06/07/2018
*KULIT MANUSIA SEBAGAI ORGAN TARGET BEKAM*
Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak CPS (substansi penyebab penyakit) berkumpul disana.
Dengan berbekam dapat membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia.
Inilah satu satunya proses pengeluaran toksid (racun) termasuk sampah metabolisme (LOGAM BERAT)yg tidak larut oleh air (bahasa kerennya hidrofobik)
Yg tidak bisa dilakukan oleh ginjal lewat urine, tidak bisa dilakukan oleh kulit lewat keringat apalagi tinja dengan kolonnya
Sehingga ketika sehabis berbekam biasanya berefek positif, langsung serta ga ada efek efek samping(jika dilakukan dengan benar). Berbekam sangat berefek untuk relaksasi otot atau mengurangi rasa nyeri, memulihkan fungsi tubuh /metabolisme tubuh meningkat serta memberi seribu harapan pada penderita untuk terus berikhtiar mendapat kesembuhan dari Allah SWT.
Semua titik bekam berada di atas kulit,
adapun bagian-bagian dari lapisan kulit adalah sebagai berikut :
- Epidermis
- Dermis
- Hipodermis
*Ketebalan kulit manusia*:
-Kulit terdiri atas kulit tebal & kulit tipis .
Ketebalan kulit punggung tidak sama dengan ketebalan kulit wajah, tebal kulit : 1-5 mm, termasuk kulit kepala, (sehingga ketika menoreh punggung kemudian menoreh kepala maka kedalaman jarum lancingnya harus diatur ulang, kenpa ?
Karena tujuan /target bekam adalah antara epidermis& dermis)
-sebagian besar berada pada pembuluh darah yang terdapat pada lapisan epidermis & dermis, maka :
- Tidak menyamaratakan ketebalan semua kulit di tubuh.
-Pada saat pembekaman, tus**an maupun torehan tidak boleh melebihi lapisan hipodermis.
*Kenapa ???*
Akibat perlukaan terlalu dalam :
- Darah yang keluar adalah darah bersih yang tidak mengandung toksin.
-Kecenderungan keluarnya darah akan semakin banyak.
-Darah yang keluar bukan merupakan darah yang banyak mengandung sampah metabolism / CPS/Kotor
-Semakin banyak darah yang keluar pada saat proses pembekaman adalah semakin bagus ??? *(keliru bangeet)*
*Pada Proses pembekaman target bekam adalah anyaman kapiler yang berada diantara lapisan epidermis dan dermis*
diperkirakan mekanisme kerja bekam terjadi karena respon tubuh terhadap rangsang bekam dari awal hingga akhir:
*1.karena rangsang mekanik* bekam, kop 1 dan kop ke 2(setelah penorehan ) ternyata bahan yang dikeluarkan oleh tubuh berbeda tentunya
*2.perubahan tekanan karena tekanan negatif*
, kalau di pijat namanya tekanan positif, klo ditarik, seperti Cupping namanya tekanan negatif, tapi mekanisme kerjanya sama , reaksi substansi P hingga Beta endorfin disini biasanya
Nah disinilah keterampilan menentukan seberapa kuat tekanan yg diberikan terhadap kulit klien menentukan hormon yg akan di keluarkan oleh tubuh.
Contoh. Ketika kita Cupping kulit melebihi ambang batas nyeri yg bisa di tahan oleh klien maka ada hormon pertahanan tubuh yang keluar, contoh kortisol dan adrenalin yang akan membuat pembuluh darah menyempit, akibatnya bukannya rilex dan nyaman pasca bekam tetapi yang di rasakan biasannya sakit dan nyeri memar.
*Kemampuan menyesuaikan kekuatan tarikan kop bekam hanya bisa dilakukan manual*, ga bisa pake alat (karena alatnya di stel dahulu tekanannya, biasanya lemah, sedang dan kuat) baru di operasikan. Nah kemampuan tiap individu menahan tekanan Khan beda beda, ada yang kuat nahan 4-5kali tarikan kop, tapi ada yang cuma 2kali tarikan p***a bekam , mukanya sudah meringis😁
*3.trauma toreh ringan* ,
Berbeda kedalaman tentunya yang keluar berbeda, responnya tubuh pasti juga beda
*3.pengeluaran sampah metabolism/ darah tua/CPS* (cairan darah dan jaringan yang tercampur dengan subtansi yang berbahaya bagi tubuh)
...