02/03/2021
Dahsyatnya Propolis untuk Menggempur Penyakit
Apa itu Propolis ?
Propolis adalah suatu substansi yang mengandung resin dan lilin lebah, bersifat lengket, yang dikumpulkan dari sumber tanaman, terutama bunga dan pucuk daun.
Propolis berasal dari bahasa Yunani, yakni Pro_ artinya di depan atau sebelum dan Polis_ artinya kota. Istilah ini diberikan untuk menggambarkan kegunaan propolis sebagai zat pelindung di pintu masuk sarang lebah madu baik terhadap invasi serangga lain maupun terhadap cuaca. Propolis digunakan untuk menutupi sel-sel atau ruang heksagonal pada sarang lebah.
Pernahkah anda membayangkan sarang lebah yang berbentuk labirin, mulai dari jalan masuk dengan berbagai jalur didalamnya sampai bagian pusat sarang yang steril, propolislah yang melapisi keseluruhan jalur tersebut. Dengan demikian propolis berperan sebagai filter alami yang melindungi sarang lebah dari udara luar yang mengancam kehidupan koloni lebah madu. Propolis juga menjadi lapisan anti septik yang dialui oleh lebah madu, sehinggal lebah madu seperti "baru mandi" setibanya dipusat sarang yang steril.
Selain itu propolis juga mampu menyelimuti bangkai hingga tidak menyisakan bau dan tidak membusuk, layaknya proses mumifikasi.
Komposisi Propolis
Sejak tahun 1973 hingga tahun 1994, sudah ada 52 peneletian yang telah dilakukan oleh International Bee Research Institute, di Cardiff, Inggris, yang khusus mengungkap komposisi propolis. Jumalah itu belum termasuk 600-an peneleti lainnya yang meneliti berbagai aspek dari propolis.
Berikut komposisi propolis yang telah berhasil diungkap:
1. Resin
adalah bahan utama propolis yang paling banyak diperbincangkan. Umumnya, resin berasal dari tumbuhan. Pada tumbuhan, resin berfungsi untuk melindunginya dari penyakit dan ancaman cuaca. Ibaratnya resin merupakan sistem daya tahan tubuh tumbuhan. Jika kulit tumbuhan dirusak, resin akan banyak diproduksi untuk menumbuhkan luka. Lebah madu mengumpulkan resin dan mengolahnya membentuk propolis dengan bantuan enzim. Lewat enzim ini dihasilkan elemen-elemen baru seperti gula, yang turut membuat propolis istimewa. Resin mengandung sekitar 40% flavonoid, fenol dan berbagai bentuk asam.
2. Flavonoid
banyak ditemukan pada tanaman buah dan sayur. Biasanya, flavonoid banyak diteliti karena manfaatnya bagi kesehatan. Umumnya dalam setiap propolis yang dihasilkan lebah, terkandung flavonoid jenis pinocembrin, galangin, akcetin, kaemperol, kaemperide dan ermanin.
Berikut ini berbagai fakta seputar kandungan Falvonoid pada Propolis.
a. Falvonoid telah banyak diteliti di bidang kesehatan. Manfaat flavonoid adalah untuk membentengi tubuh dari serangan kuman. Selain itu bioflavonoid juga memiliki fungsi untuk memblokade terbentuknya prostaglandin penyebab nyeri, menstimulasi sel darah putih serta meningkatkan daya serang terhadap kuman.
b. Bioflavonoid dapat mencegah alergi. Diduga, bioflavonoid mencegah kebocoran histamin dan serotonin dari dalam sel pada reaksi allergi. Kedua faktor ini memperkuat bukti bahwa flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah allergi.
c. Bioflavonoid dalam propolis terbukti dapat mengurangi peradangan gusi, sariawan, dan gangguan mulut lainnya. Cara kerjanya dengan menstimulasi pembentukan enzim yang memperkuat pembuluh darah gusi, sekaligus mengurangi rasa nyeri melalui blokade prostaglandin.
d. Flavonoid dalam propolis juga berperan sebagai antinyeri (anestetik), anti-inflamasi, anti-alergi, antasid, antibiotik, antijamur, anti radiasi, antioksidan, pengawet, antiseptik, antitumor serta imunostimulan.
3. Ikatan Fenol
adalah substansi penting dari resin yang mempunyai kekuatan sebagai anti biotik dan anti kanker. Propolis kaya akan kandungan ikatan fenol. Ikatan fenol yang banyak dikenal di dunia kedokteran adalah Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE). Pada kultur sel, propolis memiliki efek sitotoksik terhada sel tumor binatang dan manusia. Penelitian lain menunjukkan adanya efek terhadap ovarium hamster dan tumor sarkoma pada tikus. Efek menghambat sel tumor ini paling efektif jika ditambahkan sebelum infeksi virus terjadi.
Diberbagai jurnal-jurnal kedokteran bisa ditemukan banyak sekali hasil-hasil riset yang menunjukkan hasil positif dari CAPE.
4. Liliin dan Asam Lemak
Lilin banyak mengandung mikro elemen yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Lilin propolis juga banyak dimanfaatkan untuk mengobati luka bakar.
5. Minyak esensial
bersifat volatil dan memiliki aroma khas. Minyak esensial ini memiliki sifat anti bakteri dan jamur.
6. Pollen
Persentase pollen yang terkandung dalam propolis sekitar 5%. Pollen ini juga menjadi penyumbang kadar protein dalam
propolis. Dari semua asam amino yang terdapat dalam propolis, arginin dan prolin tergolong yang terbanyak, yakni sekitar
45,8%. Diduga arginin inilah yang membuat propolis dapat menstimulasi regenerasi jaringan karena arginin memiliki peran
dalam produksi asam nukleat (DNA).
7. Mineral dan Vitamin
Sekitar 14 jenis mineral ditemukan dalam propolis. Zat besi (Fe) dan seng (Zn) adalah kandungan yang terbayak. Kedua zat
ini juga sangat dibutuh dalam membentuk sistim daya tahan tubuh. Selain itu resin juga mengandung beberapa komponen organik, seperti keton lakton, quinon, steroid, asam benzoat, dan ester, vitamin (B1, B2, B6, C, E dan A), serta Gula.
*Manfaat Propolis di bidang Kesehatan dan Kedokteran*
1. Antibodi : Zat penunjang kekebalan atau daya tahan tubuh berupa imunoglobulin dengan urutan asam amino spesifik, hanya bereaksi dengan antigen yang merangsang pembentukannya atau antigen yang mirip
2. Antioksidan : Zat anti oksidasi, zat sintetik, atau alami yang ditambahkan pada makanan, karet, cat atau minyak nabati untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh oksigen.
3. Anti spasme : Pencegah kejang otot.
4. Anti koagulan : Pencegah pembekuan darah
5. Anti bakteri : Sifat membunuh bakteri
6. Anti klavus : Penghambat penebalan kulit akibat kutil (mata ikan)
7. Anti fungal : Anti jamur
8. Anti inflamasi : Pencegah radang, seperti panas, bengkak, merah, nyeri dan gangguan fungsi akibat reaksi tubuh terhadap jasad renik, zat asing atau trauma.
9. Antikanker : Anti kanker
10. Analgetik : Pereda rasa nyeri
11. Anti hepatotoksik : Komponen asam quinat dikafeoil, suatu campuran larut air diduga memiliki efek melindungi hati.
12. Anti virus : Pencegah perkembangan virus
13. Anti septik : Pencegah pertumbuhan dan perkembangan mikro organisme
14. Anti diabetik : Zat yang bersifat menurunkan kadar gula darah
15. Anti Tumor : Pencegah tumbuh kembang tumor
16. Anti alergi : Memiliki efek anti alerfi dan anti alergi non spesifik karena aktifitas histaminopeksia oleh komponen quercetine
17. Emolien : Pelembut dapat melembutkan kulit atau selaput lendir
18. Anestesia : Penghilang modalitas rasa suatu daerah dalam tubuh terutama nyeri dan kesadaran,
19. Anti infeksi dan disinfektan : Penghambat masuk dan berkembangnya mikroorganisme patogen kedalam tubuh yang mengakibatkan radang.
20. Imunomodulator : Zat yang mampu memodifikasi atau mempengaruhi fungsi sistem imunitas tubuh. Peran imunomodulator terbagi dua, yaitu sebagai imunosupresan atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan dan sebagai imunostimulan, yaitu menstimulasi daya tahan tubuh.
________
_____
___
Sumber :
Dahsyatnya Propolis untuk Menggempur Penyakit
*dr. Adji Suranto, SpA*