Ruqyah Syarr'iyyah Lampung

Ruqyah Syarr'iyyah Lampung Ruqyah Syar'iyyah Lampung

06/10/2025

Saya ada rutinitas jadwal mengisi kajian siang di salah satu perkantoran di Jakarta.
Pernah saya mengisi kajian tentang bahaya meditasi bagi seorang muslim.

Suatu saat ada jama'ah yang bertanya:
Ustadz, Meditasi itu sudah dikaji secara ilmiah memberikan manfaat bagi manusia.
Kenapa ustadz bersikeras menolak ini sebagai ilmu??..

Kemudian saya jawab:
Saudaraku , babi itu sudah dikaji secara ilmiah memiliki banyak manfaat bagi manusia, tapi sehebat apapun hasil kajiannya saya akan tetap tolak, demikian p**a dengan meditasi.
Dan saya katakan konsep dzikrullah lebih komprehensif ketimbang meditasi.
Dan dzikrullah adalah bimbingan Wahyu ilahi.

.

Promo Madu Hutan Multiflora AL-MUBARAK Netto 500gr 120.k "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam...
29/09/2025

Promo Madu Hutan Multiflora AL-MUBARAK Netto 500gr 120.k

"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berpikir." (QS. An-Nahl: 69)

Pemesanan wa.me/+6285282765111

Dinkes P-IRT 2071871030735-28
ID Halal 18110007636760823

Madu Hutan Multiflora
Diproduksi Al Ghani Kemiling
Bandar Lampung



29/09/2025

Ruqyah yang Bermanfaat bagi Penyakit-Penyakit Umum

Oleh: Abu Nadia – Praktisi Ruqyah Syar’iyyah dan Konseling Qur’ani

📖 Diriwayatkan bahwa sebagian salaf apabila merasa sakit, ia berkata: “Panggilkan para ahli hadits.” Lalu ketika mereka hadir, ia berkata: “Bacakanlah kepadaku hadits.” Jika hadits saja bermanfaat sebagai penawar, maka Al-Qur’an tentu lebih utama. (Imam an-Nawawi – at-Tibyān fī Ādāb Ḥamalat al-Qur’ān).

Rasulullah ﷺ bersabda dalam riwayat Ibnu Mājah dari ‘Alī radhiyallāhu ‘anhu:
“Sebaik-baik obat adalah Al-Qur’an.”

✨ Baik suatu penyakit telah ditemukan obat medisnya ataupun belum, sesungguhnya Al-Qur’an tetap merupakan penyembuh dan penawar – bersama dengan sunnah Nabi ﷺ – dengan izin Allah.

Tafsir Al QuranTafsir TematikPenulis Rasyida Rifaati Husna Tafsir Surah al-Jin ayat 6Melihat fenomena yang terjadi saat ...
06/09/2025

Tafsir Al Quran
Tafsir Tematik
Penulis Rasyida Rifaati Husna

Tafsir Surah al-Jin ayat 6

Melihat fenomena yang terjadi saat ini, banyak manusia yang memilih untuk mengandalkan kekuatan ghaib, bukan kepada Allah sebagai satu-satunya sumber perlindungan. Di antara mereka mempercayai bahwa jin dapat dijadikan sekutu untuk menyelesaikan permasalahan, padahal sejatinya hal tersebut malah menjerumuskan kepada kemusyrikan.

Hal yang demikian bisa terjadi sangat dimungkinkan karena meniru kebiasaan para tetua sebelumnya. Sebagai misal yaitu kebiasaan orang Arab jahiliyah yang masih melakukan praktik tersebut. Tradisi demikian yang menurut sebagian mufasir mengitari penurunan surah al-Jin ayat 6.

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.

Ibnu Katsir menerangkan bahwa ayat ini menceritakan kebiasaan orang-orang jahiliah setiap menginjak tempat yang seram selalu berlidung kepada “penguasa” tempat tersebut yang dipercayai sebagai jin atau makhluk halus. Mereka meyakini bahwa jin mempunyai kemampuan dan kelebihan atas manusia, yang mana dapat membuat mereka meminta perlindungan. (Lubab at-Tafsir min Ibnu Katsir 7/208)

Menurut Wahbah al-Zuhaili (19/160) kebiasaan meminta perlindungan kepada jin ini sangat umum di kalangan orang Arab dahulu. Ketika seseorang singgah di suatu lembah ia kemudian akan mengatakan, ‘sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada yang mulia dari penunggu lembah ini’ dengan harapan agar mereka terhindar dari gangguan jin selama bermalam di lembah tersebut.

Praktik tersebut bukan hanya terjadi pada zaman Arab jahiliyah, tetapi kepercayaan berlebihan kepada jin tersebut berlangsung hingga di masa ini, ada orang-orang yang beranggapan bahwa setiap tempat mempunyai penghuni, yang kemudian membuat mereka semakin bersungguh-sungguh untuk berlindung kepada jin. Di beberapa kasus lain misalnya, mereka meminta bantuan jin supaya mengatasai masalah mereka, untuk pengobatan, dan bahkan untuk mencelakai orang lain.

Mutawalli as-Sya’rawi (15/496) menjelaskan bahwa tindakan tersebut (meminta bantuan jin) justru dapat berbalik membahayakan kepada pelakunya, yaitu dosa dan mendatangkan berbagai macam penderitaan. Meskipun pada awalnya, pelaku tersebut mendapatkan hal yang diinginkan, tetapi kesenangan tersebut hanya bersifat sementara. Pada akhirnya, mereka akan mengalami kehidupan yang penuh dengan kesulitan, dan pelaku tersebut tidak akan meninggal dunia hingga dia merasakan sendiri hal yang telah dilakukannya.

Sebagaimana p**a Imam ath-Thabari (25/582) ketika menerangkan redaksi ayat “Jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Q.S. al-Jin ayat 6) Maksudnya jin menambah manusia agar terus meminta pertolongan dan perlindungan kepadanya, sehingga jin semakin berani kepada mereka (yang meminta pertolongan), dan manusia semakin bertambah sesat.

Diterangkan lebih lanjut dalam Tafsir al-Munir (19/162) bahwa seseorang yang berlindung kepada jin, dapat memberi kesempatan bagi jin untuk menzalimi dan menambahkan beban berat bagi dirinya, sebab merasa dihormati dan dijadikan tempat berlindung, jin-jin tersebut semakin berani menunjukkan kekuasaan mereka untuk mengontrol manusia. Akibatnya, bukannya mendapatkan perlindungan, manusia justru semakin terjebak dalam ketakutan dan ketergantungan pada jin. Kondisi seperti ini sangat disukai oleh jin.

Inilah yang dijelaskan oleh Alquran tentang bahaya meminta perlindungan kepada jin. Pada ayat pertama pun telah dijelaskan kata ‘Qul’: katakanlah, artinya sampaikanlah kepada umat, bahwa ada di antara manusia yang berlindung diri kepada kalangan jin, maka pada lanjutannya menjelaskan perbutaan menyombongkan diri kalangan jin yang dimintai perlindungan oleh manusia.

Terdapat sebuah riwayat dari Ibnu Abbas bahwa kalangan jin yang muslim, jika berjumpa dengan manusia, mereka akan segan dan lari. Dan jika seseorang itu sedang mendirikan shalat maka mereka akan menjadi makmumnya. Sejatinya jin itu sangatlah segan kepada manusia baik itu kafir atau muslim, maka jika demikian seharusnya sebagai manusia yang jelas sudah dimuliakan oleh Allah dapat dengan bijak menggunakan kemuliaan itu. Artinya seseorang yang berlindung kepada jin sejatinya ia merendahkan dirinya sendiri kepada martabat yang lebih rendah.

Dengan demikian, meminta tolong pada jin dan mengandalkan kekuatan selain dari Allah untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mengetahui hal-hal yang ghaib telah jelas dilarang dalam Alquran. Sebab hal tersebut merupakan bentuk kesyirikan dan mendatangkan banyak madharat. Karena itu, meminta bantuan pada jin bagaimana pun keadaannya harus dihindari agar tidak mendapatkan dosa dan bahaya dari tipu daya mereka.

Wallah a’lam

Address

Jalan Bandar
Bandar
35158

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ruqyah Syarr'iyyah Lampung posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Ruqyah Syarr'iyyah Lampung:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram