Bekam Batam

Bekam Batam Bekam Batam Bengkel Manusia Indonesia Call (+62) 813-2871-2147 | www.bekam.or.id & www.ruqyah.or.id Terapi khusus pengobatan;

1. Jantung
2. Diabetes
3. Iblis
2.

Selamat datang di Bekam Batam Ruqyah Batam Bengkel Manusia Indonesia Call (+62) 813-2871-2147 Yayasan An Nubuwwah Batam | Bekam Antitusukan, Bekam Antijarum, Bekam Antilancet...! Ginjal

Terapi ruqyah (rukiah) akibat gangguan;

1. Jin
3. Setan
4. Dajjal
5. Mental (mental health)
6. Pengeluaran susuk/jimat/rajah
7. Sihir (santet/tenung/guna-guna)
7. Gangguan gaib lain-lainnya

Firman Allah Azza Wa Jalla
“Dan apabila aku sakit, Dialah Allah yang menyembuhkan aku” (QS. Asy Syu’ara' 80)

“Dan Kami (Allah) turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al Israa’ 82)

Sabda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam

Dari Anas bin Malik RA ditanya mengenai bekam beliau berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah berbekam dan memerintahkan keluarga beliau, dan Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan hijamah (bekam)” (HR. Muslim 1577)

Terbukti Mujarab
Allah dan Rasulullah memberikan jaminan kesembuhan kepada umat Islam. Umat-Nya harus percaya dan yakin terhadap firman Allah dan sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam

Rahmatan Lil 'Alamin
Metode ini terbukti ampuh karena sudah diterapkan kepada umat manusia dengan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda-beda

Tentang Bengkel Manusia Indonesia
Solusi kesehatan dari Allah dan Rasulullah untuk seluruh umat manusia di dunia sebagaimana sabda Rasulullah;

“Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit dan obatnya maka akan sembuh dengan izin Allah” (HR. Muslim 2204)

“Tidaklah Allah menurukan suatu penyakit kecuali Allah juga menurunkan obatnya” (HR. Bukhari 5354)

Untuk Kita Semuanya
Allah pasti memberikan kesembuhan jasmani dan ruhani makhluk-Nya, sabda Rasulullah;

“Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit” (HR. Bukhari 541)

“Wahai hamba Allah, berobatlah! Sesungguhnya Allah tidak memberikan penyakit kecuali Allah memberikan obatnya” (HR. Ahmad 4/278)

Keberimbangan Akal dan Keyakinan
Keberhasilan pengobatan dengan Alquran dan Sunnah tergantung keimanan dan keyakinan seseorang. Apabila belum sembuh maka harus bersabar, bertakwa, dan bertawakal

Konsultasi & terapi telepon/SMS/WA (+62) 813-2871-2147

Organisasi Internasional IASP di Washington DC Amerika Serikat Apresiasi Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam
11/12/2025

Organisasi Internasional IASP di Washington DC Amerika Serikat Apresiasi Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam

BATAM (marwahkepri.com) – Kegiatan ruqyah akbar di Jembatan I Barelang Batam Kep**auan Riau Indonesia pada Jumat, 21 November 2025, mendapat apresiasi positif dari International Association f…

IASP Beri Apresiasi Kegiatan Ruqyah Jembatan I Barelang Batam dalam Kampanye Pencegahan Bunuh DiriKegiatan Ruqyah Akbar ...
10/12/2025

IASP Beri Apresiasi Kegiatan Ruqyah Jembatan I Barelang Batam dalam Kampanye Pencegahan Bunuh Diri

Kegiatan Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam Kep**auan Riau yang digelar pada Jumat, 21 November 2025, mendapat apresiasi positif dari International Association for Su***de Prevention (IASP), sebuah organisasi internasional berbasis di Washington DC Amerika Serikat yang berfokus pada edukasi, riset, dan kampanye global pencegahan bunuh diri.

Dalam surat resminya yang ditujukan kepada Ketua Yayasan An Nubuwwah Batam, Candra P. Pusponegoro, IASP menyampaikan penghargaan yang tinggi atas komitmen dan kontribusi Yayasan An Nubuwwah melalui gerakan Ruqyah on The Street (RoS) Batam.

IASP menilai bahwa kegiatan rohani yang dikemas dengan pendekatan edukasi kesehatan mental tersebut memiliki nilai kemanusiaan yang kuat dan berpotensi besar menekan angka risiko bunuh diri di masyarakat.

IASP menegaskan bahwa kampanye antibunuh diri yang digelar di Jembatan I Barelang bukan hanya sekadar kegiatan spiritual, tetapi juga bentuk kepedulian nyata untuk menghadirkan ruang aman bagi masyarakat yang sedang menghadapi tekanan psikologis, depresi, maupun kecemasan berat.

“Kami sangat menghargai dedikasi Anda dan pekerjaan bermakna yang dilakukan oleh Yayasan An Nubuwwah dan Ruqyah on The Street (RoS) Batam. Kampanye yang Anda selenggarakan merupakan upaya yang menginspirasi dan berdampak besar dalam meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan bagi mereka yang berisiko,” tulis IASP dalam pernyataan resminya, Rabu (10/12/2025).

Sebagai lembaga internasional yang setiap tahun memimpin kampanye World Su***de Prevention Day, IASP menyampaikan bahwa halaman acara resmi mereka sedang ditutup untuk persiapan pembaruan menuju agenda 2026. Karena itu, mereka belum dapat memasukkan kegiatan Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang ke dalam daftar program tahun 2025.

Meski demikian, IASP tetap mendorong Yayasan An Nubuwwah agar kembali mengirimkan laporan kegiatan serta program yang direncanakan pada tahun 2026, sehingga dapat dipertimbangkan untuk dipromosikan sebagai bagian dari kampanye global secara resmi.

“Kami dengan hangat mendorong Anda untuk mengirimkan kegiatan yang direncanakan tahun depan menjelang Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2026. Mengirimkan lebih awal memastikan kami dapat membantu membagikan dan mempromosikan upaya berharga Anda sebagai bagian dari kampanye global kami,” lanjut IASP yang bermarkas di 1717 Pennsylvania Ave Northwest Suite 1025, Washington, DC, Amerika Serikat.

Surat itu juga menegaskan bahwa IASP memandang upaya Yayasan An Nubuwwah sebagai salah satu contoh pendekatan lokal yang efektif dalam memperluas edukasi pencegahan bunuh diri. Terutama di wilayah yang kerap menjadi lokasi kasus bunuh diri seperti kawasan Jembatan I Barelang Batam.

Gerakan Ruqyah on The Street (RoS) di Barelang Batam selama ini dikenal sebagai inisiatif spiritual dan kemanusiaan yang menggabungkan ruqyah syari, konseling dasar, edukasi kesehatan mental, dan pendampingan emosional bagi masyarakat yang mengalami tekanan psikologis.

Kegiatan ini telah menarik perhatian publik karena mampu menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk mereka yang enggan mencari bantuan formal.

Dengan adanya apresiasi dari organisasi internasional seperti IASP, Yayasan An Nubuwwah Batam berharap agar gerakan Ruqyah Akbar dan RoS semakin diperkuat, diperluas, dan berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

“Terima kasih atas apresiasi dan dukungan IASP kepada Yayasan An Nubuwwah Batam dan RoS. Semoga kegiatan An Nubuwwah dan RoS bisa semakin bermanfaat bagi umat manusia,” ujar Muhammad Candra P. Pusponegoro Abidzar Rizqi Marzaqah Al Hana, Co-Funder dan CEO Yayasan An Nubuwwah Batam, Rabu (10/12/2025).

Selengkapnya: https://an-nubuwwah.or.id/berita/an-nubuwwah/iasp-beri-apresiasi-kegiatan-ruqyah-jembatan-i-barelang-batam-dalam-kampanye-pencegahan-bunuh-diri.html

Bekam Batam Ruqyah Batam: Ayahku Linglung dan Berpoligami Mendadak, Apakah Ayahku Terkena Pelet Pemikat Sukma?Dalam kead...
09/12/2025

Bekam Batam Ruqyah Batam: Ayahku Linglung dan Berpoligami Mendadak, Apakah Ayahku Terkena Pelet Pemikat Sukma?

Dalam keadaan yang sangat singkat, tiba-tiba ayah saya menikah lagi dengan seorang wanita (berpoligami). Dan yang bikin saya kaget lagi, baru dua hari yang lalu, saya tanyakan (ayah) tentang keadilannya, karena setelah menikah ayah tidak pernah p**ang.

Setelah itu, malamnya, ayah saya mengajak kami keluar dan masalahnya bisa terselesaikan. Namun, ayah kembali ke rumah perempuan tersebut, kemudian benar-benar keesokan harinya, ayah saya tidak ada apa-apa, tiba-tiba bilang talak ibu saya tanpa alasan yang jelas.

Selengkapnya:

Bekam Batam Ruqyah Batam: Ayahku Linglung dan Berpoligami Mendadak, Apakah Ayahku Terkena Pelet Pemikat Sukma?

Dalil Ruqyah Jembatan, Pendapat Ulama Besar Salaf dan Kontemporer Sepanjang ZamanBenarkah ruqyah hanya untuk manusia? Ap...
01/12/2025

Dalil Ruqyah Jembatan, Pendapat Ulama Besar Salaf dan Kontemporer Sepanjang Zaman

Benarkah ruqyah hanya untuk manusia? Apakah jembatan, jalan, rumah, gudang, atau lokasi tertentu juga bisa diruqyah? Pertanyaan seperti ini adalah wajar-wajar saja kalau memang tidak tahu dalilnya.

Berbeda dengan mereka yang tidak tahu namun SOK TAHU dan tidak mau tahu. Terlebih mereka yang sedang belajar sunah di awal dan klaim dirinya ber-manhaj-nya paling lurus.

Ada juga yang menuduh syirik, bid’ah, khurafat, takhayul dan sesat atas kegiatan ruqyah Jembatan I Barelang Batam beberapa waktu lalu.

Ketika suatu wilayah sering terjadi gangguan, kecelakaan, rasa gelisah, atau tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya ulah jin atau setan boleh diruqyah.

Dalam khazanah Islam, para ulama sejak dulu tidak pernah memisahkan gangguan jin dari manusia atau tempat. Sebab gangguan itu dapat muncul pada siapa saja dan apa saja.

Termasuk gangguan mengenai rumah, kebun, lembah, jalan hingga jembatan. Oleh sebab itu, para ulama besar sejak era klasik hingga ulama kontemporer memberikan fatwa yang jelas dan tegas.

Yaitu tentang kebolehan ruqyah untuk tempat atau benda-benda mati, terutama jika ada gangguan jin dan setan, sudah seharusnya dilakukan ruqyah.

Ini adalah rangkuman pendapat ulama besar—mulai dari Syaikh Ibn Taimiyah, Syaikh Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, Syaikh Bin Baz, hingga Syaikh Ibn ‘Utsaimin.

Pendapat ini menjadi landasan kuat bahwa ruqyah tempat (ruqyah al-makani) bagian dari syariat, berdalil dan telah diamalkan sejak generasi salaf.

1. Syaikh Ibnu Taimiyyah atau Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al-Khadr bin Muhammad bin Al-Khadr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al-Haroni Ad-Dimasyqi.

Dalam Kitab Majmu’ al-Fatawa jilid 19, halaman 55–56 dan jilid 24 halaman 270. Dalam Majmu‘ al-Fatawa 19/55–56, Syaikh Ibnu Taimiyyah berkata:

وَيُقْرَأُ فِي الْمَاءِ وَيُشْرَبُ مِنْهُ وَيُغْتَسَلُ بِهِ

“Ruqyah dibacakan pada air, kemudian air itu diminum dan dipergunakan untuk mandi”

Di penjelasan lainnya jilid 24 halaman 270, beliau menegaskan:

وَيُسْتَعْمَلُ الْمَاءُ الَّذِي قُرِئَ فِيهِ فِي رَشِّ الْبُيُوتِ لِدَفْعِ الشَّيَاطِينِ

“Air yang dibacakan ruqyah digunakan untuk memerciki rumah guna mengusir jin atau setan”

Penjelasan Ulama

1. Syaikh Ibnu Taimiyyah menjelaskan bolehnya membacakan Al Qur’an pada air yang kemudian air digunakan untuk mandi, minum, atau menyiram rumah (benda-benda mati) yang terkena gangguan jin.

Ini adalah dalil paling kuat yang digunakan para ulama untuk ruqyah tempat, termasuk jalan, jembatan, gudang, rumah, toko, kebun, atau area tertentu lainnya.

2. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah atau Abu Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’d bin Hariz az-Zar’i ad-Dimasyqi al-Jauziyyah.

Dalam kitab Zad al-Ma’ad, jilid 4 halaman 170–171. Beliau menjelaskan bahwa ruqyah dari Nabi Muhammad ﷺ mencakup seluruh aspek kehidupan:

وَكَانَ مِنْ هَدْيِهِ ﷺ الرُّقْيَةُ لِإِزَالَةِ الْأَذَى وَعَلَى مَنْ أُصِيبَ بِالْآفَاتِ

“Termasuk petunjuk Nabi Muhammad ﷺ adalah ruqyah untuk menghilangkan gangguan dan atas segala sesuatu yang terkena gangguan”

Para ulama menjelaskan bahwa redaksi ‘ala man uṣiba bil-aft’ mencakup manusia, hewan, makanan, tempat, rumah, jalan, jembatan, atau lokasi yang terkena gangguan.

Syaikh Ibnu al-Qayyim menganggap ruqyah sebagai sarana syar’i untuk menghilangkan gangguan jin/setan dan memulihkan tempat atau objek apa pun yang terpengaruh makhluk halus (jin/setan).

Karena itu, para ulama setelahnya memperluas penerapannya pada lembah, rumah, kebun, jalan, jembatan, gudang, dan wilayah tertentu.

3. Syaikh Bin Baz atau Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Baz

Kitab Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah Syaikh Bin Baz jilid 24 halaman 413 dan jilid 8 halaman 144.

Dalam kitab ini Syaikh bin Baz pernah ditanya tentang rumah atau tempat yang ada gangguan makhluk halus (jin/setan).

Beliau menjawab:

يُشْرَعُ قِرَاءَةُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي الْبُيُوتِ الَّتِي تُشْعَرُ فِيهَا بِالْأَذَى

“Disyariatkan membaca Surah Al Baqarah pada rumah yang terasa ada gangguan (jin/setan)”

Dan pada fatwa lain:

وَيَجُوزُ رَقْيُ الْبُيُوتِ وَالْمَزَارِعِ وَالْأَمَاكِنِ الَّتِي فِيهَا جِنٌّ أَوْ يُظَنُّ ذَلِكَ

“Boleh meruqyah rumah, kebun, dan tempat yang terdapat jin atau diduga ada gangguan”

4. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin atau Abu Abdullah Muhammad bin Shalih bin Muhammad bin ‘Utsaimin al-Wahibi at-Tamimi

Dalam Kitab Liqqa’ al-Bab al-Maftuh nomor 55 dan Syarh Riyadus-Salihin 6/447. Syaikh Ibn al-‘Utsaimin pernah ditanya:

هَلْ يَجُوزُ رُقْيَةُ الْبَيْتِ الَّذِي يُظَنُّ أَنَّ فِيهِ جِنًّا أَوْ شَيَاطِينَ؟

“Apakah boleh meruqyah rumah yang diduga ada setan (jin)?”

Beliau menjawab:

لَا بَأْسَ بِرُقْيَةِ الْأَمَاكِنِ، إِذَا وُجِدَ فِيهَا الْأَذَى

“Tidak apa-apa meruqyah tempat apabila di dalamnya terdapat gangguan”

Dan beliau menambahkan:

تُقْرَأُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ فِي الْبَيْتِ، فَإِنَّهَا تَطْرُدُ الشَّيَاطِينَ

“Membaca Surah Al Baqarah di rumah akan mengusir setan”

Beliau juga menegaskan diperbolehkannya membacakan Al Qur’an pada air lalu air tersebut disiramkan di titik-titik gangguan.

