30/10/2025
Ketika anak pertama saya lahir belasan tahun lalu, di tengah suasana yang carut-marut dan masih sarat nuansa bertahan hidup, saya merelakan menjual motor Birmingharm Small Arm (BSA) kesayangan saya, semata agar ada dana untuk biaya lahiran.
Saat itu air mata saya menetes, mengingat kerja keras yang dicurahkan dulunya untuk mendapatkan motor langka rakitan Inggris buatan tahun 1950-an itu, yang kemudian harus direlakan demi prioritas yang lebih besar.
Situasi bertahan hidup saat itu juga menjadikan motor hobi saya yang lain yang semula sedang dibangun malah jadi mangkrak, yaitu Kawasaki Binter Merzy tahun 1983.
Waktu itu saya berkata dan meminta ijin istri saya bahwa jika suatu saat nanti kondisi membaik maka saya ingin kembali menjalani hobi lama saya menggeluti dunia motor custom. Istri saya pun mengiyakan permintaan saya itu.
Beberapa waktu berlalu, seiring kondisi lebih membaik harapan itu mulai bisa diwujudkan. Seiring dengan berbagai prioritas utama sudah mulai lebih terkendali, hobi lama bermotor custom pun mulai kembali dijajaki beberapa tahun lalu.
Sang Kawasaki Binter Merzy tahun 1983 yang sekian belas tahun lamanya teronggok pun bisa kembali dibangunkan, kali ini dengan tampilan modern aliran Scrambler.
Lebih dari itu, bersyukur juga kali ini ia mendapatkan temannya, sesama Kawasaki Binter Merzy lain, namun edisi tahun yang lebih tua, tahun 1980, dengan konsep tampilan klasik-orisinil.
"Riding Therapy" dan "Customwork Therapy", itulah sebutan saya pada hobi berkendara dan mengutak-atik motor custom ini. Keduanya menjadi proses "terapi" tersendiri bagi saya untuk mengembalikan kesegaran diri di sela-sela padatnya jadwal aktivitas.