29/01/2014
Kenapa berpikir positif itu perlu? Apakah hanya mitos berpikir pofitif itu dapat membantu kita lebih baik?
Saat kita berpikir, kita sebenarnya menggunakan energi didalam otak. Disaat kita menggunakan energi itulah, Hormon Proopiomelanokortin (POMC) dipecah. Namun reaksi negatif dan positif membuat POMC dipecah dengan cara yang berbeda.
1. Saat kita bereaksi positif terhadap stress ringan, dari POMC terbentuk hormon korteks Adrenal yang meringankan stress fisik. Selain itu, beta endorphin yang menangkal stress psikis juga akan dikeluarkan. Praktis dengan ini kita dapat lebih sehat atau merasa lebih baik.
2. Jika kita bereaksi negatif, kedua hormon diatas tidak akan dibebaskan, tetapi malah akan menghasilkan noradrenalin dan adrenalin yang tidak hanya beracun, tetapi juga memicu oksigen aktif yang berbahaya.
Itulah kenapa, saat kita mengeluh perasaan kita menjadi "tidak enak", hal itu bukan hanya "perasaan" saja, akan tetapi memang ada zat "negatif" yang dihasilkan oleh otak.
Berbeda saat kita bersikap positif, dimana meskipun kita merasa agak sedih, dengan sikap ikhlas, legowo, menerima dan optimis akan membuat perasaan kita lebih baik.
Gaya berpikir tidak hanya menentukan kualitas perasaan saja, tapi juga fisik.
Cukup logis untuk memulai berpikir positif?
-DSBB : Brilian Psikologi-