Gamma Knife Center Indonesia

Gamma Knife Center Indonesia Gamma Knife radiosurgery is a type of radiation therapy used to treat tumors and other abnormalities in the brain.

Tindakan Gamma Knife 27 April 2022, pasien atas nama Bapak Max Kumaunang Lumempouw dengan diagnosa AVM. Cepat sembuh ya ...
11/05/2022

Tindakan Gamma Knife 27 April 2022, pasien atas nama Bapak Max Kumaunang Lumempouw dengan diagnosa AVM. Cepat sembuh ya pak. God Bless You.

Thank you God for your blessing to our doctor and our team.. We can help our patient with warm heart.. Dear our beloved ...
27/10/2017

Thank you God for your blessing to our doctor and our team.. We can help our patient with warm heart.. Dear our beloved patient, wish you get well very soon and thank you for your trusting us,, God Bless You..

27/04/2017

Ciri Ciri Kanker Otak Berdasarkan Lokasinya
Lokasi Gejala
Lobus Frontal:
- Perubahan kepribadian
- Berperilaku tidak seperti biasanya
- Kehilangan minat dalam hidup (apatis)
- Kesulitan dengan perencanaan dan pengorganisasian
- Menjadi mudah marah atau agresif
- Kelemahan di bagian wajah atau pada satu sisi tubuh
- kesulitan berjalan
- Kehilangan indra penciuman
- Masalah dengan penglihatan atau Suara
Lobus Temporal :
- lupa kata-kata
- Kesulitan menemukan kata yang benar
- Kehilangan memori jangka pendek
– Mendengar suara-suara di kepala Anda
Lobus Parietalis:
- Kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan kepada Anda
- Masalah dengan membaca atau menulis
- Hilangnya rasa di bagian tubuh
Lobus oksipital :
- Masalah penglihatan atau kehilangan penglihatan di satu sisi
Cerebellum (otak belakang)
- Koordinasi yang buruk
- Gerakan mata yang tidak terkendali
- Penyakit leher kaku
- Pusing
Batang Otak:
- Koordinasi yang buruk
- Terkulai kelopak mata atau mulut di satu sisi
- Kesulitan menelan
kesulitan berbicara
- Melihat ganda
Saraf Tulang Belakang:
- Rasa Sakit
- Mati rasa di bagian tubuh
- Kelemahan di kaki atau lengan
- Hilangnya kontrol kandung kemih atau usus
Kelenjar di bawah otak:
- Menstruasi yang tidak teratur atau jarang
- Infertilitas pada pria dan wanita
- Kekurangan energi
- Peningkatan berat badan
- Perubahan suasana hati
- Darah tinggi
- Kencing Manis
- Tangan dan kaki membesar
Saraf mengendalikan pandangan:
- Pandangan gabur / buta
Saraf Pendengaran :
- Kesulitan mendengar
– tuli
Selaput otak:
- Sakit kepala
- Demam
- Penglihatan kabur
- Kesulitan bergerak

25/04/2017

What Is a Tumor?

A tumor is a mass of tissue that's formed by an accumulation of abnormal cells. Normally, the cells in your body age, die, and are replaced by new cells. With cancer and other tumors, something disrupts this cycle. Tumor cells grow, even though the body does not need them, and unlike normal old cells, they don't die. As this process goes on, the tumor continues to grow as more and more cells are added to the mass.

Primary brain tumors emerge from the various cells that make up the brain and central nervous system and are named for the kind of cell in which they first form. The most common types of adult brain tumors are gliomas as in astrocytic tumors. These tumors form from astrocytes and other types of glial cells, which are cells that help keep nerves healthy.

The second most common type of adult brain tumors are meningeal tumors. These form in the meninges, the thin layer of tissue that covers the brain and spinal cord.

27/03/2017

Gamma Knife, Pengobatan Mutakhir Tumor Otak
Jakarta - Untuk pertama kalinya di Indonesia diterapkan pengobatan terbaru tumor dengan menggunakan alat mutakhir, yakni gamma knife perfexion. Radiasi sinar gamma knife siap menghancurkan sel-sel yang sakit, sekaligus menjaga sel-sel lainnya yang masih sehat. Operasi ini juga sangat efisien biaya, karena pasien tanpa harus menginap di rumah sakit.

Gamma knife merupakan metode terapi sinar gamma untuk kelainan pada otak tanpa membuka tulang tengkorak. Dalam operasi ini, dipancarkan 200 sinar radiasi yang difokuskan ke tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang dilaluinya, tapi memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target di mana semua pancaran sinar bertemu.

Ahli bedah saraf Siloam Hospitals Karawaci Tangerang, Prof Eka Wahjoepramono mengungkapkan, keakuratan operasi gamma knife hampir tidak mengakibatkan kerusakan pada sel-sel yang berada di sekitar target penyinaran. Bahkan, dalam beberapa kasus hanya menimbulkan sedikit efek samping dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa. Sedangkan, cara konvensional menggunakan sinar cobalt hanya sebesar 1 resource, sehingga merusak sel lainnya yang sehat. Dicontohkan, ketika sinar dimasukkan tidak hanya mengenai tumor melainkan juga otak, dan bahkan kulit kepala gosong.

“Sekarang dengan lebih dari 200 sinar, maka kapasitas penularan sinarnya tidak menimbulkan radio mikrotik atau organ sehat yang rusak akibat paparan sinar radiasi secara terus menerus. Sinarnya langsung fokus ke target, sehingga meminimalkan efek samping,” tutur Prof Eka Wahjoepramono, kemarin.

Selain itu, lanjut Eka, dibandingkan dengan operasi terbuka gamma knife juga lebih cepat sehingga efisien dari sisi biaya. Sedangkan dengan operasi gamma knife, masa tinggal pasien di rumah sakit dapat menjadi lebih singkat karena nyaris tanpa komplikasi. Pasien datang malam sebelum tindakan dan dapat p**ang setelah selesai dilakukan tindakan, tanpa menginap. Sedangkan dengan operasi terbuka bisa memakan waktu 30 jam dengan risiko komplikasi tinggi, risiko cacat, dan ongkos perawatan pascaoperasi lebih tinggi terutama di ICU. Ongkos ICU yang termurah saat ini antara Rp 5-10 jutaan per hari, dan jika perawatannya hingga berminggu-minggu, tergantung komplikasi pascaoperasi.

Eka menambahkan, biaya pengobatan gamma knife di Siloam Hospitals merupakan yang terendah dibandingkan di sejumlah negara. Di Singapura, misalnya, pengobatan gamma knife bisa mencapai US$ 16.000, bahkan di Hong Kong mencapai US$ 26.000. Sedangkan di Siloam pengobatan gamma knife hanya sebesar US$ 12.000. “Pengobatan ini sangat membantu pasien Indonesia, karena pasien tidak perlu harus dikirim ke luar negeri kalau ada indikasi,” ucap dia.

Direktur Unit Gamma Knife Siloam Hospitals, Yenny Cuwandi, menjelaskan, dari studi yang dilakukan pihaknya ada sekitar 8.000 pasien kelainan otak di Indonesia yang membutuhkan pengobatan dengan gamma knife. Jumlah penderita tumor otak di Indonesia sampai sekarang belum ada data akurat, tetapi yang jelas prevalensinya selalu sama di tiap negara, yakni 2 per 100.000 penduduk. Dengan kemajuan teknologi pengobatan sekarang, jumlah penderita tumor otak yang dulunya ibarat fenomena gunung es, sekarang ini semakin meningkat.

“Jika 16 tahun yang lalu baru ditemukan 30 kasus per tahun, sekarang 1.500 kasus per tahun terdiagnosa di Siloam Hospitals yang ada di seluruh Indonesia,” ucap Yenny.

Dengan banyaknya kasus dan besarnya pop**asi, Indonesia mestinya memiliki sebanyak 60 unit gamma knife. Di Amerika Serikat, dan bahkan Jepang yang penduduknya sedikit, memiliki ribuan gamma knife. Jumlah ahli bedah di Tanah Air pun jauh dari kebutuhan, yakni hanya sekitar 206 orang. Artinya, satu ahli menangani lebih dari satu juta penduduk, padahal yang idealnya satu ahli menangani 200.000 penduduk.

Dengan gamma knife, ungkap Prof Eka Wahjoepramono, pasien tidak akan mengalami ketidaknyamanan dan efek samping langsung. Dampak dari perawatan ini akan terlihat dengan berjalannya waktu, di mana lesi atau tumor akan hancur atau mengecil secara berkala, dan pada akhirnya akan menghilang atau tidak akan mengalami pertumbuhan. Gamma knife menawarkan pilihan yang lebih aman dibandingkan operasi otak biasa. Tidak memerlukan bius umum dan operasi membuka tulang tengkorak.

Masalah otak yang bisa diatasi dengan gamma knife, antara lain tumor otak, termasuk tumor metastase otak. Kelainan pembuluh darah di otak, seperti arteriovenous malformation (AVM), perawatan kelainan fungsional, seperti trigeminal neuralgia, yaitu suatu nyeri di wajah karena gangguan saraf. Banyak kelainan otak lainnya yang sampai saat ini sedang dalam penelitian, seperti penyakit parkinson dan epilepsi.

Tingkat kesuksesan gamma knife tergantung pada ukuran tumor. Tumor tertentu bahkan bisa mencapai 100%, seperti meningioma, yakni tumor jinak dan tumor neuroma yang menyerang saraf perifer di kepala. Tingkat kekambuhan dengan gamma knife hampir sama dengan operasi biasa sekitar 1-2%.

22/03/2017

Operasi Tumor Tanpa Bedah dengan Gamma Knife
Shutterstock
Ilustrasi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mendengar istilah kanker otak atau tumor ganas yang tumbuh di sel otak membuat kebanyakan masyarakat takut dan ngeri akan penyakit ini. Pengobatan untuk penyakit kanker otak ini umumnya berujung pada operasi yang tentunya memiliki resiko tinggi.

Dengan perkembangan era teknologi pengobatan medis sekarang, pengobatan kanker otak bisa dilakukan tanpa harus melakukan operasi (pembedahan otak). Hanya dengan melakukan penyinaran melalui sinar gamma. Metode yang disebut dengan gamma knife ini merupakan cara efektif dan aman untuk mengobati penyakit tumor di otak tanpa harus operasi dan jangka sembuh terbilang sangat cepat.

Dr Anugrah Onie Widhiatmo SpBS, ahli spesialis syaraf di RS Siloam Sriwijaya, Senin (5/10) menjelaskan, bahwa untuk kerja dari gamma knife ini melalui penyinaran sinar radiasi yang ditembak pada bagian tumor di bagian otak.

"Sebelumnya bagian tumor yang ada di kepala akan diukur terlebih dahulu besaran daerah yang akan disinari dengan sinar gamma melalui alat gamma knife tadi. Penyinaran sinar radiasi yang akan menuju bagian sel tumor akan kita sesuaikan dosisnya. Penentuan dosis ini dilihat dari bentuk dan ukuran dari tumor serta lokasinya terlebih dahulu,” ungkapnya.

Dilanjutkan Dr Onie, dari beberpa penelitian penggunan metode gamma knife sangat bagus untuk mengobati masalah tumor seperti tumor selaput otak dan tumor selubung syarat serta tumor dari akibat tempat lain (Metastasis). Selain itu p**a, tumor yang tidak memiliki ukuran yang besar maka baru bisa menggunakan metode gamma knife ini.

“Penggunana metode gamma knife ini hanya bisa digunakan saat ukuran tumor masih kecil atau tadi belum memilik daya desak ruang yang tinggi, sehingga bisa dilakukan tanpa operasi. Namun saat tumor sudah besar jalurnya kembali pada operasi,” jawabnya.

Alat gamma knife, Dr Onie mengatakan untuk sekarang hanya tersedia di RS Siloam Karawachi di Kota Tangerang saja. Bagi masyarakat yang ingin berobat gamma knife ini tetap bisa di RS Siloam masing masing dengan cukup meminta rujukan untuk Tangerang agar bisa menggunakan alat gamma knife tersebut.

“Lama pengobatan hanya lebih kurang 45 menit sampai 60 menit, tergantung dari ukuran tumor yang ada. Sedangkan untuk biaya penggunana metode gamma knife ini diperkirakan sekitar 14.000 hingga 15.000 dolar AS (atau setara Rp 210 juta bila dijadikan rupiah dengan asumsi 1 dolar Rp 14.000 rupiah, red),” bebernya.

Dalam pengobatan tumor dengan gamma knife hanya dilakukan sebanyak 1 kali saja. Sesudahnya pasien akan diminta untuk melakukan check setiap 6 bulan ataupun satu tahun untuk melihat perkembangan dari sel tumor otak yang sudah disinari radiasi gamma tadi.

“Usai penyinaran memang tumor tidak akan langsung hilang, tetapi saat check pertama (6 bulan) melalui alat MRI akan didapati tumor akan semakin kecil. Usai setahun lama lama tumor akan hancur dan bolong seperti sarang lebah dan hilang sendiri. Gamma knife akan merusak proses pembentukan sel tumor tadi,” ujarnya.

Dr Onie menerangkan, apabila dari hasil evaluasi Magnetic Resonance Imaging (MRI) selang beberapa tahun tumor tetap belum hilang maka diperbolehkan untuk melakukan gamma knife kembali. Batas penggunan penyinaran gamma knife ini hanya bisa 2 sampai 3 kali.

“Misal sudah 3 dan 5 tahun usai penyinaran gamma yang pertama, tumor dilihat masih ada maka bisa dilakukan penyinaran kembali. Sedangkan saat tumor sudah kecil, tinggal dievaluasi saja dengan MRI,” jawabnya.

Kelebihan dari Gamma Knife ini diakui Dr Onie tentunya lebih mengurangi resiko bagi pasien sebab tidak perlu lagi melakukan operasi dengan membuka kepala (otak) pasien. Serta tidak harus menggunakan beragam alat bius dan perlengkapan lainnya.

“Gamma knife ini sangat ekektif ,dengan bentuk menyerupai alat MRI, pasien tinggal menunggu proses penyinaran yang tidak lama dan usai penyinaran tidak perlu perawatan lagi cukup dievaluasi. Sedangkan dengan operasi sudah memakan waktu lama, pasien akan diberikan perawatan lanjutan,” terangnya

15/03/2017

Pengobatan Tumor Schwannoma

Tumor schwannoma merupakan tumor yang tumbuh secara lambat di bagian dalam jaringan urat syaraf. Tidak seperti tumor syaraf yang tumbuh dari lapisan urat syaraf, schwannoma membentuk dari sel-sel pada setiap serat urat syaraf. Pengobatan tumor jenis ini bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, gejala tumor yang disebabkan dan kondisi kesehatan pasien.

pengobatan tumor

Identifikasi

Schwannoma utamanya adalah tumor jinak. Pada kasus-kasus yang sangat jarang terjadi, tumor ini bisa berbahaya. Tumor tersebut bisa tumbuh ke mana saja sepanjang sistem syaraf. Area yang biasa ditumbuhi tumor schwannoma adalah bagian otak, trunk dan sel lain yang tidak berhubungan dengan syaraf. Pengobatan tumor Schwannoma akan dilakukan berdasarkan pada lokasi dan apakah tumor itu jinak atau ganas.

