KBRA PC Karawang

KBRA PC Karawang Terapi Jasmani dan Olah Hati *Peraturan dalam Group KBRA* :

*1. Dilarang berkata kotor, pedas dan menyinggung perasaan.*

*2. Imron Rosidi )*

Dilarang mengirim gambar yg tdk layak (seperti pornografi, fotho orang kecelakaan, potongan tubuh dsb)*

*3. Dilarang posting gambar perempuan.*

*4. Dilarang mengirim foto iklan tanpa idzin admin.*

*5. Dilarang memosting postingan yg memicu konflik dan perdebatan antar sesama anggota.*

*6. Boleh bercanda tapi candaan yg wajar dan tidak berterusan.*

*7. Jangan share info-info apapun selain share ilmu Agama dan Ruqyah.*

*Atau yg berkaitan dengan ilmu; pengumuman majlis, dzikir, haul dsb.*

*8. Tidak share info lowongan kerja, operasi gratis, orang hilang dan semisalnya.*

*9. Diharuskan komentar atau memosting hal yg berkaitan dengan tema group di atas.*

*Jika dalam sehari memposting postingan yg tidak ada hubungannya (baik gambar, audio atau video) sebanyak tiga kali, maka akan dikenakan sangsi kartu kuning sebgai peringatan. Setelah itu kartu merah dan didiskualifikasi dari group ini, jika masih melanggar.*

*TTD*

*Pembina KBRA*
*( Kyai Ach.

22/01/2024
18/01/2024

رجب لِتَرك الآفَات، وشعبان لِاسْتِعمَال الطَّاعَات، ورمضان لِانْتِظَارِ الكَرَامَات، فمَن لَمْ يَتْرُك الآفات، ولَمْ يَسْتَعمِل الطَّاعات، ولم يَنْتَظِر الْكَرَامَات، فَهُو مِن أهل الترهات.

Rajab adalah bulan meninggalkan dosa, Sya’ban bulan melaksanakan berbagai ketaatan, Ramadhan adalah bulan penantian berbagai kemuliaan. Siapa yg tidak meninggalkan dosa, tidak menunaikan ketaatan, dan tidak menantikan kemuliaan, maka ia termasuk kalangan yg tidak berguna. (Dzun Nun al-Mishri rh)

06/09/2023

*Seri ke-5*

*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*

Adapun pengobatan yang dilakukan Nabi ﷺ terhadap penyakit ada tiga macam:
1. Dengan obat-obat alami.
2. Dengan penyembuhan Ilahy, dan
3. Dengan dua cara ini secara bersama-sama.

Kami awali dengan penyembuhan dengan obat-obat alami seperti yang telah dijelaskan dan juga dipergunakan Rasulullah ﷺ.

*Penyembuhan dengan Obat-obat Alami :*

*1. Mengobali Sakit Demam*

Disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari Nafi dari Ibnu Umar, bahwa Nabi ﷺ bersabda.

_“Sesungguhnya demam atau panas badan yang sangat tinggi itu berasal dari luapan Jahannam. Maka dinginkanlah ia dengan air. ”_

Orang yang tidak mengerti ilmu kedokteran menganggap janggal hadits ini dan menganggapnya meniadakan fungsi obat demam.

Perlu kami jelaskan. bahwa seruan beliau itu ada dua versi:
1. Bersifat umum bagi semua penduduk bumi, dan
2. Bersifat khusus bagi sebagian di antara mereka.

Seruan yang bersifat umum sangat banyak. Sedangkan seruan yang bersifat khusus seperti seruan untuk tidak buang air kecil atau besar dengan menghadap ke arah barat dan timur, yang berarti menghadap ke arah kiblat. Tapi seruan ini tidak berlaku bagi penduduk Irak dan Marokko atau lainnya.

Jika hal ini sudah dipahami, arti seruan beliau ini tertuju kepada penduduk Hijaz dan sekitarnya, sebab demam yang seringkali dialami di sana hampir setiap hari, karena panas matahari yang cukup menyengat.
Maka air yang dingin cukup efektif untuk menghilangkan demam itu, baik diminum maupun digunakan untuk mandi.

Tentang sabda beliau, _“Berasal dari luapan neraka”_ , terjadi karena jilatannya yang berkobar kobar dan menyebar luas.

Bisa jadi hal ini dimaksudkan sebagai contoh atau sekilas perumpamaan tentang neraka Jahannam, agar manusia mengambil pelajaran.

Allah menetapkan kemunculan demam itu dengan sebab yang memungkinkan, sebagaimana rasa senang, gembira dan nikmat yang berasal dari nikmat surga.
Tapi boieh jadi yang dimaksudkan adalah penyerupaan. Dengan kata lain, beliau menyerupakan panasnya demam itu dengan luapan neraka Jahannam.

Hal ini dimaksudkan sebagai peringatan bagi manusia tentang pedihnya siksa neraka.

_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._

05/09/2023

*Seri ke-4*

*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*

*Tuntunan Rasulullah ﷺ tentang Makan Secukupnya dan Beberapa Aturan yang Harus Diperhatikan dalam Makan dan Minum*

Didalam _al Musnad_ disebutkan dari Rasulullah ﷺ , beliau bersabda:

_“Tidaklah anak keturunan Adam memenuhi bejana yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah anak Adam itu beberapa suapan yang dapat menegakkan tulang sulbinya. Kalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk napasnya. "_

Di antara macam-macam penyakit ada yang bersifat materiil, yang muncul karena *materi yang berlebihan di dalam badan,* sehingga mengganggu kerjanya yang bersifat alami.
*Makanan masuk ke dalam tubuh sebelum pencernaan yang awal selesai.*
Jika seseorang terbiasa dengan hal ini, maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tingkatan makanan itu ada tiga macam: Menurut kebutuhan, Cukup, dan Berlebih.

Maka beliau ﷺ mengabarkan, bahwa baginya *cukup beberapa suapan saja* yang bisa menegakkan tulang punggungnya, agar kekuatannya tidak melorot.

Makanan itu mengisi sepertiga bagian perutnya, membiarkan sepertiga bagian lagi untuk air dan sepertiga lagi untuk napas.
Inilah yang paling bermanfaat bagi badan dan hati.

Jika makanan terlalu banyak, bagian untuk air menjadi berkurang, begitu p**a bagian untuk napas.
Hal (buruk) ini berlaku jika perbuatan secara terus-menerus. Jika dilakukan jarang-jarang, tidak apa-apa.

*Kekuatan badan bukan karena makan yang berlebih, tapi menurut kadar makanan yang bisa diterimanya.*

Karena *di dalam badan manusia itu ada unsur tanah, unsur udara dan unsur air,* maka Rasulullah ﷺ membagi makanan, minuman dan napasnya dalam tiga bagian. Lalu bagaimana dengan unsur api?
Ada yang mengatakan, di dalam badan manusia tidak ada unsur api, dan yang lain mengatakan, *di dalam tubuh manusia ada unsur api.*

_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._

04/09/2023

*Seri ke-3*

*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*

*Perintah untuk Berobat*

Dari Jabir bin Abdullah, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,

_“Setiap penyakit ada obatnya. Jika ada obat yang sesuai untuk suatu penyakit, maka dengan seijin Allah penyakit itu akan sembuh. ”_
(HR.Muslim).

Beliau ﷺ juga bersabda,

_“Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan penyembuhnya. ”_
(HR. Bukhari dan Muslim).

Beliau ﷺ pernah didatangi beberapa orang badui, seraya bertanya, _“Wahai Rasulullah, apakah kami harus berobat?”_
Beliau menjawab, _“Benar wahai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, karena Allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan juga menciptakan penyembuh kecuali satu penyakit saja.”_
_“Apa itu?”_ Mereka bertanya.
Beliau menjawab, _“Ketuaan."_

Allah telah menetapkan sebab dan akibat.
Siapa yang memperhatikan penciptaan hal-hal yang *saling berlawanan* di alam ini,
*yang satu melawan yang lain,*
*yang satu menolak yang lain,*
*yang satu bisa bercampur dengan yang lain,*
tentu dia akan mengetahui kesempurnaan ketentuan dan hikmah Allah.

Di berbagai hadits shahih telah disebutkan perintah untuk berobat, dan hal ini tidak bertentangan dengan tawakal.
seperti halnya menolak rasa lapar, haus, panas atau dingin dengan hal-hal yang berlawanan dengannya.
Bahkan hakikat tauhid tidak dianggap sempurna kecuaii dengan memperhatikan sebab yang telah ditetapkan Allah dan yang sesuai dengannya. Mengabaikan sebab ini justru bisa dianggap mengotori tawakal itu sendiri.

Alasan orang yang menolak berobat. karena penyakit itu merupakan ketentuan takdir dari Allah. Alasan seperti ini p**a yang dinyatakan orang-orang yang menolak dan mengingkari kebenaran, sebagaimana firman Allah,

_“Orang-orang yang mempersekutukan (Allah) akan mengatakan , JikaAllah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (p**a) mengharamkan barang sesuatupun’. ”_
(Al-An'am: 148).

_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._

02/09/2023

*Seri ke-2*

*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*

Memang bisa saja obat dianggap sebagai sesuatu yang bisa dikonsumsi. Tetapi umat yang biasa menggunakan satu jenis obat untuk penyembuhan, relatif lebih sehat dan tidak mudah terjangkit penyakit (dibanding yang mengkonsumsi beragam obat).

Boleh jadi ramuan beberapa jenis obat lebih bermanfaat dan biasa dikonsumsi manusia. Tapi (faktanya) penyakit orang-orang yang hidup di pedalaman dan badui tidak macam-macam .

Para dokter/tabib sendiri banyak yang menyatakan, bahwa ilmu mereka tentang pengobatan hanya sekedar analogi. Adap**a yang mengatakannya sebagai percobaan semata. Jika hal ini dibandingkan dengan wahyu yang diterima para rasul dari Allah, tentu sangat jauh berbeda. Di sana ada obat-obat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, yang sama sekali di luar pemikiran para dokter.

Obat adalah sentuhan dan kekuatan hati, penyandaran dan tawakal kepada Allah, patuh, tunduk, berdoa, taubat dan memohon ampunan kepada-Nya.

Inilah dua macam pengobatan ala Nabi yang akan kami kupas, sebatas kemampuan yang kami miliki untuk menjabarkannya.

_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._

26/08/2023

*SERIAL PENGOBATAN ISLAM*

*Seri 1*

Penyakit itu ada dua macam:
1. Penyakit hati
2. Penyakit badan.
yang mana kedua-duanya telah disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Penyakit hati juga ada dua macam:
1. Penyakit syubhat dan keragu-raguan,
2. Penyakit syahwat dan kesesatan,
yang kedua-duanya pun juga disebutkan di dalam Al-Qur'an.

Kaidah pengobatan badan ada tiga macam:
1. Menjaga kesehatan.
2. Tindakan prefentif agar tidak terjadi penjalaran atau pun penularan.
3. Menghindari hal-hal yang merusak dan berbahaya.

Adapun kaidah pengobatan hati diserahkan kepada para Rasul, dan tidak ada cara untuk mendapatkannya kecuali menggunakan resep dari mereka.

Sebab hati yang baik hanya bisa diperoleh dengan mengetahui Rabb dan Penciptanya, mengetahui asma dan sifat-sifat Nya, hukum-hukum dan perbuatan-Nya, mementingkan keridhaan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Pengobatan badan itu sendiri ada dua macam:

1. Pengobatan yang telah ditetapkan Allah pada semua jenis hewan, yang berakal maupun tidak berakal, dan hal ini tidak memerlukan resep dokter, seperti mengobati rasa lapar. haus, dingin, letih, dengan hal-hal kebalikannya atau sesuatu yang memang bisa menghilangkannya.
2. Pengobatan yang memerlukan pemikiran dan analisis, seperti mengobati penyakit-penyakit yang memadukan beberapa jenis kelainan.

Rasulullah ﷺ memberikan tuntunan dengan cara mengobati diri sendiri dan memerintahkan penanganan siapa pun yang sakit.
Tapi beliau tidak (secara teknis) memberi petunjuk cara pengobatan dengan menggunakan obat-obat ramuan maupun pharmacy.

Para dokter/tabib pun sudah sepakat bahwa siapa yang bisa disembuhkan dengan makanan yang biasa dikonsumsi, maka dia tidak perlu disembuhkan dengan obat, dan siapa yang bisa disembuhkan dengan obat yang sederhana, dia tidak perlu disembuhkan dengan ramuan bermacam-macam obat.

_Sumber:_
_Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma' ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi diterbitkan Darul-Fikr, cet. I' 1990/141, diterjemahkan oleh Kathur suhardi, Pustaka Azzam._

Berobat dengan Al Qu'ran
20/05/2023

Berobat dengan Al Qu'ran

18/02/2023

Address

Jalan Pangkal Perjuangan Gang Sauyunan II, RT003, RW004, , Kec. Karangpawitan, Karawang Barat
Karawang
41371

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when KBRA PC Karawang posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to KBRA PC Karawang:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram