04/03/2019
📌Berbagai Pertanyaan terkait Herbal📌
Penggunaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak dahulu dan sudah digunakan secara turun-temurun.
Pemanfaatan tanaman obat didukung kekayaan alam di Indonesia. Sejalan dg perkembangan Iptek, berbagai penelitian tentang tanaman obat sudah dilakukan oleh banyak negara maju dan berkembang.
Hal ini disebabkan berbagai penyakit degeneratif dan infeksi baru, yg belum dapat ditanggulangi secara optimal oleh obat-obatan kimia sintetik.
Beberapa pernyataan terkait herbal yg berkembang di masyarakat.
1. Herbal bebas dari zat kimia
Herbal tetap mengandung zat kimia tetapi zat kimia ini berbeda dg obat sintetik. Zat kimia dalam tumbuhan memiliki beragam struktur yang masing2 memiliki khasiat
2. Kenapa Tumbuhan Bisa Menjadi Obat?
Tumbuhan menghasilkan suatu zat yg dinamakan metabolit sekunder, fungsinya sebagai pertahanan bagi tumbuhan. Zat tersebut yg berkhasiat sbgai obat. Namun metabolit sekunder umumnya hanya diproduksi dlm jumlah yg sedikit.
Misalnya: tumbuhan sambiloto jarang ditumbuhi jamur, bakteri atau mikroba yg lain karena mengandung zat antimikroba.
3. Herbal Aman Dikonsumsi Semua Orang
Herbal memang efek sampingnya sangat kecil, tetapi perlu diperhatikan pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak kecil.
- Untuk ibu hamil & menyusui lebih baik konsumsi suplemen (ex: minyak ikan, spirulina, madu, sari kurma dll).
- Pasien gagal ginjal yg sudah melakukan cuci darah rutin tidak disarankan menggunakan obat herbal karena bisa memperberat kerja ginjal. Kecuali di bawah
anjuran herbalis profesional.
- Pasien dlm kondisi darurat yg membutuhkan obat dg reaksi cepat lebih baik menggunakan obat sintetik. Misal kecelakaan.
Namun utk penyakit degeneratif (gangguan tensi, Diabetes, dll bisa menggunakan herbal)
4. Mengkonsumsi Herbal yg Asli TIDAK menyebabkan Gagal Ginjal
Konsumsi herbal rutin dalam dosis yg tepat tidak menyebabkan gagal ginjal, bahkan ada beberapa herbal yg bagus untuk memperbaiki fungsi ginjal.
Akan tetapi, konsumsi herbal yg mengandung BKO (Bahan Kimia Obat) dapat menyebabkan gagal ginjal krena kandungan obat kimia yg dikonsumsi tnpa takaran bsa memperberat kerja ginjal. Biasanya pada jamu pegal linu, asam urat, vitalitas dan penggemuk badan.
5. Herbal Tidak Manjur?
a. Herbal memang tidak langsung berefek karena bekerja multitarget. Herbal bekerja dengan memperbaiki fungsi organ tubuh untuk mengembalikan fungsi organ tubuh secara normal (self healing) sehingga membutuhkan waktu penyembuhan yg lebih lama dibandingkan obat sintetik.
b. Pemberian herbal yg tidak sesuai dg diagnosanya. Sehingga diperlukan ilmu diagnosa untuk penentuan herbal yang tepat.
c. Dosis yang tidak tepat sehingga herbal bekerja kurang optimal
d. Tubuh sudah terlalu banyak toksin yg disebabkan krn seringnya mengkonsumsi obat kimia sintetik, makanan mengandung minyak/lemak jahat, zat tambahan spt pengawet, perasa,dll serta polusi udara sehingga penyerapan herbal kurang optimal, utk itu perlu dilakukan detoksifikasi terlebih dahulu.
6. Belum Banyak Uji Klinik Terhadap Herbal
Untuk sampai ke tahap uji klinik diperlukan serangkaian pengujian yg cukup panjang dan membutuhkan biaya yg cukup besar. Tetapi, pemerintah sudah berupaya untuk mengembangkan tanaman obat dg melakukan saintifikasi jamu.
7. Herbal Memiliki Efek samping
Efek yang tidak diinginkan dari herbal sangat kecil (ex: mual, pusing, muntah,diare,iritasi) tetapi hanya terjadi pd beberapa orang. Terkadang efek samping muncul karena diagnosa dan herbal yg digunakan kurang tepat.
Posted by RSH-24