Pengobatan tumor dengan pembedahan

Solusi bedah adalah pengobatan tumor Schwannoma yang biasa diambil. Karena Schwannoma mengenai syaraf, dibutuhkan ahli syaraf berpengalaman untuk terlibat dalam pembedahan. Saat berhadapan dengan Schwannoma, serat syaraf turut terlibat, yang artinya akan menjadi masalah seumur hidup apabila serat itu terpotong atau rusak. Setelah pembedahan, pasien biasanya akan mengalami disfungsi syaraf seperti merasa kebas dan terasa ditusuk-tusuk.

Bedah Gamma Knife

Jika Schwannoma berukuran cukup besar, pembedah bisa memilih metode Gamma Knife atau pengobatan dengan radiasi yang difokuskan pada tumor. Metode ini bisa menjadi pengobatan tumor tunggal ataupun menjadi pendahulu sebelum pembedahan. Tumor yang lebih kecil lebih mudah diangkat dan risikonya tidak terlalu tinggi.

Pengawasan setelah pengobatan tumor

Pengawasan ketat oleh dokter merupakan solusi terbaik setelah proses pengobatan tumor. Jika tumor tidak menyebabkan gejala-gejala apapun, tidak ada tanda-tanda menjadi ganas dan si pasien dan dokternya merasa nyaman dengan hasil yang dirasakan, tumor tetaplah harus diawasi secara berkala untuk memastikan tidak ada efek samping yang membahayakan bagi si pasien.

Meski demikian, penderita tumor Schwannoma yang memiliki kondisi kesehatan yang memprihatinkan tidak disarankan untuk menempuh pengobatan tumor dengan pembedahan. Dalam kasus ini, radiasi bisa dilakukan untuk menyingkirkan tumor dan menekan gejala-gejala terkait penyakit ini. Dan tentu saja harus selalu di bawah pengawasan dokter.

16/02/2017

What is OCD?

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) is a mental health disorder that affects people of all ages and walks of life, and occurs when a person gets caught in a cycle of obsessions and compulsions. Obsessions are unwanted, intrusive thoughts, images or urges that trigger intensely distressing feelings. Compulsions are behaviors an individual engages in to attempt to get rid of the obsessions and/or decrease his or her distress.

Most people have obsessive thoughts and/or compulsive behaviors at some point in their lives, but that does not mean that we all have “some OCD.” In order for a diagnosis of obsessive compulsive disorder to be made, this cycle of obsessions and compulsions becomes so extreme that it consumes a lot of time and gets in the way of important activities that the person values.

Here is one way to think about what having OCD is like:

Imagine that your mind got stuck

on a certain thought or image…

Then this thought or image got replayed in your mind

over and

over again

no matter what you did…

You don’t want these thoughts — it feels like an avalanche…

Along with the thoughts come intense feelings of anxiety…

Anxiety is your brain’s alarm system. When you feel anxious, it feels like you are in danger. Anxiety is an emotion that tells you to respond, react, protect yourself, DO SOMETHING!

On the one hand, you might recognize that the fear doesn’t make sense, doesn’t seem reasonable, yet it still feels very real, intense, and true…

Why would your brain lie?

Why would you have these feelings if they weren’t true? Feelings don’t lie… Do they?

Unfortunately, if you have OCD, they do lie. If you have OCD, the warning system in your brain is not working correctly. Your brain is telling you that you are in danger when you are not.

When scientists compare pictures of the brains of groups of people with OCD, they can see that some areas of the brain are different than the brains of people who don’t have OCD.

Those tortured with OCD are desperately trying to get away from paralyzing, unending anxiety…

What exactly are obsessions and compulsions?

Obsessions are thoughts, images or impulses that occur over and over again and feel outside of the person’s control. Individuals with OCD do not want to have these thoughts and find them disturbing. In most cases, people with OCD realize that these thoughts don’t make any sense. Obsessions are typically accompanied by intense and uncomfortable feelings such as fear, disgust, doubt, or a feeling that things have to be done in a way that is “just right.” In the context of OCD, obsessions are time consuming and get in the way of important activities the person values. This last part is extremely important to keep in mind as it, in part, determines whether someone has OCD — a psychological disorder — rather than an obsessive personality trait.

Unfortunately, “obsessing” or “being obsessed” are commonly used terms in every day language. These more casual uses of the word means that someone is preoccupied with a topic or an idea or even a person. “Obsessed” in this everyday sense doesn’t involve problems in day-to-day living and even has a pleasurable component to it. You can be “obsessed” with a new song you hear on the radio, but you can still meet your friend for dinner, get ready for bed in a timely way, get to work on time in the morning, etc., despite this obsession. In fact, individuals with OCD have a hard time hearing this usage of “obsession” as it feels as though it diminishes their struggle with OCD symptoms.

Even if the content of the “obsession” is more serious, for example, everyone might have had a thought from time to time about getting sick, or worrying about a loved one’s safety, or wondering if a mistake they made might be catastrophic in some way, that doesn’t mean these obsessions are necessarily symptoms of OCD. While these thoughts look the same as what you would see in OCD, someone without OCD may have these thoughts, be momentarily concerned, and then move on. In fact, research has shown that most people have unwanted “intrusive thoughts” from time to time, but in the context of OCD, these intrusive thoughts come frequently and trigger extreme anxiety that gets in the way of day-to-day functioning.

Compulsions are the second part of obsessive compulsive disorder. These are repetitive behaviors or thoughts that a person uses with the intention of neutralizing, counteracting, or making their obsessions go away. People with OCD realize this is only a temporary solution but without a better way to cope they rely on the compulsion as a temporary escape. Compulsions can also include avoiding situations that trigger obsessions. Compulsions are time consuming and get in the way of important activities the person values.

Similar to obsessions, not all repetitive behaviors or “rituals” are compulsions. You have to look at the function and the context of the behavior. For example, bedtime routines, religious practices, and learning a new skill all involve some level of repeating an activity over and over again, but are usually a positive and functional part of daily life. Behaviors depend on the context. Arranging and ordering books for eight hours a day isn’t a compulsion if the person works in a library. Similarly, you may have “compulsive” behaviors that wouldn’t fall under OCD, if you are just a stickler for details or like to have things neatly arranged. In this case, “compulsive” refers to a personality trait or something about yourself that you actually prefer or like. In most cases, individuals with OCD feel driven to engage in compulsive behavior and would rather not have to do these time consuming and many times torturous acts. In OCD, compulsive behavior is done with the intention of trying to escape or reduce anxiety or the presence of obsessions.

Common Obsessions in OCD [1]
Contamination

Body fluids (examples urine f***s)
Germs/disease (examples herpes HIV)
Environmental contaminants (examples: asbestos radiation)
Household chemicals (examples cleaners solvents)
Dirt

Losing Control

Fear of acting on an impulse to harm oneself
Fear of acting on an impulse to harm others
Fear of violent or horrific images in one’s mind
Fear of blurting out obscenities or insults
Fear of stealing things

Harm

Fear of being responsible for something terrible happening (examples: fire burglary)
Fear of harming others because of not being careful enough (example: dropping something on the ground that might cause someone to slip and hurt him/herself)

Obsessions Related to Perfectionism

Concern about evenness or exactness
Concern with a need to know or remember
Fear of losing or forgetting important information when throwing something out
Inability to decide whether to keep or to discard things
Fear of losing things


Unwanted Sexual Thoughts

Forbidden or perverse sexual thoughts or images
Forbidden or perverse sexual impulses about others
Obsessions about homosexuality
Sexual obsessions that involve children or in**st
Obsessions about aggressive sexual behavior towards others

Religious Obsessions (Scrupulosity)

Concern with offending God, or concern about blasphemy
Excessive concern with right/wrong or morality

Other Obsessions

Concern with getting a physical illness or disease (not by contamination, e.g. cancer)
Superstitious ideas about lucky/unlucky numbers certain colors

Common Compulsions in OCD [2]
Washing and Cleaning

Washing hands excessively or in a certain way
Excessive showering, bathing, tooth-brushing, grooming ,or toilet routines
Cleaning household items or other objects excessively
Doing other things to prevent or remove contact with contaminants

Checking

Checking that you did not/will not harm others
Checking that you did not/will not harm yourself
Checking that nothing terrible happened
Checking that you did not make a mistake
Checking some parts of your physical condition or body

Repeating

Rereading or rewriting
Repeating routine activities (examples: going in or out doors, getting up or down from chairs)
Repeating body movements (example: tapping, touching, blinking)
Repeating activities in “multiples” (examples: doing a task three times because three is a “good,” “right,” “safe” number)


Mental Compulsions

Mental review of events to prevent harm (to oneself others, to prevent terrible consequences)
Praying to prevent harm (to oneself others, to prevent terrible consequences)
Counting while performing a task to end on a “good,” “right,” or “safe” number
“Cancelling” or “Undoing” (example: replacing a “bad” word with a “good” word to cancel it out)

Other Compulsions

Putting things in order or arranging things until it “feels right”
Telling asking or confessing to get reassurance
Avoiding situations that might trigger your obsessions

13/02/2017

Membedakan Tumor Jinak dan Ganas

Tumor otak akan dikelompokan sesuai dengan seberapa cepat ia tumbuh dan berkembang. Dalam ilmu patologi biasanya sel sel tumor tersebut dilihat dari mikroskop. Sel sel tumor yang normal, dapat memicu sel sel tumor terus tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa sel sel tersebut bersifat ganas sehingga disebut tumor ganas.
Sedangkan tumor jinak berarti sel tumor yang tumbuh dan berkembang secara lambat, dan sedikit kemungkinan untuk menyebar.
Namun yang paling mengerikan ialah ketika tumor otak jinak berubah menjadi tumor otak ganas, kondisi ini disebut dengan transformasi maligna atau pengembangan jinak menjadi ganas. Misalnya tumor otak stadium 1 bisa berubah menjadi stadium 2, 3 bahkan stadium 4. Hal ini terjadi pada hampir semua kasus. Penyebabnya ialah terlambatnya proses pengobatan dan juga pola hidup yang tidak baik. simak lebih lanjut utnuk mengetahui apa saja sih jenis jenis tumor otak.
Perbedaan antara tumor otak bersifat jinak dan tumor otak bersifat ganas

Tumor otak bersifat jinak umumnya :

1. Sel tumor tumbuh relatif lambat
2. Mempunyai kemungkinan tinggi untuk diberantas
3. Mempunyai kemungkinan rendah untuk menyebar ke organ lain
4. Kemungkinan hanya diperlukan operasi dan tidak perlu radiasi kemoterapi

Tumor otak bersifat ganas umumnya :

1. Sel tumor tumbuh relatif cepat
2. Kemungkinan sel tumor tumbuh kembali meskipun telah melakukan operasi
3. Mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk menyebar ke organ lain
4. Meskipun sudah melakukan operasi, pasien diharuskan untuk melakukan terap radiasi atau kemoterapi untuk menghentikan pertumbuhan tumor secara permanent dan mencegah tumbuhnya kembali sel tumor.

01/02/2017

Apa itu Trigeminal Neuralgia, Ketahui Bahayanya

Jika sebelumnya Anda pernah mengalami sakit dengan kondisi hanya pada separuh wajah, di mana rasa sakit yang dialami itu mengakibatkan gigi, gusi dan kawasan sekitar mulut terasa sakit luar biasa, maka Anda harus waspada. Anda memiliki potensi terkena penyakit Trigeminal Neuralgia, walaupun memang ini termasuk penyakit yang bersifat langka di dunia.
Apa itu Trigeminal Neuralgia Apa itu Trigeminal Neuralgia, Ketahui Bahayanya

(Trigeminal Neuralgia – Penyakitsaraf.com)

Penyakit ini diakibatkan karena sentuhan, penekanan pembuluh darah di saraf yang no. 05, yakni saraf Nervus Kranialis – Bahasa latinnya nervii craniales, dikenal juga dengan saraf Kranial, terbesar, di mana tugas saraf no lima ini adalah mengatur perasa wajah dan berlokasi pada daerah sekitar batang otak. Iritasi pada saraf Trigeminal ini dapat disebabkan karena sklerosis multiple ataupun tumor yang bersifat jinak, umumnya bisa dideteksi memakai alat MRI otak dengan kualitas tinggi. Di beberapa kasus yang besar, tetap saja, penggambaran otak tak bisa menunjukkan penyebab mengapa iritasi saraf nomor lima tersebut bisa terjadi. Untuk kasus demikian, di pembuluh kecil (Umumnya vena terkadang arteri) seringkali ditemukan proses menekan pada akar zona masuk dari saraf Trigeminal di batang otak, dan itu ditemukan ketika operasi.

12/01/2017

Ciri - ciri Sakit Kepala Karena Tumor Otak

Diakuinya tidak ada cara mudah untuk mengetahui apakah sakit kepala yang muncul akibat tumor otak atau tidak.

"Tidak ada cara sederhana untuk mengetahui apakah sakit kepala yang muncul akibat tumor otak atau tidak, karena beberapa kasus tumor otak justru tidak mengalami sakit kepala sama sekali," ujar Barnett.

Sulitnya deteksi tumor otak ini karena harus dilakukan diagnosis dari lokasi tumor, kecepatan gejala yang muncul, kecepatan pertumbuhan dari tumor tersebut serta efek yang ditimbulkan.

Meski demikian Barnett mengungkapkan ada beberapa poin penting yang perlu diingat dan bisa dijadikan sinyal peringatan bagi seseorang untuk mengetahui apakah sakit kepala yang dialami merupakan gejala tumor otak atau bukan, yaitu:

Sakit kepala yang dialami merupakan hal baru, jika sebelumnya tidak pernah merasakan sakit kepala atau sakit yang dialami berbeda dari biasanya maka kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan.
Sakit kepala yang muncul disertai dengan gejala lain, pasien tumor otak biasanya memiliki gejala lain selain sakit kepala seperi mual, pusing, muntah, hilang kesadaran atau tiba-tiba pingsan, kejang, kesulitan bicara, kelemahan pada tungkai atau masalah dengan penglihatan tepi.
Sakit kepala diawali ketika bangun di pagi hari, biasanya sakit kepala mulai di pagi hari yang seringkali disertai dengan mual dan muntah. Sedangkan sakit kepala yang dialami di pagi hari lalu semakin parah sepanjang hari biasanya bukan akibat tumor otak melainkan karena tekanan sehari-hari.
Sakit kepala yang semakin memburuk, sakit kepala yang muncul semakin lama semakin sering selama periode hari, minggu atau bulan.

Gejala tumor otak yang muncul bisa sangat luas dan beragam karenanya diperlukan pemeriksaan dokter untuk memperkuat diagnosa. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah CT-scan untuk melihat gambaran otak dan struktur disekitarnya.

Happy New Year 2017 Everyone!!! New Chapter of life, new challenges, new experiences and new brighter day ahead.. Wish y...
04/01/2017

Happy New Year 2017 Everyone!!! New Chapter of life, new challenges, new experiences and new brighter day ahead.. Wish you all very best life this year..!! Gamma Knife always give the best service for the patients and always be the best team work!! :-) God Bless You all the way!! Have a nice day!! ^_^

Address

Jalan Siloam No. 6, Lippo Karawaci 1600
Karawaci
15811

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Gamma Knife Center Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Gamma Knife Center Indonesia:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram