08/12/2025
Jawa Barat kembali mencatat angka tinggi TBC. Dalam lima bulan pertama 2025, sudah ditemukan 81.864 kasus, bagian dari estimasi 234 ribu kasus yang perlu segera ditangani.
Dalam audiensi di Gedung Sate, Wamenkes dr. Benny menegaskan bahwa percepatan penanggulangan TBC bergantung pada Active Case Finding (ACF), pemerataan mobile X-ray, penggunaan TCM, serta pengurangan stigma yang masih menghambat masyarakat untuk melakukan skrining.
Dalam diskusi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menunjukkan komitmen kuat dalam penanganan kasus TBC. Gubernur Dedi Mulyadi mendorong seluruh kabupaten/kota memperluas layanan, menyiapkan pengumuman resmi kepada masyarakat, hingga melakukan kunjungan inkognito ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk memperbaiki strategi di lapangan.
Meski begitu, tantangan yang dihadapi masih besar. Keberhasilan terapi TBC Sensitif Obat baru mencapai 80% dari target 90%. Penanganan TBC Resisten Obat juga masih di angka 1.063 kasus dari target 2.866. Kondisi diperberat komorbid TB-DM (4.763 pasien) dan TB-HIV (1.165 pasien), serta angka kematian yang menyentuh 2.294 jiwa.
Namun momentum pertemuan ini memberi harapan. Penguatan layanan primer, skrining berbasis komunitas, dan kesiapan teknologi diagnostik menjadi fondasi kuat untuk mengejar ketertinggalan.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar deteksi dini makin luas dan pengobatan tuntas sampai sembuh.
———
👉 Menurut Anda, langkah apa yang paling mendesak untuk mempercepat pengendalian TBC di Jawa Barat? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!
———
Sumber: kemkes.go.id.
Ketahui selengkapnya mengenai Medquest dengan mengunjungi website kami melalui link berikut:
✅ medquest.co.id ➡️ atau klik link yang ada di bio!
💾 Simpan postingan ini dan follow untuk update kesehatan berikutnya!