17/05/2024
Mbak dr. itupun akhirnya menyerah.
Seorang ibu yg juga seorang ASN menghubungi saya via telp dan menceritakan ttn ketidak wajaran yg menimpa anaknya, terkesan sulit mendapat jodoh walau peluang berkali2 menghampiri, mengidap penyakit pengentalan darah namun tidak berubah encer setelah diobati secara medis dimana menurut perhitungan medis secara umum seharusnya sdh normal, penyakit lain adalah masalah di kulit berupa gatal2 hingga ke area yg sensitif dan tdk seharusnya. Setelah janji temu pada waktu yg disepakati saya sempat menunggu karena klien yg akan diterapi masih praktek yg ternyata ia dr. Spesialis kulit...🤔
Setelah bertemu mbak dokter ini menceritakan ttn berbagai upaya medis yg ia jalani termasuk konsultasi ke seniornya yg spesial kulit namun keadaannya tdk berubah. Bermula dari beberapa org yg terindikasi indigo dan terapis yg indigo juga ibunya mbak dokter ini punya kecurigaan ada hal yg tdk wajar dg anaknya. Atas dasar inilah dan rasa capek (hati) mbak dokter yg telah berupaya maksimal secara medis namun tdk membuahkan hasil akhirnya meminta ibunya unt menempuh pengobatan alternatif hingga Allah kemudian mempertemukan kami.
Sebelum Terapi Qur'an berupa ruqyah saya melakukan diagnosa dilanjutkan dg terapi badar (bedah & tadabur). Dari diagnosa itulah terungkap bahwa sakitnya mbak dokter ini tidak murni medis tapi ada intervensi jin thd penyakitnya. Dari beberapa pertanyaan terungkap bhw ia sering melihat penampakan, merasa ada yg mengawasi, s**a ada yg berkelebat, pernah mimpi melihat ular besar, feeling tajam hingga bau tdk sedap di dalam kamarnya yg entah dari mana sumbernya.
Ketika terapi Qur'an berupa pemutusan jalur jin nasab mbak dokter ini mulai bereaksi begitupun ibunya yg ikut merasakan panas dan sakit dibagian belakang bahkan ayahnya yg hadir juga saat itu bereaksi dg kondisi tubuh yg menggigil seperti kedinginan.
Inilah momentum dimana entah paramadis yg ke berapa yg kemudian percaya bahwa jin bisa intervensi thd penyakit dg indikasi masih bisa dideteksi secara medis namun sulit bahkan tdk bisa disembuhkan secara medis.
Karena penasaran saya coba diagnosa ayahnya yg saat terapi menggigil, beliau mengaku pernah punya penyakit gula yg terkesan sembuh dg sendirinya dimana obat2 kimia dari dokter yg menanganinya tdk memberikan dampak positif dlm jangka waktu yg ditentukan medis hingga dokter yg merawatnya menjadikan bahan untuk observasi. Semakin saya telusuri ternyata ayahnya ada indikasi jin nasab di tubuhnya. Kesimpulannya, penyakit yg ditimbulkan karena eksistensi jin di tubuh seseorang sulit sembuh dg medis, berapapun dana yg dikeluarkan selama akar masalahnya belum dihilangkan ya begitu begitu juga hasilnya, bikin pegel hati. Paling kalau sembuh itu hanya rehat sebentar setelah itu jin ditubuh berulah lagi.
Jadi masih gengsi berobat dg Al-Quran? Lalu seperti apa keimanan kita pada Al-Qur'an jika masih menganggap remeh Al-Qur'an sebagai Syifa???
Bisa jadi mulut kita tdk mengucap kata2 yg meremehkan kemampuan Al-Qur'an yg mampu bisa menyembuhkan penyakit tapi perilaku kitalah menunjukan sikap yg meremehkan Al-Qur'an sebagai syifa.
Wallaahu a'lam bishshowaab...
Wassalaam...
Asep (ibun) Syamsudin
Team
Terapi Qur'an Bdg Raya