Essenzohealthyhappy

Essenzo, “Kampus Kehidupan” di Era Big Data

Setiap orang sejatinya tidak hanya layak mendapatkan produk yang berkualitas dari bahan organik, tapi lebih dari itu semestinya juga layak mendapatkan kesehatan dari pemanfaatan produk yang bersumber dari kebaikan alam, sekaligus mendapatkan berkah finansial yang layak dari hasil pemasarannya kepada seluruh ummat manusia.

Untuk itulah Essenzo hadir, bukan sekadar mempersembahkan khasiat essensial oil atau minyak atsiri yang diekstraksi dari jenis tanaman tertentu, melainkan nilai uniquely-nya. Essenzo bukanlah soal cerita sebuah brand yang viral, juga bukan soal cerita aroma terapi dan penyembuhan alternatif dari kebaikan alam, melainkan sebuah kolaborasi unik tiga dimensi literasi, yakni literasi kesehatan alami, literasi digital marketing dan literasi keuangan. Kecuali aspek yangi pertama, he...he (selama ini saya menggunakan obat-obat kimiawi), dua aspek yang disebut terakhir ini memang gue banget.

Kolaborasi antara fabrikasi Essenzo dengan start up Akademi Bisnis Digital (ABDi) melahirkan energi yang luar biasa bagi pengembangan ekonomi rakyat dan misi mencerdaskan anak-anak bangsa melalui pembelajaran dan optimasi digital marketing bagi setiap orang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pribadi atau keluarga.

Bagi saya pribadi, selaku praktisi public relations, Essenzo dan ABDi adalah sebuah “kampus kehidupan”, yang membekali diri saya untuk siap menghadapi beratnya tantangan hidup dan ketatnya persaingan di era digital. Mungkin juga bagi banyak orang yang tidak pernah mendapatkannya di bangku kuliah, bahkan bagi akademisi komunikasi dan bisnis yang selalu sulit menyusul pesatnya laju perkembangan teknologi informasi, atau bagi pebisnis yang kaget menghadapi perubahan pasar, gagap dengan kemajuan teknologi dan terguncang dengan turbulensi disrupsi.

 ...