29/12/2021
🚗 HUBUNGAN ADALAH PERJALANAN
rasanya saya mulai makin memahami mengapa saya luar biasa minim hasrat untuk traveling liburan, agak berbeda dari orang pada umumnya.
bukannya karena saya tidak butuh/suka jalan-jalan, melainkan karena kebutuhan saya untuk jalan-jalan itu sudah terpenuhi (bahkan terpuaskan) saat ngobrol bertukar pikiran dengan seseorang.
dalam ngobrol itu, saya bisa:
- menelusuri hutan rimba ide yang belum terjamah,
- menemukan gua dan danau kesadaran baru,
- berkemah di pegunungan What If,
- mengamati lukisan perspektif berbeda,
- menyelam ke palung perasaan terdalam,
- berselancar di atas ombak tekanan ortu,
- meniti tebing dan jurang topik sensitif,
- mempelajari sejarah dan artefak kepribadian,
- berkendara offroad di keinginan² tabu,
- menengguk anggur pengalaman usia puluhan tahun,
- menatap refleksi di genangan rencana hidup,
- nongkrong santai di trotoar gosip dan nyinyir,
- merangkak ke dalam labirin tragedi dan trauma,
- mencicipi jajanan ideologi dan mindset asing,
- berputar² tersesat di gurun keraguan,
- menyaksikan tarik tambang hati dan logika,
- mendaki tangga ekspektasi yang tidak realistis,
- bermeditasi di kuil jati diri yang terhilang,
- menghirup udara motivasi segar,
- menonton atraksi sirkus overthinking,
- bertemu preman lokal: ego superego id,
- menelusuri rute ketakutan dan kecemasan,
- menyantap gourmet toxic warisan keluarga,
- duduk berkeliling di api unggun passion,
- meneropong keputusan keliru dan konyol,
- berziarah ke reruntuhan broken dreams,
- menjelajah antariksa kemungkinan²,
- menikmati kilau aurora spiritualis,
- bertransaksi di pasar bawah sadar,
- mengintip jejak fantasi di red-light district,
- memetik buah pengetahuan terlarang,
- dsb.
bagi saya, itu semua petualangan yang menggairahkan. saya jadi menyadari bahwa saya lebih menikmati perjalanan ke dalam, dibanding ke luar. saya juga menyadari bahwa teman perjalanan sangat mempengaruhi kualitas perjalanannya.
makanya sekedar jalan kaki ke Alfamart di komplek seberang pun bisa terasa seru, memuaskan, sekaligus aktualisasi diri, apabila bersama seseorang yang bisa diajak ngobrol genuine, deep, dari hati ke hati.
lokasi geografis SedangDiMana dan MauKeMana bagaikan variabel sensasi dan dekorasi saja. Bersama Siapa adalah esensi perjalanan yang sesungguhnya, baik traveling ke dalam maupun ke luar.
itu keyakinan saya, bukan kebenaran absolut.
apabila kamu adalah pribadi yang suka/butuh traveling liburan jalan² beneran, of course go ahead and have fun go mad. tapi jangan lupa pintar² memilih pasangan yang juga teruji cerdas dan ma(mp)u jalan² (baca: ngobrol) ke dalam, selain serupa selera dan tujuan perjalanannya.
bagi saya, orang itu bernama Earlene. dia bukan cuma sahabat saya yang asyik ngobrolin 31 items di atas, tapi juga sehebat saya sehingga bisa menemani dan mengimbangi kemanapun saya ingin pergi.
dearest Earlene, thank you untuk itinerary traveling (baca: obrolan) yang luas, lebar, logis, lucu, lawas, legit, lugas, lezat, lucah, lentur liar, luarbiasa setiap harinya di sepanjang tahun 2021 ini. saya bergairah sekali membayangkan ruang-ruang lama, tersembunyi, dan baru yang akan kita kunjungi di tahun mendatang..
hmmm, berasa renungan penutup tahun yak. 😁
nah bagaimana dengan Anda?
semoga siapapun teman hidup yang Anda pilih ma(mp)u seasyik itu berperjalanan (baca: ngobrol) ya..
kalau belum seasyik itu sama yang sekarang, harap pikir berkali-kali sebelum nekat memaksakan diri lanjut ke tahap berikutnya.
percayalah nantinya sepi sengsara lho kalau susah komunikasi dan diem-dieman sepanjang hidup, walau traveling mileage-nya terus bertambah sepanjang tahun dan potret liburannya seru lompat sana-sini..