22/06/2020
APA ITU DEHIDRASI DAN BAHAYANYA
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60% total berat badan. Kandungan air yang ideal di dalam tubuh berfungsi untuk membantu kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian, melembapkan jaringan-jaringan pada telinga, tenggorokan, dan juga hidung, serta sebagai media transportasi nutrisi untuk sel-sel tubuh dan menjaga kulit tetap sehat.
Beberapa tanda-tanda awal dari gejala dehidrasi adalah:
1. Merasa haus dan pusing.
2. Mulut dan kulit kering.
3. Kelelahan.
4. Jarang buang air kecil.
5. Urine berwarna lebih gelap, serta berbau lebih kuat.
Jika dehidrasi terjadi pada bayi, gejala awal yang bisa diperhatikan adalah ubun-ubun bayi akan cekung, tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, popok tetap kering setelah beberapa jam, kurang aktif, rewel, dan mudah mengantuk.
Salah satu kondisi yang berisiko menimbulkan dehidrasi adalah diare, terutama bila ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Dehidrasi juga bisa dikaitkan dengan cuaca, aktivitas fisik atau olahraga, dan pola makan. Selain diare, dehidrasi juga berisiko muncul pada kondisi muntah-muntah, serta berkeringat berlebihan, misalnya pada saat demam atau berolahraga saat cuaca panas.
Jika merasa mengalami dehidrasi, minumlah banyak cairan. Anda bisa minum air putih atau jus buah yang diencerkan. Tetapi jika mengalami dehidrasi karena diare, jus buah dan susu sebaiknya dihindari. Usahakan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein dan minuman bersoda. Jika tidak tertangani, dehidrasi bisa menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Dehidrasi disebabkan oleh kekurangan asupan cairan dalam tubuh, atau tubuh lebih banyak kehilangan cairan daripada asupannya. Cairan yang ada di dalam tubuh bisa terbuang melalui urine, muntah-muntah, diare, keringat, dan air mata. Selain itu, cuaca, olahraga, dan makanan akan sangat memengaruhi tingkat keparahan dehidrasi.
Dehidrasi dapat terjadi pada setiap orang, namun terdapat beberapa kelompok orang yang lebih mudah terkena dehidrasi akibat risiko yang mereka miliki. Kelompok orang yang berisiko mengalami dehidrasi adalah:
1. Bayi dan anak-anak, lebih rentan mengalami dehidrasi karena tubuh mereka yang kecil membuat tubuh mereka lebih peka terhadap perubahan kadar air dan mineral. Kelompok ini juga sering mengalami diare.
2. Orang tua, menjadi kurang perhatian terhadap minum air dan rasa haus. Apalagi orang tua yang memiliki masalah dengan ingatan.
3. Atlet, akan kehilangan banyak cairan tubuh yang keluar melalui keringatnya. Semua yang berolahraga bisa mengalami dehidrasi. Makin lama berolahraga, makin sulit untuk tetap terhidrasi. Terutama pelari, atlet balap sepeda, dan pemain sepak bola.Orang yang berolahraga di tempat yang panas dan lembap. Saat udara panas dan lembap, risiko dehidrasi dan sakit meningkat. Saat udara lembap, keringat bisa menguap dan mendinginkan Anda seperti keadaan normal, ini akan meningkatkan suhu tubuh dan kita butuh lebih banyak cairan.Orang yang tinggal, bekerja, dan berolahraga di dataran tinggi. Mereka berpotensi mendapatkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah dehidrasi. Dehidrasi tejadi ketika tubuh berusaha beradaptasi dengan ketinggian dengan cara lebih banyak buang air kecil dan bernapas cepat.
Dehidrasi terbagi menjadi 2 tingkatan, yaitu ringan sedang, dan berat.
A. Dehidrasi Ringan Sedang
Dehidrasi ringan sedang pada akan menimbulkan:
Rasa haus.Warna urine menjadi lebih pekat atau gelap.Jumlah dan frekuensi buang air kecil menurun.Mulut kering dan lengket.Mudah mengantuk dan cepat lelah.Sakit kepala.Sembelit.Pusing.
Anda bisa menyembuhkan proses dehidrasi pada tahap ini tanpa bantuan medis dengan meminum lebih banyak cairan. Jika dehidrasi dibiarkan berlanjut dalam jangka waktu lama, maka bisa memengaruhi fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Pada akhirnya, juga bisa menyebabkan kerusakan otot.
Sedangkan pada anak-anak dan bayi, gejala-gejala dehidrasi adalah sebagai berikut:
Saat menangis tidak mengeluarkan air mata.Mata terlihat cekung ke dalam.Menyusutnya ubun-ubun.Popok tetap kering selama 12 jam.Kulit terasa dingin dan kering.Mudah marah dan lesu.Mulut kering dan lengket.Kelelahan dan pusing.
B. Dehidrasi Berat
Dehidrasi bisa membahayakan jika dibiarkan saja dan tidak ditangani secepatnya. Dehidrasi berat dianggap sebagai kondisi medis darurat dan butuh penanganan cepat. Gejala yang dapat terjadi ketika mengalami dehidrasi berat adalah:
Mudah marah dan tampak kebingungan.Air mata tidak keluar dan mulut terasa kering.Denyut jantung cepat, namun lemah.Sesak napas.Mata tampak cekung.Demam.Kulit menjadi tidak elastis (butuh waktu lebih lama untuk kembali ke asal setelah dicubit).Tekanan darah rendah.Tidak buang air kecil selama 8 jam. Pada bayi, menjadi jarang mengganti popok.Sangat pusing atau mengantuk, terutama pada bayi dan anak-anak.Kejang.Penurunan kesadaran.Pada anak-anak dan bayi, kaki dan tangannya akan teraba dingin, serta tampak ruam-ruam kecil (blotchy-looking) tanpa rasa gatal atau nyeri.
Dehidrasi pada tingkat ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anda akan diberikan infus untuk mengembalikan banyaknya cairan yang hilang. Jika tidak ditangani dengan serius, maka bisa menimbulkan komplikasi.
cara mengobati dehidrasi
1. Mengobati dehidrasi pada anak-anak
Untuk penanganan dehidrasi pada anak-anak, pemberian air berlebihan justru bisa membuat kadar mineral dalam tubuh lebih menurun, dan akibatnya memperburuk kondisi tubuhnya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan larutan oralit kepada anak-anak. Bisa menggunakan sendok untuk menyuapi cairan kepada anak-anak yang mengalami muntah-muntah atau mengalami diare.
2. Mengobati dehidrasi pada atlet
Untuk dehidrasi yang terjadi akibat olahraga, minuman berenergi yang mengandung elektrolit dan gula adalah pilihan terbaik. Hindari segala jenis minuman bersoda.
Atlet juga berisiko terkena hiponatremia jika terlalu banyak minum air mineral pada waktu yang singkat. Hiponatremia bisa menimpa atlet karena natrium (garam) dalam darah banyak yang keluar melalui keringat, dan semakin encer saat air mineral dalam jumlah banyak masuk ke dalam tubuhnya.
Beberapa gejala hiponatremia adalah mual, muntah dan sakit kepala. Jika kondisi semakin parah, maka seseorang bisa mengalami pembengkakan otak yang menyebabkan kebingungan, kejang, koma, bahkan kematian.
3. Mengobati dehidrasi berat
Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi berat harus segera ditangani oleh petugas medis di rumah sakit, dan kemungkinan, kondisi ini akan memerlukan rawat inap. Pasien bisa menerima gula, garam, dan cairan melalui infus. Infus merupakan cara yang cepat dan efektif dalam mengembalikan kadar cairan dan mineral tubuh ke tingkat yang normal.
Setelah membaca uraian di atas kita jadi tahu makanan apa saja yang dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh kita. Anda bisa mengkonsumsi satu atau beberapa makanan dari daftar di atas dalam pola makan anda sehari-hari.
Demikian tips kesehatan yang bisa kita share ke Kawan Info Sehat selanjutnya tolong bantu LIKE Dan SHARE Njih Klo memang bermangfaat biar lebih banyak yang tahu dan artikel ini bisa bermanfaat sebesar-besar nya.
Jangan lupa sikahkan bertanya di kolom komentar jika ada pertanyaan.
Salam Sehat itu Murah.
Anda mendapat Saham kebaikan karena telah ikut menyampaikan informasi berharga ini untuk orang lain. Semoga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dengan menjaga pola makanan setiap hari.