Kesimp**an Meruqyah Benda Mati

1. Dasarnya sangat kuat dari para ulama salaf klasik Syaikh Ibnu Taimiyyah dan Syaikh Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah

2. Pendapat ulama kontemporer Syaikh Bin Baz dan Syaikh al-‘Utsaimin sangat jelas dan tegas memperbolehkannya juga

3. Praktik nyata para ulama Madinah Arab Saudi dan ulama salaf yang pernah meruqyah lembah, rumah, tempat dan sarang jin, wilayah yang sering memakan korban atau wilayah selainnya

Rujukan Dalil:

وقد يستعمل في دفع الشياطين ما يقراه في الماء ثم يرش في البيوت والاماكن التي يكون فيها اذى او يكون فيها من يسكنها من الانس فيتاذون بذلك ويدخل في هذا ما يقراه من القران والاذكار المشروعة فان الشياطين تفر من سماع القران والذكر وقد استفاد الناس بذلك وانتفعوا به ويستعمل الماء الذي قري فيه في رش البيوت لدفع الشياطين وهذا مما يعرفه اهل التجربة ولا ينافي شيئا من اصول الشريعة بل هو داخل في معناها العام في الاستشفاء بالقران وما صح عن النبي صلى الله عليه وسلم من الرقى والادعية، (مجموع الفتاوى ٢٤/٢٧٠)

Artinya:

“Dan boleh digunakan untuk mengusir setan apa yang dibacakan pada air, kemudian air itu dipercikkan pada rumah-rumah dan tempat-tempat yang terdapat gangguan, atau yang dihuni manusia sehingga mereka merasa terganggu. Hal ini termasuk apa yang dibacakan dari Al-Qur’an dan zikir-zikir yang disyariatkan, karena sesungguhnya setan-setan lari dari mendengar Al-Qur’an dan zikir. Manusia telah mengambil manfaat dari cara ini dan banyak yang merasakan faedahnya. Air yang dibacakan ruqyah digunakan untuk menyiram rumah agar setan-setan pergi, hal ini dikenal para ahli pengalaman (praktisi ruqyah) dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Bahkan, hal ini termasuk dalam makna umum pengobatan dengan Al-Qur’an dan apa yang sah dari Nabi Muhammad ﷺ berupa ruqyah dan doa-doa” (Majmu’ al-Fatawa Syaikh Ibn Taimiyah 24/270)

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله

واما الاسترقاء بالماء ونحوه فقد كان جماعة من السلف يكتبون للمريض ايات من القران ويسقونها اياه وقد ثبت عن ابن القيم وغيره انهم كانوا يقرءون في الماء ثم يشربه المريض او يغتسل به وينتفع بذلك نفعا عظيما ، وكذلك قد يقرأ في الماء ثم يرش به على الدور والاماكن التي فيها اذى من الشياطين فيزول ذلك الاذى باذن الله فهذا كله قد جربه المسلمون ووجدوه نافعا وما كان مباحا فهو من الدين اذا احتيج اليه (مجموع الفتاوى، ١٩/٥٥–٥٦)

Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah Rahimahullah berkata:

“Adapun meruqyah dengan air dan semisalnya, maka dahulu sekelompok ulama salaf menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang sakit, lalu mereka memberikannya untuk diminum. Dan telah tetap dari Ibnu al-Qayyim dan lainnya bahwa mereka membaca ayat ruqyah pada air, kemudian diminum oleh orang sakit atau digunakan untuk mandi dan hal itu memberikan manfaat yang besar. Demikian p**a, boleh membaca (ayat ruqyah) pada air kemudian air itu dipercikkan pada rumah-rumah atau tempat-tempat yang terdapat gangguan dari syaitan, sehingga gangguan itu hilang dengan izin Allah. Semua ini telah dicoba oleh kaum muslimin dan mereka mendapati manfaat darinya. Apa saja yang mubah termasuk dalam agama apabila dibutuhkan” (Majmu’ al-Fatawa Syaikh Ibn Taimiyah 19/55–56)

Liqqa’ al-Bab al-Maftuh nomor 55 dan Syarh Riyadus-Salihin 6/447

قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله في لقاء الباب المفتوح (لقاء رقم 55)

«لا بأس أن تُقرأ الرقية في البيت إذا ظُنّ أن فيه جِنًّا أو شياطين، بل هذا مشروع؛ لأن الرقية كلام الله، والبيت أحوج ما يكون إلى ذكر الله. وقد ثبت أن سورة البقرة تطرد الشياطين من البيت

“Berkata Syaikh Ibn al-‘Utsaimin rahimahulullah dalam Liqqa’ al-Bab al-Maftuh nomor 55: Tidak mengapa membaca ruqyah di dalam rumah apabila diduga terdapat jin atau setan. Bahkan hal itu disyariatkan, karena ruqyah adalah kalamullah, dan rumah sangat membutuhkan zikir kepada Allah. Dan telah tetap (dalam hadis) bahwa Surah Al Baqarah dapat mengusir setan dari rumah”

Syaikh Ibn al-‘Utsaimin menjelaskan hadis-hadis terkait zikir rumah, surah Al-Baqarah, dan larinya setan dari rumah.

قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله

«وقد ثبت أن الشيطان يهرب من البيت الذي تُقرأ فيه سورة البقرة، وهذا يدل على أن قراءة القرآن في البيوت من أسباب طرد الشياطين. فإذا وُجد في البيت شيء من الأذى أو الخوف أو الوساوس، فلا حرج أن يُرقى البيت بالقراءة والدعاء»

“Telah sah bahwa setan lari dari rumah yang dibacakan padanya Surah al-Baqarah. Ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an di rumah adalah sebab untuk mengusir setan. Maka jika ditemukan gangguan, rasa takut, atau was-was di rumah, tidak mengapa meruqyah rumah tersebut dengan bacaan Al-Qur’an dan doa” (Syarh Riyadus-Salihin 6/447)

Terjemahan atau Tafsir Bahasa

Secara bahasa (lughah) dan fikih, istilah “rumah” (البيت / الدار) tidak identik dengan jalan, jembatan, gudang, lapangan, lembah, atau benda mati lainnya.

Namun dalam hukum ruqyah syar’iyyah, para ulama menjelaskan hakikat hukumnya kembali kepada tempat, bukan jenis bangunannya.

Mari kita perinci dengan ilmiah:

Secara Bahasa (Lughah)

البيت / الدار (rumah) = tempat tinggal manusia

Gudang, jalan, lapangan, jembatan, lembah = benda mati yang tidak disebut rumah. Jadi secara diksi “rumah” tidak sama.

Secara Fikih dan Kaidah Ruqyah

Dalam hukum Islam, ketika ulama membahas “ruqyah al-bayt atau ruqyah rumah” maksudnya adalah membersihkan TEMPAT dari gangguan setan dengan membacakan Al-Qur’an atau zikir di dalamnya.

Pertanyaannya:

Apakah ruqyah hanya untuk bangunan bernama rumah? Jawabannya: TIDAK hanya terbatas pada rumah.

Yang menjadi acuan adalah;

* Tempat itu ada aktivitas manusia di sekitarnya
* Tempat itu bisa dibacakan surat-surat Al-Qur’an
* Tempat itu dikhawatirkan ada gangguan jin dan setan

Maka semua tempat kecil sampai besar masuk cakupan hukum yang sama, seperti jalan, jembatan, kantor, gudang, toko, lapangan, perkarangan, lembah, dan sebuah wilayah atau area.

Dalil Berbentuk Umum

Hadis Nabi Muhammad ﷺ:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ

Artinya:

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan...”

Maksud “rumah” di sini oleh para ulama dijelaskan bukan sekadar bangunan tempat tinggal, tetapi setiap tempat yang tidak dibacakan Al-Qur’an akan dikuasai setan dan jin.

Oleh karena itu jika kita membaca surat Al-Baqarah di gudang, setan lari. Jika dibacakan di kantor, setan lari. Dibacakan di jembatan, jalan, lembah, gorong-gorong, setannya juga lari. Prinsipnya adalah sama.

Karena efek ruqyah akan mengusir setan dari “tempat” bukan dari “tipe bangunan”.

Penjelasan Ulama Besar

Syaikh Ibn Taimiyyah (Majmu’ al-Fatawa 19/55–56)

Beliau menyebutkan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan pada air lalu disiramkan pada rumah atau tempat untuk menghilangkan gangguan. Beliau tidak membatasi hanya rumah.

Syaikh Ibn al-Qayyim menjelaskan bahwa ruqyah mengusir setan dari al-makan (tempat).

Syaikh Ibn Utsaimin (Liqa’ Nomor 55). Beliau menyebut rumah sebagai contoh karena tempat itu dihuni manusia dan gangguan biasanya terjadi di rumah.

Namun kaidahnya umum yakni membacakan Al-Qur’an pada tempat yang dikhawatirkan dan dicurigai adanya gangguan setan dan jin.

Kesimp**an Ringkas

Secara diksi rumah ≠ gudang, jalan, lapangan, jembatan, lembah, atau benda mati lainnya.

Hukum Ruqyah

Semua TEMPAT yang dianggap ada gangguan boleh diruqyah seperti halnya RUMAH.

Tidak ada larangan ruqyah pada jembatan, jalan, gudang, lapangan, lembah, atau bangunan publik.

Yang digunakan sebagai dasar adalah efek Al-Qur’an terhadap tempat dan bukan pada jenis bangunannya.

Banyak orang mempertanyakan: “Mengapa Jembatan Diruqyah? Kayak kurang kerjaan saja, buang-buang air, bukankah ruqyah hanya untuk manusia atau rumah saja?”

Pertanyaan ini muncul karena ketidaktahuan terhadap hakikat ruqyah, ruang lingkupnya, dan dalil syar’i dari para ulama besar.

Padahal, Islam telah menegaskan bahwa Al-Qur’an bukan hanya penyembuh bagi manusia, tetapi juga pembersih tempat dari gangguan setan dan jin, apa pun bentuk tempatnya.

Selengkapnya: https://an-nubuwwah.or.id/berita/an-nubuwwah/dalil-ruqyah-jembatan,-pendapat-ulama-besar-salaf-dan-kontemporer-sepanjang-zaman.html

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Perang Spiritual Nyata Melawan SetanSuatu tempat bisa menjadi diberkahi (penuh k...
29/11/2025

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Perang Spiritual Nyata Melawan Setan

Suatu tempat bisa menjadi diberkahi (penuh kebaikan) atau tercemar (banyak keburukan) karena kebiasaan aktivitas manusia di lokasi tersebut.

Sedangkan tempat yang diberkahi (mubarak) karena banyak aktivitas ibadah, sering dibacakan Al Qur’an, penuh zikir, atau amalan salih lainnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Artinya:

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surah Al Baqarah” (HR. Muslim No. 780)

Hadis ini menjadi dalil kuat tentang ruqyah rumah dan pentingnya menghidupkan rumah dengan bacaan Al Qur’an.

Jadi, yang membuat rumah aman, nyaman dan tenteram karena kebiasaan amalan-amalan orang yang mengunjungi lokasi, bukan disebabkan energi benda-benda itu.

Adapun tempat yang dipenuhi maksiat seperti kesyirikan, khurafat, maksiat terbuka (pacaran), bermesraan (zina), kezaliman, atau peristiwa yang menimbulkan keputusasaan (bunuh diri) jadi sarang jin dan setan.

Waktu dilakukan ruqyah akbar Jumat (21/11/2025) pagi di Jembatan I Barelang Batam itu, saat melintasi trotoar, tim Ruqyah on The Street (RoS) menemukan botol-botol bekas minuman keras (khamr).

Kemudian pada musim akhir pekan atau liburan, sebagian muda-mudi duduk nongkrong di sepanjang trotoar jembatan. Aktivitasnya ada yang berpacaran, peluk-pelukan, sayang-sayangan dan kadang-kadang cium-ciuman atau raba-rabaan di lokasi.

Sangat yakin, tempat yang sering dilakukan maksiat cenderung didatangi jin atau setan—bukan karena energi benda—tetapi karena lingkungan maksiat adalah tempat favorit jin dan setan.

Selengkapnya:

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam Yayasan An Nubuwwah Batam bersama Tim RoS Siram 5.000 Liter Air Ruqyah di Jembatan I Barelang

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Perang Spiritual Nyata Melawan SetanOleh: Muhammad Candra P. Pusponegoro Abidzar...
29/11/2025

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Perang Spiritual Nyata Melawan Setan

Oleh: Muhammad Candra P. Pusponegoro Abidzar Rizqi Marzaqah Al Hana

Dalam Islam, para ulama di dunia sepakat bahwa tidak ada tempat, rumah, gudang, jembatan, gudang, kendaraan atau benda-benda memiliki “ENERGI GAIB” tertentu.

Apalagi meyakini ENERGI GAIB bekerja secara mandiri sebagaimana konsep energi dalam kepercayaan non-Islam atau mistik. Jika Anda memiliki keyakinan seperti itu maka jatuhnya syirik.

Tapi jangan salah, Islam mengakui adanya pengaruh spiritual pada suatu tempat bukan karena “energi benda” itu, tetapi karena beberapa hal.

Kebiasaan Amalan Manusia di Lokasi Itu

Suatu tempat bisa menjadi diberkahi (penuh kebaikan) atau tercemar (banyak keburukan) karena kebiasaan aktivitas manusia di lokasi tersebut.

Sedangkan tempat yang diberkahi (mubarak) karena banyak aktivitas ibadah, sering dibacakan Al Qur’an, penuh zikir, atau amalan salih lainnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Artinya:

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surah Al Baqarah” (HR. Muslim No. 780)

Hadis ini menjadi dalil kuat tentang ruqyah rumah dan pentingnya menghidupkan rumah dengan bacaan Al Qur’an.

Jadi, yang membuat rumah aman, nyaman dan tenteram karena kebiasaan amalan-amalan orang yang mengunjungi lokasi, bukan disebabkan energi benda-benda itu.

Adapun tempat yang dipenuhi maksiat seperti kesyirikan, khurafat, maksiat terbuka (pacaran), bermesraan (zina), kezaliman, atau peristiwa yang menimbulkan keputusasaan (bunuh diri) jadi sarang jin dan setan.

Waktu dilakukan ruqyah akbar Jumat (21/11/2025) pagi di Jembatan I Barelang Batam itu, saat melintasi trotoar, tim Ruqyah on The Street (RoS) menemukan botol-botol bekas minuman keras (khamr).

Kemudian pada musim akhir pekan atau liburan, sebagian muda-mudi duduk nongkrong di sepanjang trotoar jembatan. Aktivitasnya ada yang berpacaran, peluk-pelukan, sayang-sayangan dan kadang-kadang cium-ciuman atau raba-rabaan di lokasi.

Sangat yakin, tempat yang sering dilakukan maksiat cenderung didatangi jin atau setan—bukan karena energi benda—tetapi karena lingkungan maksiat adalah tempat favorit jin dan setan.

Pengaruh Jin atau Setan Terhadap Tempat

Jin bisa tinggal, lewat, atau berkumpul di tempat tertentu terutama tempat yang kotor, kosong, lembap, gelap, dan penuh maksiat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ، فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Artinya:

“Sesungguhnya tempat-tempat kotor (najis) itu didatangi dan dihuni oleh jin. Maka apabila salah seorang di antara kalian masuk ke kamar mandi, hendaklah ia membaca: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan” (HR. Abu Dawud No. 6, At Tirmidzi No. 606, dan Ibnu Majah No. 297)

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا

Artinya:

“Barangsiapa meminum khamar (minuman memabukkan), maka tidak akan diterima salatnya selama empat puluh hari” (HR. An Nasa’i No. 5669 dan At Tirmidzi No. 1862).

Para ulama menjelaskan tempat yang biasa untuk minum (pesta) khamar (memabukkan) adalah tempat berkumpulnya para jin dan setan, karena khamr adalah “ummul khaba’its” yang artinya INDUK DARI SEGALA KEMAKSIATAN.

Jembatan merupakan tempat publik, apalagi jadi ikon wisata ternama di Batam dan kondisinya sering kosong pada dini hari.

Jembatan di atas lautan dan berdekatan dengan hutan-hutan. Ditambah sering dijadikan tempat orang putus asa, niat bunuh diri, dan bahkan mati di lokasi.

Secara syari tempat yang seperti ini masuk kategori tempat yang rawan gangguan jin. Di mana jembatan menjadi lokasi tragedi sehingga jin “mengikat” trauma manusia.

Ulama menyebut ruqyah jembatan termasuk, ruqyah al makan (ruqyah tempat). Hukumnya mubah (boleh) dan sangat dianjurkan bila sering terjadi tragedi kemanusiaan.

Alasan lain, bisa jadi karena lokasi jembatan yang sangat indah menimbulkan ketakjuban setiap mata yang memandang. Pandangan ketakjuban tanpa disertai doa dan zikir akan menimbulkan kecelakaaan pada yang dipandangnya. Hal ini yang disebut dengan al ‘ain (pandangan mata).

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ، أَوْ مِنْ نَفْسِهِ، أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَارِكْهُ، فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Artinya:

“Apabila salah seorang dari kalian takjub melihat sesuatu kepada saudaranya atau dirinya sendiri atau hartanya, maka doakanlah keberkahan atasnya, karena al ‘ain itu benar-benar nyata adanya” (HR. Ahmad No. 24/466, sahih kitab silsilah ash shahihah No. 2572).

