apakah istimewanya 2 hal ini hingga Alloh sebut keduanya di Al Qur'an?

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى

dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. (An-Najm: 43)

Ibnu Katsir Menjelaskan yang dimaksud ayat ini adalah Dia menciptakan hamba-hamba-Nya dapat tertawa dan menangis, juga menciptakan penyebab keduanya; keduanya merupakan sikap yang bertentangan.

Menangis dan tertawa adalah Rahmat Alloh, betapa Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan penjagaan sempurna atas diri, tubuh dan psikis kita dengan mekanisme yang begitu sempurna.

Ternyata menahan menangis justru tidak baik, begitu juga tidak pernah tertawa juga tidak baik.

Bukan saja tidak baik secara psikis tetapi juga tidak baik secara fisik.

Mari kita simak penjelasan berikut,

Dari Tribunnews.com. William Frey, seorang ahli biokimia dan direktur Dry Eye and Tears Research Center di Mineapolis (AS) telah meneliti hal ihwal air mata ini selama 15 tahun dan menulis hasilnya dalam buku berjudul Crying: The Mystery of Tears.

Orang biasanya merasa lebih baik atau lega setelah menangis.

Hal ini mungkin disebabkan oleh keluarnya zat-zat kimia yang terbentuk selama stres emosional, melalui air mata.

Frey menemukan bahwa kelenjar air mata mengkonsentrasikan dan mengeluarkan mangan (Mn) dari tubuh.

Konsentrasi mangan, mineral yang terlibat dalam perubahan suasana hati (mood), ternyata 30 kali lebih besar daripada dalam serum darah.

Selain itu, ada perbedaan antara air mata iritasi dan air mata emosional.

Air mata emosional mengandung protein 24% lebih tinggi daripada air mata iritasi.

Sementara itu, Sebuah studi tentang air mata menemukan bahwa, air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa air mata membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat air mata.

Air mata mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkephalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. (Dokter sehat.com)

Dan masih ada banyak manfaat lain dari menangis ...

Bagaimana dengan tertawa??

Para peneliti telah melakukan berbagai penelitian untuk menyelidiki manfaat tertawa secara mendalam, termasuk di antaranya Dr. Lee Berk dan Dr. Stanley Tan dari The Loma Linda University, California.

Diantara manfaat tertawa, sebagai berikut

1. Menurunkan tekanan darah

Bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, tertawa adalah obat murah dan praktis untuk menormalkan tekanan darah. Tertawa bisa mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
Bahkan, cara ini juga efektif untuk mereka yang memiliki tekanan darah normal.

2. Mengurangi hormon stres

Dengan mengurangi tingkat hormon stres, juga bisa mengurangi kecemasan dan stres yang berdampak pada tubuh.

Selain itu, pengurangan hormon stres dapat menyebabkan kinerja sistem kekebalan tubuh lebih tinggi

3. Meningkatkan fungsi jantung

Tertawa adalah latihan kardio yang hebat, terutama bagi mereka yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik lainnya karena cedera atau sakit.

Ini membuat jantung memompa dan membakar kalori dalam jumlah yang sama per jam saat berjalan dengan kecepatan lambat sampai sedang.

5. Mengaktifkan sel T

Sel T adalah sel sistem kekebalan khusus yang harus diaktifkan oleh tubuh. Saat kita tertawa, Kita mengaktifkan sel T yang membantu melawan penyakit.

6. Memicu pelepasan endorfin

Endorfin adalah obat penghilang rasa sakit alami. Dengan tertawa, kita bisa melepaskan endorfin yang membantu meringankan rasa sakit kronis, dan membuat kita merasa lebih baik.(kompas.com)

Al Qur'an mengisyaratkan Menangis dan Tertawa ratusan tahun yang lalu, ternyata memiliki hikmah yang sangat berharga bagi kita.

Menangis adalah salah satu jalan keluar membersihkan emosi negatif yang terpendam dalam batin. Tertawa memberikan 'nutrisi' batin.

Jika terhadap hal yang manusiawi dan duniawi saja, menangis dan tertawa dalam urusan dunia saja bermanfaat, bagaimana lagi jika kesedihan tangisan itu karena Takut Pada Alloh, tangisan karena takut pada siksa neraka? Tentu akan jauh lebih berharga dan lebih bermanfaat, dunia dan akhirat.

Jika bahagia muncul dari tawa karena urusan dunia saja bermanfaat, maka bagaimana lagi dengan kebahagiaan atas datangnya hidayah, kebahagiaan atas janji syurga, bahagia dan syukur atas Iman, bahagia Krn ridho terhadap takdir dll?

Tentu hal ini jauh lebih bermakna dan bermanfaat, dunia dan akhirat.

Inilah sisi terapi Qur'ani yang tidak boleh terlewatkan, yakni mengajak untuk menangis karena Alloh dan menumbuhkan bahagia dan syukur pada NYA.

Jika tak mampu pada tingkatan itu, tetap jangan ragu untuk menangis dan tertawa sejenak.

Karena pada keduanya ada kebaikan, selama dalam batas yang benar.

_Menangislah, jangan malu dan jangan ditahan lagi...biarkan air mata itu meleleh..._

_Tertawalah, jangan lupa tersenyum, bergembira dan bersyukur hari ini dan seterusnya..._

Baarakallohu fiikum.

Tribunnews.com menyajikan berita terkini Indonesia, daerah, olahraga, sepakbola, seleb dan lifestyle

26/03/2019

*Ruqyah Untuk Memudahkan Kelahiran*

By _M Nadhif Khalyani_
RLC Indonesia

Melahirkan adalah momentum penting, tidak hanya bagi wanita yang akan melahirkan tersebut saja, tetapi momentum sangat serius bagi suami, dan seluruh keluarga.

Terkadang dalam masa kelahiran, wanita menghadapi beberapa kendala, hingga sulit proses kelahiran janinnya. Tak jarang, suami, atau keluarga yang panik dalam situasi seperti ini mencari jalan pintas dengan mendatangi dukun, melakukan hal hal yang menyimpang dari tuntunan Islam.

Berikut ini salah satu cara, sesuai Sunnah untuk membantu mempermudah proses kelahiran.

a. Suami dan istri memperbanyak istighfar, taubat dan saling memaafkan

b. Meminta maaf kepada kedua orang tua serta meminta doa mereka

c. Membacakan ayat ayat ruqyah pada wanita tersebut.

Berikut rinciannya.

_Syaikh Ibnu al-Utsaimin_ pernah ditanya ayat tertentu yang bisa dibaca untuk memudahkan wanita yang sedang melahirkan, beliau menjawab :

Saya tidak mengetahui adanya satu hadis yang menyebutkan hal ini.

Akan tetapi jika ada orang yang membaca ruqyah di dekat wanita hamil yang sedang kontraksi, dengan ayat yang maknanya menunjukkan janji kemudahan, misalnya ayat:

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan Allah tidak menghendaki kesulitan untuk kalian.”

(QS. Al-Baqarah: 185)

Atau ayat yang berbicara tentang kehamilan atau melahirkan, misalnya ayat,

وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِه

“Tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (p**a) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya.”

(QS. Fathir: 11)

Atau bisa juga membaca firman Allah,

إِذَا زُلْزِلَتِ الأَرْضُ زِلْزَالَهَا . وَأَخْرَجَتِ الأَرْضُ أَثْقَالَهَا

“Apabila bumi digoncangkan dengan keras. Dan bumi mengeluarkan beban beratnya.”
(QS. Az-Zalzalah: 1–2)

Membaca beberapa ayat di atas, insya Allah bermanfaat dan mujarab dengan izin Allah. Dan semua ayat Alquran bisa jadi obat. Jika orang yang membaca ruqyah dan yang diruqyah beriman dengan pengaruh dan dampak baik Alquran, maka akan memberikan hasil yang baik. Karena Allah berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَسَاراً

“Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82).

_(http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_1210.shtml)_

Dikutip dari _www.konsultasisyariah.com_

Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:

إذا عسر على المرأة ولدها تكتب هاتين الآيتين والكلمتين في صحيفة ثم تغسل وتسقى منها، وهي: بسم الله الرحمن الرحيم لا إله إلا الله العظيم الحليم الكريم، سبحان الله رب السموات ورب الارض ورب العرش العظيم ” كأنهم يوم يرونها لم يلبثوا إلا عشية أو ضحاها ” [ النازعات: 46 ]. ” كأنهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا إلا ساعة من نهار بلاغ فهل يهلك إلا القوم الفاسقون “

“Jika seorang wanita kesulitan ketika melahirkan, maka Anda tulis dua ayat berikut secara lengkap di lembaran, kemudian masukkan ke dalam air dan kucurkan kepada dia, yaitu kalimat:

_Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim Subhanallahi Rabbil ‘Arsyil ‘Azhim Al Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin._

(Tiada Ilah Kecuali Allah yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya Arsy Yang Agung, Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam)

كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْۤا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰٮهَا٪

"Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari."
_(QS. An-Nazi'at 79: Ayat 46)_

Dan baca

_Ka’annahum yauma yarauna maa yu’aduna lams yalbatsuu illa saa’atan min naharin balaagh._ (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup. QS. Al Ahqaf (46): 35)

_(Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, 16/222. Dar Ihya’ At Turats)_

Dikutip dari _dakwatuna.com_

Jika ragu dengan metode "tulisan" maka cukup dibaca berulang ulang sebagai bacaan ruqyah sebagaimana penjelasan Syaikh Utsaimin.

Alhamdulillah islam memberikan jalan keluar atas semua masalah yang kita hadapi.

Jalan yang diberikan Islam lebih sederhana, mudah dan in syaa Alloh berkah.

Semoga bermanfaat.

Baarakallohu fiikum

17/03/2019

*KESURUPAN KARENA _JIN DAN PSIKIS_*

By _M. Nadhif Khalyani_
Diposting di RLC Indonesia

Kesurupan adalah fenomena yang sudah lazim dikenal dalam masyarakat kita.

Hanya saja, masyarakat belum memiliki kesepakatan dalam memaknai kesurupan tersebut.

Kesurupan telah dikenal dalam banyak literatur pengobatan, termasuk di dalam dunia ruqyah.

Tema yang mirip dengan kesurupan juga di kenal di dunia psikologi. Di psikologi, ada beberapa kondisi pasien, yang dalam dunia ruqyah lazim dikenal sebagai kesurupan dan gangguan jin.

Misalnya, istilah histeria, split personality dan lainnya.

_(Mohon maaf jika salah istilah, sy hanya mencoba menggambarkan kondisi, bukan fokus pada istilah)_

Para terapis ruqyah, memandang bahwa kejadian kejadian tersebut adalah efek dari gangguan jin. Sedangkan para psikolog, berpendapat bahwa hal tersebut adalah fenomena kejiwaan.

Dua sudut pandang ini, terkadang membuat kita sebagai pasien, bimbang menentukan langkah terapi yang terbaik untuk diri kita atau keluarga kita.

Dalam tema ini, ada salah satu literatur yang mencoba 'mengakomodir' dua sudut pandang ini.

Beliau adalah, Syaikh Al Murtadho As Sayyid.
Dalam buku beliau, beliau mengakomodir 2 kondisi dalam kasus kesurupan.

Menurut beliau, _Kesurupan_ bisa dimaknai sebagai 2 kondisi :

a. _Murni gangguan jin._

Gangguan jenis ini sangat spesifik sifatnya. Hal ini sudah sangat dikenal oleh terapis ruqyah Syar'iyyah. Pasien akan mengalami perubahan sifat, ucapan, ada interaksi 2 arah dg terapis, intensitas gangguan melemah seiring dibacakan ayat Qur'an, dan lain lain.

Banyak gejala yang mengindikasikan bahwa kejadian kesurupan tersebut adalah murni ulah jin.

b. _Histeria Nafsiah dan Insyiqaqiyah_

Beliau membuat istilah baru : _akal batini,_ untuk menggambarkan kondisi pada sebagian pasien.

Akal dapat menggerakkan peristiwa histeris dan membuat pasien mengalami histeria (kesurupan) disebabkan oleh peristiwa peristiwa emosional dimasa lalu (histeria nafsiah).

Pasien kadang tidak mengerti apa yang terjadi, dia muncul sebagai sosok pribadi yang berbeda dari kepribadian aslinya. Pada kasus ini, terkadang adalah histeria Insyiqaqiyah (split personality).

Namun juga terkadang adalah ulah jin yang melekat pada dirinya di masa lalu.

Terkadang akal batini atau psikis lah yang muncul dalam reaksi kesurupan. Pada kasus seperti ini, intensitas gangguan tidak melemah seiring dengan proses ruqyah, gangguan bahkan dapat melemah hanya dengan diberikan obat penenang atau dibius.

Beliau mencoba memberikan konsep yang mengakomodir 2 sudut pandang terhadap kesurupan.

Bisa dilihat di buku beliau, hal 85-89.

Konsep ini, secara aplikatif memang demikian adanya.

Ada kondisi kesurupan dikarenakan ulah jin dan ada p**a kesurupan tersebut adalah masalah psikis.

Namun, persoalan yang muncul kemudian adalah, bagaimana membedakan kasus Kesurupan karena masalah kejiwaan (psikis) dan gangguan jin???

Ini bukan hal mudah. namun bagi terapis yang terbiasa mengamati hal ini, akan menemukan perbedaan signifikan.

Dalam terapi, pemahaman terhadap konsep ini, membuat kita merasa sangat perlu untuk memperbanyak diskusi sebelum proses ruqyah dilakukan.

Karena dengan data yang banyak maka terapis bisa meletakkan persoalan/kondisi pasien secara lebih 'adil'

Sudut pandang ini juga bermanfaat bagi terapis untuk 'melihat' pasien dengan sudut pandang lebih utuh.

Dan yang terpenting, setelah memahami hal ini adalah,

_wajib bagi kita memberikan nasihat nasihat Qur'ani dalam terapi, selain membacakannya saat proses ruqyah._

Semoga di lain kesempatan bisa kita lanjutkan teknis untuk membedakan 2 jenis Kesurupan ini. Aamiin.

Wallohua'lam

Baarakallohu fiikum
====================

*Contoh Kesurupan Karena Psikis*

_Bagian 2 - CM Treatment Case_

By M. Nadhif Khalyani
Diposting di RLC Indonesia

Artikel ini adalah penjabaran teknis dari artikel sebelumnya, bahwa _ada sebagian_ gangguan kesurupan, sejatinya bukanlah gangguan jin, tetapi masalah psikis. _Wallohua'lam._

Suatu saat, sekitar tahun 2011, ada seorang akhwat bercerita tentang gangguan dan keluhan yang selama ini dirasakannya.

Tema pembicaraan ruqyah di waktu itu lebih banyak berkutat tentang kesurupan dan 'kehebohan' yang beliau alami saat ruqyah massal maupun saat diterapi oleh peruqyah.

Bercerita lah beliau, via SMS tentang 'kehebohan' saat ruqyah biasanya.

Reaksi keras, berontak, melawan hingga berkelahi dengan para terapis.

Kejadian ini senantiasa berulang, dari ruqyah ke ruqyah yang beliau jalani.

Saya tidak bisa membantu meruqyah beliau, karena beliau ada di luar p**au.

Satu satunya yang bisa saya lakukan saat itu hanyalah diskusi, dan mencoba membantu meng-analisa.

Seiring waktu diskusi, dugaan saya, ini bukan case sihir, juga bukan kasus jin "turunan" seperti kesimp**an kesimp**an sebelumnya.

Akhirnya saya bertanya _tentang keluarganya,_ tentang ayah, ibu, adik, kakak dan semua hal yang terjadi dalam keluarganya.

Dari sekian pembicaraan, ketemu beberapa data trauma dan emosi negatif masa lalu.

Diantaranya, beliau pernah mengalami 'pelecehan seksual', yang dilakukan oleh sang ayah dan kakak kandungnya sendiri. Ada beberapa kejadian lain yang menambah emosi negatif dalam dirinya.

Apakah ada konsep Islam dalam _terapi emosi negatif?_

Ada....

Sangat banyak disebutkan di Al Qur'an dan kitab kitab tazkiyatunnufus.

Setelah yakin sumber masalahnya, saya menyarankan pada beliau untuk mulai membaca kitab kitab tazkiyatunnufus, _tentang_ berlapang dada, _tentang_ memaafkan, _tentang_ kedudukan orang tua, _tentang_ berbakti dan hal hal lain seputar tazkiyatunnufus.

Setelah beberapa waktu, beliau menceritakan bahwa mulai bisa _menempatkan diri dalam semua emosi negatif yang pernah dialami, mengerti dan menyadari bagaimana seharusnya bersikap terhadap realita._

Dan, hal yang menakjubkan terjadi.

Beliau hadir di majelis ruqyah massal berulang kali, dan Alloh takdirkan semua keluhan dan kehebohan reaksi ruqyah hilang total. In syaa Alloh hingga hari ini.

Proses coaching tentu tidak sesimple tulisan ini, ada beberapa hal dan titik kritis yang perlu diuraikan, tidak bisa tergesa-gesa.

Dan dalam situasi seperti inilah, saat terbaik menanamkan nilai-nilai Qur'ani. Mengurai emosi negatif dengan sudut pandang Al Qur'an dan Sunnah. Saat emosi negatif tersebut terurai, maka dengan sendirinya, jin tersebut terlepas, biidznillah, in syaa Alloh.

24/02/2019

_Seri Ruqyah

*Kenapa ada yg melakukan ruqyah ada yg disembukan oleh Alloh & ada yg tidak sembuh.....???*

Ruqyah adalah do'a-do'a & dzikir-dzikir yg ada hikmah & rahasia dibalik waktu pengabulannya dari Alloh.

Inilah hikmahnya ada yg segera dikabulkan ( dg disembuhkan oleh lewat ruqyah & ada yg belum disembuhkan oleh Alloh )

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits,

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:

*[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,*

*[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan*

*[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”*

Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”

*HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid.*

Maka terus & teruslah dalam berdo'a dg menengadahkan tangan kita kepada Alloh dan rutinkan melakukan ruqyah buat diri kita bagi yg sedang diuji oleh Alloh dg gangguan jin, sihir & penyakit lainnya, jangan isti'jal ( tergesa-gesa ingin segera dikabulkan, segera minta disembuhkan, dsb) , kemudian putus asa dan meninggalkan do'a ( ruqyah syar'iyyah ) karena

*ASY SYIFAA'U BIYADILLAHI WAHDAH ( KESEMBUHAN MUTLAK DI TANGAN ALLOH)*

Teruslah meminta, berharap dg kesungguhan dlm tiap untaian kalimat do'a-do'a ( ruqyah ) kita.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

*لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِسْتِعْجَالُ قَالَ: يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ*

_“Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdo’a bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdo’a. Kemudian seseorang bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdoa?’ Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, ‘Sungguh aku telah berdo’a dan berdo’a, namun tak juga aku melihat do’aku dikabulkan’, lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut.”_

*(HR. Muslim, no. 2735)*

15/02/2019

*RUQYAH PEMAKAN HARTA HARAM*

Sempat ada suatu video yg sempat viral di medsos yang diceritakan seorang syeikh tentang kejadian nyata mengenai seorang pegawai lembaga ribawi yang kuburannya menjadi hangus ketika digali kembali.

Kali ini saya juga kejadian nyata yang saya alami sendiri dan orangnya pun masih ada & semoga Allah berikan hidayah pada beliau.

Kejadian ini bermula beberapa bulan yang lalu, yang mana kami diminta tolong oleh seorang teman untuk meruqyah adiknya.

Awalnya sang adik mengalami masalah pada ibadahnya, di mana dia menjadi malas sholat bahkan tidak mau kalau disuruh untuk salat, sering menyendiri dan hampir tidak mau bergaul dengan siapa saja.

Pada hari yang ditentukan kamipun mulai melakukan terapi Al-Qur'an,singkat cerita (biar seperti di tv,gak ditunjukkan proses langsung skip ke ruqyahnya) tak lama kemudian sang adik tiba-tiba kesurupan, dia berteriak-teriak dan memukul-mukul apa saja yang ada di dekatnya.

Melihat hal tersebut keluarga menjadi sangat panik karena sebelumnya belum pernah terjadi hal yang demikian, karena melihat dari riwayatnya sang ayah pernah meminta bantuan berapa kali ke peruqyah namun hasil yang didapatkan tidak pernah se-extreme ini reaksinya. Mungkin hanya muntah, dadanya sesak atau merasa merinding serta reaksi yang ringan-ringan saja ketika di ruqyah.

keadaan sang anak pada saat itu yang menjadi tidak karuan, maka keluarga menjadi sangat panik berinisiatif untuk turut serta membaca Al-Qur'an dengan tujuan supaya si setan tersebut cepat keluar dari diri sang anak. Namun ketika keluarga dari anak ini membacakan Al-Qur'an yang dibacakan dengan tergesa-gesa dalam keadaan panik,kemudian saya memilih menarik diri dan berdiam karena suasana sangat crowded. saya membiarkan keluarganya yang melanjutkan membacakan Al-Qur'an.

Perlu diketahui sebelumnya historis sang ayah adalah seorang yang tekun dalam beribadah, dan juga seorang yang mengamalkan sunnah sesuai dengan ajaran agama selain itu juga beliau sering memberikan nasehat mengenai masalah agama pada banyak orang.

namun ketika beliau melakukan ruqyah dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an terhadap anaknya yang terjadi adalah sebaliknya setan yang ada didalam anaknya sudah terlihat lemas itu tiba-tiba berdiri dan menjadi kuat & segar kembali seperti mendapatkan suntikan energi.

selain itu dia mengatakan "percuma engkau membacakan ayat-ayat Alquran, meskipun sampai khatam, tidak akan berhasil mengusirku dari tubuh ini!, sedangkan dirumah ini semua masih melakukan maksiat, maksiat semua!,hasil yang dimakan pun dari maksiat!".

Kemudian saya mencoba untuk dapatkan informasi mengapa bisa begitu, dan ternyata setelah saya dapatkan dan saya tarik kesimp**an ternyata alasannya sang ayah adalah seorang pegawai senior di sebuah lembaga ribawi yang ada di kota ini tentunya banyak yg kenal bagi para eks-bankers dengan beliau. (Mari doakan semoga beliau diberikan hidaya supaya bisa segera keluar)

Dan dari situ akhirnya saya ditunjukkan
hujjah oleh Allah suatu pelajaran yang berharga bagaimana kebenaran Al-Qur'an & hadist.

bahwasanya ada sebuah hadist nabi yang mengatakan bahwa yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi:
*"Tidaklah tumbuh daging dari makanan, kecuali neraka lebih utama untuknya"*

Serta hadist Muslim yang berbunyi :
*"seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama pergi-pergian mengangkat kedua tangannya ke langit tinggi tinggi dan berdoa ya Robbi ya Robbi sementara makanan haram minuman yang haram pakaiannya haram dan daging tumbuh dari yang haram maka bagaimana doanya bisa terkabulkan"*

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika masih ada harta haram yang melekat di tubuh kita, yang telah berwujud daging, energi atau pakaian yg kita pakai lalu kita memohon-mohon segera diberikan pertolongan dan kemudahan dalam menyelesaikan musibah kita. Akankah Allah akan menolong kita? Masih pantaskah kita memohon sedangkan kita tidak mau meninggalkannya?

Dan saya menjadikan hal ini sebuah pelajaran yang sangat berharga sekali, bagaimana seorang yang rajin beribadah, rajin sholat, puasa sunnah dan amalan2 lainnya hampir tidak pernah putus namun ketika dia melakukan dosa besar yang tidak mau dia tobati & tinggalkan (memamakan harta haram dari hasil riba).

Tidakkah dia menjadi seorang yang merugi kelak diakhirat? karena amalan yang yg dia lakukan menjadi sangat sia-sia dan tertolak semuanya, dan ketika dia tidak mau melepaskannya Allah memberikan sinyal kepada dirinya dengan cara anaknya kesurupan ketika diruqyah dan setan tersebut tertawakan beliau ketika membaca Alquran dengan tujuan meruqyah.

Bisakah anda bayangkan bagaimana siksa yang akan dia terima di akhirat kelak? sedangkan di dunia saja dia sudah ditertawakan & direndahkan oleh setan seperti itu gara-gara banyak sekali harta haram yang masih melekat di tubuhnya?
Padahal Allah juga telah berfirman kepada hamba²-Nya yang mengaku beriman bahwasanya ada suatu peringatan dari Allah dlm Q.S. Al-Baqarah (2 : 275)
..فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
.. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. *Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.*

naudzubillahimindzalik, bayangkan saudaraku seumpama kita belum juga mendapatkan hidayah dan tiba² ajal menjemput kita gara2 kita masih merasa nyaman menikmati duniawi dan menganggap semua itu (kematian,akhirat yg kekal, hari pembalasan masih sangat jauh) ingatlah Allah telah memperingatkan kita dalam Q.S. Al-Mu'minūn (23: 114)

قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"

22.Al-Ḥajj : 47
.. وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
.. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal semacam itu dan semoga kita selalu mendapatkan hidayah dari Allah sehingga kita bisa Istiqomah dalam berhijrah.

Semoga dapat mengambil manfaat serta pelajaran dari kisah yang saya sampaikan.

Barakallahu fiikum

Wayzhu, @ Rehab hati Jember

Address

Jalan Kebun Karet No 33 Rt 14 Rw 07 (dekat Kantor Balitra) Loktabat Utara
Banjarbaru
70714

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:45
Tuesday 09:00 - 17:45
Wednesday 09:00 - 17:45
Thursday 09:00 - 17:45
Saturday 09:00 - 17:45
Sunday 09:00 - 17:45

Telephone

+6282155355410

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Abuwafa Ruqyah Center posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Abuwafa Ruqyah Center:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram