01/07/2020
Assalamualaikum.
Bismillah .
HUKUM JIKA SAKIT PERGI BERUBAT KE TUKANG SIHIR ( Dukun)
---------------------------------------------------
Bagaimana dengan ungkapan, "Sihir tidak dapat diubat kecuali oleh tukang sihir?"
Apakah hukum melakukan sihir atau pergi ke tukang sihir itu, halal atau haram atau makruh?
Allahﷻ berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 102:
(وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ)
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.
[Surat Al-Baqarah 102]
Hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahawasanya Nabiﷺ bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Barangsiapa mendatangi seorang dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang di katakan, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammadﷺ [HR. Ahmad]
Jika Allahﷻ telah mengharamkan berobat dengan sesuatu yang haram, maka berdasarkan kaidah _mim bab aula,_ haram p**a berobat dengan sesuatu yang menyebabkan kekufuran. Kita berlindung kepada Allahﷻ dari yang demikian.
Hadits dari Abdullah bin Mas'ud رصي الله عنه bahawasanya Nabiﷺ bersabda:
إِنَّ اللّـهَ لـمْ يَجْعَل شِفَا ءَكُمْ فِيمَا حُرِّمَ عَلَيْكُمْ
Sesungguhnya Allah tidak akan menjadikan obat bagi kalian pada sesuatu yang diharamkan kepada kalian. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 8/23 No. 130 & 133, Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma'aanil-Aatsaar 1/108, dan yang lainnya; dishaihihkan oleh al-Albaaniy dalam Ash-Shahiihah 4/174, Maktabah Al-Ma'aarif, Cet. Thn. 1415 H]
Apa yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir sehingga perintahnya ditaati:
1) Menuliskan ayat-ayat al-Qur'an dengan darah haid.
2) Memotong-motong huruf-huruf al-Qur'an.
3) Menghinakan al-Qur'an dan as-Sunnah.
Syaikh Wahid Abdussalam Bali menjelaskan sebagian sarana yang digunakan oleh tukang-tukang sihir dalam rangka mendekat kepada setan. Beliau menunturkan:
"Di antara Tukang-tukang sihir itu ada yang menjalankan _mushaf_ al-Qur'an sebagai alas (kesat) kedua telapak kakinya ketika dia akan masuk Toilet.
Ada juga yang menulis sebahagian ayat-ayat al-Qur'an dengan kotoran (sesuatu yang najis); ada yang menulis ayat-ayat al-Qur'an dengan darah haid.
Ada yang menuliskan ayat-ayat al-Qur'an di kedua tetapak kakinya; dan ada yang menuliskan surat al-Fatihah dengan dibalik." *[Ash-Sharim al-Battar fi at-Tashodda li as-Asyrar, hlm. 18]*
*Kisah Nyata*
__________
Seorang pemudi yang menyihir saudara perempuannya sendiri.
Ditulis ulang oleh : *ذوالفقار*
Isnin 26.11.2018
📚Sumber : Ruqyah Syariah
*ابو البر اء اسامة بن يا سين المعاني*
✍ *Syeikh Abu Al-Barra Usamah bin Yasin Al- Ma'ain.* Halaman 17-19.