Kunci The Power

Kunci The Power Kunci The Power"
Adalah Laku Spiritual Hakikat Hidup. Mengenal Dzat Maha Suci Hidup. Secara Pribadi dan Mendalam. Secara Mendalam dan Pribadi.

Permanently closed.

Meniti Jalan Kembali Kepada Asal Usul Sangkan Paraning Dumadi Dan Mengenal Dzat Maha Suci-Tuhan.

08/12/2025

Ada hal pahit yang baru kita sadari, ketika sudah terlalu banyak, berbuat dan memberi tanpa sadar, lupa menjaga diri sendiri, alias lupa diri, disini letak perlu dan pentingnya menikmati rasanya kelakuan diri sendiri, menggunakan kesadaran cinta kasih sayang Hidup.

Kadang kita berharap orang lain, mencintai kita, dengan kadar yang sama, seperti cara kita mencintai mereka, namun hidup, tidak bekerja layaknya timbangan yang adil, seperti yang kita pikirkan selama ini.

Ada yang menerima cinta kita, tanpa bisa membalasnya, ada yang menikmati keberadaan kita, tanpa menghargainya, dan ada juga, yang bahkan tidak sadar, bahwa kita pernah berjuang untuk mereka.

Pelajaran yang diam2x tumbuh, dari luka itu, sederhana, namun berharga, bahwa mencintai, harus tetap menyertakan kewarasan diri, bahwa ketulusan, tidak
menjamin balasan.

Dan bahwa menghargai diri sendiri, mencintai mengasihi menyayangi diri sendiri, meyakini diri sendiri, itu jauh lebih penting, daripada memaksa orang lain, menghargai dll kepada kita.

Kalau kamu merasa pernah mencintai terlalu keras, memberi terlalu banyak, dan berharap terlalu tinggi, tanpa dibalas dengan setimpal...
Ingatlah...
Itu bukan kelemahan...
Itu bukti, kalau kamu masih manusia, masih mampu merasa,
masih mampu berempati🔐
Ttd; Wong Edan Bagu🇲🇨
Di Sitinggil Pesanggrahan Pesona Jagat Alit 2, Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Hari Senin, Tgl 8 Des 2025,Pukul 20:30 pm WIB🙏❤🙏

Lima Langkah Mengembalikan Kemomoran, Kepada Asal Usul Sangkan Paraning Dumadinya, Dengan Laku Kasampurnan atau Laku Suc...
07/12/2025

Lima Langkah Mengembalikan Kemomoran, Kepada Asal Usul Sangkan Paraning Dumadinya, Dengan Laku Kasampurnan atau Laku Suci🇲🇨

Pernah Cemas? Atau Khawatir?
Berarti Itu Kemomoran!
Cemas atau hawatir atau Kemomoran, itu bukan penyakit aneh, dan wajar, karena kita adalah Putero Kekudangane Romo, bukan Romo Kekudangane Putero, semua orang khususnya orang awam, bisa mengalaminya;
Seorang bapak, bisa cemas karena tagihan belum lunas, seorang ibu, bisa cemas karena anak demam tengah malam, bahkan anak muda pun, bisa cemas menghadapi masa depan.

Rasa dan perasaan ini, kadang membuat kepala pusing, tidur terganggu, dan suasana hati jadi gampang marah, sehingga Patrap Samadhi pun, menjadi tidak mood.

Namun tahukah Panjenengan? Bagi seorang Putero Kekudangane Romo yang sudah Manunggal Jati, cemas atau hawatir ini, sebenarnya punya sisi baik, dia muncul karena kita peduli, kalau kita tidak peduli akan suatu hal apapun, maka yang namanya cemas atau hawatir ini, tidak akan pernah ada.

Pertanyaannya, mau kita biarkan cemas jadi beban, atau kita ubah, menjadi tenaga atau energi untuk bergerak maju?

1. Atur Notifikasi HP;
Banyak orang makin cemas karena HP tidak berhenti berbunyi; Pesan kerja, pesan istri, pesan teman, pesan kadhang, grup WA, keluarga, spiritual, berita yang bikin resah, maka mengatur notifikasi HP,
hanya untuk yang penting2x saja, bisa menenangkan rasa dan perasaan.

0. Ubah "Apa Kata Orang'' Jadi "Apa Yang Bisa Saya Lakukan; Cemas atau hawatir, sering muncul karena terlalu sibuk memikirkan pendapat orang lain.

Maka mengganti fokus, ke tindakan nyata, yang bisa kita lakukan hari ini, untuk alam semesta, jauh lebih bermakna dan menenangkan.

2. Bicara Baik pada Diri Sendiri.
Sering tanpa sadar, kita keras pada diri sendiri; "Saya gagal”, "Saya nggak mampu'' Padahal, kata2x itu, menambah kecemasan.

Berkata lebih lembut pada diri sendiri, lebih tulus pada diri sendiri, lebih percaya pada diri sendiri, bisa membuat suasana raga dan jiwa, menjadi lebih kuat dan tahan banting.

3. Pilih Asupan yang Menenangkan, karena kecemasan, bermula dan bisa diperparah oleh android berlebihan, kopi berlebihan, gula berlebihan, dan terlalu banyak serta lama begadang, tanpa keperluan.

Mengurangi hal2x itu, dan memperbanyak minum air putih, serta makan sehat, bisa membuat keadaan tubuh lebih rileks dan suasana jiwa menjadi tenang.

4. Belajar Ber-Wahyu Panca Laku, sebab karena, Tidak Semua Bisa Dikendalikan;
Kadang kita cemas atau gelisah, karena ingin segalanya sempurna, padahal, kehidupan tidak selalu sesuai rencana.

Menerima kenyataan, bahwa ada hal di luar kendali, justru membuat raga lebih lega dan jiwa menjadi merdeka, cemas memang tidak bisa hilang sepenuhnya, namun bisa dikelola, dengan langkah2x kecil seperti 5 hal diatas☝itu.

Kita bisa mengubah cemas atau hawatir dan gelisah, dari musuh menjadi teman bahkan kadhang, bukan lagi penghalang, melainkan justru energi untuk melangkah maju lebih tenang dan jauh.

Yang terakhir, setelah lima hal diatas☝Duduk diamlah di kursi di ruangan terbuka, jangan menggunakan alas kaki, supaya kedua telapak kaki, bisa bersentuhan secara langsung dengan bumi.

Duduk... Diam... Rileks... Santay. Enjoy... Kedua telapak kaki menempel ke tanah/bumi, sembari bersandar, dengan wajah menengadah keatas/langit, dan mata terpejam, kemudian lakukan Palungguh Jati.

Sesudah Palungguh Jati, tidak perlu Kunci dan Samadhi, langsung saja, Tarik Napas secara perlahan dan panjang Melalui Hidung, lalu Keluarkan Napas secara perlahan dan panjang Melalui Mulut, lakukan hingga tiga kali, kemudian Ber - Wahyu Panca Laku - lah, Ngerti dan Paham serta Tahu Wahyu Panca Laku kan...?!

Maka lakukanlah, dan semuanya, segalanya, bahkan seluruh yang di cemaskan, di hawatir kan, akan manunggal menjadi satu kesempurnaan diri kita, dalam alam semesta yang Maha Agung Dan Luas, Sehingga tidak ada lagi yang perlu dan harus di Cemaskan. Dikhawatirkan. Dan di Takutkan🔐Ttd; Wong Edan Bagu🙏❤🙏
Di Sitinggil Pesanggrahan Pesona Jagat Alit 2, Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Hari Minggu, Tgl 7 Des 2025, Pukul 15:30 pm WIB🙏🤝🙏

05/12/2025

Ono Opo2x Kunci Ora Ono Opo2x Kunci (Setia Tuhu)🇮🇩
Kita sering Melakukan Patrap Samadhi, untuk perkara, yang sebenarnya, lahir dari kelalaian kita sendiri, lalu segala akibatnya, kita serahkan pada Hidup, padahal langkah pertama, yang paling sederhana saja, yaitu melayani Hidup, belum di lakukan.

Kita meminta keajaiban dari Hidup, sementara pintu rumah tetangga pun, enggan kita ketuk, fenomena ini, menunjukkan betapa mudahnya, Putero Kekudangane Romo, bersembunyi di balik kalimat Patrap Samadhi.

Ngerti dan paham apa arti maksudnya, Wahyu Panca Ghaib dan Wahyu Panca Laku, Tahu kemana arah tujuannya Wahyu Panca Ghaib dan Wahyu Panca Laku kemana, namun tidak mau mengandalkannya, lebih memilih menggunakan akal dan okolnya.

Hapal Ada Apa2x Kunci, Tidak Ada Apa2x Kunci, namun ketika masalah datang, berkhianat, tidak setia, ingkar, lebih memilih punden tempat keramat, sebagai pelarian, bukan Patrap Samadhi sebagai kekuatan, ironisnya, lebih memilih motivator atau dukun atau paranormal.

Refleksi paling jujur; Ketika kita berani mengakui, bahwa banyak persoalan menunggu keberanian, bukan keluh kesah, dan hampir semua kekacauan, yang terjadi dalam kehidupan di dunia, itu bukan datang dari ujian ilahi, melainkan dari enggan bertanggung jawab, atas perbuatan atau kelakuannya sendiri.

Kehidupan kita di dunia, tidak akan pernah berubah lebih baik, hanya karena kita mempraktekan Wahyu Panca Ghaib, menggunakan Sikap Dan Sifatnya Wahyu Panca Ghaib itu sendiri, yaitu Wahyu Panca Laku, kehidupan kita dunia bisa berubah lebih baik, ketika kita mengerjakan, yang sebenarnya bisa dikerjakan, yaitu Mengabdi, tanpa harus memanggil seluruh isi langit untuk turun tangan.

Mungkin saatnya, kita kembali
pada kesadaran, paling sederhana dan awam, bahwa Maha Suci, tidak menitipkan Ruh Sucinya, yang senantiasa aktif, pada tubuh Putero Kekudangane Romo, untuk di sia2xkan.

Maha Suci bekerja melalui Titik Hotspot Cakra Otak, Cakra Jantung Dan Cakra Kelamin Putero Kekudangane Romo, maka sebelum menengadahkan tangan, tanyakan dulu, apakah langkah pertama Manunggal Jati, yaitu Mengabdi sudah kita lakukan?! 🔐Ttd; Wong Edan Bagu🇮🇩
Di Sitinggil Pesanggrahan Pesona Jagat Alit 2, Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Hari Jumat, Tgl 5 Des 2025, Pukul 23:00 pm WIB🙏❤🙏

Apa Itu Dharma Bakti?! Yang di sebut2x oleh Wong Edan Bagu Sebagai Pengabdian!? Dharma Berasal dari akar kata Sansekerta...
03/12/2025

Apa Itu Dharma Bakti?!
Yang di sebut2x oleh Wong Edan Bagu Sebagai Pengabdian!?
Dharma Berasal dari akar kata Sansekerta yang berarti; Mendukung atau Menegakkan atau melakukan kewajiban suci, yang diberikan Sang Maha Agung, kepada manusia, yaitu; Menjaga, Merawat, Mengelola, Melestarikan dan Menyelamatkan Kesempurnaan Alam Semesta, untuk mewujudkan ketentraman dunia kehidupan seluruh mahkluk.

Sedangkan Bakti Adalah; Pengabdian, Lalu apa itu Pengabdian?! Pengabdian Adalah;
Melayani Hidup dengan penuh kesadaran cinta kasih sayang.

Jadi Dharma Bakti atau Pengabdian, lebih dari sekedar Ibadah yang tersurat dalam Al-Qur'an, Surat Adz-Dzariyat, Ayat 56, yang artinya; "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku"

Ku yang di Maksud Adalah; Alam Semesta, Sedangkan Ibadah yang di Maksud Adalah; Menjaga, Merawat, Mengelola dan Melestarikan serta Menyelamatkan Kesempurnaan Alam Semesta.

Jadi, arti maksudnya Ibadah itu, Bukan menjalankan perintah Tuhan, untuk mendapatkan surga, dan menjauhi larangan Tuhan, untuk terhindar dari neraka, melainkan melakukan kewajiban suci, yang sudah di sepakati perjanjiannya, sejak awal sebelum di lahirkan ke bumi, yaitu; Menjadi Kalifah di bumi.

Karena Manusia di Turunkan Hidup Di Bumi, Sebagai Kalifah, maksudnya Adalah; Pemimpin Tertinggi dari mahluk2x selain bangsa Manusia, untuk Menjaga, Merawat, Mengelola, Melestarikan dan Menyelamatkan Kesempurnaan Alam Semesta, untuk mewujudkan ketentraman dunia kehidupan seluruh mahkluk.
🙏❤🙏Ttd; Wong Edan Bagu
Di Mayong, Kec Seririt, Kab Buleleng, Singaraja Bali, Hari Kamis Tgl 4 Des 2025, Pukul 05:30 am WIT🇮🇩

02/12/2025

SUDAHKAH ENGKAU MENGUASAI TIDURMU?! Wahae Para Putero Kekudangane Romo!?

Tidur Berkwalitas, adalah samadhi terbaik dan natural, Karena Tidur yang Berkwalitas, Adalah Mati Sementara, Mudah & simpel, semua orang pasti bisa!!!

Disadari atau Tidak disadari, Tidur seperti halnya samadhi,
memberi ketenangan dan
pemulihan bagi tubuh serta jiwa, saat tidur, seseorang melepaskan beban pikiran, menenangkan diri dari hiruk-pikuk kehidupan, dan
memberi kesempatan bagi jiwa,
untuk beristirahat sepenuhnya.

Dalam kondisi tidur yang nyenyak,
pikiran menjadi hening, tanpa
perlu usaha sadar seperti dalam samadhi, oleh karena itu, tidur di sebut, sebagai bentuk alami dari
Samadhi, yang menyegarkan
fisik, menenangkan jiwa, dan memulihkan keseimbangan diri.

Namun Tidur yang bagaimana? Tidur yang Berkwalitas! Tidur yang Berkwalitas itu! Tidur yang seperti apa? Tidur yang diawali Patrap Samadhi Mijil Sowan dan diakhiri Patrap Samadhi Mijil Toto Lenggah🔐Ttd; Wong Edan Bagu
Di Mayong, Kec Seririt, Kab Buleleng, Singaraja Bali, Hari Rabu, Tgl 3 Des 2025, Pukul 00:40 am WIB🇮🇩

02/12/2025

"Tidak perlu kuil, tidak perlu masjid, tidak perlu gereja, tidak perlu pura, tidak perlu klenteng, bahkan tidak perlu kiblat dan
filosofi yang rumit. Otak yang bersih adalah kuilku, Hati yang bersih adalah kiblat, sedangkan pengabdian adalah silosofinya"

"Bagaimana dengan kuil, masjid, gereja, pura, klenteng, kiblat dan filosofimu di dalam kehidupan...?!"

Spiritualitas dan kebijaksanaan sejati, tidak bergantung pada tempat ibadah fisik atau ajaran yang rumit🙏🤝🙏
Penekanan utamanya adalah,
bahwa nilai tertinggi, dapat
ditemukan dalam diri sendiri, pada otak yang jernih dan hati
yang bersih🙏🤝🙏
Dengan menjadikan kebaikan
sebagai prinsip hidup, seseorang sudah memiliki "filsafat" Dan "Sains yang cukup, untuk menuntun tindakan dan pilihannya🙏🤝🙏
Intinya, kesadaran dalam
niat yang baik dan pengabdian yang tulus, lebih berarti daripada ritual apapun atau teori yang berbelit-belit🔐Ttd;
Wong Edan Bagu🙏🤝🙏
Di Bengkala, Kec Kubutambahan, Singaraja Bali, Hari Selasa, Tgl 2 Des 2025, Pukul 18:00 pm WIB🇮🇩

01/12/2025

Ada Gerbang atau Porta Menuju Kedalaman Diri Kita, Ada Anak Tangga Menuju Ketinggian Diri Kita, Ada Angin Yang Mengikat Antara Hidup, Jiwa, Raga dan Hidup, Serta Alam Semesta, Sehingga Kemungkinan Terpisah atau Berpisah, atau Perpisahan Bisa Terjadi Antara Hidup, Jiwa, Raga dan Hidup, Serta Alam Semesta Kita. Yaitu; Napas Kita Sendiri...!!!🔒

Napas yang mana Pak WEB...!?Napas yang bagaimana Pak WEB...?! NAPAS YANG JUJUR...!!! "YANG BISA KITA NIKMATI RASANYA, MENGGUNAKAN KESADARAN CINTA KASIH SAYANG"

Banyak orang merasa resah dan gelisah, mudah lelah, pikiran bising, hati tidak pernah benar2x diam, karena itu, mereka mencari ketenangan ke luar diri, bahkan mencari hiburan keluar rumah, padahal kuncinya sudah ada di dalam tubuh sejak lahir🔑

Napas yang disadari, setiap tarikan dan hembusanya, itu membawa pesan jujur, tentang apa yang terjadi di jiwa kita, ketika kita memperlambatnya, tubuh membaca itu sebagai tanda aman, dan seluruh sistem dirimu ikut melembut dengan nyaman🔒

Cobalah belajar mencermati, keluar masuknya napas, secara perlahan, menggunakan hidung setiap kali bersamadhi, dan nikmati rasa, keluar masuknya napas, yang menyentuh kedua lubang hidung🔒

Satu tarikan napas yang masuk, dan ternikmati rasanya, dengan kesadaran cinta kasih sayang hidup, membuat semuanya, segalanya, bahkan seluruh beban kehidupan kita, akan ikut terhisap masuk, dan satu hembusan napas, akan membebaskan diri kita, dari semuanya, segalanya, bahkan seluruh beban kehidupan kita, yang selama bertahun-tahun, membelenggu diri kita🔒

Di balik setiap napas, baik yang masuk maupun yang keluar, ada kejujuran, yang tidak bisa kita sembunyikan, napas adalah gema, dari apa yang sedang terjadi di otak kita, di hati kita, dan di kelamin kita, napas adalah tali yang mengikat, antara Jiwa, Raga dan Hidup Serta Alam Semesta🔒

Luka; menyempitkan napas...
Takut; menggetarkan napas...
Kesadaran; memurnikan napas...
Cinta; meluruskan napas...
Kasih; melembutkan napas...
Sayang; mengarahkan napas...
Hidup; mensucikan napas...

Napas adalah satu2xnya tali, yang bisa kita pegang, untuk memantau dan mengontrol gerik Hidup, sang penggerak wujud, yang bisa kita sadari dan kita kuasai, bahkan kita kendalikan, tanpa memaksa dan menyakiti tubuh kita🔐

"Di sinilah, napas menjadi pintu yang menuju lapisan tertinggi diri kita (alam semesta di luar diri) atau Pintu menuju lapisan terdalam diri kita (alam semesta di luar diri)"

Saat panca indera kita memperhatikan napas, kita sedang mengirim pesan lembut ke tubuhmu, sehingga tubuh kita beserta seluruh organnya; Tenang... Aman... Nyaman... Tentram... Sehingga Tubuh kita percaya kepada 5 isinya tubuh kita, dan ketika tubuh kita percaya, kepada 5 yang penghuninya, Otak kita akan berpikir Percaya, dan ketika otak kita percaya kepada 5 Penghuni Tubuh yang Menggunakannya, maka jiwa kita akan melembut🔒

"Nah,,, Di titik inilah, kita akan mulai bersedia mau, mendengar diri kita sendiri"

Napas bukan hanya sekedar kembang kempis di perut yang keluar masuk di mulut atau hidung kita, ia dapat membongkar apapun yang tersembunyi, melembutkan luka lama maupun baru, dan bisa membuka ruang baru, yang sebelumnya tidak kita sadari, semua dari gerik napas yang masuk dan gerak napas yang keluar, dan kita sadari sepenuhnya🔒

Maka... Sebelum kamu lanjut hidup hari ini, ambil satu napas masuk yang dalam melalui hidung, lalu hembuskan perlahan melalui mulut, sembari menikmati rasanya, menggunakan kesadaran cinta kasih sayang Hidup;
Terkadang, hanya satu napas masuk kemudian keluar lagi, melalui hidung, yang tersadari nikmat rasanya saja, sudah cukup untuk mengubah arah kehidupan kita, dan menyelesaikan masalah duniawi🔐

Jka setelah membaca ini, napas kita terasa berbeda, sisihkan waktu, walau hanya sebentar, untuk melakukan Patrap Samadhi Manunggal Jati, karena itu, tubuh kita sedang memanggil kita, untuk pulang/kembali ke diri kita yang sejati🔐Ttd; Wong Edan Bagu
Di PERUM DEWATA PERMAI, Jl. Dewata Permai, Sading, Mengwi, Badung Regency, Denpasar Bali, Hari Senin, Tgl 1 Des 2025, Pukul 04:30 am WIB🙏❤🙏

23/11/2025

Yang tragis itu, bukan manusia mati, entah karena sakit, kecelakaan, atau dijemput ajal, yang tragis itu, manusia hidup, tanpa pernah hidup, bahkan di dalam pikirannya sendiri🔐

Hidupmu hanya makan, tidur, bangun, be'ol, kencing, kerja, tubuh, main hp, medsosan, seks, lalu mati, tanpa pernah bertanya, siapa yang 'mengalami semua itu🙏❤🙏Padahal itu potensi maha dahsyat dari alam semesta.

Diberi hidup, namun tidak mencari makna hidup, itu bukan hidup, itu cuma rutinitas biologis, yang berjalan otomatis, otakmu dipakai hanya untuk cari uang, cari seks, cari hiburan, bukan cari makna.

Padahal sapi juga makan, tidur, bekerja (membajak), berkembang biak, lalu mati, bedanya sapi tidak diberi kesadaran untuk merenung.

Sayang sekali kesadaranmu cuma jadi penonton tubuhmu
sendiri🙏❤🙏padahal itu sarana untuk bersaksi atas alam semesta
🔐Ttd; Wong Edan Bagu🇲🇨
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit 2, Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Hari Minggu, Tgl 23 Nov 2025, Pukul 22:00 pm WIB🙏❤🙏Dalam PERSIAPAN....

Melakukan Perjalanan Melayani Alam Semesta, Sebagai Bentuk Contoh Pengabdian Kepada Hidup/Alam Semesta Di Dalam Diri, Hari Senin Tgl 24 Nov 2025🙏🤝🙏Dengan Rute--->>> Sementara--->>> Lamongan-> Sidoarjo->Lumajang (Tempat Korban Bencana Letusan Gunung Semeru, yang terjadi pada hari pada Rabu, 19 November 2025 kemaren)->Situs Keramat, Kanjeng Rama Buyut Bandung Bandawasa, Kawah Ijen->Banyuwangi Jatim-> . . . ?!

21/11/2025

Manusia Hidup itu "MULTITAFSIR" Itulah Keindahan Sekaligus Kekacauannya🙏❤🙏

Setiap kata yang diucapkan, bisa
berarti seribu hal, karena yang mendengar, membawa
pikirannya sendiri2x, maka mengapa harus memberi
label...?!

Begitu engkau memberinama,
engkau membunuh makna'nya, begitu engkau menciptakan, merek dagang, bagi kebenaran, berarti engkau menjualnya, bukan lagi mengalaminya.

Agama, ideologi, bahkan konsep
"spiritualitas" semuanya hanyalah kemasan, untuk sesuatu, yang tidak bisa dikemas, kebenaran tidak punya label, kesadaran tidak punya bendera, dan cinta kasih sayang, tidak punya agama.

Karena inilah, Wong Edan Bagu membiyarkan, Putero Kekudhangane Romo, bahkan semua manusia, tetap "multitafsir" karena di situlah, kebebasan hidup.

Satu kata, bisa berarti seribu dunia, dan satu diam, bisa menyatukan semuanya. Seperti Tentang Samadhi Yang Sering Saya Jelaskan Sebagai; Semelehe Memedhi atau Hilangnya/Lenyapnya Ketakutan.

Yang di maknai dan di tafsirkan beraneka makna oleh banyak pelaku "KUNCI" Hingga saya harus memberikan Penegasan Berikut ini;
Tandanya Berhasil Samadhi, itu bukan melihat cahaya, atau melihat dirinya sendiri, atau melihat gelap, atau melihat terang, atau melihat tidak ada apa2x, apa2x tidak ada, atau melihat hamparan luas tanpa batas, Bukan....

Tandanya kalau samadhi-mu itu berhasil, adalah; Tidak Bimbang, Tidak Ragu, Tidak Takut, mengalami apapun ketika Diam/Bersamadhi, seperti melihat cahaya, atau melihat dirinya sendiri, atau melihat gelap, atau melihat terang, atau melihat tidak ada apa2x, apa2x tidak ada, melihat hamparan luas tanpa batas, dll...

Bahkan tidak mengalami apapun atau tidak melihat apapun, tetap no problem, tidak masalah, tidak ragu, tidak bimbang, tidakntakut, itulah tandanya kalau Samadhimu berhasil, kan sudah di jelaskan, Bahwa Samadhi itu, dari bahasa Sansekerta, yang arti maksudnya, Semelehe Memedhi, atau Lenyapnya Ketakutan atau Hilangnya Ketakutan. PAHAM?!
🔐Ttd; Wong Edan Bagu
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit 2, Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Hari Jumat, Tgl 21 Nov 2025, Pukul 20:00 pm WIB🇲🇨

Address

Jalan Raya Pilangrejo Juwangi Km 01, Gang Jenggolo, Rt/Rw 004/001, Ledok Kulon, Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi
Boyolali
57391

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kunci The Power posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Kunci The Power:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram