Kelola

10/11/2025

Getar suara, tubuh, dan kolektivisme menjadi bahasa yang baru.

The Voices After Cak! membuka percakapan tentang perubahan sosial dan hubungan antargenerasi melalui kekuatan tubuh dalam gerak dan getaran.

Karya ini juga menjadi bagian dari riset artistik jangka panjang Mulawali Institute, Dekolonial Expo & Bali, yang menelusuri intrakolonialitas dan spektakularitas kehidupan warga melalui pendekatan mikroskopik.

Sebuah ruang bagi tubuh untuk bicara—tentang masa lalu, kota, dan harapan yang bergetar bersama.



Saksikan trailernya di Youtube Kelola!

07/11/2025

Lewat dua sesi di IdeaFest 2025, Kelola mengajak kita melihat seni pertunjukan sebagai ruang belajar, ruang bereksperimen, dan ruang bertumbuh — baik untuk para pelaku seni , audiens, maupun kita semua sebagai manusia.

Mari terus merawat rasa ingin tahu, menjaga ruang untuk saling dengar, dan memperluas panggung ini bersama.

05/11/2025

Dark Solanum menyatukan energi Lengger dan Dark Queer dalam satu ruang pentas untuk membicarakan tubuh, gender, dan keberanian menjadi berbeda. Bagaimana tradisi dan subkultur berdialog dalam bahasa gerak dan ekspresi yang tak terduga.

Simak trailernya di YouTube Kelola.

31/10/2025

Mba @⁨Rama Thaharani⁩ punteun, untuk captionnya:

Bagaimana seni pertunjukan hidup dan berubah hari ini?
Kadang ia hadir di panggung besar, dengan bentuk dan gagasan yang menantang — kadang justru muncul di ruang-ruang kecil keseharian kita: di percakapan, di kerja tim, di cara kita menyampaikan ide.

Di IdeaFest 2025, Yayasan Kelola menghadirkan dua sesi yang menelusuri dua wajah seni pertunjukan Indonesia:

Stage Shift: Reinventing How We Perform and Experience Art
Membicarakan transformasi bentuk dan pengalaman seni pertunjukan masa kini.
Sabtu, 1 Nov 2025 pukul 18.30

The Unseen and Unscene: How to Perform in Our Daily Life
Melihat bagaimana prinsip seni pertunjukan bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari — sebagai cara berkomunikasi, berempati, dan memimpin.
Minggu, 2 November 2025 pukul 14.20

Dua sesi ini membuka cara pandang baru tentang seni pertunjukan: bukan hanya untuk ditonton, tapi untuk dijalani.

25/10/2025

Tubuh menyimpan ingatan — tentang ketegangan, perlawanan, dan cara-cara kita bertahan.

“Torso”, karya koreografer Ayu Permata Sari dan produser Nabilla Kurnia, menafsir tubuh sebagai ruang refleksi dan keberanian untuk terus bergerak di tengah perubahan.

Salah satu karya dari program Produksi Karya Inovatif Yayasan Kelola. Saksikan trailer lengkapnya di kanal YouTube Yayasan Kelola.

10/10/2025

Beberapa kalimat membekas dari Lokakarya & Pertemuan Jejaring Produser Pertunjukan Indonesia—
tentang makna produksi, kolaborasi, dan cara menjaga kerja seni tetap hidup.

Melalui potongan kutipan ini, kita diajak kembali ke percakapan yang hangat, jujur, dan penuh kemungkinan.

02/09/2025

23/08/2025

Sepuluh pentas perdana sudah berlangsung. Bagi kami, setiap karya bukan hanya pertunjukan, tapi juga cerita tentang bagaimana ide bertumbuh, diuji, dan akhirnya dipertemukan dengan penonton. Terima kasih kepada semua yang telah menjadi bagian dari proses ini.

Segera kami hadirkan catatan dari penonton yang menjadi pengamat kritis bagi masing-masing pertunjukan.

17/08/2025

Kemerdekaan bukan hanya sejarah, tapi juga perjalanan panjang dan kerja bersama dalam menjaga agar kebebasan dalam seni dapat terus hidup.