Inspirasi Master Rajneesh

Inspirasi Master Rajneesh Kami menerjemahkan ucapan Master Osho ke dalam bahasa Indonesia, semoga bisa menginspirasi pembaca.

07/12/2025

MENGAPA SEMUA MAHLUK MENDERITA?

Pertanyaan:
Jika hidup adalah permainan semesta yang penuh kebahagiaan, lalu mengapa semua mahluk sedang menderita?

Jawaban Osho:
Engkau, tolong, lupakanlah tentang semua makhluk. Engkau tidak tahu. Aku tidak sedang menderita. Engkau mungkin sedang menderita; jangan bicara tentang semua makhluk. Engkau bahkan tidak mengenal dirimu sendiri. Bagaimana engkau bisa tahu tentang yang lain? Bicaralah saja tentang dirimu sendiri, karena sesuatunya sudah terlalu rumit. Ketika engkau mulai berbicara tentang semuanya, engkau akan membuatnya hampir mustahil bagi dirimu sendiri untuk memahami sesuatunya. Engkau saja akan cukup. Katakanlah hanya ini: "Mengapa aku sedang menderita? Jika hidup adalah permainan semesta yang penuh kebahagiaan, lalu mengapa aku sedang menderita?" -- Hanya sebanyak ini akan cukup. Lupakanlah semua makhluk -- itu bukan urusanmu. Jika mereka ingin menderita, biarkanlah mereka menderita. Engkau, tolong, putuskanlah hanya untuk dirimu sendiri. Bahkan itu pun terlalu banyak, tidak mudah.

Mengapa engkau sedang menderita? Karena engkau ada. Untuk ada adalah untuk menderita; tidak ada adalah tidak menderita. Egolah yang menderita. Keseluruhannya adalah permainan semesta; ia indah. Ia adalah perayaan yang luar biasa -- dari momen ke momen, bergerak ke puncak yang semakin tinggi. Engkau sedang menderita karena engkau bukan bagian darinya. Ego tidak pernah menjadi bagian dari keseluruhan; ego berusaha untuk terpisah. Ego berusaha untuk mempunyai rencananya sendiri, untuk mempunyai idenya sendiri, untuk mempunyai tujuannya sendiri. Itulah mengapa engkau sedang menderita.

Jika engkau menjadi bagian dari keseluruhan, di sana tidak ada penderitaan. Tiba-tiba engkau mulai mengambang bersama arus. Engkau tidak lagi bergerak ke hulu. Engkau bahkan tidak lagi berenang, karena dengan demikian di sana juga ada usaha. Engkau hanya hanyut bersama arus: ke mana pun ia mengalir, di sanalah tujuannya. Engkau telah menjatuhkan tujuan-tujuan pribadi; engkau telah menerima takdir dari keseluruhan. Maka engkau hidup dengan mudah, engkau mati dengan mudah. Tidak ada perlawanan.

Perlawanan adalah penderitaan - dan engkau tidak bisa menang melawan keseluruhan.

OSHO ~ Yoga: The Alpha and The Omega, Volume 6, Chpt 10

07/12/2025

MENCIPTAKAN KECERDASAN

Jangan menunggu sampai pencerahan datang dan jangan berharap bahwa ketika pencerahan datang maka engkau akan menjadi cerdas. Itu tidak akan pernah datang.

Kecerdasan adalah persyaratan pertama bagi pencerahan untuk terjadi sama sekali. Kecerdasan adalah persiapan untuknya. Jadilah cerdas. Berperilakulah cerdas. Hiduplah dengan cerdas. Jika tidak, pencerahan tidak akan terjadi sama sekali. Jika engkau berharap suatu hari pencerahan akan datang dan kemudian engkau akan menjadi cerdas, jenius, engkau salah.

Ada beberapa orang yang terus mengatakan hal-hal omong kosong seperti ini. Salah satunya adalah Pandit tua Gopi Krishna. Dia berpikir bahwa ketika kundalini bangkit, orang menjadi jenius, orang menjadi luar biasa cerdas. Ini tidak benar. Jika engkau luar biasa cerdas hanya kemudian kundalinimu bangkit, sebaliknya tidak. Jika Gopi Krishna benar, itu artinya kepala yang tumpul, orang yang bodoh, bisa membuat kundalininya bangkit dan bisa menjadi cerdas. Itu tidak mungkin.

Untuk membantu energimu naik dan melambung tinggi, engkau akan membutuhkan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan yang tajam. Jika tidak, engkau tidak akan mampu membawa energimu begitu tinggi. Orang bodoh tidak bisa melakukan itu. Pencerahan, nirwana, moksha, pembebasan, kebangkitan kundalini, apa pun namanya - hanya nama, simbol. Tetapi satu hal yang pasti: kecerdasan harus mendahului mereka. Engkau tidak bisa hanya menjadi bodoh dan berharap bahwa suatu hari sesuatu akan terjadi dan engkau akan menjadi tercerahkan. Maka engkau berharap dengan sia-sia. Engkau harus menciptakan kecerdasan.

Bagaimana cara menciptakan kecerdasan?

Pertama jadilah lebih dan semakin penuh perhatian dalam hal-hal kecil. Saat berjalan di sepanjang jalan, jadilah lebih penuh perhatian, cobalah untuk menjadi lebih penuh perhatian. Untuk proses yang begitu sederhana berjalan di sepanjang jalan - engkau tidak perlu mempunyai perhatian. Engkau bisa tetap bodoh dan berjalan dengan baik. Itulah yang dilakukan semua orang. Kebodohan sama sekali tidak menghalangimu.

Mulailah dari hal kecil. Saat mandi, jadilah penuh perhatian; saat berdiri di bawah pancuran, jadilah sangat penuh perhatian. Air dingin yang menimpamu, tubuh sedang menikmatinya ... jadilah penuh perhatian, jadilah sadar akan apa yang sedang terjadi, jadilah santai namun sadar.

Dan momen kesadaran ini harus dibawa berulang kali dalam seribu satu cara: saat makan, saat berbicara, saat bertemu teman, saat mendengarkan aku, saat bermeditasi, saat bercinta. Dalam semua situasi, cobalah untuk menjadi semakin lama semakin penuh perhatian. Itu sulit, tentu sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Perlahan-lahan, debu akan menghilang dan kesadaranmu yang seperti cermin akan menampakkan diri; engkau akan menjadi lebih cerdas.

Maka hiduplah dengan cerdas. Engkau hidup dengan cara yang begitu membingungkan, dengan cara yang sangat bodoh, sehingga jika engkau melihat orang lain hidup seperti itu, engkau akan segera mengatakan bahwa dia bodoh. Tetapi engkau sedang melakukan hal yang sama, meskipun entah bagaimana orang berhasil untuk tidak melihat kehidupannya sendiri.

Bagiku, kecerdasan adalah moralitas mendasar, kebajikan mendasar.

Jika engkau cerdas, engkau tidak akan membahayakan siapa pun karena itu bodoh. Jika engkau cerdas, engkau tidak akan membahayakan dirimu sendiri karena itu bodoh. Hidup itu begitu berharga, tidak untuk disia-siakan; hidup harus dijalani dalam perayaan yang mendalam, dengan rasa terima kasih yang mendalam. Dan orang harus menjadi sangat berhati-hati dan penuh perhatian karena saat satu momen berlalu, ia hilang selamanya. Ia tidak akan pernah kembali. Jadi jika engkau menyia-nyiakannya dalam kebodohan, engkau membuang peluang yang sangat besar.

Jalanilah hidup setiap saat dengan begitu total, begitu penuh dengan kesadaran, sehingga engkau tidak akan pernah menyesal di kemudian hari bahwa engkau tidak menjalani hidup, bahwa engkau bisa telah hidup lebih lama, bahwa engkau bisa telah menikmati lebih banyak. Itulah kecerdasan: menjalani hidup dengan begitu sepenuhnya sehingga tidak ada penyesalan, tidak pernah.

Orang selalu puas. Dia tahu bahwa dia telah hidup sepenuhnya.

OSHO ~ Tao: The Pathless Path, Vol 2, Chpt. 2

07/12/2025

APA PUN YANG LAYAK DICAPAI TELAH TERCAPAI (Bagian 1)

Pertanyaan:
Osho terkasih, dengan mempelajari teks seperti Weda dan Astavakra Gita, aku telah belajar bahwa apa pun yang layak dicapai telah tercapai. Melakukan upaya untuknya akan tersesat. Aku telah memperdalam rasa percaya ini, jadi mengapa pemenuhan potensi diri belum terjadi? Tolong tunjukkanlah aku jalannya.

Jawaban Osho:
Jangan pernah berpikir bahwa apa yang engkau pahami dari kitab suci adalah pemahamanmu sendiri. Jangan pernah berpikir apa yang engkau pahami dari kata-kata telah menjadi pengalamanmu sendiri.

Saat mendengar Ashtavakra, banyak orang akan merasa, “Sangat baik! Semuanya sudah tercapai.” Tetapi itu tidak bisa dicapai dengan cara ini. Apakah hubungannya antara engkau mendengarkan Ashtavakra dan pencapaiannya? "Ini sudah terjadi": tetapi ini harus menjadi pengalamanmu sendiri. Pengakuan ini, pemahaman ini, harus menjadi milikmu, itu tidak bisa menjadi kesimpulan nalar.

Nalar akan menerimanya dengan cepat. Apa lagi yang bisa lebih mudah daripada, "Itu sudah terjadi. Baik, masalah kita sudah selesai. Sekarang tidak perlu lagi mencari, tidak perlu bermeditasi, tidak perlu memuja atau berdoa - itu sudah terjadi."

Nalar siap untuk menerima - bukan karena ia telah memahami kebenaran. Ia menerima karena maka kesulitan dari jalannya bisa dijatuhkan, upaya sadhana dijatuhkan, dan kebutuhan untuk terus bermeditasi dijatuhkan. Segera engkau melihat sekeliling dan mendapati bahwa engkau belum mencapainya. Jika itu bisa terjadi hanya dengan nalar yang memahaminya, di sana telah ada banyak universitas spiritual. Tidak ada universitas untuk studi spiritual. Itu tidak dicapai dari kitab suci, itu dicapai melalui kebijaksanaanmu sendiri yang spontan dan terinspirasi.

Dengarkanlah Ashtavakra, tapi jangan terburu-buru untuk percaya. Keserakahanmu membuatmu terburu-buru. Keserakahanmu akan memberitahukanmu, "Ini sangat praktis. Kita sudah memiliki harta karunnya, jadi seluruh kesulitan untuk mencapainya sudah selesai. Sekarang tidak ada tempat yang dituju, sekarang tidak ada lagi yang harus dilakukan."

Engkau telah selalu ingin mencapai tanpa usaha. Tetapi ingatlah, keinginan untuk mencapai masih ada di balik semua ini: untuk mencapai tanpa melakukan apa pun! Sebelumnya engkau berpikir untuk berjuang agar mencapai; sekarang engkau berpikir untuk mencapainya tanpa usaha - tetapi keinginan untuk mencapainya masih ada di sana. Inilah mengapa pertanyaannya muncul, "Mengapa pemenuhan potensi diri belum juga terjadi?"

Orang yang sudah memahaminya - dia akan berkata, "Persetan dengan pemenuhan potensi diri! Apa yang akan aku lakukan dengannya?” Jika engkau telah memahami Ashtavakra, tidak ada pertanyaan lain yang bisa muncul. Pernyataan “Pemenuhan potensi diri belum terjadi” menunjukkan bahwa saat menerima apa yang dikatakan Ashtavakra, engkau memerhatikan dari sudut matamu: Apakah itu sudah tercapai atau belum? Matamu masih terfokus pada pencapaian.

Orang-orang mendatangiku dan aku memberi tahu mereka, "Meditasi tidak bisa dalam selama engkau terus menginginkan. Selama engkau berharap untuk mencapai sesuatu –kebahagiaan sejati, Tuhan, atma – meditasi tidak akan dalam, karena memikirkan pencapaian adalah keserakahan. Itu adalah ambisi, itu adalah politik. Itu belum menjadi agama.” Mereka berkata, “Baiklah, kita akan bermeditasi tanpa mengharapkan apa pun, tetapi kita akan mencapainya, bukan?”

Di sana tidak ada bedanya. Mereka siap untuk berhenti menginginkan karena, "Engkau berkata inilah jalan untuk mencapainya, jadi kami tidak akan memikirkannya - tapi tetap saja, kami akan mencapainya, bukan?"

Engkau tidak mampu melepaskan dirimu dari keserakahan. Saat mendengarkan Ashtavakra, banyak orang akan menerima dengan sangat cepat bahwa itu telah terjadi. Jika itu bisa terjadi begitu cepatnya... dan bukan berarti ada banyak penghalang untuknya. Penghalangnya adalah kebodohan dari keinginanmu. Kejadiannya sudah begitu dekat!

Osho ~ The Mahageeta, Vol 1, Chpt 6

07/12/2025

Pada ulang tahunnya yang ketujuh puluh lima, Turtletaub bergegas ke kantor seorang dokter.

“Dokter,” serunya, “Aku ada kencan malam ini dengan seorang gadis berusia dua puluh dua tahun. Engkau harus memberiku sesuatu untuk membangkitkan semangatku.

Dokter tersenyum simpatik dan memberikan resep kepada lelaki tua itu. Malam harinya, karena penasaran, dokter itu menelepon pasien lansianya, “Apakah obatnya membantu?”
“Itu luar biasa,” jawab Turtletaub. “Sudah tujuh kali.”
“Bagus sekali,” dokter itu meng-iyakan. “Dan bagaimana dengan gadis itu?”
“Gadis itu?” kata Turtletaub. “Dia belum sampai di sini!”

Jangan terus menerus bermimpi, jika tidak engkau akan melewatkan gadis itu. Engkau akan melewatkan kehidupan. Berhentilah bermimpi, lihatlah apa yang ada.

OSHO

07/12/2025

PRIA, WANITA, DAN PERNIKAHAN

Pria lebih bahagia jika menikah daripada tidak, karena ketika mereka tidak menikah, mereka hanya merasa kesepian. Ketika mereka menikah, bahkan jika pernikahannya menyedihkan, itu lebih baik daripada kesepian; setidaknya ada sesuatu yang membuatmu sibuk. Kesengsaraan juga membuatmu sibuk dan pria selalu ingin tetap sibuk - sesuatu di luar, sehingga dia tidak perlu pergi ke dalam, sehingga dia bisa tetap membuka matanya.

Wanita tidak begitu tertarik pada hal-hal di luar, jadi ketika wanita tidak menikah, dia merasa lebih sendirian daripada kesepian. Dan dia bisa menikmati kesendiriannya lebih baik daripada pria, karena dia lebih mengarah ke dalam - dia lebih memikirkan diri sendiri, di satu pihak. Aku menggunakan kata ini dengan makna yang sangat positif: dia memikirkan diri sendiri, dia terpusat pada dirinya. Pria terpusat pada orang lain, dia terus-menerus memikirkan orang lain.

Wanita lebih memikirkan dirinya sendiri. Paling banyak, dia tetap tertarik pada lingkungan sekitar - siapa yang sedang bermain-main dengan siapa. Dia tidak terlalu peduli dengan Vietnam atau Iran. Dia hanya merasa sedikit bingung, mengapa pria begitu tertarik pada Vietnam. Apa hubunganmu dengan Vietnam? Ia begitu jauh, mengapa harus khawatir dengannya?

Aku belum pernah bertemu dengan seorang wanita pun, yang telah bertanya padaku tentang bukti-bukti adanya Tuhan. Itu begitu jauh! Tidak ada wanita yang telah bertanya padaku, apakah surga benar-benar ada, apakah neraka itu kenyataan? Dia tidak peduli dengan hal-hal ini. Dia lebih peduli dengan hal-hal yang dekat dengannya; dia lebih peduli dengan pakaiannya daripada dengan Tuhan.

Dan pria menganggap semua minat wanita ini bodoh: ketika ada topik yang begitu penting, wanita peduli dengan pakaiannya! Wanita tidak akan membahas komunisme dan Karl Marx, Mao, dan Mahatma Gandhi. Dia, paling banyak, bisa mendengarkan semua hal ini karena kesopanan. Ketertarikannya adalah tentang di mana engkau mendapatkan sari (baju wanita India), tekstur pakaianmu, dan siapa yang terlihat cantik. Dia peduli dengan apa yang dekat; perhatiannya adalah untuk dirinya sendiri.

Karenanya, dia bisa tetap sendirian dengan cara yang lebih sehat daripada pria; pria merasa sangat kesepian. Jika dia tidak bisa mendapatkan koran paginya, dia mulai panik! Dia harus tahu apa yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Pria tidak bisa sendirian. Bahkan dalam kesendiriannya, dia akan menciptakan beberapa makhluk khayalan - Tuhan, malaikat - dan masalah khayalan: Berapa banyak malaikat yang bisa berdiri di ujung jarum? Dan dia akan benar-benar terlibat dalam masalah itu; dia akan menghabiskan seluruh hidupnya menghitung malaikat, dan dia akan berdebat tanpa akhir! Wanita hanya tertawa. Wanita, jauh di dalam tahu, "namanya juga lelaki" - biarkan mereka berbicara omong kosong! Mereka menyebutnya filsafat, teologi - mereka sangat terampil dalam memberi nama-nama hebat pada hal-hal bodoh.

Itulah mengapa seorang pria akan bunuh diri jika dia kesepian.

Pernikahan adalah keharusan baginya; dia membutuhkan seorang wanita untuk banyak hal. Pertama, wanita memberinya landasan - wanita sangat membumi, terikat pada bumi. Dalam semua mitologi dunia, dia telah dilambangkan sebagai bumi. Wanita memberi pria akar di bumi; jika tidak, tanpa wanita, dia hanya ada tanpa bumi, tanpa akar; tergantung di udara. Wanita memberinya sarang, wanita menjadi rumah baginya. Tanpa wanita, dia tidak punya rumah, seorang pengelana, kayu apung.

Tetap saja, di sana akan ada konflik, di sana akan ada kesengsaraan, di sana akan ada omelan terus-menerus... itu tidak bisa dihindari karena mereka sangat bertolak belakang; kepentingan mereka tidak pernah bertemu. Karenanya wanita harus mengomel, jika tidak, pria tidak akan pernah memenuhi keinginannya - dan pria harus mengalah. Perlahan-lahan, jika pria cukup cerdas, dia akan menjadi patuh.

Hanya orang-orang yang sangat bodoh dan keras kepala yang tidak akan pernah menjadi patuh. Sedikit kecerdasan dan pria akan memahaminya: bahwa itu lebih baik untuk mendengarkan apa pun yang dikatakan istrinya dan mengikutinya. Jika tidak, dua puluh empat jam sehari istri akan mengejarmu. Dia tidak akan membiarkanmu beristirahat sama sekali. Lebih baik melakukan apa pun yang dia katakan dan selesai dengannya, sehingga engkau bisa membaca koranmu!

Semua omelan dan semua kesengsaraan itu bisa ditoleransi, karena wanita memenuhi kebutuhan tertentu yang sangat dalam: dia membuatmu terikat pada bumi dan dia merawat tubuhmu. Dia tidak terlalu peduli dengan jiwamu - itu dia biarkan untuk engkau pikirkan - tetapi dia memelihara tubuhmu. Dia memelihara, dia peduli, dia mencintai; dia membuatmu merasa dicintai, dibutuhkan - dia memberimu kepuasan yang mendalam. Tanpa dia, engkau tidak akan tahu siapakah dirimu. Tanpa dia, engkau akan selalu menjadi anak yang hilang. Dia mengasuhmu.

Osho ~ The Dhammapada, Vol 7, Chpt 8

06/12/2025

Tidak ada agama yang menginginkan engkau mengetahui kenyataan, karena seluruh bisnis mereka akan bangkrut. Lalu siapa yang akan peduli dengan kitab suci? Siapa yang akan peduli tentang gereja dan organisasi? Hindu, Islam, Kristen, Yahudi — siapa yang akan peduli pada mereka?

Jika engkau telah menemukan kebenaranmu di dalam dirimu, tidak ada lagi yang bisa ditemukan di seluruh semesta ini. Kebenaran berfungsi melaluimu. Ketika engkau membuka matamu, itu adalah kebenaran yang membuka matanya. Ketika engkau menutup matamu, itu adalah kebenaran yang menutup matanya.

Ini adalah meditasi yang luar biasa. Jika engkau bisa memahami alatnya saja, engkau tidak perlu melakukan apa pun; apa pun yang engkau lakukan sedang dilakukan oleh kebenaran. Engkau sedang berjalan, itu adalah kebenaran; engkau sedang tidur, itu adalah kebenaran yang beristirahat; engkau sedang berbicara, itu adalah kebenaran yang berbicara; engkau diam, itu adalah kebenaran yang diam.

Inilah salah satu teknik meditasi yang paling sederhana. Perlahan-lahan semuanya menetap dengan formula sederhana ini, dan kemudian tidak perlu teknik. Ketika engkau sembuh, engkau membuang meditasi, engkau membuang obatnya. Kemudian engkau hidup sebagai kebenaran — hidup, bercahaya, puas, bahagia, sebuah lagu untuk dirimu sendiri. Seluruh hidupmu menjadi doa tanpa kata-kata, atau lebih baik menyebutnya sebagai penuh doa, rahmat, keindahan yang bukan milik dunia kita, seberkas cahaya datang dari yang Ilahi ke dalam kegelapan dunia kita.

OSHO, Take It Easy, Vol 2 #23

06/12/2025

LOMPATAN BESAR DALAM AGAMA (Bagian 3, Tamat)

Kita telah melihat apa yang telah terjadi pada agama-agama yang berpusat pada Tuhan. Kita telah melihat apa yang telah terjadi pada konsep revolusioner Adinatha, agama yang tidak bertuhan. Kita telah melihat apa yang telah terjadi pada Buddha - agama yang terorganisasi tanpa Tuhan.

Sekarang upayaku adalah: sama seperti mereka telah menghilangkan Tuhan, hilangkanlah agama juga. Sisakanlah hanya meditasi, sehingga itu tidak bisa dilupakan dengan cara apa pun. Tidak ada apa pun yang lain untuk menggantikannya. Tidak ada Tuhan dan tidak ada agama. Dengan agama maksudku adalah doktrin, kepercayaan, ritual, imam yang terorganisasi. Dan untuk pertama kalinya aku ingin agama menjadi benar-benar individual (perorangan), karena semua agama yang terorganisasi, baik dengan Tuhan atau tanpa Tuhan, telah menyesatkan manusia. Dan satu-satunya penyebab adalah organisasi, karena organisasi memiliki caranya sendiri, yang bertentangan dengan kemeditatifan.

Organisasi sebenarnya adalah fenomena politik, itu tidak religius. Organisasi adalah cara lain untuk berkuasa dan keinginan untuk berkuasa.

Sekarang setiap imam Kristen berharap suatu hari nanti setidaknya menjadi uskup, menjadi kardinal, menjadi paus. Ini adalah hierarki baru, birokrasi baru, dan karena itu spiritual, tidak ada seorang pun yang keberatan. Engkau mungkin seorang uskup, engkau mungkin seorang paus, engkau mungkin apa saja. Itu tidak bisa ditentang karena engkau tidak akan menghalangi kehidupan siapa pun. Itu hanyalah gagasan yang abstrak.

Upayaku adalah menghancurkan keimaman sepenuhnya. Ia telah tetap bersama Tuhan, ia telah tetap bersama agama tanpa Tuhan, sekarang satu-satunya cara adalah kita seharusnya menyingkirkan keduanya, Tuhan dan agama, sehingga tidak ada kemungkinan keimaman apa pun.

Maka manusia benar-benar bebas, sepenuhnya bertanggung jawab atas pertumbuhannya sendiri. Perasaanku adalah bahwa semakin besar seseorang bertanggung jawab atas pertumbuhannya sendiri, semakin sulit baginya untuk menundanya terlalu lama. Karena itu berarti jika engkau sengsara, engkau bertanggung jawab. Jika engkau tegang, engkau bertanggung jawab. Jika engkau tidak rileks, engkau bertanggung jawab. Jika engkau menderita, engkau adalah penyebabnya. Tidak ada Tuhan, tidak ada imam yang bisa engkau datangi dan meminta ritual. Engkau dibiarkan sendirian dengan kesengsaraanmu, dan tidak ada seorang pun yang ingin sengsara.

Para imam terus memberimu candu, mereka terus memberimu harapan, "Jangan khawatir, itu hanya ujian atas imanmu, kepercayaanmu; dan jika engkau bisa melewati kesengsaraan dan penderitaan ini dengan tenang dan sabar, di alam sana setelah kematian engkau akan diberikan pahala yang luar biasa." Jika tidak ada keimaman, engkau harus memahami bahwa apa pun dirimu, engkau bertanggung jawab atasnya, bukan siapa pun yang lain.

Dan perasaan bahwa "Aku bertanggung jawab atas kesengsaraanku," membuka pintunya. Maka engkau mulai mencari metode dan cara untuk keluar dari kondisi yang menyedihkan ini, dan itulah meditasi. Ia hanyalah kebalikan dari keadaan kesengsaraan, penderitaan, kesedihan, kecemasan. Ia adalah keadaan dari keberadaan yang damai, penuh kebahagiaan, begitu hening dan begitu abadi sehingga engkau tidak bisa membayangkan apa pun yang lebih baik dari itu. Dan tidak ada yang lebih baik daripada keadaan pikiran yang meditatif.
.. Dan inilah sikapku: engkau ada di sini, setiap individu ada di sini, seluruh semesta tersedia. Semua yang engkau butuhkan hanyalah menjadi hening dan mendengarkan semesta.

Tidak perlu agama apa pun, tidak perlu Tuhan apa pun, tidak perlu imam apa pun, tidak perlu organisasi apa pun.

Aku secara tegas percaya pada individu. Tidak ada seorang pun hingga saat ini, yang telah percaya pada individu dengan cara seperti itu.

Jadi, semua hal bisa disingkirkan. Sekarang, semua yang telah tersisa bagimu adalah keadaan meditasi, yang hanya berarti keadaan keheningan total. Kata "meditasi" membuatnya tampak lebih berat. Itu lebih baik untuk menyebutnya hanya sebagai keheningan yang sederhana dan polos, dan semesta membuka semua keindahannya kepadamu.

Dan saat ia terus bertumbuh, engkau terus tumbuh, dan tibalah saatnya ketika engkau telah mencapai puncak itu sendiri dari potensimu - engkau bisa menyebutnya Kebuddhaan, pencerahan, bhagwatta, ketuhanan, apa pun, ia tidak memiliki nama, jadi nama apa pun bisa digunakan.

Osho ~ The Last Testament, Vol 5, Chpt 16

06/12/2025

AA = Agama Angka

Agama tidak lain adalah sebuah bahasa untuk mengekspresikan yang tertinggi. Tidak ada yang salah dengan adanya banyaknya agama. Tentu saja, ada sesuatu yang salah dalam pertengkaran mereka yang terus-menerus.

Itu menunjukkan bahwa apa yang disebut agama telah kehilangan kualitas agama mereka, mereka telah menjadi politis; bahwa yang disebut agama-agama ini tidak lagi memiliki Master yang hidup di dalamnya tetapi hanya imam yang mati, tumpul, terbelakang.

Mereka terus bertengkar, mereka terus mencoba untuk mengubah, karena angka menciptakan kekuatan. Jika ada lebih banyak orang Kristen maka agama Kristen memiliki lebih banyak kekuatan dan paus di Vatikan menjadi lebih kuat. Jika umat Hindu lebih banyak jumlahnya, tentu saja mereka lebih berkuasa.

Angka memberi kekuatan. Jadi, Kekristenan ingin semua orang menjadi seorang Kristen, dan orang-orang Islam ingin semua orang menjadi seorang Islam. Jalan dan cara mereka mungkin berbeda, tetapi usaha dan keinginannya sama, keinginan politik yang sangat mendalam - itu adalah politik kekuasaan. Maka secara alami pertengkaran akan muncul. Politik-politik sedang bertengkar; itu tidak ada hubungannya dengan agama.

OSHO-The Dhammapada Vol 1, Bab #4

Seorang warga negara Soviet yang sedang berkunjung ke Barat diserbu banyak pertanyaan dari orang-orang yang ingin tahu l...
05/12/2025

Seorang warga negara Soviet yang sedang berkunjung ke Barat diserbu banyak pertanyaan dari orang-orang yang ingin tahu lebih banyak tentang komunisme.

"Katakan padaku," tanya tuan rumah yang penasaran, "bahwa dengan menjadi seorang komunis, kamu berbagi segalanya?"
"Ya," jawabnya.

"Maksudmu," lanjut tuan rumah, "jika kamu punya dua rumah, kamu akan memberiku satu?"
"Tentu saja."

"Dan jika kamu punya dua mobil, kamu akan memberiku satu?"
"Tentu," jawab orang Rusia itu.

"Dan jika kau punya dua kompor, atau televisi, atau kulkas, kamu akan memberiku masing-masing satu?"
"Tentu saja," kata orang Rusia itu.

"Dan jika," lanjut tuan rumah, "kamu punya dua kemeja, kamu akan memberiku satu?"
"Tidak," jawab orang komunis itu dengan tegas.

"Mengapa tidak?"
"Karena aku punya dua kemeja!"

Osho ~ The Invitation, Chpt 21

05/12/2025

KESENDIRIAN YANG MENYAKITKAN

Pertanyaan:
Menghadapi diri sendiri dalam kesendirian sangatlah menakutkan, sangatlah menyakitkan. Apa yang harus dilakukan?

Jawaban Osho:
Ia menakutkan dan ia menyakitkan, dan orang harus mengalaminya. Tidak ada yang perlu dilakukan untuk menghindarinya, tidak ada yang perlu dilakukan untuk mengalihkan pikiran, tidak ada yang perlu dilakukan untuk melarikan diri darinya. Orang harus mengalaminya dan pergi melewatinya. Penderitaan ini, rasa sakit ini, hanyalah pertanda baik bahwa engkau sudah dekat dengan kelahiran baru, karena setiap kelahiran didahului oleh rasa sakit. Ia tidak bisa dihindari, dan seharusnya tidak dihindari karena ia adalah bagian dari pertumbuhanmu. Rasa sakit ini dan penderitaan ini secara tradisional dikenal sebagai TAPASHCHARYA, ketegasan sikap. Inilah arti dari TAPAS – ketegasan yang berat, usaha.

Tetapi mengapa rasa sakit ini ada di sana? Ini seharusnya dipahami karena pemahaman akan membantumu untuk pergi melewatinya, dan jika engkau pergi melaluinya dengan sadar, engkau akan keluar darinya dengan lebih mudah, dan lebih cepat.

Mengapa ada rasa sakit ketika engkau sendirian?

Hal pertama adalah bahwa egomu menjadi sakit. Egomu hanya bisa ada dengan orang lain. Ia telah tumbuh dalam hubungan, ia tidak bisa ada sendirian. Jadi jika situasinya adalah demikian di mana ia tidak bisa ada lagi, ia merasa tercekik, ia merasa tepat di ambang kematian. Inilah penderitaan terdalam. Engkau merasa seolah-olah engkau sedang sekarat, tetapi bukan engkau yang sekarat tetapi hanya ego yang telah engkau anggap sebagai dirimu sendiri, yang dengannya engkau telah menjadi teridentifikasi. Ia tidak bisa ada karena ia telah diberikan kepadamu oleh orang lain. Ia adalah pemberian…

OSHO ~ Vigyan Bhairav Ta**ra, Vol 2, Chpt 30.

05/12/2025

PEMBERONTAKAN

Pemberontakan ada hubungannya dengan mengubah kesadaranmu, keheninganmu, keberadaanmu. Ini adalah metamorfosis spiritual.

Dan setiap individu yang sedang melewati (proses) pemberontakan tidak berkelahi dengan orang lain, tetapi hanya melawan kegelapannya sendiri. Pedang tidak dibutuhkan, bom tidak dibutuhkan. Yang dibutuhkan adalah lebih banyak kewaspadaan, lebih banyak sifat meditatif, lebih banyak cinta, lebih penuh doa, lebih banyak rasa syukur. Dikelilingi oleh semua sifat-sifat ini, engkau terlahir kembali. Manusia baru inilah, pemberontakan yang bisa menjadi rahim bagi manusia baru inilah, yang aku ajarkan.

Kita telah mencoba banyak usaha secara massal dan usaha-usaha itu gagal. Sekarang marilah kita mencoba usaha secara perorangan. Dan jika satu orang tersulut dengan kesadaran, sukacita dan kebahagiaan, dia akan menular ke lebih banyak lagi.

Pemberontakan adalah fenomena yang sangat hening yang akan terus menyebar tanpa membunyikan suara apa pun dan bahkan tanpa meninggalkan jejak apa pun di belakangnya. Ia akan berpindah dari hati ke hati dalam keheningan yang dalam.

OSHO ~ Rebellion, Revolution, and Religiousness

05/12/2025

PENGELIHATAN DALAM MEDITASI

Zen mengatakan teruslah menggali lebih dalam. Kundalini telah bangkit, ini bukan akhirnya. Engkau melihat cahaya, ini bukan akhirnya. Teratai terbuka, ini bukan akhirnya. Teruslah menggali lebih dalam. Datanglah ke ketiadaan. Pengalaman seperti itu adalah penghalang karena pengalaman adalah permainan pikiran. Dan pikiran itu sangat cerdik sehingga jika engkau mencari Tuhan, ia akan memberikan Tuhan. Permintaan menciptakan penawaran. Jika engkau tergila-gila akan Krishna, pikiran akan memberikan Krishna. Pikiran akan berkata, 'Baik, milikilah dia. Inilah Krishna.' Janganlah berhenti, jika tidak engkau tidak sampai pada yang paling akhir - engkau tersesat dalam Krishna lagi.

Dan cepat atau lambat bahkan Krishna akan pergi. Begitu pikiran berhenti, Krishna-mu akan lenyap. Ini mungkin terjadi seperti ini: engkau melihat Krishna dengan serulingnya sedang bernyanyi dan engkau melihat gadis-gadis cantik menari-nari di sekitar Krishna, gopis - cepat atau lambat Krishna akan dilupakan dan engkau akan jatuh cinta dengan seorang gopi. Dunia dimulai lagi. Engkau kembali lagi ke rumah.

Pikiran itu sangat licik dan jika itu adalah pertanyaan tentang hidup dan mati baginya - dan ini MEMANG pertanyaan tentang hidup dan mati saat engkau bermeditasi - pikiran akan mencoba segala cara yang mungkin untuk melindungi dirinya sendiri. Ini adalah pertanyaan untuk bertahan hidup. Jadi jangan dengarkan pikiran.

OSHO ~ Zen: The Path of Paradox Vol 1, Chpt 9

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Inspirasi Master Rajneesh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram