Thoriqoh Naqshabandiyyah Al Luthfiyyah Sulaimaniyyah

Thoriqoh Naqshabandiyyah Al Luthfiyyah Sulaimaniyyah Thoriqoh Naqshabandiyyah Al Luthfiyyah Sulaimaniah is From Jabal Qubays, Authorized by Syaikh Bahauddin and Syaikh Sulaiman Az Zuhdi. Thanks.

This Thoriqoh is not related in others Thoriqoh, it's only one in the world and of course not same to the others.

SALAH MINUM OBAT SAMPAI GILA DAN SEKARAT BAHKAN SAMPAI MATI JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SALAH MENGAJI (Part-11)------------...
28/05/2020

SALAH MINUM OBAT SAMPAI GILA DAN SEKARAT BAHKAN SAMPAI MATI JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SALAH MENGAJI (Part-11)
-------------------------------------------------------

Assalamu'alaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,
Bismillahir Rohmanir Rohiim,
Salam Sejahtera.

Bagaimana kabarnya hari ini Ikhwan dan Akhwat semua yang dimuliakan Allah ? penulis akan menyambung kembali tulisan dengan tema ini. Ya, agar tidak ada lagi yang bilang ini cerita hoax, rekayasa ataupun mengarang bebas. Semuanya fakta, nyata dan realitas kehidupan, tetap dengan tujuan menyelematkan saudara/i Muslim kita di Indonesia ini dari bahayanya aliran terlarang Wahhabisme.

Dan untuk kesebelas kalinya penulis menegaskan bahwa cerita ini diangkat dari kisah nyata, nama asli, tempat kejadian perkara, tahun, semuanya disamarkan agar tidak melanggar kode etik hukum di negeri ini.
----------------------------------------------------------

Siang itu perasaan tejo tidak bisa digambarkan lagi dengan kata-kata, senang sekali, melambung sampai ke langit tujuh, dalam satu kenderaan yang sama tejo merasa bahagia tak terkira, melihat dua ratu hatinya, yaitu ibunda tercintanya dan juga surti saling mengobrol ria, sesekali mereka tertawa dan bercanda, tejo yang saat itu disuruh ibunya menjadi supir hanya tersenyum-senyum saja melihat mereka dari spion dalam mobil sedan twin-cam hitam milik keluarga tejo (ya, di zaman itu, twin-cam masih termasuk barang mewah), sudah 3 jam mereka berkeliling, tapi tejo saat itu tak merasakan lelah, letih ataupun pegal akibat situasi kota hiruk pikuk yang macet dan saat mereka melalui jalan-jalan highway (tol) di kota mereka. Yaa Allah, sungguh tejo muda berhati mulya, seorang shufi sejati dari keluarga shufi dibesarkan oleh keluarga shufi, terlebih saat itu tejo merasakan bahagia yang tak henti tiada tara, melihat dua orang ratu hatinya begitu akrab, saat itu tejo sempat sedikit malu.

Tak lama, setelah mereka puas mengelilingi kota mereka, akhirnya ibu tejo meminta tejo untuk berhenti di salah satu restoran terkenal di kota mereka saat itu, ya, saat dimana salah satu restoran perusahaan waralaba yang memproduksi fast-food itu baru berdiri di kota mereka, ya, benar sekali, restoran itulah yang bernama Pizza-Hut, dan tejo pun dengan sigap saat itu memarkirkan mobilnya di parking area restoran itu, setelah berhenti, tejo pun turun dengan sigap dan semangat membukakan pintu agar kedua ratu hatinya bisa segera keluar. Oh... tejo sayang... alangkah baik hatinya kamu... alangkah malangnya nasib kamu... maaf para pembaca, entah kenapa penulis ikut terhanyut dalam bagian ini... T_T .

Setelah tejo mempersilahkan kedua ratu hatinya untuk duduk di bangku pilihan tejo, kemudian, sakin senangnya, bak seorang pelayan restoran tejo meminjam pulpen dan kertas dan menanyai ibundanya juga surti, "mau pesan apa ?", tanya tejo dengan wajah berseri, cerah, dan penuh semangat, ibundanya kemudian memesan satu porsi Pizza ukuran jumbo dan surti juga memesan, tapi tejo hanya menuruti saja, ya, tejo ikuti saja mereka maunya makan apa. Di sela-sela pembicaraan yang ceria dan harmonis itu, ada satu pertanyaan surti saat itu kepada ibunda tejo yang membuat wajah tejo tertunduk malu, memerah, dan membuat tejo terlihat seperti orang bodoh, ya, saat itu surti melontarkan pertanyaan begini, "Mami, tejo itu kenapa ya bawaannya serius melulu, pendiam, tak s**a bercanda, gak seperti anak-anak lain, kenapa ya Mami ?, surti sampai pusing kadang sampai pusing sendiri melihat tingkah laku dan perangai tejo.", saat pertanyaan itu dilontarkan surti, wajah ibunda tejo yang tadinya tertawa berubah menjadi serius, dan menjawab pertanyaan surti, "surti, nak, maklum saja lah ya, tejo kan anak ibu satu-satunya, gak punya adik gak punya abang tempat dia bermain dan bercerita di rumah, ibu juga kadang sibuk dengan kerjaan ibu, papinya tejo juga sibuk, jadi maklumlah nak ya, itulah kekurangan anak mami, tapi sebenarnya hati dia baik kok, dia gak pernah jahat jika tak dijahati, tejo juga memang pendiam, ya, wajarlah karena dia dari kecil dibesarkan di keluarga shufi yang alim, tejo lebih banyak diam sambil berdzikr dan bershalawat", mendengar penjelasan itu, mata surti saat itu tertunduk sambil melihat tejo yang sedang tertunduk juga karena malu dengan pertanyaan surti, ya, pandangan mata surti saat itu sampai saat ini masih diingat tejo walaupun tejo sempat mengalami LUPA INGATAN akibat suatu kejadian yang tak diharapkan. Tejo yang malang, dirimu sedari dulu selalu saja mengalami derasnya badai dan hantaman ombak di laut, selalu terhempas ke tepi batuan terhempas akibat hantaman ombak, Yaa Allah... penulis serasa tak kuat dan tak sampai hati jika menulis semua kisah tejo dan surti ini. Iya, wahai surti yang asli, janganlah lupakan semua masa lalu indahmu dengan seorang tejo, yang hingga kini dia masih menunggu dirimu. T_T.

Setelah puas bercerita, dan bercanda, serta obrolan sesama wanita antara surti dan ibunda tejo, akhirnya mereka pun kembali kembali ke mobil, karena jam sudah menunjukkan pukul 17:00WIB saat itu, iya, hari itu merupakan hari terindah bagi tejo muda, entahlah Yaa Allah, mungkin emas dan berlian setinggi gunung uhud pun tak dapat menandingi kebahagiaan tejo muda saat itu. Di sela-sela tejo mengemudi kenderaannya, ibunda tejo berkata, "surti, rumah surti dimana nak ? mami antar ya sama tejo ? kan tadi sudah pamit sama papa mama surti, jadi biar sekalian mami dan tejo yang antar pulang ya.", saat itu surti dengan semangat menyahut, "iya mami, di jl.ini, dekat situ, pokoknya tejo tahulah dimana." Iya, sorot mata semangat surti saat itu yang menunjukkan kebahagiaannya sama seperti tejo takkan pernah dilupakan oleh tejo dan ibundanya. Allahu Yaa Rabb ... mata ini kenapa sedari tadi tak berhenti mengeluarkan air mata dari tadi saat menulis kisah ini ?, romantika kisah ini sebenarnya takkan habis ditulis berapa part-pun, sampai akhirnya surti dan tejo kembali bertemu, namun, penulis lakukan semua ini, walaupun berat, karena harus membuka lagi semuanya, namun penulis lakukan agar menyelematkan saudara/i Muslim kita dari aliran terlarang dan berbahaya ciptaan kaum Najed, yaitu WAHHABISME, yang mana aliran wahhabisme inilah puncak sumber kerusuhan dan kehancuran negeri tercinta ini, yaitu Republik Indonesia.

Setelah berlalunya hari bahagia itu, keesokan harinya, seusai jam sekolah, surti muda dengan lembut dan sayang serta menggoda tejo, membuka tas tejo sambil berkata, "honey... nanti di rumah saja ya bacanya, ini surat keduaku, yang semangat sayang, jangan lesu-lesu d**g, aku ingin melihat tejo yang penuh semangat dan ceria.", tejo pun merasa senang tiada terkira, senyuman surti disambutnya juga dengan senyuman indah, tak lupa tejo membalas candaannya sembari membelai rambut surti, tejo berkata, "iya honey... terimakasih ya suratnya, nanti aku baca dengan penuh semangat, harum rambutmu, harum tubuhmu, dan setiap inchi dari tubuhmu juga bagian hidupmu, tetap akan aku s**ai dan cintai sampai kapanpun.", surti dan tejo yang saat itu sememangnya sudah berubah dari teman menjadi kekasih dan saling memadu cinta, surti pun melompat dan memeluk erat tubuh tejo muda yang saat itu langsing, berbentuk, atau bahasanya six-pack lah, iya, layaknya tubuh seorang atlet beladiri, sebab tejo muda juga adalah seorang atlet salah satu senibela diri yang berprestasi di kotanya saat itu.

Malam harinya, tejo muda setelah menyelesaikan tugas sekolahnya seperti biasa, dan setelah bertelepon ria dengan tejo, iya, saat itu, karena tejo memakai sim-card yang berbeda dengan surti (surti memakai sim-card telkom dan tejo memakai sim-card indosat), mereka memanfaatkan media telepon rumah mereka untuk saling berkomunikasi, karna itulah yang paling efektik dan paling ekonomis saat itu, iya, surti dan tejo sama-sama pandai, pandai dalam hal apa saja, apakah itu ekonomi, pelajaran, strategi, dan lain sebagainya, namun tejo muda punya sedikit kekurangan, apa itu ? iya, hatinya yang begitu lugu dan polos, layaknya para Shufi kekasih Allah. Surat kedua surti, malam itu dibaca tejo dibawah lampu belajar kamarnya yang bermerk philip saat itu, dengan penuh menggebu-gebu dan semangat, tejo pun memulai membacanya,
"Dear Honey,
Makasi ya semalam sudah ajak aku jalan-jalan sama mami, tau enggak, indah sekali rasanya jalan-jalan sama camer (calon mertua) aku, oh iya, sayang, datang d**g main ke rumah, kenalan juga sama camer kamu, honey ... kamu tahu enggak, berdua denganmu adalah saat-saat terindah bagiku, aku merasa sejak ada kamu, aku merasa terlindungi, merasa diperhatikan, gak seperti selama ini, selama ini kalau aku sakit bahkan pernah sakit, dibiarkan saja di opname di rumah sakit, malah jarang dijenguk sama ortuku, tetapi, karna kehadiran kamu honey aku sungguh bahagia, terlebih bila kamu melindungiku dari anak-anak nakal yang s**a iseng dan jahil sama aku, sekarang aku gak takut lagi, kan ada (bukan canada) kamu, oh ya, mulai sekarang jangan panggil namaku lagi dan aku takkan panggil nama kamu lagi, kita buat panggilan khusus ya, kamu panggil aku ( ... ) dan aku panggil kamu ( ... ), singkatan dari ( ... ), ya honey, cintaku, cinta pertama dan terakhirku...."

Maaf, sampai sini penulis rasanya tak kuat lagi membaca sambungan surat itu, ya, surat yang sudah sejak lama disimpan tejo ditempat rahasianya, yang tujuannya, suatu hari kelak tejo akan memperlihatkan kembali surat-surat itu pada surti yang asli, dear tejo, sungguh malang dirimu sayang... cintamu telah habis pada surti, nasib buruk selalu menimpamu sejak dulu... tejo yang malang, kenapa Allah, Tuhan semesta alam mengembalikan lagi semua ingatan masa lalumu ? padahal kamu tejo sudah bersusah payah melupakan semuanya ? hikmah apa lagi di balik semua kejadian ini ?, Ya, hanya Allah lah yang tahu jawaban itu, tejo lupa ingatan bukan atas kehendaknya, namun, semua ingatan dan memori tejo pulih juga bukan atas kehendak tejo, tetapi, tejo lupa ingatan atas perbuatan manusia babi (wahbabi) dan akhirnya Alhamdulillah, tejo bisa ingat semuanya dengan jelas karena pertolongan Allah melalui tangan-tangan para Guru tercintanya, walaupun para Gurunya terdahulu ada yg sudah berpulang ke Rahmatullah. Sampai hari ini, tejo masih menyimpan semua kenangan indahnya bersama surti, termasuk buku gambar biru lukisan asli tangan surti (ya, surti yang asli tahu perihal buku gambar ini).

Untuk penulisan bagian ini, penulis sudahi dulu sampai sini, tak tahu kenapa dan bagaimana, dada penulis merasa sudah bernafas menuliskan ini, Insyaa Allah, jika sehat dan diberi waktu luang, rizqi, penulis akan melanjutkan kembali kisah surti dan tejo, 'The Best and Hot Couple' pada zaman mereka. Apa yang terjadi selanjutnya ? apakah semuanya baik-baik saja ? apakah para babi-babi (wahbabi) itu sudah berhenti menyakiti tejo dan surti ?.
Silahkan tunggu kelanjutannya kisah ini di Part - 12 ...

(BERSAMBUNG) ke Part - 12 ...

Tertanda,
Penulis

H.SS.Muhammad Luthfi Sulaiman.Alkhalidiy.AnNaqshabandiy.




Link Part - 10 👇
https://web.facebook.com/LuthfiAnNaqshaband36/posts/1347307345475675

SALAH MINUM OBAT SAMPAI GILA DAN SEKARAT BAHKAN SAMPAI MATI JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SALAH MENGAJI (Part-8)-------------...
22/05/2020

SALAH MINUM OBAT SAMPAI GILA DAN SEKARAT BAHKAN SAMPAI MATI JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SALAH MENGAJI (Part-8)
---------------------------------------------------------

Assalamu'alaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,
Bismillahir Rohmanir Rohiim,
Salam Sejahtera.

Bagaimana kabarnya hari ini Ikhwan dan Akhwat semua yang dimuliakan Allah ?, penghujung Ramadhan sudah hampir tiba, dan segala puji syukur kehadhrah Allah marilah kita panjatkan atas hidup yang masih diberi pada kita sampai di penghujung Ramadhan, dengan doa dan harapan Minal 'Aidin Wal Fa'idzin' Mohon maaf Dzahir dan Bathin.

Menyambung tulisan yang berjudul "SALAH MINUM OBAT SAMPAI GILA DAN SEKARAT BAHKAN SAMPAI MATI JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SALAH MENGAJI ". Untuk kedelapan kalinya penulis menegaskan, bahwa, nama, tempat kejadian perkara, serta waktu (tahun,bulan,tanggal) tetap penulis samarkan demi menjaga kode etik dan tidak menyalahi aturan perundang-undangan di negeri ini.

Tetap dengan tujuan menyelamatkan saudara/i Muslim kita dari bahaya aliran wahabi. Dan dengan harapan agar surti asli membacanya dimanapun berada, serta agar dapat kembali menjadi surti asli yang pernah dikenal tejo, juga agar surti-surti lainnya terhindar dari aliran berbahaya wahabi ini.
---------------------------------------------------------------

dan setelah surti melingkarkan kedua tangannya ke pinggang tejo dari arah depan sembari berkata, "tejo, tolong aku sayang, aku diganggu mereka, anak-anak nakal itu". Kemudian tejo pun merespon balik sembari memeluk surti sambil menenangkannya dan berkata, "tenang ya, ada aku di sini, kamu ke tepi sebentar, biar aku urus mereka...", belum selesai tejo bicara, surti pun kemudian berjalan ke arah belakang tejo sembari tetap melingkarkan kedua tangannya ke pinggang tejo dan merebahkan kepalanya ke punggung badan belakang tejo, saat itu nampak jelas di wajah surti muda bahwa dia sedang ketakutan namun saat tejo memandangnya, surti melontarkan senyum kecil penuh harap dan tatapan mata penuh manja, ya, ciri khas inilah yang selalu disenangi oleh tejo dari sosok seorang surti yang sememangnya sangat mengerti dan pandai menyenangkan hati tejo, sehingga sampai saat ini tejo tak pernah melupakan setiap detik kejadiannya bersama surti walaupun tejo pernah mengalami LUPA INGATAN akibat suatu kejadian yang tak diharapkan. Dengan langkah yang penuh keberanian dari seorang tejo muda layaknya jiwa muda yang penuh semangat menyala, tejo mendatangi sekitar 6 orang pemuda yang mengganggu surti, saat itu, surti tak juga melepaskan tangannya dari pinggang tejo sambil mengikuti langkah tejo, tejo pun bertanya baik-baik pada 6 orang pemuda itu, "apa benar kalian yang mengganggu kekasihku surti ?", 4 orang diantara pemuda nakal itu sambil cengar-cengir berkata, "ah, enggak kok tejo, kami hanya bercanda saja, gak ada maksud apa", namun yang dua orang lagi sorot matanya semakin tajam ke arah tejo seperti hendak memakan tejo, dan kemudian tejo pun bertanya pada dua orang tadi, "kalian berdua, benarkah kalian mengganggu surti, apa maksud kalian ?", benar saja, seperti dugaan tejo, kedua orang dengan sorot mata tajam itu menjawab tejo dengan ketus, "kau tanya saja sendiri sama kekasihmu, bukan urusan kami "!, mendengar itu, mendadak aliran darah tejo muda naik spanning hampir ke tengkuk, saat itu surti menimpali sambil berkata, "mereka bohong tejo, mereka tadi menjamah-jamahku dan berusaha menciumku, memaksaku, tapi aku menolak, dan aku mencarimu ke sini", mendengar jawaban surti, tejo yang sememangnya waktu itu adalah seorang atlet salah satu seni beladiri di Indonesia spontan menjatuhkan tasnya dan memasang kuda-kuda tanda siap "fight", melihat keseriusan tejo, ke 4 orang yang cengar-cengir itu berusaha menarik kedua orang temannya yang lain yang sedari tadi memandangi tejo dengan mata tajam, akhirnya mereka pun pergi sebelum terjadi bentrok fisik, namun, tejo muda mulai mencatat mereka dan mencari-cari latar belakang mereka, yang kedua orang itu berinisial 'A' dan satu lagi berinisial 'F', orangtua A dan F pun termasuk salah satu pejabat negara saat itu, namun, sayangnya tejo susah mengingat dengan pasti di departemen apa kedua orangtua A dan F bekerja.

Setelah mereka pergi, tejo pun berusaha menenangkan surti sembari mengajaknya minum dan makan sambil kemudian mengajaknya ke tempat tongkrongan mereka yang biasa, ya, di internet cafe favorite surti dan tejo saat itu.
Sore harinya, seperti biasanya, tejo muda yang sudah sah menjadi murid Guru Shufi keduanya kembali mendatangi kediaman sang Guru untuk menimba ilmu-ilmu KeTuhanan, ya, sejak saat itu, berkat jasa Guru Shufi tua berusia 95tahun itu, tejo muda menjadi semangat sekali, bahkan walaupun tidak ada acara di tempat sang guru, tejo kerap mendatangi kediaman guru tua walaupun hanya sekedar untuk menyapu dan membersihkan rumah sang Guru, tejo melakukan kesemuanya dengan ikhlas sehingga rasa sayang sang Guru shufi semakin bertambah padanya, setelah pulang dari kediaman sang Guru, tejo pun berniat menyambung pembicaraan kemarin tentang surti kepada kedua orangtuanya, benar saja, saat tejo pulang, tejo mendapati ibunya sedang sibuk di ruang kerjanya seperti biasa dengan notebooknya, begitupun saat hendak menghampiri sang ayah, tejo mendapati ayahnya sedang asik bicara dengan koleganya di teras rumah mereka, akhirnya tejo muda mengurungkan dulu niatnya, karna tak ingin mengganggu aktifitas kedua orangtuanya, subhanallah, begitulah mulianya hati tejo muda yang penuh kesabaran, tak lama tejo pun masuk ke kamarnya setelah sebelumnya selesai membersihkan dirinya dan setelah selesai menunaikan kewajiban sholat Isya' nya sebagai seorang Muslim, kemudian, seperti biasa, tejo pun menelepon surti seperti biasanya, ya, kebiasaan harian tejo saat itu, tak senang rasanya hatinya jika tak mendengar suara surti walau sekalipun mereka hanya terpisah 5cm saja dan walau hanya 5menit saja. Ya, semakin hari, benih-benih cinta antara surti dan tejo semakin tumbuh subur, hingga malam itu, tejo pun memutuskan untuk membalas surat surti kemarin, ya, di zaman itu, fasilitas tehnologi informasi belum seperti saat ini, bahkan email saja termasuk masih barang mewah saat itu, hanya kertas dan tinta sajalah media surti dan tejo untuk saling bercerita, tejo pun menulis surat yang isinya sebagai berikut,

"Dear Surti,
Terimakasih ya surat semalam, dan terimakasih juga parfume hati dan coverdisk nya, ini aku membuat sedikit lagu dan animasi video untuk kamu dalam bentuk cd, nanti ditonton ya, oh, iya, aku sudah bercerita tentang kamu kepada orangtua ku, namun, saat malam ini ingin bicara pada mereka, ternyata mereka masih sibuk, terpaksa aku tunda, intinya honey, selama masih ada aku, janganlah sungkan, janganlah segan, bicarakanlah semua denganku, kita akan bisa melakukan segalanya bersama-sama, kita bisa mengatasi rintangan bersama-sama.....", - mohon maaf, sampai sini, penulis entah kenapa merasa tak sanggup meneruskan isi surat tersebut. Mungkin karena ... ya, sudahlah mari kita lanjutkan saja.

Keesokan harinya seperti biasa, tejo muda yang memang selalu datang lebih awal ke sekolahnya hanya karena ingin menyambut kedatangan sang pujaan hatinya, seperti biasa, menunggu di tempat yang sama, namun saat itu ada yang tidak wajar, ya, tidak seperti kemarin-kemarin, tejo melihat ada aura hitam lagi memancarkan dari tubuh surti, dan pagi itu, surti seperti kelihatan kurang bersemangat, loyo, dan macam sedang bersedih, ya, seperti biasa, tejo pun menemani surti dan adiknya yang masih SD untuk mengantar adiknya ke ruang kelasnya, setelah itu tak lama kemudian, surti mengeluh pada tejo, "tejo, pagi ini aku terbangun tidak seperti biasa, rasanya tubuhku lemas, macam habis dipukuli dan ini kepalaku tiba-tiba pusing", hanya selang beberapa detik setelah surti mengucapkan kalimat itu, tubuh surti seperti hoyong dan mau tumbang, tejo memapahnya, ke sebuah bangku panjang, dan dibangku itu, surti mengeluarkan suara seperti muntah, namun, anehnya, muntahnya tidaklah mengeluarkan isi perut sebagaimana orang biasa muntah, tapi, yang dikeluarkan surti waktu itu adalah seperti potongan tulang-belukang ikan berukuran sedang yang terpotong-potong seukuran 2-5cm, pemandangan tak lazim ini sangat mengejutkan tejo, dan tejo muda yang sememangnya adalah seorang shufi yang kasyafnya sudah terlatih sejak usia dini, mulai merasakan ada keanehan, ada aura aneh disertai seperti bau/aroma 'mayat' manusia, spontan tejo berkata, "surti, ada bau busuk seperti bau bangkai manusia, apakah kau mencium bau ini sayang ?", surti yang dalam keadaan masih pusing dan hampir hilang kesadaran hanya menggelengkan kepala saja, mengisyaratkan bahwa ia tak mencium bau busuk seperti yang dikatakan tejo, tejo pun kemudian mengumpulkan tulang-belulang dari muntahan mulut surti, banyaknya waktu itu, sekitar 20 s/d 30 potong kalau tak salah, setelah mengumpulkan tulang itu, tejo memberinya minum segelas air hangat di pagi hari dan kebetulan juga tejo membawa minyak angin waktu itu, ada sekitar jam, akhirnya surti perlahan mulai pulih kembali normal. Ya, Alhamdulillahnya, seharian waktu itu surti baik-baik saja, sampai usai jam sekolah, siang itu ada yang berbeda dari biasanya, tejo dijemput oleh om (paman)nya yang paling bungsu, om nya yang berinisial 'O', dan kebetulan juga surti muda yang memang belum kenal dengan om tejo pun memperkenalkan tejo dengan omnya, untuk kemudian hari surti muda selalu memanggil om tejo dengan sebutan OA.

Sore harinya, tejo berniat hendak pergi ke kediaman sang Guru Shufi untuk menanyakan perihal tulang-belulang itu, namun anehnya, sore itu langkah kaki tejo seperti ada saja yang menghalang-halangi, dari mulai tejo tersungkur jatuh dilantai hingga tulang kering kaki kirinya bengkak, sampai mogoknya kenderaan tejo di tengah jalan saat hendak menuju ke kediaman sang Guru Shufi. Dan bahkan, setibanya di kediaman Guru Shufi, tejo pun seperti dihalang-halangi oleh sesuatu kekuatan tak kasat mata, ketika tejo tiba, tejo mendapati kediaman sang Guru sedang ramai yang berkunjung, hingga tejo muda terpaksa menunggu dengan sabar, sembari membantu khadam Guru Shufi melayani tamu-tamu yang datang, dari mulai membuatkan minuman, menyajikan hidangan, sampai mencuci piring, ya, kesemuanya dilakukan tejo dengan ulet dan sabar, demi menanyakan perihal tulang-belulang yang dimuntahkan surti pagi itu, begitulah tejo muda saat itu sangat mencintai surti, ya, selain cinta pertama, surti jugalah pemenang hati tejo sampai saat ini, dan tejo pun meyakini hal yang sama, surti pun begitu juga, dari hal-hal yang mereka alami selama ini.

Jam saat itu menunjukkan pukul, 21.30WIB, acara di kediaman Sang Guru telah selesai, para peziarah mulai berpamitan pulang, akhirnya, tejo muda pun punya kesempatan untuk bercerita, namun anehnya, saat itu sorot mata sang Guru menatap tejo dengan pandangan lain tak seperti biasa, ya, pandangan "ganda", di satu sisi bola mata sang Guru menatap tejo, tapi di sisi lain seperti menatap sesuatu.

Bagaimana kisah selanjutnya ? apa sebenarnya misteri dibalik tulang-belulang halus seperti tulang ikan yang saat itu dimuntahkan oleh surti ? apa yang akan terjadi selanjutnya ?, mari sama-sama kita tunggu kelanjutannya di Part-9.

BERSAMBUNG ke Part-9 ...

Tertanda,
Penulis

H.SS.Muhammad Luthfi Sulaiman.Alkhalidiy.AnNaqshabandiy.




Link Part-7 👇
https://web.facebook.com/LuthfiAnNaqshaband36/posts/1342253129314430

15/05/2020

' Semiatic Bigotry '

13/05/2020

oalah...cangkem busuk...cangkem busuk...

12/05/2020

oalah ... dul ... dul ... taubat d**g dul ...

Remembrance ( H-1 )---------------------------19 Years Ago in Medan City----------------------------Hari itu 19 tahun ya...
08/05/2020

Remembrance ( H-1 )
---------------------------

19 Years Ago in Medan City
----------------------------

Hari itu 19 tahun yang lalu di kota Medan ...

Sore itu ba'da Ashar Hujan sangat deras ...

Suara petir meraung - raung ...

Dengan tubuh lunglai, kuambil kursi dan duduk di depan pintu

Dingin itu serasa menembus tulang ...

Hawa hujan kala itu masih terasa di hidung sampai hari ini ...

Sekitar 30 menit duduk dekat pintu ada sesuatu di langit ...

Petir itu tak seperti biasa seperti beberapa hari lalu ...

Petir itu berubah jadi merah ... Ya ... Merah seperti darah ...

Suara gelegar dan ledakan petir tunggal merah itu mengenai halaman belakang rumah Jl.Serdang sampai tanah yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat saya duduk ...

Ya, baru kini kusadari, ternyata petir itu adalah Mark (Tanda) khusus dari Allah, agar "Dia" tidak salah jalan dan salah orang ... 😊
------------------------------------------------

That day 19 years ago in the city of Medan ...

That afternoon the Rain was very heavy ...

The sound of lightning roared ...

With a limp body, I took a chair and sat in front of the door

The cold seemed to pierce the bones ...

The rain at that time was still felt in the nose to this day ...

About half hour sitting near the door there is something in the sky ...

Lightning is not as usual as a few days ago ...

The lightning turns red ... Yes ... Red as blood ...

The sound of thunder and a single red lightning explosion hit the backyard of our Home at Serdang Road until the ground which was only a few meters away from where I was sitting ...

Yes, only now I realize, it turns out that lightning is a special Mark (Sign) from Allah, so that "He" is not the wrong way and wrong person ... 😊
------------------------------------------------------

في ذلك اليوم قبل ١٩ عاما في مدينة مدن ...

بعد ظهر ذلك اليوم كان المطر ثقيلة جدا ...

صوت البرق طاف ...

مع جسم يعرج، أخذت كرسي وجلست أمام الباب ...

يبدو أن البرد يخترق العظام ...

المطر في ذلك الوقت كان لا يزال يشعر في الأنف حتى يومنا هذا ...

