Herbalife - RIAU

Herbalife - RIAU Kami telah mengubah kehidupan orang banyak melalui kesehatan dan kegembiraan selama 30 tahun. Bergab Kami adalah Distributor Herbalife Indonesia.

Anda bisa menemukan produk diet turun berat badan dan menaikan berat badan di dalam web ini. Cara Kerja Produk Herbalife :
• Membersihkan (Clean) vili- vili usus
• Tubuh Menyerap (Absorb) lebih banyak nutrisi
• Proses Regenerasi Sel-sel Tubuh yang Rusak
HERBALIFE Sudah di pakai di lebih 100 negara, tercatat di bursa saham New York Amerika, memiliki sertifikat lulus Food & Drug Association (FDA) Amerika, BPOM RI, MUI dan sebagainya.

Tidak ada seorang pencari pun yang dapat mendahului rezekimu. Tidak ada seorang pencari pun yang dapat mengambil rezekim...
04/09/2011

Tidak ada seorang pencari pun yang dapat mendahului rezekimu. Tidak ada seorang pencari pun yang dapat mengambil rezekimu. Dan rezeki yang telah ditetapkan bagimu tidak akan lambat mendatangimu... Imam 'Ali a.s.

Ucapan imam Ali a.s dalam sebuah hari raya : Sesungguhnya hari raya ini ( idul fitri ) adalah bagi orang yang diterima i...
28/08/2011

Ucapan imam Ali a.s dalam sebuah hari raya : Sesungguhnya hari raya ini ( idul fitri ) adalah bagi orang yang diterima ibadah puasanya oleh Allah dan diberi pahala sholat malamnya. Dan setiap hari yang didalamnya Allah tidak dimaksiati, maka ia adalah hari raya... Minal aidin walfaizin mohon maaf lahir bathin ...

Hikmah Isra' Mi'rajDitulis oleh Dewan Asatidz   Sekarang kita telah memasuki separo lebih bulan rojab dimana pada akhir ...
29/06/2011

Hikmah Isra' Mi'raj
Ditulis oleh Dewan Asatidz

Sekarang kita telah memasuki separo lebih bulan rojab dimana pada akhir bulan ini kita sebagai seorang muslim telah diingatkan kembali sebuah peristiwa besar dalam sejarah umat islam. Sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah hidup (siirah) Rasulullah SAW yaitu peristiwa diperjalankannya beliau (isra) dari Masjid al Haram di Makkah menuju Masjid al Aqsa di Jerusalem, lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal (mi'raj) dari Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (akhir penggapaian). Peristiwa ini terjadi antara 16-12 bulan sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan hijrah ke Yatsrib (Madinah).
Allah SWT mengisahkan peristiwa agung ini di S. Al Isra (dikenal juga dengan S. Bani Israil) ayat pertama: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

Artinya; Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu (potongan) malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Lalu apa pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan Isra wal Mi'raj ini? Barangkali catatan ringan berikut dapat memotivasi kita untuk lebih jauh dan sungguh-sungguh menangkap pelajaran yang seharusnya kita tangkap dari perjalanan agung tersebut:
Pertama: Konteks situasi terjadinya

Kita kenal, Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah (Yatsrib ketika itu). Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa depan bagi agama ini. Selang beberapa masa sebelumnya, isteri tercinta Khadijah r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari penjuangan meninggal dunia. Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir Qurays terhadap perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan kini pandangan itu berkunang-kunang tiada jelas.

Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah meliputi segalanya, mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. "warahamatii wasi'at kulla syaei", demikian Allah deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang merintih kepedihan, mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan, tiba-tiba diajak oleh Pemilik kesenangan dan kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa) menelusuri napak tilas "perjuangan" para pejuang sebelumnya (para nabi). Bahkan dibawah serta melihat langsung kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh sebuah "penyejuk" yang menyiram keganasan kobaran api permusuhan kaum kafir. Dan kinilah masanya bagi Rasulullah SAW untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad menyingsingkan lengan baju untuk melangkah menuju ke depan.

Artinya, bahwa kita adalah "rasul-rasul" Rasulullah SAW dalam melanjutkan perjuangan ini. Betapa terkadang, di tengah perjalanan kita temukan tantangan dan penentangan yang menyesakkan dada, bahkan mengaburkan pandangan objektif dalam melangkahkan kaki ke arah tujuan. Jikalau hal ini terjadi, maka tetaplah yakin, Allah akan meraih tangan kita, mengajak kita kepada sebuah "perjalanan" yang menyejukkan. "Allahu Waliyyulladziina aamanu" (Sungguh Allah itu adalah Wali-nya mereka yang betul-betul beriman". Wali yang bertanggung jawab memenuhi segala keperluan dan kebutuhan. Kesumpekan dan kesempitan sebagai akibat dari penentangan dan rintangan mereka yang tidak senang dengan kebenaran, akan diselesaikan dengan cara da metode yang Hanya Allah yang tahu. Yang terpenting bagi seorang pejuang adalah, maju tak gentar, sekali mendayung pantang mundur, konsistensi memang harus menjadi karakter dasar bagi seorang pejuang di jalanNya. "Wa laa taeasuu min rahmatillah" (jangan sekali-kali berputus asa dari rahmat Allah).
Kedua: Pensucian Hati

Disebutkan bahwa sebelum di bawa oleh Jibril, beliau dibaringkan lalu dibelah dadanya, kemudian hatinya dibersihkan dengan air zamzam. Apakah hati Rasulullah kotor? Pernahkan Rasulullah SAW berbuat dosa? Apakah Rasulullah punya penyakit "dendam", dengki, iri hati, atau berbagai penyakit hati lainnya? Tidak…sungguh mati…tidak. Beliau hamba yang "ma'shuum" (terjaga dari berbuat dosa). Lalu apa signifikasi dari pensucian hatinya?

Rasulullah adalah sosok "uswah", pribadi yang hadir di tengah-tengah umat sebagai, tidak saja "muballigh" (penyampai), melainkan sosok pribadi unggulan yang harus menjadi "percontohan" bagi semua yang mengaku pengikutnya. "Laqad kaana lakum fi Rasulillahi uswah hasanah".

Memang betul, sebelum melakukan perjalanannya, haruslah dibersihkan hatinya. Sungguh, kita semua sedang dalam perjalanan. Perjalanan "suci" yang seharusnya dibangun dalam suasa "kefitrahan". Berjalan dariNya dan juga menuju kepadaNya. Dalam perjalanan ini, diperlukan lentera, cahaya, atau petunjuk agar selamat menempuhnya. Dan hati yang intinya sebagai "nurani", itulah lentera perjalanan hidup.

Cahaya ini berpusat pada hati seseorang yang ternyata juga dilengkapi oleh gesekan-gesekan "karat" kehidupan (fa alhamaha fujuuraha). Semakin kuat gesekan karat, semakin jauh p**a dari warna yang sesungguhnya (taqawaaha). Dan oleh karenanya, di setiap saat dan kesempatan, diperlukan pembersihan, diperlukan air zamzam untuk membasuh kotoran-kotoran hati yang melengket. Hanya dengan itu, hati akan bersinar tajam menerangi kegelapan hidup. Dan sungguh hati inilah yang kemudian "penentu" baik atau tidaknya seseorang pemilik hati.

ألا إن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلحت سير عمله، وإذا فسدت فسدت سير عمله.

Disebutkan bahwa hati manusia awalnya putih bersih. Ia ibarat kertas putih dengan tiada noda sedikitpun. Namun karena manusia, setiap kali melakukan dosa-dosa setiap kali p**a terjatuh noda hitam pada hati, yang pada akhirnya menjadikannya hitam pekat. Kalaulah saja, manusia yang hatinya hitam pekat tersebut tidak sadar dan bahkan menambah dosa dan noda, maka akhirnya Allah akan akan membalik hati tersebut. Hati yang terbalik inilah yang kemudian hanya bisa disadarkan oleh api neraka. "Khatamallahu 'alaa quluubihim".

Di Al Qur'an sendiri, Allah berfirman" قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Artinya: Sungguh beruntung siapa yang mensucikannya, dan sungguh buntunglah siapa yang mengotorinya". Maka sungguh perjalanan ini hanya akan bisa menuju "ilahi" dengan senantiasa membersihkan jiwa dan hati kita, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah sebelum perjalanan sucinya tersebut.
Ketiga: Memilih Susu - Menolak Khamar

Ketika ditawari dua pilihan minuman, dengan sigap Rasulullah mengambil gelas yang berisikan susu. Minuman halal dan penuh menfaat bagi kesehatan. Minuman yang berkalsium tinggi, menguatkan tulang belulang. Rasulullah menolak khamar, minuman yang menginjak-nginjak akal, menurunkan tingkat inteletualitas ke dasar yang paling rendah. Sungguh memang pilihan yang tepat, karena pilihan ini adalah pilihan fitri "suci".

Dengan bekal jiwa yang telah dibersihkan tadi, Rasulullah memang melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan, hanya memang ada dua alternatif di hadapan kita. Kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan selalu identik dengan manfaat, sementara keburukan akan selalu identik dengan kerugian. Seseorang yang hatinya suci, bersih dari kuman dosa dan noda kezaliman, akan sensitif untuk menerima selalu menerima yang benar dan menolak yang salah. Bahkan hati yang bersih tadi akan merasakan "ketidak senangan" terhadap setiap kemungkaran. Lebih jauh lagi, pemiliknya akan memerangi setiap kemungkaran dengan segala daya yang dimilikinya.

Dalam hidup ini seringkali kita diperhadapkan kepada pilihan-pilihan yang samar. Fitra menjadi acuan, lentera, pedoman dalam mengayuh bahtera kehidupan menuju tujuan akhir kita (akhirat). Dan oleh karenanya, jika kita dalam melakukan pilihan-pilihan dalam hidup ini, ternyata kita seringkali terperangkap kepada pilihan-pilihan yang salah, buruk lagi merugikan, maka yakinlah itu disebabkan oleh tumpulnya firtah insaniyah kita. Agaknya dalam situasi seperti ini, diperlukan asahan untuk mempertajam kembali fitrah Ilahiyah yang bersemayam dalam diri setiap insan.
Keempat: Imam Shalat Berjama'ah

Shalat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang Muslim, sekaligus merupakan simpol ketaatan totalitas kepadaYang Maha Pencipta. Pada shalatlah terkumpul berbagai hikmah dan makna. Shalat menjadi simbol ketaatan total dan kebaikan universal yang seorang Muslim senantiasa menjadi tujuan hidupnya.

Maka ketika Rasulullah memimpin shalat berjama'ah, dan tidak tanggung-tanggung ma'mumnya adalah para anbiyaa (nabi-nabi), maka sungguh itu adalah suatu pengakuan kepemimpinan dari seluruh kaum yang ada. Memang jauh sebelumnya, Musa yang menjadi pemimpin sebuah umat besar pada masanya. Bahkan Ibrahim, Eyangnya banyak nabi dan Rasul, menerima menjadi Ma'mum Rasulullah SAW. Beliau menerima dengan rela hati, karena sadar bahwa Rasulullah memang memiliki kelebihan-kelebihan "leadership", walau secara senioritas beliaulah seharusnya menjadi Imam.

Kempimpinan dalam shalat berjama'ah sesungguhnya juga simbol kepemimpinan dalam segala skala kehidupan manusia. Allah menggambarkan sekaligus mengaitkan antara kepemimpinan shalat dan kebajikan secara menyeluruh: "Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu serta berbuat baiklah secara bersama-sama. Nisacaya dengan itu, kamu akan meraih keberuntungan". Dalam situasi seperti inilah, seorang Muhammad telah membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh pemimpin umat lainnya.

Baghaimana dengan kita sebagai pengikut nabi muhammad dalam masalah ini? Masalahnya, umat Islam saat ini tidak memiliki kriteria tersebut. Kriteria "imaamah" atau kepemimpinan yang disebutkan dalam Al Qur'an masih menjadi "tanda tanya" besar pada kalangan umat ini. "Dan demikian kami jadikan di antara mereka pemimpin yang mengetahui urusan Kami, memiliki kesabaran dan ketangguhan jiwa, dan adalah mereka yakin terhadap ayat-ayat Kami".

Kita umat Islam, yang seharusnya menjadi pemimpin umat lainnya, ternyata memang menjadi salah satu pemimpin. Sayang kepemimpinan dunia Islam saat ini terbalik, bukan dalam shalat berjama'ah, bukan dalam kebaikan dan kemajuan dalam kehidupan manusia. Namun lebih banyak yang bersifat negatif.
Kelima: Kembali ke Bumi dengan Shalat

Perjalanan singkat yang penuh hikmah tersebut segera berakhir, dan dengan segera p**a beliau kembali menuju alam kekiniannya. Rasulullah sungguh sadar bahwa betapapun ni'matnya berhadapan langsung dengan Yang Maha Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa ni'mat menyaksikan dan mengelilingi syurga, tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi. Untuk itu, semua kesenangan dan keni'matan yang dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang masih harus diembannya.

Inilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal shalat yang kokoh. Shalat berintikan "dzikir", dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong-lorong kehidupan menuju kepada ridhaNya. "Wadzkurullaha katsiira" (dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak), pesan Allah kepada kita di saat kita bertebaran mencari "fadhalNya" dipermukaan bumi ini. Persis seperti Rasulullah SAW membawa bekal shalat 5 waktu berjalan kembali menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan suci ke atas (Mi'raj).

Zaman dahulu, orang-orang dapat berumur panjang dan awet muda. Lihat saja mbah atau buyut kita. Sekarang… belum tua, tap...
19/06/2011

Zaman dahulu, orang-orang dapat berumur panjang dan awet muda. Lihat saja mbah atau buyut kita. Sekarang… belum tua, tapi wajahnya sudah terlihat lebih tua dari umur sesungguhnya. Belum tua, sudah banyak penyakit, banyak masalah. Terlebih saat usia 40 tahun ke atas, beragam penyakit mulai menyerang. Mulai diabetes, hipertensi dan sebagainya. Jadi wajar saat seseorang memasuki waktu pensiun, penyakit stroke tak jarang bertandang.

Lantas, apa bedanya orang dulu dengan orang sekarang? Setelah diteliti para ahli, ternyata persoalan terletak pada MAKANAN-nya. Dulu, banyak makan cenderung makin sehat, jarang sakit. Tapi sekarang, banyak makan malah membuat diri was-was didatangi penyakit. Saat dicermati lebih jauh, ternyata bukan makanannya yang bermasalah. Tapi PROSES PENGOLAHAN-nya yang perlu ditinjau kembali. Setidaknya beberapa hal berikut yang cenderung memicu hadirnya penyakit:

1. Pencemaran Pertanian

Dulu, panen padi setahun sekali. Tapi sekarang, dalam setahun bias 3 kali panen. Hal ini dikarenakan pemakaian pupuk, pestisida dan zat kimia lain yang mempercepat pertumbuhan. Zat tersebut tidak mudah larut dalam air dan akhirnya diserap oleh akar, dialirkan ke beras.

2. Pencemaran Hewan

Dulu, kita bias makan ayam hanya pada hari-hari khusus (selamatan orang meninggal, tasyakuran). Panennya hanya 3-4 bulan sekali. Tapi sekarang, setiap hari kita bisa makan ayam. Dalam 35 hari beratnya sudah 2 kg, karena dukungan konsentrat-konsentrat/ hormone pertumbuhan.

3. Pencemaran Zat Pengawet Makanan

Sekarang banyak beredar makanan yang mengandung zat pewarna, perasa dan pengawet. Yang dalam ambang tertentu dapat memicu lahirnya sel kanker.

4. Pencemaran Sumber Air

Teknologi menyulap air kotor menjadi air bersih sudah bukan hal baru lagi dan dikonsumsi secara missal. Sehingga makin susah mencari makanan/ minuman yang tidak tercemar.

Akibatnya, kondisi usus kita akan penuh racun/ toksin karena makanan yang tercemar itu tadi. Sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh menempel di dinding usus dan mengendap dalam jangka waktu lama, karena sulit untuk dikeluarkan.

1. DIET TURUN BERAT BADAN:•	Diet Setelah Melahirkan•	Diet Karena Gemuk Sejak Kecil•	Diet Gemuk Usia Dewasa•	Diet Anak-An...
19/06/2011

1. DIET TURUN BERAT BADAN:
• Diet Setelah Melahirkan
• Diet Karena Gemuk Sejak Kecil
• Diet Gemuk Usia Dewasa
• Diet Anak-Anak
• Diet Mengecilkan Peru Buncit/Gendut
• Diet Menghilangkan Selulit
• Diet Menguruskan Badan
• Diet Penderita Diabetes
• Diet Untuk Membentuk Tubuh (Body Building)
• Diet Untuk Kesehatan

2. NAIK BERAT BADAN:
• Kurus Sejak Kecil
• Kurus Karena Pencernaan Tidak Sehat
• Kurus Karena Pola Makan Tidak Sehat
• Naik Berat Badan untuk Anak Mulai Usia 6 bulan, Dewasa dan Kakek Nenek

3. MENJAGA KESEHATAN TUBUH:
• Menambah Nutrisi Tubuh
• Sebagai Makanan Pelengkap bagi Anak Mulai usia 6 bulan
• Untuk Mengeluarkan Racun (Detoks)
• Membantu Proses Penyembuhan Seperti Maag, Asma, Migren, Kolesterol, Radang Sendi dll
• Sebagai Makanan Penderita Diabetes, Kolesterol, Darah Tinggi, Vertigo, Jantung dll
• Nutrisi Ibu Hamil & Menyusui
• Nutrisi untuk Pemulihan dari Sakit

19/06/2011

Obat penyakit / sakit perut,pengobatan penyakit / sakit perut,cara mengobati penyakit / sakit perut,penyembuhan / sakit perut, obat alternatif / sakit perut

Sumber Dari Segala PenyakitTahukah anda panjang saluran pencernaan manusia 6 kali tinggi badan (± 10 meter) dalam jangka...
13/06/2011

Sumber Dari Segala Penyakit


Tahukah anda panjang saluran pencernaan manusia 6 kali tinggi badan (± 10 meter) dalam jangka waktu panjang akan dikotori sisa makanan yang tidak terbuang yang rata –rata beratnya 3 – 11 kg, yang membusuk dan mengeluarkan zat – zat beracun didalam usus kita. Zat racun /toxin ini terserap oleh usus dan menjadi sumber segala penyakit yang berbahaya.

Usus Toxin90% segala macam penyakit yang timbul saat ini bermula dari Kolon (usus besar ) yang selalu menyimpan sisa makanan yang tidak terbuang pada saat kebelakang. Sisa makanan tersebut berubah menjadi toxin, menempel didinding usus ,menjalar serta melumpuhkan ketiga fungsi toksifikasi :

1. Sistem Pencernaan ( perut , Isi perut , usus besar )
2. Sistem Endokrin ( kelenjar pituary, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid /gondok, kelenjar pankreas dan kelenjar seks )
3. Sistem Penyaringan ( hati , kulit dan rahim )
Toxin

Penyerangan tersebut akan melemahkan badan yang menyebabkan anda mudah sakit, lesu, lemah dan terjadi Penuaan dini, mempengaruhi fungsi sistem pencernaan, membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan sakit yang serius dalam jangka panjang. Para dokter percaya bahwa toksin-toksin yang terkumpul didalam tubuh adalah penyebab utama datangnya penyakit bukannya kuman-kuman. Bakteri atau kuman-kuman hanya berdampak ketika terlalu banyak sisa-sisa pembuangan (toksin) didalam tubuh kita sehingga menyebabkan tubuh kita lemah dan daya tahan tubuh menurun.

Sirkulasi yang berulang ini merupakan sumber timbulnya berbagai penyakit, antara lain : kanker, tumor, sembelit, wasir, jerawat, stroke, lumpuh, terlalu gemuk dan terlalu kurus, rematik, ngilu-ngilu, lupus, penyakit jantung, bintik-bintik penuaan, flek- flek pada wajah, haid tidak normal, menopause, dan penuaan dini, glukoma, penyakit liver (hati), masalah pada usus dan pencernaan, penyakit maag (lambung), kencing manis (diabetes), penyakit kulit dan alergi, insomnia, sulit tidur.

Para Ahli Menyatakan, sbb ;

1. Nabi Muhammad SAW bersabda “Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat” (H.R. Muslim)
2. Sir Arbuthnot Lane,M.D – London : “Saya telah mengalami bahwa banyak kasus pembedahan dapat dihindari dengan cara mencuci usus, karena 90% dari penyakit manusia dimasa kini disebabkan oleh usus yang kotor dan tidak berfungsi dengan normal”
3. Dr.Norman Walker,Dsc, Phd – USA : “Cuci usus akan menghilangkan sembelit, rasa lesu, penyakit lemah pencernaan, sakit sendi, sakit pinggang, perut kembung, kencing manis dan lain-lain”
4. Henry B Beyler seorang Doktor di USA telah membuat 4 (empat) kesimp**an dari pengalaman beliau dibidang kesehatan selama 55 (lima puluh lima) tahun :

· Penyebab segala penyakit bukan dari bakteri, melainkan racun/toksin yang berawal dari keracunan makanan. Toksin/racun ini menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga terjangkit bakteri.

·Dalam banyak kasus penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit berbahaya, efek samping dari obat tersebut dapat membawa kematian.

· Makanan organik adalah pilihan terbaik untuk mengusir penyakit dan menguatkan tubuh.

Naturopati memadukan teori dan praktikal pemahaman pengobatan alami, manusia mengalami sakit karena toksin yang terkumpul secara terus menerus didalam tubuh.
Ads by Google

13/06/2011

SBY aja kempesin Perut dengan Herbalife

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir-akhir ini terlihat agak kurus karena mengikuti diet khusus dengan menu makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi ideal pria seusianya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mengalami penurunan berat badan hingga 10 kilogram (kg) berkat diet khus

13/06/2011
13/06/2011
13/06/2011

Herbalife Indonesia

Herbalife International Indonesia is part of Herbalife Around the World. Visit your local Herbalife country website for the latest Herbalife product and Herbalife Distributor information.

13/06/2011

Address

Pekanbaru
28295

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Herbalife - RIAU posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Herbalife - RIAU:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram

Category