17/11/2025
"Tak Ingin Usai di Sini." Tentang Cinta yang Diam-Diam Kita Sembunyikan.
Pernah nggak sih lo ngerasain, seseorang yang lo sayang banget, tapi lo tahu, lo nggak bakal bisa terus bareng dia?
Bukan karena nggak cinta, tapi karena keadaan udah nentuin arah yang lain. Dan sialnya, lo nggak bisa ngelawan. Lo cuma bisa pura-pura kuat, pura-pura biasa. Padahal dalam hati, lo tahu, waktu lo bareng dia tinggal sebentar lagi.
Lo mulai menjaga jarak. Bukan karena bosan.
Tapi karena takut kalau terlalu dekat, nanti luka itu makin dalam. Jadi lo belajar menahan diri. Lo diem, lo tahan semua kata yang pengen lo ucapin, karena lo tahu, yang keluar nanti cuma air mata.
Dan malam-malam jadi panjang. Lo mulai mikir, gimana caranya mencintai seseorang tanpa bikin dia sakit?
Lo akhirnya sadar, Kadang cara terbaik buat nunjukin cinta adalah dengan melepaskan.
Sampai akhirnya, lo beneran harus pergi.
Dan anehnya, lo nggak nyesel. Sedih iya, tapi ada damai yang nggak bisa dijelasin. Karena lo tahu, cinta lo udah cukup besar buat nggak menuntut apa-apa lagi.
Yang tersisa cuma doa dan kenangan yang nggak pernah usai di sini. Bukan di dunia luar, tapi di hati, tempat semua hal yang nggak sempat selesai akhirnya tinggal dengan tenang.
Kadang, Tuhan nyuruh lo kehilangan bukan buat nyiksa, tapi buat ngingetin, bahwa cinta sejati itu nggak butuh genggam tangan, cukup hati yang rela melepaskan, tapi nggak pernah berhenti mendoakan.
Karena ada cinta yang nggak berakhir.
Ia cuma berganti wujud dari hadir jadi kenangan, dari memiliki jadi mendoakan, dari ingin bersama jadi belajar ikhlas.