08/07/2023
*Memberi Dan Memberilah*
Oleh : YM. Bhante Sri Pannyavaro Mahathera
Kitab suci agama Buddha, Tipitaka, tidak pernah mengajarkan umatnya untuk memohon, meminta-minta.
Tidak Pernah!
Guru Agung kita mengajarkan memberi, memberi, memberi.
Orang bijaksana pikirannya hanya diisi dengan memberi dan memberi.
Dia tidak pernah memikirkan menerima, mendapatkan, memohon untuk mendapatkan.
Tidak pernah!
Pikirannya hanya diisi memberi, memberi, memberi.
"Bhante, apakah kita tidak boleh mengharap kapan dan bagaimana buah dari perbuatan memberi?"
"Tidak perlu, Saudara. Kalau kita yakin tentang hukum karma, mengapa harus mengharap-harap?"
Orang beramal pasti dicintai.
Orang memberi pasti akan memetik.
Dia akan sejahtera. Tidak akan kekurangan.
Pasti!
Mengapa diragukan?
Mengapa harus diharap-harap?
Mengharap itu mengotori pikiran. Mengotori batin.
Besok, matahari pasti terbit di sebelah timur.
Pasti!
Jadi nanti malam tanpa perlu diharap-harapkan; esoknya matahari pasti akan terbit di sebelah timur.
Mengharap-harapkan besok semoga matahari terbit di timur, jangan sembunyi, jangan terbit di utara; itu adalah perbuatan seorang yang bodoh karena mengharapkan sesuatu yang sudah pasti.
Tidak perlu mengharapkan matahari terbit kembali.
Lebih baik pikirannya digunakan untuk memikirkan apa yang harus dilakukan besok.
Ini lebih bermanfaat.
Karena itulah Guru Agung kita mengajarkan bahwa silakan saja menginginkan nama baik, hidup tidak kekurangan, dan sejahtera. Silakan.
Namun demikian, belajarlah melepaskan.
Sehingga bisa mengurangi penderitaan.
Belajar melepaskan adalah untuk melepaskan kelengketan.
Melepaskan upadana.
Melepaskan attachment.
Dengan demikian kekotoran batin akan berkurang.
Posted 6th February 2018 by Indahnyadhamma
Labels: Agama Buddha Dhamma Memberi dan Memberilah
https://indahnyadhamma.blogspot.com/?m=1
( ).
The mind is everything. What you think you become.