04/09/2019
KELOID
Apa itu keloid? Keloid adalah bekas jaringan parut sehabis munculnya luka, yang bertumbuh dan mengeras. Mudahnya, ini adalah jaringan atau daging yang tumbuh di tempat yang mengalami luka. Jaringan yang tumbuh bisa berukuran lebih besar daripada luka aslinya.
Normalnya, jaringan parut bekas luka akan sembuh dan memudar sendirinya seiring waktu dan dengan perawatan. Namun, orang yang memiliki kondisi ini tidak demikian.
Tidak semua orang yang memiliki bekas luka akan mengalami keloid.
Beberapa luka seperti luka bakar, jerawat yang parah, dan luka bekas operasi bisa saja ditumbuhi keloid. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi faktor genetik (keturunan) termasuk salah satu penyebab munculnya keloid.
Keloid tidak langsung tumbuh begitu saja, melainkan pelan-pelan. Namun, kita bisa mendeteksi ciri keloid yang akan tumbuh sejak awal. Keloid dapat tumbuh pada bekas luka di area tubuh manapun, namun biasanya terbentuk di dada, bahu, dan area kepala.
Keloid umumnya dialami oleh mereka yang memiliki kulit lebih gelap, meski begitu bukan berarti mereka yang berkulit lebih cerah tidak bisa mengalami pembentukan keloid. Keloid juga lebih sering muncul pada orang berusia di antara 10 hingga 30 tahun.
PENYEBAB KELOID
Keloid dapat disebabkan oleh berbagai luka, seperti luka bakar, luka bekas tindik, luka bekas operasi, luka tergores, dan luka cakar. Normalnya pada saat Anda mengalami luka, jaringan parut atau fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang luka untuk melindungi dan memperbaikinya.
Namun pada keloid, jaringan tersebut justru terus tumbuh hingga menebal dan berukuran lebih besar daripada luka itu sendiri. Para ahli meyakini jika keloid diturunkan secara genetik dalam keluarga. Ini artinya seseorang lebih berpotensi memiliki keloid saat terluka, jika orangtua mereka juga memiliki keloid.
Pada beberapa orang, keloid bahkan muncul pada luka kecil seperti jerawat pecah dan luka bekas suntik vaksinasi. Jika Anda memiliki faktor risiko keturunan, disarankan untuk tidak melakukan tindik, tattoo, atau melakukan prosedur operasi jika kondisinya tidak terlalu mendesak.
Apa saja ciri keloid ketika pertama-tama muncul? Keloid tidak muncul begitu saja secara instan. Biasanya, kemunculan keloid ditandai dengan berbagai tanda seperti:
- Muncul bekas luka
Biasanya keloid dimulai dengan bekas luka yang berwarna merah muda, merah, atau ungu. Bentuknya beragam, bisa bulat dan juga oval. Jika pada bekas luka mulai terlihat ada tonjolan yang warnanya berbeda dibandingkan dengan bagian kulit Anda lainnya, bisa jadi itu adalah tanda awal keloid.
- Tumbuh secara perlahan
Keloid biasanya muncul dengan ukuran yang kecil, hingga lama-lama membesar dan terus menyebar. Karena itu, tak jarang keloid pada bekas luka Anda berukuran cukup besar dan mengganggu penampilan. Keloid muncul secara perlahan dan biasa memakan waktu 3 hingga 12 bulan atau bahkan lebih lama di bagian kulit yang mengalami bekas luka.
- Berwarna pucat dengan tekstur padat tetapi kenyal
Bekas luka yang telah ditumbuhi keloid biasanya akan terasa berbeda jika disentuh. Umumnya akan terasa lebih menonjol dengan tekstur yang padat tetapi kenyal. Selain itu, warnanya juga biasanya lebih pucat atau gelap seiring dengan berjalannya waktu dibandingkan dengan bagian kulit yang lain. Keloid yang berwarna gelap biasanya diakibatkan oleh paparan sinar matahari langsung ke bagian tersebut.
- Terasa sakit, gatal, dan nyeri
Ciri keloid tumbuh di awal mula yaitu Anda akan merasa gatal, sakit, dan juga nyeri pada bagian bekas lukanya. Namun, gejala ini umumnya akan hilang dengan sendirinya saat keloid sudah berhenti tumbuh. Usahakan untuk tidak menggaruknya terlalu keras. Anda bisa mengompresnya dengan air hangat jika rasa gatal cukup mengganggu.
CARA MENGHILANGKAN KELOID
Keloid bersifat jinak. Akan tetapi, pertumbuhan keloid yang tidak terkontrol dapat menjadi tanda keganasan. Meski tidak berbahaya, keloid mungkin terasa gatal dan bisa menjadi iritasi. Terutama jika keloid mengalami gesekan dengan pakaian.
Saat terpapar matahari, warna keloid bisa menggelap dan sifatnya permanen. Bentuknya yang menganggu membuat banyak orang ingin menghilangkannya. Cobalah untuk melakukan beberapa cara menghilangkan keloid di bawah ini.
1. Operasi, Jika Anda memilih operasi sebagai cara menghilangkan keloid, dokter akan melakukan operasi untuk memotong keloid tersebut. Cara yang satu ini memiliki risiko timbul keloid lainnya yang lebih besar pada luka operasi. Untuk meminimalkan risiko tersebut, dokter dapat mengombinasikan operasi dengan tindakan lain, misalnya dengan radiasi atau penyuntikan steroid pada bekas luka.
2. Suntikan kortikosteroid pada keloid, Cara menghilangkan keloid dengan suntikan kortisokosteroid tergolong aman, tetapi cukup sakit. Suntikan kortikosteroid akan diberikan pada bagian keloid secara rutin satu atau dua bulan sekali, hingga bagian keloid mengempis. Meski begitu, suntikan ini bisa membuat bagian keloid yang sudah mengempis menyisakan warna kemerahan karena merangsang bagian pembuluh darah di area permukaan kulit. Selain itu, jika suntikan ini sudah mencapai hasil yang maksimal, bekas luka pada kulit biasanya tetap terlihat berbeda dengan bagian kulit lainnya.
3. Cryotherapy, Cara yang satu ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang akan membekukan keloid. Prosedur ini bisa mengempiskan keloid, tapi biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
4. Laser, Laser dapat membantu meratakan keloid dan membuat warna merahnya menjadi lebih pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa kali.
5. Silikon Gel, Cara ini menggunakan gel silikon yang dibalutkan pada bagian kulit yang ditumbuhi keloid. Hasil dapat bervariasi pada tiap penderita dan penggunaannya harus dilakukan selama beberapa bulan.
6. Suntikan Fluorouracil, Suntikan kemoterapi ini cukup sering digunakan untuk mengatasi keloid. Fluorouracil dapat disuntikkan dengan steroid atau tanpa steroid.
7. Interferon, Intereferon sendiri sebenarnya adalah protein yang secara alami diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan bakteri atau virus. Meski dapat mengempiskan keloid, sampai saat ini masih belum jelas apakah metode ini dapat memberikan hasil yang permanen atau tidak.
8. Radiasi, Cara menghilangkan keloid dengan radiasi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir. Hal ini karena radiasi dikhawatirkan dapat memicu kanker.
Pada awalnya, dokter mungkin tidak akan menyarankan perawatan besar, seperti operasi atau terapi laser. Rekomendasi perawatan awal yang mungkin diberikan bisa meliputi penggunaan silicone pads, perban tekanan, atau suntikan.
Perawatan tersebut memerlukan pemberian yang rutin dan hati-hati agar efektif. Namun, jaringan yang tumbuh di bekas luka ini cenderung mengecil dan menjadi rata seiringnya waktu bahkan tanpa perawatan.
PENGOBATAN RUMAH
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keloid? Berikut adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini:
1. Apabila Anda memiliki kemungkinan mengalami pertumbuhan jaringan di bekas luka, Anda harus menghindari cedera kulit, tindik telinga, dan operasi jika memungkinkan. Apabila memerlukan operasi, terutama pada area yang mungkin terluka, pastikan dokter mengetahui bahwa Anda memiliki potensi untuk kondisi ini.
2. Memulai beberapa perawatan (seperti suntikan kortikosteroid, perban tekanan) langsung setelah operasi dapat mencegah tumbuhnya jaringan di bekas luka. Apabila Anda menindik telinga, Anda harus menggunakan anting tekanan untuk mengurangi luka.
3. Keloid sering kali dinilai sebagai masalah estetika dibandingkan kesehatan. Anda mungkin merasa tidak percaya diri apabila jaringan yang tumbuh menjadi sangat besar atau berada pada lokasi yang sangat terlihat, seperti telinga atau wajah. Paparan matahari atau tanning (mandi sinar UV untuk menghitamkan kulit) dapat mengubah warna jaringan parut tersebut, menyebabkan areanya terlihat lebih gelap daripada kulit sekitar. Hal ini dapat menyebabkan keloid lebih terlihat mencolok. Jaga luka agar tertutup saat Anda berada di bawah sinar matahari untuk mencegah perubahan warna.
4. Apabila Anda memiliki faktor pemicu kondisi ini, hindari melakukan tindik tubuh, operasi yang tidak diperlukan, atau tato.
Dengan berbagai cara menghilangkan keloid di atas, diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan diri Anda. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter untuk menentukan metode yang tepat.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan perihal tentang Keloid, semoga informasi diatas menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang hidup sehat.
Hormat saya, Salam Sehat.
Sumber: alodokter, hellosehat.