Syaikh Al ‘Allamah bin Jibrin berkata sebagaimana al ‘ain bisa menimpa hewan, maka al ‘ain juga bisa mengenai tempat, rumah, pohon, barang, mobil, jalan, jembatan, dan semisalnya.

Keterangan Syaikh Al ‘Allamah bin Jibrin dinukil dari Al-Fatawa Adz-Dzahabiyyah Fir Ruqo Asy-Syar’iyyah atau Fatwa-fatwa Ulama Besar tentang Ruqyah Syariah karya Syaikh Abdul Al Aziz ibn Baz, Muhammad Ibnu al Utsaimin, dan Abdul al Rahman al Jibrin hal. 111).

Ruqyah akbar Jembatan I Barelang Batam Jumat (21/11/2025) adalah perang spiritual dan terbuka secara nyata kepada setan dan jin sebagaimana Al Qur‘an menyuruh kepada kita.

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala” (QS. Fathir: 6)

Singgasana Iblis di Atas Air

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ :إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ، فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً. يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا زِلْتُ بِفُلَانٍ حَتَّى فَعَلَ كَذَا وَكَذَا. فَيَقُولُ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. قَالَ : ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ، وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ

Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air. Lalu ia mengutus pasukan-pasukannya. Yang paling dekat kedudukannya di sisi Iblis adalah yang paling besar fitnahnya. Salah seorang dari mereka datang dan berkata: ‘Aku terus menggoda si fulan sampai ia melakukan ini dan itu.’ Iblis berkata: ‘Engkau belum melakukan apa-apa.’ Kemudian datang yang lain (setan) dan berkata: ‘Aku tidak meninggalkannya sampai aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya.’ Maka Iblis mendekatkan dia dan berkata: ‘Engkaulah yang paling hebat’” (HR. Muslim No. 2813).

Fitnah terbesar Iblis bukan sekadar membuat manusia marah, malas, atau meninggalkan ibadah. Rasulullah ﷺ menjelaskan setan yang paling dipuji Iblis adalah yang mampu memisahkan manusia dari orang yang paling dicintainya.

Jika merusak hubungan suami–istri saja diberi gelar “YANG TERBAIK”, maka apa lagi godaan untuk memisahkan manusia dari hidupnya (bunuh diri). Tentu saja hal ini termasuk fitnah besar yang menjadi prestasi tinggi pasukan-pasukan iblis.

Posisi jembatan yang tinggi, angin kencang, di bawahnya air laut gelap tak berkedap—semua menjadi titik konsentrasi setan dan jin yang mengintai manusia yang imannya sedang rapuh.

Bisikan gelap itu selalu sama:

“LONCAT SAJA…”
“HIDUPMU SUDAH SELESAI…”
“TIDAK ADA YANG PEDULI LAGI…”
“TENANG… HABIS INI SEMUA AKAN BERAKHIR…”
“TAK BERGUNA HIDUPMU… SUDAH TERLALU BANYAK DOSA, TAK AKAN DITERIMA TOBATMU…”

Bisikan-bisikan seperti itu bukanlah suara akal sehat. Bukan suara fitrah. Dan bukan suara jiwa. Itu adalah bisikan iblis yang mengincar titik rawan manusia.

Inilah mengapa ruqyah di tempat-tempat seperti ini bukan sekadar simbolik, tetapi upaya membuka mata umat bahwa:

💧 Bisikan gelap itu nyata
💧 Ia bekerja dari balik tempat-tempat yang tampak indah
💧 Dan ia menargetkan manusia yang sedang sendirian, sedih, rapuh dan terbelah hatinya

Ruqyah Jembatan I Barelang dengan 5.000 liter air ruqyah bukanlah aksi mencari sensasi. Tujuannya upaya menyeterilkan area yang menjadi titik rawan fitnah dan perang spiritual.

Hal itu sebagaimana para ulama terdahulu melakukan ruqyah rumah, lembah, dan tempat-tempat sunyi. Ini adalah seruan peringatan bahwa:

💧 Iblis memang menempatkan singgasananya di atas air
💧 Ia mengirim pasukan yang menjalankan misinya di tempat-tempat seperti ini
💧 Dan tugas syariat adalah melawan, menutup pintu fitnah, bukan membiarkannya liar

Pelajaran Besar untuk Kita Semua

💧 Iblis bekerja sistematis, punya pasukan, punya target, dan punya operasi
💧 Air dan tempat tinggi sering menjadi lokasi gangguan karena sesuai strategi iblis
💧 Bisikan bunuh diri bukan gangguan kecil, tapi serangan keras dari pasukan-pasukan iblis

Ruqyah akbar di jembatan adalah upaya menyeterilkan area yang menjadi titik rawan fitnah. Hal ini sebagaimana para ulama terdahulu melakukan ruqyah rumah, lembah, dan tempat-tempat sunyi.

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Insya Allah Menyuburkan KeberkahanDalam Islam, para ulama di dunia sepakat bahwa...
28/11/2025

Ruqyah Akbar Jembatan I Barelang Batam, Insya Allah Menyuburkan Keberkahan

Dalam Islam, para ulama di dunia sepakat bahwa tidak ada tempat, rumah, gudang, jembatan, gudang, kendaraan atau benda-benda memiliki “ENERGI GAIB” tertentu.

Apalagi meyakini ENERGI GAIB bekerja secara mandiri sebagaimana konsep energi dalam kepercayaan non-Islam atau mistik. Jika Anda memiliki keyakinan seperti itu maka jatuhnya syirik.

Tapi jangan salah, Islam mengakui adanya pengaruh spiritual pada suatu tempat bukan karena “energi benda” itu, tetapi karena dua hal;

Kebiasaan Amalan Manusia di Lokasi Itu

Suatu tempat bisa menjadi diberkahi (penuh kebaikan) atau tercemar (banyak keburukan) karena kebiasaan aktivitas manusia di lokasi tersebut.

Sedangkan tempat yang diberkahi (mubarak) karena banyak aktivitas ibadah, sering dibacakan Al Qur’an, penuh zikir, atau amalan salih lainnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Artinya:

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surah Al Baqarah” (HR. Muslim No. 780)

Hadis ini menjadi dalil kuat tentang ruqyah rumah dan pentingnya menghidupkan rumah dengan bacaan Al Qur’an.

Jadi, yang membuat rumah aman, nyaman dan tenteram karena kebiasaan amalan-amalan orang yang mengunjungi lokasi, bukan disebabkan energi benda-benda itu.

Adapun tempat yang dipenuhi maksiat seperti kesyirikan, khurafat, maksiat terbuka (pacaran), bermesraan (zina), kezaliman, atau peristiwa yang menimbulkan keputusasaan (bunuh diri) jadi sarang jin dan setan.

Waktu dilakukan ruqyah akbar Jumat (21/11/2025) pagi di Jembatan I Barelang Batam itu, saat melintasi trotoar, tim RoS menemukan botol-botol bekas minuman keras (khamr).

Kemudian pada musim akhir pekan atau liburan, sebagian muda-mudi duduk nongkrong di sepanjang trotoar jembatan.

Aktivitasnya ada yang berpacaran, peluk-pelukan, sayang-sayangan dan kadang-kadang cium-ciuman atau raba-rabaan di lokasi.

Sangat yakin, tempat yang sering dilakukan maksiat cenderung didatangi jin atau setan—bukan karena energi benda—tetapi karena lingkungan maksiat adalah tempat favorit jin dan setan.

Pengaruh Jin atau Setan Terhadap Tempat

Jin bisa tinggal, lewat, atau berkumpul di tempat tertentu terutama tempat yang kotor, kosong, lembap, gelap, dan penuh maksiat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ، فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Artinya:

“Sesungguhnya tempat-tempat kotor (najis) itu didatangi dan dihuni oleh jin. Maka apabila salah seorang di antara kalian masuk ke kamar mandi, hendaklah ia membaca: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan” (HR. Abu Dawud No. 6, Tirmidzi No. 606, dan Ibnu Majah No. 297, shahih)

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا

Artinya:

“Barangsiapa meminum khamar (minuman memabukkan), maka tidak akan diterima salatnya selama empat puluh hari” (HR. An Nasa’i No. 5669 dan At Tirmidzi No.1862, shahih)

Para ulama menjelaskan tempat yang biasa untuk minum (pesta) khamar (memabukkan) adalah tempat berkumpulnya para jin dan setan, karena khamr adalah “ummul khaba’its” yang artinya INDUK DARI SEGALA KEMAKSIATAN.

Jembatan merupakan tempat publik, apalagi jadi ikon wisata ternama di Batam dan kondisinya sering kosong pada dini hari.

Jembatan di atas lautan dan berdekatan dengan hutan-hutan. Ditambah sering dijadikan tempat orang putus asa, niat bunuh diri, dan bahkan mati di lokasi.

Secara syar’i tempat yang seperti ini masuk kategori tempat yang rawan gangguan jin. Di mana jembatan menjadi lokasi tragedi sehingga jin “mengikat” trauma manusia.

Ulama menyebut ruqyah jembatan termasuk, ruqyah al makan (ruqyah tempat). Hukumnya mubah (boleh) dan sangat dianjurkan bila tragedi kemanusiaan.

Alasan lain, bisa jadi karena lokasi jembatan yang sangat indah menimbulkan ketakjuban setiap mata yang memandang.

Pandangan ketakjuban tanpa disertai doa dan zikir akan menimbulkan kecelakaaan pada yang dipandangnya. Hal ini yang disebut dengan al ‘ain (pandangan mata).

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ، أَوْ مِنْ نَفْسِهِ، أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَارِكْهُ، فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Artinya:

“Apabila salah seorang dari kalian takjub melihat sesuatu kepada saudaranya atau dirinya sendiri atau hartanya, maka doakanlah keberkahan atasnya, karena al ‘ain itu benar-benar nyata adanya” (HR. Ahmad No. 24/466, sahih kitab silsilah ash shahihah No. 2572).

Syaikh Al ‘Allamah bin Jibrin berkata sebagaimana al ‘ain bisa menimpa hewan, maka al ‘ain juga bisa mengenai tempat, rumah, pohon, barang, mobil, jalan, jembatan, dan semisalnya.

Keterangan Syaikh Al ‘Allamah bin Jibrin dinukil dari Al-Fatawa Adz-Dzahabiyyah Fir Ruqo Asy-Syar’iyyah atau Fatwa-fatwa Ulama Besar tentang Ruqyah Syariah karya Syaikh Abdul Al Aziz ibn Baz, Muhammad Ibnu al Utsaimin, dan Abdul al Rahman al Jibrin hal. 111).

Intinya, ruqyah akbar kemarin mengusung pesan harapan menetralkan energi negatif, menghapus aura keputusasaan, mendoakan keselamatan masyarakat, dan menguatkan jiwa mereka yang sedang berada dalam tekanan hidup.

Address

Town House Anggrek Sari Blok G-2 Kel. Taman Baloi Kec. Batam Kota
Batam
29463

Telephone

+6281328712147

Website

https://ruqyah.or.id/, https://bekam.or.id/

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bekam Batam posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram