29/01/2014
Mengkonsumsi secara teratur madu asli dan spirulina adalah pilihan bijak menjaga pencernaan anda dari racun2 makanan yg terlanjur masuk ke dalam tubuh anda.
Mari budayakan hidup sehat alami ( www.hpaionline.com )
Simak Berikut..
PENTING NIH !!!!
7 Hal Sangat Berbahaya di dalam
Kehidupan Sehari-hari yg mungkin
kita tdk menyadarinya
1. BEKAS BOTOL MINUMAN
Mungkin sebagian dari kita
mempunyai kebiasaan memakai dan
memakai ulang botol plastik (Aqua,
VIT , etc) dan menaruhnya di mobil
atau di kantor. Kebiasaan ini tidak
baik, karena bahan plastik botol
(disebut juga sebagai polyethylene
terephthalate or PET) yang dipakai
di botol2 ini mengandung zat2
karsinogen (atau DEHA). Botol ini
aman untuk dipakai 1-2 kali saja,
jika anda ingin memakainya lebih
lama, tidak boleh lebih dari
seminggu, dan harus ditaruh
ditempat yang jauh dari matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat
membuat lapisan plastik rusak dan
zat karsinogen itu bisa masuk ke air
yang kita minum. Lebih baik
membeli botol air yang memang
untuk dipakai ber-ulang2, jangan
memakai botol plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa
makan timun setelahnya. Karena
ketika kita makan sate sebetulnya
ikut juga karbon dari hasil
pembakaran arang yang dapat
menyebabkan kanker. Untuk itu kita
punya obatnya yaitu timun yang
disarankan untuk dimakan setelah
makan sate. Karena sate mempunyai
zat Karsinogen (penyebab kanker)
tetapi timun ternyata punya anti
Karsinogen. Jadi jangan lupa makan
timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda
makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun
Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di
dalam tubuh dan berakibat
keracunan yang fatal dalam
hitungan jam.
4. MIE INSTAN
Untuk para penggemar mi instan,
pastikan Anda punya selang waktu
paling tidak 3 (tiga) hari setelah
Anda mengkonsumsi mi instan, jika
Anda akan mengkonsumsinya lagi,
dari informasi kedokteran, ternyata
terdapat lilin yang melapisi mi
instan. Itu sebabnya mengapa mi
instan tidak lengket satu sama
lainnya ketika dimasak. Konsumsi
mie instan setiap hari akan
meningkatkan kemungkinan
seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya
dalam berkarir tidak punya waktu
lagi untuk memasak, sehingga
diputuskannya untuk mengkonsumsi
mi instan setiap hari . Akhirnya dia
menderita kanker. Dokternya
mengatakan bahwa hal ini
disebabkan karena adanya lilin
dalam mi instan tersebut. Dokter
tersebut mengatakan bahwa tubuh
kita memerlukan waktu lebih dari 2
(dua) hari untuk membersihkan lilin
tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN
MAKANAN
Kemasan makanan merupakan
bagian dari makanan yang sehari-
hari kita konsumsi. Bagi sebagian
besar orang, kemasan makanan
hanya sekadar bungkus makanan
dan cenderung dianggap sebagai
‘pelindung ‘ makanan. Sebetulnya
tidak tepat begitu, tergantung jenis
bahan kemasan. Sebaiknya mulai
sekarang Anda cermat memilik
kemasan makanan. Kemasan pada
makanan mempunyai fungsi
kesehatan, pengawetan, kemudahan,
penyeragaman, promosi, dan
informasi. Ada begitu banyak bahan
yang digunakan sebagai pengemas
primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung
dengan makanan. Tetapi tidak
semua bahan ini aman bagi
makanan yang dikemasnya.
6. KERTAS
Beberapa kertas kemasan dan non-
kemasan (kertas koran dan majalah)
yang sering digunakan untuk
membungkus makanan, terdeteksi
mengandung timbal (Pb) melebihi
batas yang ditentukan. Di dalam
tubuh ma**sia , timbal masuk
melalui saluran pernapasan atau
tangan kita. pencernaan menuju
sistem peredaran darah dan
kemudian menyebar ke berbagai
jaringan lain, seperti: ginjal , hati,
otak, saraf dan tulang. Keracunan
timbal pada orang dewasa ditandai
dengan gejala 3 P, yaitu pallor
(pucat), pain (sakit) and paralysis
(kelumpuhan) . Keracunan yang
terjadipun bisa bersifat kronis dan
akut. Untuk terhindar dari makanan
yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah
gampang. Banyak makanan jajanan
seperti pisang goreng, tahu goreng
dan tempe goreng yang dibungkus
dengan Koran karena pengetahuan
yang kurang dari si penjual, padahal
bahan yang panas dan berlemak
mempermudah berpindahnya
timbale makanan tsb. Sebagai usaha
pencegahan , taruhlah makanan
jajanan tersebut di atas piring.
7. STYROFOAM
Bahan pengemas styrofoam atau
polystyrene telah menjadi salah satu
pilihan yang paling populer dalam
bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
membuktikan bahwa styrofoam
diragukan keamanannya. Styrofoam
yang dibuat dari kopolimer styren
ini menjadi pilihan bisnis pangan
karena mampu mencegah kebocoran
dan tetap mempertahankan
bentuknya saat dipegang. Selain itu,
bahan tersebut juga mampu
mempertahankan panas dan dingin
tetapi tetap nyaman dipegang,
mempertahankan kesegaran dan
keutuhan bahan yang dikemas, biaya
murah, lebih aman, serta ringan.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan
Pangan Pemerintah Jepang
mengungkapkan bahwa residu
styrofoam dalam makanan sangat
berbahaya. Residu itu dapat
menyebabkan endocrine disrupter
(EDC), yaitu suatu penyakit yang
terjadi akibat adanya gangguan
pada system endokrinologi dan
reproduksi ma**sia akibat bahan
kimia karsinogen dalam makanan.