حوالي نصف ساعة يجلس بالقرب من الباب هناك شيء في السماء ...

البرق ليس كالمعتاد قبل بضعة أيام ...

البرق يتحول إلى اللون الأحمر ... نعم... أحمر كدم ...

صوت الرعد وانفجار البرق الأحمر واحد ضرب الفناء الخلفي لمنزلنا في طريق سيردانغ حتى الأرض التي كانت على بعد أمتار قليلة من حيث كنت جالسا ...

نعم ، فقط الآن أدرك ، اتضح أن البرق هو علامة خاصة (علامة) من الله ، بحيث "هو " ليست الطريقة الخاطئة والشخص الخطأ ... 😊
----------------------------------------------------

באותו יום לפני אט שנה בעיר מדן ...

באותו אחר הצהריים הגשם היה כבד מאוד ...

קול הברק שאג ...

עם גוף רפוי לקחתי כיסא והתיישבתי מול הדלת ...

נראה כי הקור חודר את העצמות ...

הגשם באותה תקופה עדיין הורגש באף עד היום ...

כחצי שעה בישיבה ליד הדלת יש משהו בשמיים ...

הברק אינו כרגיל כמו לפני מספר ימים ...

הברק הופך לאדום ... כן ... אדום כדם ...

קולות הרעמים ופיצוץ ברק אדום בודד פגעו בחצר האחורית של ביתנו ברחוב סרדנג עד לאדמה שנמצאה מטרים ספורים מהמקום בו ישבתי ...

כן, רק עכשיו אני מבין, מסתבר שברק הוא סימן מיוחד (סימן) מאללה, כך ש"הוא "הוא לא הדרך הלא נכונה ואדם לא נכון ... 😊
---------------------------------------------------

Remembrance (H-2)-------------------------19 Years Ago in Medan City------------------------------Hari itu 19 tahun yang...
07/05/2020

Remembrance (H-2)
-------------------------

19 Years Ago in Medan City
------------------------------

Hari itu 19 tahun yang lalu di kota Medan ...

Cuaca masih mendung kelabu ...

Hujan terkadang pelan terkadang deras ...

Sampai H-1 ...

Saya jatuh sakit karena lemah dan terkejut bathin karena mengetahui beliau akan pulang ...

Lidah ini pahit dan selera makan hampir tidak ada ...

Pada H-2 ini beliau hadir kembali dengan mengajarkan berbagai hal dan menyerahkan "sesuatu" pada saya. Namun intinya terjadi dialog antara saya dan beliau bahwa saya berhalangan hadir, sehingga yang berangkat dari Medan menuju ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta adalah Om Saya ...

Masih pada H-2 ini, malam harinya muncul fenomena lagi, beliau datang lagi pada saya dan berkata,

"Ananda, tidak mengapalah ananda berhalangan hadir, cukup foto ananda yang berbaju merah ini saja, tidak mengapa" ...

Yaa Allah ... maafkan Ananda Ayah... tidak memenuhi panggilan Ayahanda di saat-saat terakhir ... 😭😢
------------------------------------------------------

That day 19 years ago in the city of Medan ...

The weather is still cloudy gray ...

Rain sometimes slow sometimes heavy ...

Until D-1 ...

I felt ill from weakness and was shocked mentally knowing that he was going home ...

This tongue is bitter and has almost no appetite ...

On this D-2, he came back teaching me various things and gave "something" to me. But basically there was a dialogue between me and him that I was unable to attend, so the one who departed from Medan to Pertamina Jakarta Hospital was my uncle ...

Still on this D-2, at night the phenomenon appeared again, he came to me again and said,

"Son, don't worry about being unable to attend, your photo that wearing red-suit is enough for me, it's okay" ...

O Allah ... forgive me Dad... for not fulfilling your calls at the last moment ... 😭😢
---------------------------------------------------------

في ذلك اليوم قبل ١٩ عاما في مدينة مدن ...

الطقس لا يزال رمادي غائم ...

المطر بطيئة في بعض الأحيان ثقيلة في بعض الأحيان ...

حتى D-1 ...

مرضت من الضعف وصدمت عقليا مع العلم أنه كان عائدا إلى المنزل ...

هذا اللسان هو المر وليس لديه شهية تقريبا ...

على هذا D - 2 ، عاد يعلمني أشياء مختلفة وأعطى "شيء " بالنسبة لي. ولكن أساسا كان هناك حوار بيني وبينه أنني لم أتمكن من حضور، لذلك الذي غادر من ميدان إلى مستشفى بيرتامينا جاكرتا كان عمي ...

لا يزال على هذا D -2، في الليل ظهرت الظاهرة مرة أخرى، وقال انه جاء لي مرة أخرى وقال،

"الابن، لا تقلق بشأن عدم القدرة على حضور، صورتك أن ارتداء بدلة حمراء كافية بالنسبة لي، انها بخير " ...

اللهم ... اغفر لي سيدي... لعدم الوفاء المكالمات الخاصة بك في اللحظة الأخيرة ... 😭😢
------------------------------------------------

באותו יום לפני אט שנה בעיר מדן ...

מזג האוויר עדיין אפור מעונן ... גשם לפעמים איטי לפעמים כבד ... עד D-1 ... חליתי מחולשה והזדעזעתי נפשית בידיעה שהוא הולך הביתה ... הלשון הזו היא מרה וכמעט שאין לה תיאבון ... ב- D-2 זה, הוא חזר ללמד אותי דברים שונים ונתן לי "משהו". אבל בעיקרון היה דיאלוג ביני לבינו שלא הייתי מסוגל להשתתף בו, כך שמי שהלך מדן לבית החולים פרטמינה ג'קרטה היה דודי ... עדיין על ה- D-2 הזה, בלילה התופעה הופיעה שוב, הוא הגיע אלי שוב ואמר, "בן, אל תדאג שלא תוכל להשתתף. התצלום שלך שלבוש חליפה אדומה מספיק לי, זה בסדר" ... הו אללה ... סלח לי אבא ... על שלא ממלא את השיחות שלך ברגע האחרון ... 😭😢
-----------------------------------

Remembrance (H-3)----------------------19 Years Ago in Medan City-----------------------Hari itu 19 tahun yang lalu di k...
06/05/2020

Remembrance (H-3)
----------------------

19 Years Ago in Medan City
-----------------------

Hari itu 19 tahun yang lalu di kota Medan ...

Hujan semakin deras ...

Langit kota Medan semakin gelap seakan matahari diusir ...

Petir mulai bersahut-sahutan ...

Ba'da Dzhuhur saat itu terdengar suara tapak kuda ...

Ternyata beliau datang dengan mengendarai kuda putih itu ...

Beliau berkata, "Ananda, datanglah ke kediaman Ayah ... Ayah mau pulang ... datanglah ... ada yang ingin Ayah berikan ..."

Diri ini terbangun dan perasaan mulai tak menentu. Akhirnya bibir berucap saat di meja makan pada mereka,
"Ayah mau pulang .. " tapi , malah lagi-lagi diri ini diejek oleh mereka dan dianggap gila, mabok, tenggen, mereka berkata,
"Ah, mana mungkin, Ayah itu untuk 20 tahun lagi masih tahan".
------------------------------------------------

That day 19 years ago in the city of Medan ...

The rain is getting heavier ...

The sky in Medan is getting darker as if the sun is being driven out ...

Lightning began to scowl ...

Ba'da Dzhuhur when that horse sounded ...

Turns out he came riding the white horse ...

He said, "My son, come to my house ... I want to go to immortality world ... come ... you have something to give ..."

This self awakens and feelings begin to become erratic. Finally the lips say when at the dining table to them,
"Ayah wants to go home ..." but, again, this self was ridiculed by them and considered crazy, drunk, sick, they said,
"Ah, how come, Ayah is still holding up for another 20 years".
-------------------------------------------------

في ذلك اليوم قبل ١٩ عاما في مدينة مدن ...

المطر يزداد ثقلاً ...

السماء في (ميدان) تزداد قتامة كما لو أن الشمس تُطرد ...

البرق بدأ يتجشأ ...

بعد زوهور عندما بدا ذلك الحصان ...

تبين أنه جاء يركب الحصان الأبيض ...

قال: "ابني، تعال إلى بيتي... أريد أن أذهب إلى عالم الخلود... تاتي... لديك شيء لإعطاء ..."

هذه النفس توقظ والمشاعر تبدأ في أن تصبح غير منتظمة. أخيراً الشفاه تقول عندما تكون على طاولة الطعام لهم
"آية يريد أن يذهب إلى المنزل ..." ولكن، مرة أخرى، سخر من هذه الذات من قبلهم واعتبر مجنون، في حالة سكر، مريض، قالوا،
"آه، كيف، آية لا تزال تصمد لمدة ٢. عاما أخرى".
----------------------------------------------

באותו יום לפני אט שנה בעיר מדן ...

הגשם מתחזק ...

השמים במדאן הולכים ומחשיך כאילו מוציאה את השמש ...

הברק החל לזעזע ...

באדה דז'הור כשאותו נשמע הסוס ...

מתברר שהוא בא לרכוב על הסוס הלבן ...

הוא אמר, "בני, בוא לבית שלי ... אני רוצה ללכת לעולם האלמוות ... בוא ... יש לך מה לתת ..."

העצמי הזה מתעורר ורגשות מתחילים להיות לא-תקועים. לבסוף השפתיים אומרות כששולחן האוכל נגיד להם, "איה רוצה לחזור הביתה ..." אבל שוב, העצמי הזה הלעג להם ונחשב מטורף, שיכור, חולה, הם אמרו, "אה, איך זה, איה עדיין מחזיק מעמד לעשרים שנה נוספות ".
--------------------------------------------------

Address

Medan

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Thoriqoh Naqshabandiyyah Al Luthfiyyah Sulaimaniyyah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Thoriqoh Naqshabandiyyah Al Luthfiyyah Sulaimaniyyah:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram