Inspirasi Master Rajneesh

Inspirasi Master Rajneesh Kami menerjemahkan ucapan Master Osho ke dalam bahasa Indonesia, semoga bisa menginspirasi pembaca.

10/11/2025

Aku tidak bisa selalu bersamamu. Aku ingin sekali, tetapi semesta tidak mengizinkannya. Semesta hanya memberikan sumbu sebanyak itu, dan itu baik; jika tidak, engkau akan menerimaku begitu saja. Suatu hari aku tidak akan berada di antara kalian. Ada baiknya sesekali aku tidak hadir, jadi engkau mulai belajar bahwa apa yang terjadi dalam ketidakhadiranku adalah kenyataanmu. Saat aku bersamamu, engkau menjadi meluap oleh kehadiranku. Engkau melupakan dirimu sendiri.

Dan engkau tidak boleh melupakan dirimu sendiri! Engkau harus mengingat dirimu sendiri, karena hanya dengan mengingat engkau bisa mengubah dirimu sendiri. Itu alami jika engkau merindukan kehadiranku; karenanya aku tidak mengutuknya. Tetapi engkau sedang mencari sesuatu yang melampaui — melampaui yang normal, yang alami — sesuatu yang transenden. Engkau harus mempelajari jalannya, dan jalannya harus dilalui sendirian!

Aku tidak bisa ikut denganmu. Aku bisa menunjukkanmu jalannya; Aku bisa menunjukkan rembulan padamu. Tapi jariku bukanlah rembulan, dan aku tidak bisa terus menunjukkan rembulan padamu. Cepat atau lambat engkau harus melupakan jariku dan engkau harus melihat rembulan itu sendiri. Engkau harus mengikuti jalan itu sendirian.

OSHO, The Great Pilgrimage: From Here to Here #26

10/11/2025

MEKARNYA CINTA

Cinta tidak menuntut hanya ketika ia bukan berasal dari pikiran. Meditasi berarti keadaan tanpa pikiran. Cinta seharusnya muncul dalam keadaan tanpa pikiran; engkau harus mempersiapkan keadaan tanpa pikiran agar cinta terjadi.

Cinta tidak datang dari luar, cinta tidak datang dari tempat lain. Ketika engkau hening, ia muncul dalam dirimu, ia mekar dalam dirimu sendiri. Meditasi berfungsi seperti musim semi, dan bunga-bunga yang telah menunggu musim semi tiba-tiba membuka. Keberadaan batinmu menjadi begitu penuh dengan keharuman, ia begitu harum, engkau begitu meluap dengan keharumannya, engkau harus membaginya. Dan ia begitu banyak sehingga engkau tidak bisa kikir dengannya.

OSHO - The Wild Geese and the Water #3

10/11/2025

BUDDHA: RAGUKANLAH!

Buddha adalah individu yang paling menghancurkan sepanjang sejarah umat manusia. Seluruh upayanya adalah menjatuhkan semua penopang. Dia tidak mengatakan untuk percaya pada apa pun. Dia bukan pemercaya dan agamanya tanpa kepercayaan. Dia tidak mengatakan "Percayalah!" dia berkata, "Ragukanlah!"

Sekarang, engkau telah mendengar tentang agama-agama yang berkata, "Percayalah!" engkau belum pernah mendengar tentang agama yang mengatakan "Ragukanlah!" Keraguan adalah metodologinya sendiri - ragukanlah sampai pada intinya sendiri, ragukanlah sampai ujungnya sendiri, ragukanlah sampai akhirnya sendiri. Dan ketika engkau telah meragukan segalanya, dan engkau telah menjatuhkan segalanya karena keraguan, maka kenyataan muncul dalam pandanganmu. Itu tidak ada hubungannya dengan kepercayaanmu pada Tuhan. Ini tidak seperti yang engkau sebut Tuhan. Kemudian muncullah kenyataan: benar-benar asing dan tidak diketahui.

Tetapi kemungkinan itu hanya ada, ketika semua kepercayaan telah dijatuhkan dan pikiran telah mencapai tingkat kedewasaan, pemahaman, penerimaan bahwa "Apa pun yang ada memang ada, dan kita tidak menginginkan yang sebaliknya. Jika tidak ada Tuhan, maka tidak ada Tuhan, dan kami tidak memiliki keinginan untuk memproyeksikan sesosok Tuhan. Jika tidak ada Tuhan, maka kami menerimanya."

Inilah kedewasaan itu: menerima kenyataan dan tidak menciptakan khayalan di sekitarnya; menerima kenyataan seperti adanya, tanpa berusaha untuk mempermanisnya, tanpa berusaha menghiasinya, tanpa berusaha menjadikannya lebih bisa diterima oleh hatimu. Jika ia menghancurkan, maka ia menghancurkan. Jika mengejutkan, ia mengejutkan. Jika kebenaran membunuh, maka orang siap untuk dibunuh.

Buddha tidak kenal ampun. Dan tidak ada seorang pun yang pernah membuka pintu dari kenyataan begitu dalamnya, begitu besarnya seperti yang telah dia lakukan. Dia tidak mengizinkanmu memiliki keinginan yang kekanak-kanakan mana pun. Dia berkata: Jadilah lebih sadar, jadilah lebih berani. Jangan terus bersembunyi di balik kepercayaan, topeng, dan ilmu ketuhanan. Genggamlah hidupmu di tanganmu sendiri. Nyalakanlah cahaya batinmu dan lihatlah apa pun yang ada. Dan begitu engkau telah menjadi cukup berani untuk menerimanya, itu adalah sebuah berkah. Tidak ada kepercayaan yang diperlukan.

Itulah langkah pertama Buddha menuju kenyataan: semua sistem kepercayaan adalah beracun; semua sistem kepercayaan adalah penghalang.

Dia bukan seorang teis. Dan ingatlah: dia juga bukan seorang ateis - karenanya, dia berkata, sebagian orang percaya bahwa Tuhan ada dan sebagian orang percaya bahwa Tuhan tidak ada, tetapi keduanya adalah pemercaya. Tanpa-kepercayaannya begitu dalam, sehingga bahkan mereka yang berkata Tuhan tidak ada, dan percaya padanya, tidak bisa diterima olehnya.

OSHO ~ The Discipline of Transcendence, Vol 3, Chpt 1

10/11/2025

BURUNG BEO

Percy dan Peggy-Sue menikah dan berbulan madu ke Bahama. Saat mereka di sana, Percy membeli seekor burung beo yang cantik di dalam sangkar dan membawanya kembali ke kamar hotel.

Tetapi, setiap kali Percy dan Peggy-Sue mulai bercinta, burung beo itu mulai mengomentari gerakan mereka.

Burung beo yang nakal itu berkata, "Ayo terus, Peggy-Sue!" dan "Ayo, Percy, kamu bisa lebih baik dari itu!" dan "Oh! Oh! Pelan-pelan, percepat, ke kiri...!"

Akhirnya, penjelasan burung beo itu menjadi begitu vulgar, sehingga Percy melompat dari tempat tidur dan melemparkan selembar kain ke atas sangkarnya.

"Jika kamu tidak diam," teriaknya, "aku akan mengirimmu ke kebun binatang!"

Malam itu, pasangan bulan madu itu berkemas untuk meninggalkan hotel mereka. Tetapi, Peggy-Sue mengalami kesulitan untuk menutup kopernya: dia tidak bisa menguncinya.

"Sayang," kata Percy, "Mengapa kamu tidak naik ke atas, dan aku akan mencoba." Tetapi koper itu tidak mau menutup.

"Lihat, sayang," kata Peggy-Sue, "kamu naik ke atas dan aku akan mencoba." Tetapi itu tidak berhasil juga.

"Dengar," usul Percy, "Mengapa kita berdua tidak naik ke atas, dan kita bisa mencoba bersama-sama."

Pada titik ini, burung beo itu menarik kain dari kandangnya dan menjerit, "Kebun binatang, atau tidak kebun binatang, ini harus kulihat!"

Osho ~ The Language of Existence, Chpt 6

KEMARAHAN DAN KESERAKAHANKabir berkata: Dan ketika aku meninggalkan kemarahan, keserakahan masih ada di dalam diriku; Ji...
09/11/2025

KEMARAHAN DAN KESERAKAHAN

Kabir berkata: Dan ketika aku meninggalkan kemarahan, keserakahan masih ada di dalam diriku; Jika engkau meninggalkan kemarahan, engkau akan menjadi sangat, sangat serakah. Di India, ini telah terjadi. Mahavira mengajarkan tanpa kekerasan, tanpa kemarahan; dan para pengikutnya menjadi sangat serakah. Ini adalah sesuatu yang perlu dipahami, mengapa itu terjadi.

Umat Jaina adalah orang-orang terkaya di India, dan Mahavira memberi ajaran tanpa kemarahan, kekerasan, dan perkelahian. Mengapa para pengikutnya menjadi begitu serakah?

Kabir tampaknya benar. Jika engkau membiarkan kemarahanmu jatuh, apa yang akan engkau lakukan? Maka energi yang sebelumnya bergerak dalam kemarahan akan mulai berubah menjadi keserakahan. Engkau tidak akan menemukan orang pelit yang sangat pemarah, tidak. Mereka sedang menggunakan kemarahan mereka, energi mereka dari keserakahan...

Orang-orang yang serakah tidak mudah marah. Orang-orang kaya tidak mudah marah. Lihatlah. Saat seseorang semakin kaya, dia menjadi semakin kurang pemarah. Kemarahan tinggal pada orang-orang miskin. Karenanya, semua revolusioner (orang yang menginginkan perubahan yang menyeluruh dan mendasar) bergantung pada orang miskin; mereka tidak bisa bergantung pada orang kaya.

Marx menyatakan, dia meramalkan, bahwa negara terkaya akan menjadi komunis terlebih dahulu. Tetapi itu tidak terjadi. Dia salah. Dia mungkin benar tentang analisis ekonominya, tetapi dia tidak memahami pikiran manusia.

Orang kaya tidak pernah marah dan tidak bisa menjadi seorang revolusioner. Hanya orang miskin yang bisa marah, karena dia tidak mungkin menjadi serakah, dia tidak punya apa pun untuk menjadi serakah.

Amerika seharusnya telah menjadi komunis jika ramalan Marx benar, tetapi tidak ada kemungkinan akan revolusi apa pun di Amerika. Orang-orang punya cukup; mereka serakah. Rusia menjadi komunis, negara yang sangat miskin. Maka Tiongkok menjadi komunis, negara yang sangat miskin. Dan sekarang ada segala kemungkinan India akan menjadi komunis; ia sedang dalam perjalanan.

Negara miskin itu sangat marah. Ketika engkau memiliki sesuatu untuk menjadi serakah, kemarahanmu mengambil bentuk keserakahan; maka engkau tidak marah. Jadi engkau tidak tertarik untuk melawan, karena dalam melawan engkau bisa kalah. Orang miskin tidak akan kehilangan apa pun, itulah yang dikatakan Marx dalam "MANIFESTO KOMUNIS"-nya: kaum miskin dari dunia yang bersatu; engkau tidak akan kehilangan apa pun kecuali rantaimu. Dia benar.

Ketika engkau tidak akan kehilangan apa pun, mengapa tidak melawan? Entah engkau memenangkan sesuatu atau engkau tidak kehilangan apa pun. Dalam segala cara, engkau akan menjadi pemenangnya.

Sepanjang kisahnya, engkau bisa melihat bagaimana itu terjadi, drama yang sama berkali-kali. Negara-negara miskin siap melawan. Negara-negara kaya takut melawan, kemarahan lenyap dan berubah menjadi keserakahan.

Negara-negara kaya tidak siap untuk melawan. Itu telah terjadi berulang kali dalam sejarah dunia bahwa negara-negara miskin telah mengalahkan negara-negara kaya. Apakah yang telah terjadi di Vietnam? Secara logis, tampaknya tidak mungkin Amerika tidak akan menang di sana. Mereka memiliki segalanya untuk diraih: teknologi yang lebih baik, alat ilmiah yang lebih baik untuk membunuh. Mereka memiliki segalanya yang benar, namun mereka tetap tidak bisa mengalahkan Vietnam, negara yang sangat miskin. Tidak, itu sangat sulit untuk mengalahkan negara yang miskin.

Ketika India sangat kaya, ia dikalahkan berkali-kali. Selama dua ribu tahun, India dikalahkan berkali-kali. Negara yang kaya. Dan orang-orang yang datang sebagai penjajah itu kelaparan, barbar, dan sangat miskin. Orang-orang Islam, Mughal (campuran bangsa Mongol dan Turki), Turki, mereka semua adalah orang-orang miskin, sangat membutuhkan pertempuran. Dan India dulu kaya dan sangat perlu untuk menjadi serakah akan sesuatu yang dimilikinya. Ia takut untuk melawan.

Osho ~ Ecstasy: The Fforgotten Language, Chpt 3

09/11/2025

DHYANO - MEDITASI SESUNGGUHNYA

Dhyano berarti meditasi. Dalam bahasa Inggris dan semua bahasa barat, kata-kata yang bisa digunakan untuk dhyano tidak cukup; mereka tidak mengungkapkan kenyataannya.

Meditasi hanya memberikan petunjuk padanya; ia tidak mengungkapkannya secara total, tetapi itulah kata terdekat yang bisa digunakan.

Meditasi memberimu perasaan seolah-olah engkau sedang bermeditasi pada sesuatu, seolah-olah ada sebuah objek, dan engkau bermeditasi pada objek itu — bermeditasi pada api, bermeditasi pada Tuhan, bermeditasi pada matahari terbit; tapi di sana ada objeknya. Kata "meditasi" menyiratkan suatu objek, dan itulah perbedaannya: dhyano tidak berarti objek apa pun. Ini hanyalah keadaan keheningan batin: tanpa pemikiran, tanpa isi, tanpa objek. Orang hanya hadir.

Tidak ada yang perlu diketahui, tidak ada yang perlu dirasakan, tidak ada yang perlu direnungkan, tidak ada yang perlu dikonsentrasikan, tidak ada yang perlu dimeditasikan. Seluruh pikiran harus dikesampingkan. Orang hanyalah keheningan, ketenangan yang tersisa ketika pikiran menjadi hening. Itulah dhyano, dan itulah meditasi sejati. Itu adalah keadaan yang sangat alami. Itu tidak membutuhkan usaha apa pun. Semua yang dibutuhkan hanyalah memahami, mengamati.

OSHO, Don't Let Yourself Be Upset by the Sutra, rather Upset the Sutra Yourself #17

09/11/2025

MELEPAS

Melepas adalah pemahaman yang mendalam dari fenomena, bahwa kita adalah bagian dari satu semesta. Kita tidak mampu memiliki ego yang terpisah; kita adalah satu dengan keseluruhan. Dan keseluruhan itu sangat luas, sangat besar.

Pemahamanmu akan membantumu untuk bergerak bersama dengan keseluruhan, ke mana pun ia pergi. Engkau tidak memiliki tujuan yang terpisah dari keseluruhan, dan keseluruhan tidak memiliki tujuan. Ia tidak pergi ke mana pun.

Pemahaman tentang melepas membantumu untuk hanya berada di sini, tanpa tujuan apa pun, tanpa gagasan pencapaian apa pun, tanpa konflik, perjuangan, atau pertarungan apa pun, mengetahui bahwa pertarungan dengan dirimu sendiri adalah benar-benar bodoh.

OSHO ~ Beyond Psychology, Chpt 14

09/11/2025

MENGAPA AKU TAKUT PADA ORANG LAIN?

Jika engkau takut pada dirimu sendiri, hanya kemudian engkau takut pada orang lain. Jika engkau mencintai dirimu sendiri, engkau mencintai orang lain. Jika engkau membenci dirimu sendiri, engkau membenci orang lain. Karena dalam hubungan dengan orang lain, itu hanyalah engkau yang dicerminkan. Orang lain itu tidak lain dari sebuah cermin.

Jadi, apa pun yang terjadi dalam suatu hubungan, ketahuilah selalu: itu pasti pernah terjadi sebelumnya di dalam dirimu – karena hubungan hanya bisa memperbesar. Ia tidak bisa menciptakan; ia hanya bisa menunjukkan dan mewujudkan.

Jika engkau mencintai dirimu sendiri, engkau mencintai orang lain. Jika engkau takut pada dirimu sendiri, engkau takut pada orang lain. Karena, dengan berhubungan dengan orang lain, engkau akan mulai mewujudkan keberadaanmu.

Engkau telah terus dikondisikan – di Timur, di Barat, di mana-mana. Kristen, Hindu, Islam, dan Jain – engkau semua telah terus dikondisikan untuk membenci dirimu sendiri. Itu telah diajarkan padamu terus-menerus, bahwa mencintai diri sendiri itu buruk. "Cintailah orang lain. Bencilah dirimu sendiri."

Ini meminta hal yang konyol, kemustahilan. Jika engkau tidak mencintai dirimu sendiri, yang paling dekat dengan dirimu, bagaimana engkau bisa mencintai orang lain? Tidak ada seorang pun yang mencintai dirinya sendiri – namun dia mencoba untuk mencintai orang lain. Maka cintamu tidak lain dari kebencian – terselubung, tersembunyi.

Aku katakan padamu untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu, karena jika cinta terjadi dalam dirimu, hanya kemudian ia bisa menyebar kepada orang lain.

Osho ~ The True Sage, Chpt 4

09/11/2025
09/11/2025

HALUSNYA JALAN CINTA

Mengapa halus? Karena orang harus menjadi peka, orang harus menjadi semakin di dalam hati, orang harus menjadi mampu merasakan dan menanggapi.

Rasakanlah, menangislah, tertawalah, menarilah, merataplah, berteriaklah, tetapi lakukanlah dari hati. Dan lambat laun engkau akan merasakan suatu perubahan baru - energi jatuh dari kepala menuju hati. Dan engkau akan mulai bergerak dengan cara yang sama sekali berbeda. Nilai-nilai baru akan muncul, karena kepala memiliki nilai-nilai yang berbeda.

Engkau jatuh cinta dengan seorang wanita cantik, tetapi kepala berkata, "Apa yang engkau lakukan? Wanita ini cantik tetapi dia tidak punya uang." Kepala berkata, "Lebih baik carilah gadis yang punya uang." Kepala itu penuh perhitungan, hati itu gila. Karenanya aku katakan padamu: Jika engkau ingin mencintai, jadilah gila. Hanya orang-orang gila - gila dalam artian mereka tidak penuh perhitungan, gila dalam artian mereka mempertaruhkan hal-hal lahiriah demi hal-hal batiniah, gila dalam artian mereka bisa mempertaruhkan hari esok demi hari ini - hanya orang gila yang bisa bergerak di jalan cinta.

Osho ~ The Path of Love, Talks on Songs of Kabir, Chpt 9

08/11/2025

TEKNIK MEDITASI: BERNAPAS DALAM CINTA

Cinta selalu baru. Ia tidak pernah menjadi tua karena ia tidak bisa dikumpulkan, tidak bisa ditimbun.

Ia tidak mengenal masa lalu; ia selalu segar, sesegar tetesan embun. Ia hidup dari momen ke momen, ia adalah atom. Ia tidak mempunyai kesinambungan, ia tidak mengenal tradisi. Setiap saat ia mati dan setiap saat ia dilahirkan kembali. Ia seperti napas: engkau menarik napas, engkau menghembuskan napas; sekali lagi engkau menarik dan menghembuskan napas. Engkau tidak menimbunnya di dalam.

Jika engkau menimbun napas engkau akan mati karena ia akan menjadi basi, ia akan menjadi mati. Ia akan kehilangan vitalitas itu, kualitas hidup. Begitu p**a halnya dengan cinta – ia adalah bernapas; setiap saat ia memperbaharui dirinya sendiri. Jadi, kapan pun seseorang terjebak dalam cinta dan berhenti bernapas, hidup kehilangan semua maknanya. Dan itulah yang terjadi pada orang-orang: pikiran begitu dominan sehingga ia bahkan memengaruhi hati dan bahkan membuat hati menjadi posesif! Hati tidak mengenal kepemilikan tetapi pikiran mengotorinya, meracuninya.

Jadi ingatlah itu: beradalah dalam cinta dengan semesta! Dan biarkan cinta menjadi seperti bernapas. Tarik napas, hembuskan napas, tapi biarkanlah itu cinta yang masuk, yang pergi keluar. Perlahan lahan dengan setiap napas engkau harus menciptakan keajaiban cinta itu. Jadikanlah itu sebuah meditasi: ketika engkau mengembuskan napas, rasakanlah saja bahwa engkau sedang menuangkan cintamu ke dalam semesta; ketika engkau menarik napas, semesta menuangkan cintanya ke dalam dirimu. Dan segera engkau akan melihat bahwa sifat dari napasmu berubah, maka ia mulai menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda daripada yang pernah engkau ketahui sebelumnya. Itulah mengapa di India kami menyebutnya 'prana', hidup, bukan hanya bernapas, bukan hanya oksigen. Sesuatu yang lain ada di sana, kehidupan itu sendiri.

OSHO ~ The Open Door, Chpt 13

08/11/2025

MELEPAS VS BERTARUNG

Inilah pertanyaan dari semua orang - pencampuran antara melepas dan bertarung. Tapi melepas-mu bukanlah melepas-ku; melepas-mu hanyalah sikap mengalah. Pada dasarnya engkau ingin bertarung, tetapi ada situasi di mana engkau tidak bisa bertarung, atau mungkin engkau telah menghabiskan energimu untuk bertarung. Kemudian, untuk menutupi kekalahanmu, engkau mulai berpikir untuk melepas. Melepas-mu tidak asli, ia palsu.

Melepas yang sesungguhnya tidak menentang pertarungan. Melepas yang sesungguhnya adalah tidak adanya pertarungan. Engkau tidak bisa mencampur melepas yang sesungguhnya dengan sikap bertarung, untuk alasan sederhana bahwa adanya melepas berarti tidak adanya sikap bertarung. Bagaimana engkau bisa mencampur sesuatu yang ada dengan sesuatu yang tidak ada? Sama seperti engkau tidak bisa mencampur cahaya dan kegelapan, walaupun engkau mungkin seniman yang sangat hebat. Engkau tidak bisa mencampur cahaya dan kegelapan untuk alasan sederhana, bahwa kegelapan hanyalah tidak hadirnya cahaya. Engkau tidak bisa membawa keduanya bersama-sama; hanya satu yang bisa hadir.

Jadi hal pertama untuk diingat adalah bahwa sikap dasar dari setiap manusia adalah untuk bertarung. Jadi jangan menganggapnya terutama sebagai masalahmu. Akan sangat membantumu untuk mengerti bahwa ini adalah masalah manusia. Kemudian engkau bisa berdiri menyendiri dan menontonnya, mengamatinya, memahaminya.

Pertarungan adalah sikap dasar karena ia memberi makan ego. Semakin banyak engkau bertarung, semakin egomu menjadi lebih kuat. Jika engkau menjadi pemenang, ego memiliki kesenangan besar. Engkau memberi kehidupan bagi ego dengan kemenanganmu. Di sisi lain, saat ego semakin kuat, keberadaanmu semakin menjauh darimu.

Saat egomu menjadi lebih kuat, engkau kehilangan dirimu sendiri. Engkau mungkin bertarung dan menjadi pemenang, sama sekali tidak tahu bahwa itu bukan keuntungan melainkan kerugian. Setiap anak diajarkan untuk bertarung dengan cara yang berbeda. Persaingan adalah pertarungan, untuk menjadi juara satu di kelas adalah pertarungan, untuk memenangkan piala dalam pertandingan adalah pertarungan. Ini semua adalah persiapan untuk hidupmu. Lalu bertarung dalam pemilihan umum, bertarung untuk uang, bertarung untuk nama baik. Seluruh masyarakat ini didasarkan pada pertarungan, persaingan, perjuangan, menempatkan setiap individu melawan keseluruhan. Jadi ini hampir menjadi situasi dari semua orang.

Lalu engkau mendengar dariku tentang melepas. Melepas berarti tanpa persaingan, tanpa perjuangan, tanpa pertarungan; hanya rileks bersama dengan semesta, ke mana pun ia menuntun. Bukan berusaha mengendalikan masa depanmu, bukan berusaha mengendalikan akibatnya, tetapi membiarkan semua itu terjadi; bahkan tidak memikirkan akibatnya. Melepas ada di saat ini; akibat ada di esok hari. Dan melepas adalah pengalaman yang menggembirakan, relaksasi total, keselarasan yang mendalam dengan semesta.

OSHO - Beyond Psychology

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Inspirasi Master Rajneesh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram