Belajar Bekam

Belajar Bekam KHT (Kuliah Herba Thibbun nabawi) Mencetak usahawan dan herbalis yang handal,cerdas dan mandiri

{Edisi Motivasi Diri Part 1}
05/03/2024

{Edisi Motivasi Diri Part 1}

06/02/2024

Share] ilmu yang bermanfaat...







Berbanggalah Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga !

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita ‘menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan “nasehat” dari bapak tercintanya: “Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak.” Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

✓ Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

✓ Sebuah Tanggung Jawab

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Tentang Surat At Tahrim ayat ke-6 ini, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ajarkan kebaikan kepada dirimu dan keluargamu.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak-nya (IV/494), dan ia mengatakan hadist ini shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, sekalipun keduanya tidak mengeluarkannya)

Muqatil mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah, setiap muslim harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan maksiat.

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

✓ Siapa Menanam, Dia akan Menuai Benih

Bagaimana hati seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh? Ketika tabungan anak kita yang usia 5 tahun mulai menumpuk, “Mau untuk apa nak, tabungannya?” Mata rasanya haru ketika seketika anak menjawab “Mau buat beli CD murotal, Mi!” padahal anak-anak lain kebanyakan akan menjawab “Mau buat beli PS!” Atau ketika ditanya tentang cita-cita, “Adek pengen jadi ulama!” Haru! mendengar jawaban ini dari seorang anak tatkala ana-anak seusianya bermimpi “pengen jadi Superman!”

Jiwa seperti ini bagaimana membentuknya? Butuh seorang pendidik yang ulet dan telaten. Bersungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat. Seorang yang sabar untuk setiap hari menempa dengan dibekali ilmu yang kuat. Penuh dengan tawakal dan bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu… jika seperti ini, bisakah kita begitu saja menitipkannya pada pembantu atau membiarkan anak tumbuh begitu saja?? Kita sama-sama tau lingkungan kita bagaimana (TV, media, masyarakat,…) Siapa lagi kalau bukan kita, wahai para ibu -atau calon ibu-?

Setelah kita memahami besarnya peran dan tanggung jawab seorang ibu sebagai seorang pendidik, melihat realita yang ada sekarang sepertinya keadaannya menyedihkan! Tidak semua memang, tapi banyak dari para ibu yang mereka sibuk bekerja dan tidak memperhatikan bagaimana pendidikan anak mereka. Tidak memperhatikan bagaimana aqidah mereka, apakah terkotori dengan syirik atau tidak. Bagaimana ibadah mereka, apakah sholat mereka telah benar atau tidak, atau bahkan malah tidak mengerjakannya… Bagaimana mungkin pekerjaan menancapkan tauhid di dada-dada generasi muslim bisa dibandingkan dengan gaji jutaan rupiah di perusahaan bonafit? Sungguh! sangat jauh perbandingannya.

Anehnya lagi, banyak ibu-ibu yang sebenarnya tinggal di rumah namun tidak juga mereka memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana kepribadian anak mereka dibentuk. Penulis sempat sebentar tinggal di daerah yang sebagian besar ibu-ibu nya menetap di rumah tapi sangat acuh dengan pendidikan anak-anak mereka. Membesarkan anak seolah hanya sekedar memberinya makan. Sedih!

Padahal anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, meraih hidup yang berkecukupan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang bahagia, berakhir pekan di villa. Tanpa memperhatikan bagaimana aqidah, bagaimana ibadah, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di rumah, disebutlah itu dengan bahagia.

Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan karir mereka yang dulu pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak mereka?

Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur, ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

Lalu…

Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata ‘cuma’? dengan tertunduk dan suara lirih karena malu?

Wallahu a’lam

02/01/2024

Ingat!

Bagi para orang tua yang mau menyunat kan anak-anaknya, ke Barrakhitancenter aja yaa buanyak banget keuntungannya loh yang di dapat. Selain anaknya dapat mainan, bagi para orang tua juga dapat kesempatan untuk ikut undian umroh bersama loh selain itu bagi anda yang profesinya sebagai kurir bahkan ada diskon menarik. Selain itu juga, kami berikan diskon 10% bagi yang bergabung dalam pelatihan maupun belanja di toko kami..

Jangan lupa, like fanpage kami maupun fanpage dari Barrakhitancenter yaa

Yakin neh gak mau ikutan nyobain sabun 3 variannya?? Gak nyesel kalau gak ikutan nyoba?Chat aja wa.me/6287709006182 kala...
01/09/2023

Yakin neh gak mau ikutan nyobain sabun 3 variannya?? Gak nyesel kalau gak ikutan nyoba?

Chat aja wa.me/6287709006182 kalau mau nyoba sabunnya dan ngerasain sensasinya dari sabun 3 varian ini..

03/11/2022

Gak punya modal....
*
*
*
*
*
*

Ya betul, saat-saat awal memulai pastinya akan terbesit dalam benak kita yaitu gak punya modal. Padahal yang namanya modal itu tidak melulu soal modal uang untuk memulai bisnis apalagi bisnis yang terdahsyat hingga sekarang yaitu memulai bisnis HALAL MART.

Dulu, sebelum saya terjun ke dalam bisnis halal mart, saat di tawari untuk menggeluti bisnis halal mart juga terbesit dalam benak pikiran saya yaitu darimana saya dapatkan modal untuk memulainya.

Itupun juga akan terjadi pada kamu saat ini yang akan saya tawarkan sebuah peluang bisnis yang menarik sepanjang masa.Tapi usaha outlet halal mart ini bisa juga kamu lakukan dengan tanpa modal uang sekalipun loh.

Gak percaya kan?

Saat itu juga saya juga sama seperti kamu gak percaya kalau bisnis outlet halal mart bisa saya geluti tanpa modal uang sepeserpun. mentor saya saat itu langsung mensupport sistem agar saya tidak ragu dan bimbang untuk terjun menggeluti bisnis outlet halal mart.

Mentor saya selalu memberikan beberapa jurus tips dan triknya untuk menjalankan bisnis outlet halal martnya tanpa harus mengeluarkan modal uang sepeserpun. Setelah saya mendengarkan penjelasan dari mentor saya, kemudian langsung saya praktekkan.

Ternyata benar, bisnis outlet halal mart yang seharusnya mengeluarkan modal uang sebesar Rp 10.000.000,- saya bisa membuka beberapa outlet halal mart dengan tanpa saya harus mengeluarkan uang sebesar itu bahkan malah melebihi omset target yang saya terapkan yaitu saya bahkan bisa langsung buka outlet halal mart dalam bulan itu senilai Rp 25.000.000,-.

Seperti yang pernah saya jelaskan juga terhadap temen-temen saya tentang bagaimana membuka bisnis outlet halal mart senilai Rp 10.000.000,- bisa di dapatkan tanpa mengeluarkan sepeserpun uang di antaranya Burhan Syarif Hidayatullah Nur Ryfa'i Annisa Az Zahra Movita Nur P 😅😅😅

Fantastis banget saat itu pencapaian yang tak pernah saya duga dalam hidup saya, bisa membuka outlet halal mart senilai Rp 25.000.000,- tanpa mengeluarkan modal uang sepeserpun.

Yakin kamu gak mau seperti mereka, membuka outlet halal mart senilai Rp 10.000.000,- tanpa kamu mengeluarkan sepeserpun.

Kalau mau, bisa langsung chat aja di wa.me/6282137615042 agar bisa eksekusi bulan-bulan ini dan bisa membuka gerai halal mart di mana-mana.

Bisnis halal mart tanpa tapi, tanpa nanti. Sekali buka langsung laris manis.

Mengulang masa kejayaan dulu . Pernah kan ketika anda di tawari sebuah bisnis, tentu saja jawaban pertama yang terlintas...
03/11/2022

Mengulang masa kejayaan dulu . Pernah kan ketika anda di tawari sebuah bisnis, tentu saja jawaban pertama yang terlintas dalam benak anda yaitu mulai dari mana yaa?? Yaa begitulah kira-kira waktu saya terjun pertama kali di bisnis outlet halal maert. Penasaran kan seperti apa saya memulai dari mana, silahkan baca postingan saya. Semoga bermanfaat

Mulai dari mana ya?
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Yes, pasti pertama kali Anda ditawari bisnis selalu kebingungan dan akan timbul pertanyaan "Mulai darimana ya?". Okeh siip berarti sama seperti saya terjung dibisnis OUTLET HALAL MART. Saya bingung harus mulai darimana ya.

Waktu itu, mentor saya menawarkan diri untuk coaching bisnis OUTLET HALLAL MART tapi saya tolak karena saya ingin jalan dengan konsep sendiri. Alhasil, kebingungan saya semakin menjadi-jadi.

Ya karena TUNTUTAN KEBUTUHAN, PENGHASILAN yang didapat belum bisa menutupi semua kebutuhan saya. Sehingga semua itu membuat saya hampir kehilangan SEMANGAT. Di tahun ke 4 saya ikutan menemani teman saya di Bisnis Center milik Mentor saya.

Nah disanalah awal saya bangkit dan mendapatkan SEMANGAAT yang LUAR BIASA. Di Bisnis Center saya mendapatkan ilmu yang begitu dahsyat yang membuat DARAH MUDA saya mendidih..hahaha
lebay banget ya..hihi

Ya karena waktu itu, setiap orang baru yang datang ke BC mentor saya PASTI selalu NGOMSET lebih dari 1 juta setiap harinya. WOW! itulah pengalaman saya pertama kali langsung BELAJAR BERSAMA MENTOR yang akhirnya membuat saya mendapatkan sebuah TEAM yang sangat luar biasa sekali SEMANGATnya.
TEAM saya yang pertama kali mba Umi Juragan Kopi asli cilacap adipala yang dulu pernah di taiwan, kemudian nyusul mas Nur Ryfa'i owner outlet hallal mart pancasan ajibarang, dan kemudian ibu Annisa Az Zahra owner outlet hallal mart Batam kepulauan riau. Ketiga orang tersebutlah saya praktekkan ilmu yang saya dapatkan dari MENTOR saat berada di BC.

Disaat itulah, ketika MENTOR saya bilang A-Z untuk kemajuan bisnis saya, langsung saya ikuti dan praktekkan dan saya share. Untuk itulah, jika Anda membaca postingan saya, saya harap anda tidak bingung lagi harus mulai dari mana ketika saya menawarkan sebuah bisnis yang sangat luar biasa dahsyat, LANSUNG saja ambil peluang dan kesempatan itu karena anda akan langsung dapatkan STEP BY STEP yang harus anda lakukan supaya anda tidakmengulangi KESALAHAN FATAL saya yaitu KEBINGUNGAN HARUS MULAI DARI MANA.

Setiap langkah yang diberikan oleh saya sudah pernah dilakukan oleh MENTOR saya dan sudah berhasil SUKSES hingga sekarang. Untuk itu, jangan pernah bilang SUSAH atau BINGUNG harus mulai darimana. Jika anda masih berpikiran seperti itu saya JAMIN BISNIS anda akan STAGNAN dan berhenti.

Loh kok gitu? ya d**g, karena KESALAHAN FATAL saya, saya harap tidak terulang oleh Anda. LANGKAH demi LANGAH dari mentor saya, saya PRAKTEKKAN alhasil LUAR BIASA dapatkan team kedua seperti ibu Puput Pudjirahayu ownert dari outlet hallal mart SOLO+RUMAH SEHAT HERBA dan ibu Nasution dari jambi, kemudian juga tim termuda saya yang kini sudah punya usaha mandiri di makanan dimsum di kota Purwokerto mas Burhan Burhan Syarif Hidayatullah mereka yang saya sebutkan orang-orang yang TIDAK PERNAH BILANG TAPI, NANTI, BINGUNG MAU MULAI DARI MANA melainkan ketika dapat tawaran bisnis OUTLET HALLAL MART langsung ACTION, itulah yang membuat mereka berbeda dengan Anda.

Mau seperti mereka?
SEGERA ACTION NOW
hubungi MENTOR BISNIS OUTLET HALLAL MART OLSTORE
Bp. Shodik
SMS/WA 0821.3761.5042

OUTLET HALLAL MART --> BISNIS TANPA NANTI TANPA TAPI, SEKALI BUKA DIJAMIN LANGSUNG LARIS. Sekali Posting langsung EKSIS.

- PAKET RESELLER : 50ribu
- PAKET PROFESIONAL : 3 juta
- PAKET OWNER OUTLET HALLAL MART : 10 Juta.
BEDA PAKET BEDA COACHING.. Yuk segera ACTION.

07/11/2021

Mari dukung giat olahraga di desa kami...

12/10/2021

Semoga bermanfaat...

Bagaimana mendidik anak??

Jika postingan ini sangat bermanfaat, boleh share sebanyak-banyaknya.

"Mumpung anak masih kecil, jangan sampai salah seperti saya ya.
Anak pertama usia 22 thn hafal 18 juz.
Anak kedua dan ketiga semua hafidz dan hafidzah.
Tuntas 30 juz.
Tapi ...
saya sedih karena untuk sholat saja mereka masih diingatkan dan disuruh. Saya menangis saat saya baru sadar bahwa ada yg terlewat kala itu.

***
Fitrah keimanan (dibahas saat workshop) yg harusnya ditanam di 7 tahun pertama hidupnya ternyata lupa saya kawal lebih ketat dan belum tuntas. Dan sekarang kami harus "restart" dari awal untuk mengulang proses yg terlewat".
Hmm,,, Jazakumullah khairan katsira nasehat berharganya pak,
Satu hal lagi yg saya dapat saat mengikuti worshop home education based fitrah and tallent di semarang bbrp waktu lalu bersama ust harry.
Didiklah anak sesuai fitrah.
Fitrah apa?
Ada bbrp fitrah.
Diantaranya fitrah iman, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah seksualitas.
Fitrah seksualitas?
Wow, , ,
gimana itu?

***
Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.
Jika ia anak perempuan, maka kita bangkitkan fitrah seksulitasnya sbg perempuan.
Jika ia laki2, maka kita bangunkan fitrah seksualitasnya sebagai laki2.
Pertanyaan berikutnya yg muncul, bagaimana tekhnis membangkitkan fitrah seksualitas ini ?
Ada beberapa tahap yg perlu kita kawal di tiap fasenya.

***
Usia 0 - 2 tahun
Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.
Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
Menyusui, bukan memberi asi.
Langsung disusui tanpa pumping dan tanpa disambi pegang hp.

***
Usia 3 - 6 tahun
Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.
Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya.
Perbanyak aktivitas bersama.

***
Usia 7 - 10 tahun
Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya.
Jika anak laki2, maka dekatkan dengan ayahnya.
Ajak anak beraktifitas yg menonjolkan sisi ke-maskulin-annya.
Nyuci motor, akrab dg alat2 pertukangan, dsb.
Jika anak perempuan , maka dekatkan dengan bundanya.
Libatkan anak dalam aktifitas yg menonjolkan ke-feminin-annya.
Stop katering dan banyak utak atik di dapur bersama anak, melibatkan saat bersih2 rumah, menjahit dsb.

***
Usia 11 - 14 tahun
Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/menukar kedekatan.
Lintas gender.
Jika anak laki2, maka dekatkan pada bundanya.
Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.

*
Ada sebuah riset yg menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka data menunjukkan anak tsb 6x lebih rentan akan ditiduri oleh laki2 lain.
Di sebuah artikel parenting, dulu saya juga menemukan hal senada.

Jika tdk dekat dg ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki2 yg menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata.
Logis juga sih.

Saat ada laki2 yg memuji kecantikannya, mungkin ananda gak gampang silau krn ada ayahnya yg lebih sering memujinya.
Kalau ada laki2 yg memberikan hadiah, ananda tak akan gampang klepek2 krn ada ayahnya yg lbh dulu mencurahkan perhatian dan memberi hadiah.
Pada fase ini jika anak perempuan harus dekat dg ayahnya, maka sebaliknya, anak laki2 harus dekat dengan bundanya.

Efek yg sangat mungkin muncul jika tahap ini terlewat, maka anak laki2 punya potensi lebih besar untuk jadi suami yg kasar, pl***oy, dan tidak memahami perempuan.
Ada yang tanya, lho kalau ortunya bercerai atau LDR bagaimana?

Hadirkan sosok lain sesuai gender yg dibutuhkan.
Misal saat ia tak punya ayah, maka cari laki2 lain yg bs menjadi sosok ayah pengganti.
Bisa kakek, atau paman.
Sama dengan rasulullah.
Meskipun tak punya ayah dan ibu, tapi rasulullah tak pernah kehilangan sosok ayah dan ibu.
Ada kakek dan pamannya.
Ada nenek, bibi dan ibu susunya.

***
Fase berikutnya setelah 14 thn bagaimana? Sudah tuntas. Krn jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh
Artinya anak kita sudah "bukan" anak kita lagi.
Ia telah menjelma menjadi orang lain yg sepadan dengan kita.

Maka fokus dan bersabarlah mendampingi anak2, karna kita hanya punya waktu 14thn saja.
Saling mengingatkan, saling menguatkan, saling mendoakan ya teman2.

Moga allah mampukan dan bisa mempertanggungjawabkan amanah ini kelak di hari penghitungan..
Selamat berkumpul dan merajut cinta bersama keluarga.
Apapun keadaannya, jangan lupa bersyukur dan bahagia.

Semoga bermanfaat
Dapat copas dr teman

Penulis : euis kurniawati

Boleh share sebanyak-banyaknya...

Ingaat!
10/10/2021

Ingaat!

Aamiin kan doa ini bersama-sama...Aamiin
09/08/2021

Aamiin kan doa ini bersama-sama...

Aamiin

09/08/2021
Boleh pasrah, tapi gak boleh menyerah.Bukankah masalah malah jadi makin susah jika kita menyerah???
09/08/2021

Boleh pasrah, tapi gak boleh menyerah.

Bukankah masalah malah jadi makin susah jika kita menyerah???

Address

Jalan Pendidikan 34 RT 02/06 Sidasari, Kec. Cipari, Kab. Cilacap
Cilacap Regency
53262

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Belajar Bekam posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram