13/07/2013
Puasa Sehat Ala Nabi
1. menunda makan sahur, walaupun boleh dilakukan tengah malam. Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ุชูุณูุญููุฑููุง ููุฅูููู ููู ุงูุณููุญููุฑู ุจูุฑูููุฉู
โSahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada berkah.โ (HR. al-Bukhari 1923 dan Muslim 1095).
Batas akhir waktu sahur adalah sebelum munculnya fajar shadiq (waktu subuh). Diakhirkannya sahur ini tidak lain adalah agar menguatkan orang yang berpuasa.
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah, menguraikan sebagian arti berkah dalam sahur, diantaranya ialah memberi kekuatan pada orang yang berpuasa, menjauhkannya dari perilaku buruk yang didorong oleh rasa lapar, menambah semangat dan cekatan, serta membedakan diri dari ahli kitab, karena mereka berpuasa tanpa sahur.
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ููุนูู
ู ุณูุญููุฑู ุงููู
ูุคูู
ููู ุงูุชููู
ูุฑู
โSebaik-baik sahur seorang mukmin adalah kurma.โ (HR. Abu Dawud 2345 disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib 1/448).
Mengapa kurma? Karena kurma dikenal sebagai buah yang kaya dengan protein dan karbohidrat serta mengandung serat. Sebagian ahli menyebutkan bahwa dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat dan proteinnya, proses pencernaan terjadi lebih lambat, sehingga tidak cepat lapar.
Bagaimana dengan kita? Yang sering terjadi adalah mengisi perut sepenuh-penuhnya agar tidak merasa lapar saat berpuasa di siang hari. Tentu saja hal ini menyalahi tuntunan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam dalam hal makan, di samping jelas mengganggu kesehatan.
2. Segera berbuka. Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ูุงู ููุฒูุงูู ุงููููุงุณู ุจูุฎูููุฑู ู
ูุง ุนูุฌููููููุง ุงูููุทูุฑู
โTak henti-hentinya manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.โ (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Anas radhiallahu โanhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam disebutkan biasa berbuka dengan ruthab (kurma basah), sebelum shalat magrib. Kalau tidak ada, dengan tamr (kurma kering) atau dengan air. Sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (3/97) disahihkan oleh Syaikh al-Albani (al-Irwa` 922).
Para ahli menyebutkan keuntungan berbuka dengan kurma โasal tidak berlebihan-, diantaranya bahwa saat berpuasa, tubuh terasa lemah, dan malas beraktivitas terutama sesudah lewat โashar. Menurut mereka, keadaan ini adalah akibat berkurangnya kadar gula dalam darah. Adapun kurma, adalah makanan yang mengandung gula sederhana dan mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Hal ini membantu lambung untuk memulai tugasnya secara bertahap.
Begitu p**a halnya air, ketika kurma tidak kita dapatkan. Yang jelas, menurut para ahli tersebut, lambung kita jangan dipaksa melakukan aktivitas yang berat, setelah seharian โtidak aktifโ.
Setelah berbuka dengan beberapa butir kurma dan air, segeralah ke masjid untuk shalat magrib. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam, bukan langsung memenuhi perut dengan berbagai makanan yang terhidang.
Alangkah jauhnya kita dari tuntunan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam. Pada saat berbuka, kita justru sedapat mungkin menyantap semua hidangan yang ada di atas meja. Mulai dari kolak pisang, es dawet, kue-kue, roti, dsb. Akhirnya, shalat magrib pun terlambat, atau malas ke masjid.
Dari arti kata shaum secara bahasa, yaitu imsak (menahan), puasa tidak sekadar menahan lapar dan libido, tetapi juga pengendalian diri secara sempurna. Puasa melatih kita untuk kuat menahan emosi, khususnya marah. Bahkan ketika ada orang yang mengganggu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam mengajarkan agar kita hanya mengatakan kepadanya, โSesungguhnya saya sedang berpuasa.โ (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Pengendalian diri ini juga terwujud dalam tuntunan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam lainnya, yaitu tidak berkata dusta dan keji:
ู
ููู ููู
ู ููุฏูุนู ูููููู ุงูุฒูููุฑู ููุงููุนูู
ููู ุจููู ููููููุณู ููููููู ุญูุงุฌูุฉู ููู ุฃููู ููุฏูุนู ุทูุนูุงู
ููู ููุดูุฑูุงุจูู
โSiapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu dan melakukan kepalsuan, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.โ (HR. al-Bukhari 1903).
3. tetap beribadah.
sebagaimana yang telah diketahui bahwa Ramadhan adalah bulan ibadah. Sebab itu, aktivitas di siang hari walaupun berpuasa, tidak perlu ditinggalkan. Bahkan seharusnya, kita semakin rajin mendulang pahala di siang hari Ramadhan dengan melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat.
Perbanyaklah membaca al-Quran, siang dan malam, serta mendalami kandungan maknanya, atau berzikir, shalat sunat atau bersedekah.
4. Bersiwak, Disunnahkan p**a bagi orang yang berpuasa untuk bersiwak, berdasarkan keumuman hadits tentang masalah ini. Siwak mendatangkan keridhaan Allah, dan membersihkan mulut orang yang berpuasa.
Selamat menunaikan ibadah Puasa.
sumber : Majalah Muslim Sehat