16/10/2020
Saat Usiaku 64 Nanti, Masihkah Engkau Mau Menemani?
Oleh : Cahyadi Takariawan
Kisah cinta pasangan suami istri hingga akhir usia, sangat banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Hanya saja, saking seringnya kita mendengar berita dan data perceraian, seakan-akan pasangan harmonis hingga kahir usia itu tidak ada. Dianggap hanya dalam novel, film dan sinetron saja.
Memang tidak mudah untuk menjaga cinta dan kesetiaan kepada pasangan sampai usia senja, bahkan sampai tutup usia. Namun bukan berarti tidak bisa. Sangat banyak pasangan yang ‘tak terpisahkan’ sampai ajal menjemput mereka.
Nabi Muhammad saw adalah contoh nyata. Beliau mencintai Khadijah bukan hanya ketika hidup di dunia. Bahkan kelak akan sampai surga. Setelah Khadijah wafat, Nabi saw tetap mencintainya, dan menyatakan rasa cintanya.
Seperti penuturan bunda A’isyah, “Aku cemburu karena sering mendengar beliau menyebutnya” (Riwayat Bukhari).
Salah satu kebutuhan orang yang sudah tua adalah teman. Dalam soal kebutuhan biologis, tentu saja sudah sangat berkurang. Tidak seperti anak muda atau pengantin baru. Namun kebutuhan pertemanan menjadi sangat dominan.
Banyak orang khawatir bahwa pasangannya tak lagi setia setelah dirinya tua. Apalagi pada pasangan yang memiliki selisih usia cukup besar. Kadang merasa khawatir ditinggalkan, atau ditelantarkan.
Bagaimana agar tetap saling setia hingga akhir usia? Simak hanya di sini –
https://www.kompasiana.com/pakcah/5f89226d9dc029264833ed02/saat-usiaku-64-nanti-masihkah-engkau-mau-menemani
Dipersembahkan oleh Rumah Keluarga Indonesia, Pekanbaru
Kisah cinta pasangan suami istri hingga akhir usia, sangat banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, saking seringnya kita mendengar