30/06/2020
BAGAIMANA KISAHNYA HI**ER MATI DI INDONESIA ? ? ?
Bagian 1.
Tanggal 1 Mei 1945 pukul 9.30 malam, Radio Hamburg membuat sebuah pengumuman penting bagi warga Jeman. Pengumuman itu didahului oleh musik karya Richard Wagner, composer favorit pemimpin N**i, Adolf Hi**er. "Pemimpin besar kita, Sang Führer, Adolf Hi**er, gugur sore ini di pos komando di kantor kanselir di Reich C dalam peperangan untuk Jerman," kata penyiar pukul 10:20 malam.
Pengumuman resmi ini diragukan banyak pihak. Besoknya Harian New York Times menulis: pemerintahan N**i dipenuhi dusta, dan pengumuman itu bisa jadi salah satu dusta terbesar mereka. Koresponden koran ini di Jeman melaporkan, “Bekas tahanan politik Jerman yang saya temui tidak percaya informasi itu, Mereka curiga ini tipuan saja”.
Banyak versi kematian Sang Führer (Pemimpin) Seiring pendudukan Uni Soviet terhadap Berlin berbagai versi soal kematian ini muncul, terkadang saling bertentangan.
Tanggal 3 Mei 1945, Tentara Merah Uni Soviet melaporkan bahwa Hi**er dan Menteri Propaganda Joseph Goebbels tewas bunuh diri di bunker pemimpin N**i di kantor Kementrian Luar Negeri di Berlin.
Di hari yang sama, stasiun radio di Paris mengaku menerima laporan bahwa Hi**er terbunuh malam 21 April sesudah bertikai dengan para jenderalnya terkait soal melanjutkan atau menghentikan perang.
Kantor berita Jepang Domei melaporkan Hi**er meninggal dalam serangan artileri Uni Soviet di kediamannya.
Laporan kantor berita UP mengutip bekas pejabat tinggi kementrian luar negeri yang yakin Hi**er meninggal lantaran pendarahan otak beberapa hari sebelum ia dibawa ke Berlin. Di laporan itu sang bekas pejabat memperkirakan, "Anda bisa pastikan, jenazah Hi**er tak akan ditemukan”. Upaya untuk menemukan jenazah memang tak membawa hasil.
Tanggal 4 Mei, media Soviet menyatakan Tentara Merah gagal masuk ke kantor kanselir – yang merupakan kantor resmi Hi**er – karena gedung itu terbakar dan nyaris runtuh. Dua hari kemudian, Soviet mengaku menemukan sejumlah jenazah di kantor kanselir itu tapi tak ada Hi**er atau Goebbels di antaranya.
Dua minggu kemudian, intelijen Soviet mengabarkan Hi**er dieuthanasia ( disuntik mati ) tanggal 1 Mei oleh seorang dokter bernama Morel, karena sakit yang tak tertahankan.
Pihak berwenang Uni Soviet melaporkan jenazah Hi**er belum ditemukan, dan ada spekulasi ia masih HIDUP.
Laporan mulai bermunculan bahwa Hi**er terlihat di berbagai tempat. "Hi**er dilaporkan menjadi seorang pertapa di gua dekat Danau Garda di Italia utara.
Laporan lain bilang ia jadi penggembala di Pengunungan Alpen di Swiss.
Ada lagi laporan bahwa ia jadi seorang dealer di sebuah kasino di Evian, Prancis. Katanya ia terlihat di Grenoble, di St. Gallen (Swiss) bahkan di pantai Irlandia," tulis sejarawan Ada Petrova dan Peter Watson di buku "Hi**er's Death".
Bulan Juli 1945, pihak berwenang AS mencegat sebuah pesan yang menyatakan Hi**er tinggal di satu rumah di arena pertanian di Argentina, 700 kilometer dari ibu kota Buenos Aires. Laporan ini sampai ke Direktur FBI, Edgar J. Hoover, yang mengabaikannya.
Sepuluh tahun kemudian, laporan dari kantor CIA di Venezuela menyebut seorang bekas prajurit SS mengaku bertemu Hi**er di Kolombia. Mereka menyertakan foto sang prajurit bersama orang yang diduga sebagai Hi**er, sekalipun kantor CIA itu tak bisa memastikan keaslian foto.
Jadi apa sebenarnya yang terjadi pada Hi**er? Sesudah sukses menyerbu Berlin bulan April 1945, kekuatan Soviet menguasai jalur pelarian Führer dari kantor kanselir Jerman. Tanggal 2 Mei, unit kontra intelijen Soviet – yang dikenal dengan nama Smersh – menutup taman dan bunker di Kementrian Luar Negeri yang menjadi pos bagi pemimpin N**i sejak bulan Januari, saat pas**an Tentara Merah mulai masuk ke Polandia menuju Jerman. Pencarian jenazah dilakukan dengan kerahasiaan tinggi, menurut sejarawan Anthony Beevor.
Bahkan Marshal Georgy Zhúkov, komandan pas**an Soviet yang menyerang Berlin, tak boleh masuk dengan alasan "lokasi tidak aman". Menurut Beevor, pencarian dan identifikasi mayat ini diikuti dengan sangat seksama oleh Moskow. "Pemimpin Soviet Josef Stalin mengirim seorang jenderal dari NKVD (sebelum namanya berganti jadi KGB) untuk mengawasi identifikasi ini. Si jenderal punya sambungan khusus ke Kremlin dengan pengacak kode untuk laporan langsung," kata Beevor dalam artikel yang ia terbitkan di The New York Times.
Tanggal 5 Mei agen Smersh menemukan jenazah sepasang kekasih dikubur di sebuah lubang di taman kantor kanselir. Lubang itu terbongkar oleh bom yang jatuh di situ. Jenazah itu disiram bensin dan sebagian terbakar. Sulit untuk mengenali bahwa itu jenazah Hi**er. Maka ketika tiba di kamar mayat, rahang jenazah dicabut untuk dikenali giginya. Ini bisa dilakukan beberapa hari kemudian ketika Soviet berhasil menemukan Käthe Heusermann, asisten dokter gigi Hi**er yang memberi catatan medis Sang Führer. Dari catatan itu dipastikan bahwa yang ditemukan itu memang jenazah Hi**er. Kemudian tahun 1973, kajian forensik gigi yang dilakukan oleh Dokter Reidar F. Sognnaes dari UCLA School of Dentistry (California) dan Ferdinand Ström dari University of Oslo, memastikan bahwa jenazah itu memang Adolf Hi**er.
Tapi, hanya berdasarkan catatan gigi saja, bisakah itu dipastikan HI**ER ?
Tunggu di bagian 2.
Sumber :
BBC News.com.