21/11/2025
Menjaga Nikmat dan Memohon Perlindungan Kepada Allah
عن عبد الله بن عمر رضي اللَّه عنهما قال ،كان من دعاء رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar semoga Allah meridhoi keduanya, dia berkata, “Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu ” (HR. Muslim no. 2739).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Mengakui bahwa segala nikmat berasal dari Allah. Doa ini mengajarkan bahwa nikmat seperti iman, kesehatan, rezeki, kedamaian, dan keluarga adalah pemberian Allah. Karena itu seorang hamba harus selalu bergantung kepada-Nya dan tidak merasa aman dari hilangnya nikmat.
2- Bersyukur dan menjaga nikmat.
Dengan berlindung dari “zawāl an-ni‘mah” (hilangnya nikmat), Rasulullah shalallahu alaihi wa salam mengajarkan kita pentingnya menjaga nikmat dengan syukur, ketaatan, dan menjauhi maksiat karena maksiat dapat menyebabkan hilangnya nikmat.
3- Memohon agar kesehatan tidak berubah menjadi sakit.
“Tahawwul al-‘āfiyah” berarti berubahnya kesehatan, keselamatan, atau ketenangan menjadi kebalikannya. Ini menunjukkan bahwa:
Kesehatan adalah nikmat besar,
Seorang mukmin hendaknya selalu memohon penjagaan dari Allah terhadap kesehatan fisik, mental, dan agama.
4- Takut akan murka dan siksa Allah yang datang secara tiba-tiba.
Doa ini menggambarkan bahwa siksa Allah dapat datang tanpa diduga jika manusia berbuat dosa. Karena itu, seorang hamba harus:
selalu bertaubat, berhati-hati dalam hidup, tidak merasa aman dari azab Allah.
5- Meminta perlindungan dari seluruh bentuk kemurkaan Allah.
Bagian terakhir “jamī‘i sakhathik” (segala kemurkaan-Mu) menunjukkan bahwa seorang mukmin tidak hanya takut dari satu jenis azab, tetapi memohon perlindungan dari semua bentuk murka Allah, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
6- Doa ini mencerminkan adab seorang hamba. Dalam doa ini terdapat adab:
-Merendahkan diri di hadapan Allah.
-Mengakui kelemahan diri.
-Bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam semua keadaan.
Memohon kepada Allah secara terperinci atas perkara-perkara penting.
7- Mengajarkan keseimbangan antara rasa takut dan harap.
Doa ini mengandung khauf (takut) dari hilangnya nikmat dan datangnya azab, sekaligus raja’ (harap) agar Allah menjaga hamba dalam kebaikan. Inilah keseimbangan utama dalam akhlak seorang mukmin.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :
1. Nikmat bisa dicabut bila manusia kufur. Bahwa nikmat dapat hilang karena kekufuran atau tidak bersyukur sesuai doa Nabi shalallahu alaihi wa salam yang berlindung dari zawāl an-ni‘mah (hilangnya nikmat).
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: “Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) untukmu. Tetapi jika kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”Surah Ibrahim (14:7)
2- Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali mereka merubah dirinya. Perubahan dari kesehatan kepada penyakit atau dari nikmat kepada bencana dapat terjadi akibat perubahan amal manusia.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Terjemahan:
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Surah Ar-Ra'd (13:11)
3- Permohonan perlindungan dari musibah yang datang tiba-tiba.
Ayat di bawah ini sesuai dengan bagian doa “wa fujā’ati niqmatik” perlindungan dari azab Allah yang datang tiba-tiba.
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ
Katakanlah: Dialah yang mampu mengirimkan kepada kalian azab dari atas kalian atau dari bawah kaki kalian.Surah Al-An'am (6:65)
4- Semua bentuk kemurkaan Allah sangat berat bagi hamba.
Ini menggambarkan akibat dari sakhath Allah (kemurkaan-Nya) di akhirat, selaras dengan doa Nabi shalallahu alaihi wa salam yang berlindung dari jamī‘i sakhathik.
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا
Terjemahan:
Dan orang-orang kafir digiring ke neraka secara berkelompok.Surah Az-Zumar (39:71)
5. Memohon perlindungan hanya kepada Allah. Seluruh doa Nabi ﷺ dalam hadits ini adalah bentuk isti’ādzah (meminta perlindungan), sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh, dari kejahatan makhluk-Nya.
Surah Al-Falaq (113:1–2)