04/09/2023
*Seri ke-3*
*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*
*Perintah untuk Berobat*
Dari Jabir bin Abdullah, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,
_“Setiap penyakit ada obatnya. Jika ada obat yang sesuai untuk suatu penyakit, maka dengan seijin Allah penyakit itu akan sembuh. ”_
(HR.Muslim).
Beliau ﷺ juga bersabda,
_“Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan penyembuhnya. ”_
(HR. Bukhari dan Muslim).
Beliau ﷺ pernah didatangi beberapa orang badui, seraya bertanya, _“Wahai Rasulullah, apakah kami harus berobat?”_
Beliau menjawab, _“Benar wahai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, karena Allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan juga menciptakan penyembuh kecuali satu penyakit saja.”_
_“Apa itu?”_ Mereka bertanya.
Beliau menjawab, _“Ketuaan."_
Allah telah menetapkan sebab dan akibat.
Siapa yang memperhatikan penciptaan hal-hal yang *saling berlawanan* di alam ini,
*yang satu melawan yang lain,*
*yang satu menolak yang lain,*
*yang satu bisa bercampur dengan yang lain,*
tentu dia akan mengetahui kesempurnaan ketentuan dan hikmah Allah.
Di berbagai hadits shahih telah disebutkan perintah untuk berobat, dan hal ini tidak bertentangan dengan tawakal.
seperti halnya menolak rasa lapar, haus, panas atau dingin dengan hal-hal yang berlawanan dengannya.
Bahkan hakikat tauhid tidak dianggap sempurna kecuaii dengan memperhatikan sebab yang telah ditetapkan Allah dan yang sesuai dengannya. Mengabaikan sebab ini justru bisa dianggap mengotori tawakal itu sendiri.
Alasan orang yang menolak berobat. karena penyakit itu merupakan ketentuan takdir dari Allah. Alasan seperti ini p**a yang dinyatakan orang-orang yang menolak dan mengingkari kebenaran, sebagaimana firman Allah,
_“Orang-orang yang mempersekutukan (Allah) akan mengatakan , JikaAllah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (p**a) mengharamkan barang sesuatupun’. ”_
(Al-An'am: 148).
_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._