Healthy Life Jateng DIY

  • Home
  • Healthy Life Jateng DIY

Healthy Life Jateng DIY Perwakilan Healthy Life Resmi Wilayah Jawa Tengah dan DIY

Bisakah Kulit Manggis Menggantikan Insulin pada Penderita Diabetes?Dari zaman dulu orang telah mengenal penyakit diabete...
27/02/2017

Bisakah Kulit Manggis Menggantikan Insulin pada Penderita Diabetes?

Dari zaman dulu orang telah mengenal penyakit diabetes. Namun, patogenesisnya baru dipahami tahun 1900. Penemuan peran pankreas pada kasus diabetes dilakukan Joseph von Mering dan Oskar Minkowski, yang pada 1889 menemukan bahwa anjing yang pankreasnya diangkat menunjukkan semua gejala diabetes. Dan anjing itu mati tak lama setelah itu.

Pada 1910, Sir Edward Albert Sharpey-Schafer menyatakan, orang yang terserang diabetes mengalami kekurangan unsur kimia tunggal yang biasanya diproduksi oleh pankreas. Dan ia mengusulkan nama untuk substansi ini dengan insulin, yang berasal dari bahasa Latin, insula, yang berarti p**au. Kenapa p**au? Karena yang memproduksi insulin adalah bagian pankreas yang bernama p**au Langerhans.

Tahun 1921, Sir Frederick Banting dan Charles Hibah Herbert mengulangi pekerjaan Von Mering dan Minkowski. Mereka memberi anjing penderita diabetes suatu ekstrak yang berasal dari p**au Langerhans. Ternyata anjing itu kemudian sehat. Banting, Best, dan rekan mereka lalu memurnikan hormon insulin dari pankreas sapi di University of Toronto, Kanada.

Dari sinilah mulai munculnya stok insulin untuk terapi diabetes yang efektif, berupa suntik insulin. Untuk penemuan ini, Banting dan direktur laboratorium MacLeod menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran tahun 1923. Terapinya ini cepat sekali menyebar ke seluruh dunia, dan Banting dihormati dengan cara merayakan hari kelahirannya, 14 November, sebagai Hari Diabetes Dunia.

Sedangkan penggolongan diabetes menjadi diabetes tipe 1 dan tipe 2 baru dilakukan Sir Harold Percival Himsworth, yang dipublikasikannya Januari 1936.

Meskipun obat tersedia, diabetes tetap saja menjadi penyebab utama kematian. Di Malta saja, dan di tahun 1927 saja, statistik menunjukkan bahwa kematian yang disebabkan oleh diabetes mencapai angka 47,7 per 100.000 penduduk. Lalu, bagaimana cara mengatasiya? Selain dengan obat dan suntik insulin itu, tentu dengan mengatur pola hidup dan pola makan dengan baik. Selain itu, bisa juga dengan rajin mengonsumsi food supplement. Misalnya, xanthone, yang terkandung di dalam kulit buah manggis.

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan seorang dokter dan praktisi kesehatan di Jakarta terhadap tujuh pasien penderita kencing manis selama sepuluh hari mengonsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti esktrak ini mampu menurunkan gula darah tujuh orang pasien dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, penurunan itu bervariasi di antara semua pasien itu. Bervariasinya penurunan kadar gula itu disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak kulit buah manggis yang diberikan.

Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak!!! Sekarang, produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.comw atau bisa menghubungi perwakilan :

Kab. Banjarnegara 085869793 Kab.Banyumas 085869793524 Kab.Batang 08156617663
Kab.Blora 087742098141,022-965208154 Kab.Boyolali 081385460066 Kab.Brebes 08122255523
Kab.Cilacap 0857478142497,02825509092 Kab.Demak 081326393662 Kab.Grobogan 085640471674
Kab.Jepara 081325267374 Kab.Karanganyar 081548531329,0271-7932591Kab.Kebumen 085640058267 Kab.Kendal 029-45703934,029-45790539 Kab.Klaten 081227277377 Kab.Kudus 081326520550
Kab.Magelang 08886844325 Kota.Magelang 08886844325Kab.Pati 08122774349,085842277275
Kab.Pekalongan 08156617663 Kota.Pekalongan 08156617663 Kab.Pemalang 08157708854
Kab.Purbalingga 08122745688 Kab.Purworejo 08121574860,018227121433
Kab.Rembang 081915115868,081225074456 Kota Salatiga 08179578845 Kab.Semarang 08179578845
Kota.Semarang 081315123178,082133543053Kab.Sragen 085293462204,0271-8064862
Kab.Sukoharjo 081385460066 Kota.Surakarta 08568164520,081327661317,0271-8047547
Kab.Tegal 08156556362 Kota.Tegal 08156556362 Kab.Temanggung 08122774349,085842277275
Kab.Wonogiri 081329156878,085728622862 Kab.Wonosobo 085869793524

Kini, Usia Penderita Diabetes Semakin MudaPenyakit diabetes banyak jenisnya. Tipe 1 bisa menyerang anak dan orang muda, ...
08/02/2017

Kini, Usia Penderita Diabetes Semakin Muda

Penyakit diabetes banyak jenisnya. Tipe 1 bisa menyerang anak dan orang muda, disebabkan sel beta yang terletak di pankreas sehingga tubuh tak memproduksi insulin. Ini disebabkan faktor keturunan atau kesalahan tubuh membangun kekebalan.

Penderitanya tergantung pada pasokan insulin seumur hidup. Tipe 2 diakibatkan sel tubuh tidak mampu merespons kerja insulin sebagaimana mestinya. Penyebabnya kekeliruan dalam mengurus tubuh. Jenis ini lebih mudah ditangani karena tubuh masih memproduksi insulin.

Jenis ketiga sering dialami wanita hamil, disebut Gestational Diabetes Mellitus. Ini terjadi karena perubahan hormon, dan biasanya hilang sendiri begitu persalinan usai. Yang keempat disebabkan sindrom tertentu, menyebabkan pankreas terganggu. Penyebabnya alkohol, obat tertentu, infeksi, dan lain-lain. Ini juga bisa disembuhkan. Sekitar 90% kasus diabetes adalah Tipe 2.

Awalnya tipe ini banyak menyerang mereka yang berusia di atas 40 dan lelaki. Tapi kini tak lagi mengenal usia dan kelamin. Orang yang punya silsilah keturunan menderita diabetes, orang gemuk, yang kurang gerak, ibu yang ketika melahirkan bayinya mempunyai berat di atas 4 kg, atau orang dengan tingkat ekonomi rendah lebih berpeluang terserang tipe ini.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, untuk kasus penyakit yang juga disebut kencing manis ini, Indonesia menduduki posisi ke-4 setelah Cina, India, dan AS. Penelitian Persatuan Diabetes Indonesia menyebutkan, tahun 2000 terdapat 8,5 juta penderita di Indonesia, akhir 2008 12 juta, dan diperkirakan 2030 mencapai 20 juta. Setiap sepuluh detik satu orang meninggal karena penyakit ini. Apa yang harus dilakukan? Selain minum obat, ada yang lebih aman: mengonsumsi senyawa alami yang terdapat dalam kulit buah manggis, yang bernama xanthone.

Senyawa ini dikenal sebagai antioksidan tingkat tinggi dan bahan aktif yang stabil di dalam tubuh manusia. Kandungan antioksidannya 17.000-20.000 orac per 100 ounce. Padahal, bahan lain yang terkenal berantioksidan tinggi, seperti wortel dan jeruk, hanya 300 dan 2.400. Karena itu, xanthone mampu menjadi pelindung sel pada proses oksidasi, penuaan, atau perusakan oleh radikal bebas.

Bahkan, sifat antioksidannya itu melebihi vitamin E dan vitamin C. Itulah sebabnya xanthone dapat berperan sebagai antilelah, anti-inflamasi, antiaging, antiparkinson, antialergi, antialzheimer, dan membantu tubuh menururnkan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah bagi penderita diabetes.

Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak!!! Sekarang, produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya.

Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com atau bisa menghubungi perwakilan :

Kab. Banjarnegara 085869793 Kab.Banyumas 085869793524 Kab.Batang 08156617663
Kab.Blora 087742098141,022-965208154
Kab.Boyolali 081385460066 Kab.Brebes 08122255523
Kab.Cilacap 0857478142497,02825509092
Kab.Demak 081326393662 Kab.Grobogan 085640471674
Kab.Jepara 081325267374
Kab.Karanganyar 081548531329,0271-7932591
Kab.Kebumen 085640058267
Kab.Kendal 029-45703934,029-45790539
Kab.Klaten 081227277377 Kab.Kudus 081326520550
Kab.Magelang 08886844325
Kota.Magelang 08886844325
Kab.Pati 08122774349,085842277275
Kab.Pekalongan 08156617663
Kota.Pekalongan 08156617663
Kab.Pemalang 08157708854
Kab.Purbalingga 08122745688
Kab.Purworejo 08121574860,018227121433
Kab.Rembang 081915115868,081225074456
Kota Salatiga 08179578845
Kab.Semarang 08179578845
Kota.Semarang 081315123178,082133543053
Kab.Sragen 085293462204,0271-8064862
Kab.Sukoharjo 081385460066
Kota.Surakarta 08568164520,081327661317,0271-8047547
Kab.Tegal 08156556362 Kota.Tegal 08156556362 Kab.Temanggung 08122774349,085842277275
Kab.Wonogiri 081329156878,085728622862
Kab.Wonosobo 085869793524

Penyakit Diabetes Dapat MembuatRuntuhnya Fungsi SeksualIstilah diabetes berasal dari kata Yunani diabaínein, yang berart...
28/01/2017

Penyakit Diabetes Dapat Membuat
Runtuhnya Fungsi Seksual

Istilah diabetes berasal dari kata Yunani diabaínein, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah. Sushruta, 6 abad SM, mengklasifikasikan diabetes sebagai medhumeha. Suku Indian kuno yang diuji untuk mendeteksi penyakit diabetes, dengan mengamati ketertarikan semut terhadap urine seseorang, menyebut penyakit ini dengan kencing manis (medhumeha) karena memang disukai semut. Di Persia abad pertengahan, Ibnu Sina (980-1037) memberikan uraian rinci tentang diabetes mellitus di The Canon of Medicine, yang menggambarkan nafsu makan yang abnormal dan runtuhnya fungsi seksual. Ia mendokumentasikan rasa manis dari urine penderita diabetes.

Seperti Aretaeus sebelumnya, Ibnu Sina juga membagi diabetes menjadi diabetes primer dan sekunder. Ia juga menjelaskan gangren diabetes, dan diabetes yang diobati dengan menggunakan campuran lupin, trigonella (fenugreek), dan biji zedoary, yang menghasilkan pengurangan ekskresi gula, pengobatan yang masih diresepkan di zaman modern. Ibnu Sina juga menjelaskan perihal diabetes insipidus dengan sangat tepat, meskipun kemudian Johann Peter Frank (1745-1821) yang pertama kali membedakan dengan jelas antara diabetes melitus dan diabetes insipidus.

Penderita diabetes berasal dari semua lapisan umur, ekonomi, sosial, dan tempat tinggal. Pada orang yang telah berumur, gejalanya adalah seringnya muncul haus, sering buang air kecil, badan lemas, banyak makan tapi berat badan turun, kesemutan, kulit kering, berkeringat, gatal-gatal, dan sebagainya. Bila penyakit ini dibiarkan, bertahun-tahun kemudian timbul komplikasi kronis yang fatal, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan pada kaki yang kadang memerlukan amputasi, stroke, gangguan saraf, impotensi pada pria, dan sebagainya. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Tentu banyak cara, yang tak mungkin dijelaskan semuanya di sini. Tapi, yang jelas, salah satunya adalah dengan rutin mengonsumsi senyawa yang bernama xanthone, yang terkandung di dalam kulit buah manggis.

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh dr. Purwati, seorang dokter dan praktisi kesehatan di Jakarta, terhadap tujuh pasien penderita kencing manis selama sepuluh hari mengnsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti bahwa esktrak ini mampu menurunkan gula darah tujuh orang pasien dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, tapi penurunan itu bervariasi di antara semua pasien itu. Bervariasinya penurunan kadar gula itu disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak kulit buah manggis yang diberikan.

Tapi, apakah untuk mendapatkan ekstrak kulit buah manggis yg mengandung xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak. Sekarang, produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia.

Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Bila ingin mendapatkannya, Anda bisa langsung menghubungi perwakilan Jawa Tengah 081325042889 atau Kota Semarang 083842728882

Dulu, Diabetes Dianggap Penyakit yang MenjijikkanKonon, istilah diabetes untuk penyakit kencing manis diciptakan Aretaeu...
28/01/2017

Dulu, Diabetes Dianggap Penyakit yang Menjijikkan

Konon, istilah diabetes untuk penyakit kencing manis diciptakan Aretaeus dari Kapadokia, yang berasal dari kata Yunani diabaínein, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah.

Dari sinilah konon asal mula penggunaan diabetes sebagai nama untuk penyakit yang melibatkan pembuangan urine berlebihan. Kata diabetes pertama yang tercatat dalam bahasa Inggris dalam bentuk diabete, dalam sebuah teks medis ditulis sekitar tahun 1425. Di tahun 1675, Thomas Willis menambahkan kata mellitus, dari bahasa Latin yang berarti madu, sebuah referensi untuk rasa manis dari urine.

Rasa manis ini diketahui setelah melihat urine orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India, dan Persia yang disukai semut. Pada tahun 1776, Matius Dobson menegaskan bahwa rasa manis itu disebabkan oleh kelebihan gula dalam urine dan darah penderita diabetes. Penyakit diabetes mellitus telah menjadi semacam hukuman mati di zaman kuno. Hippocrates memilih untuk tidak menyebutkan penyakit itu, yang mungkin menunjukkan bahwa ia merasa penyakit itu tak dapat disembuhkan. Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya, namun tidak bisa memberikan prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup (dengan diabetes) pendek, dan menjijikkan.

Mereka yang punya riwayat keturunan menderita diabetes (diabetisi) berpotensi mewarisi penyakit ini. Dan umumnya gejalanya baru terdeteksi di atas usia 40. Tapi, bukan berarti mereka yang tak memiliki riwayat keturunan takkan terkena penyakit ini. Dan bukan berarti p**a orang muda tak akan terkena penyakit ini. Selain faktor genetik, yang jadi penyebab penyakit ini adalah: perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, penyakit penyerta, usia lanjut, dan pemakaian obat-obatan yang dilakukan secara rutin. Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala dan penyakit ini? Salah satu cara yang tepat dengan mengonsumsi senyawa xanthone yang terkandung dalam kulit buah manggis.

Dan, mengapa dengan xanthone gejala diabetes bisa ditekan? Berdasarkan hasil tes yang dilakukan seorang dokter dan praktisi kesehatan di Jakarta terhadap tujuh pasien penderita kencing manis selama sepuluh hari mengnsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti bahwa esktrak ini mampu menurunkan gula darah tujuh orang pasien dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, tapi penurunan itu bervariasi di antara semua pasien itu.

Bervariasinya penurunan kadar gula itu disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak kulit buah manggis yang diberikan.

Bila ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis, Anda bisa menyaksikan acara di Indosiar &ikuti kuiz berhadiah umroh di Indosiar setiap hari kamis dan jumat di acara Mama & Aa ber Aksi jam 6 00 wib.Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak. Sekarang, produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya.

Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Bila inginmendapatkannya, Anda bisa langsung menghubungi perwakilan Jawa Tengah 081325042889 atau Kota Semarang 083842728882

Address

Kota Semarang

Telephone

083842728882

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Healthy Life Jateng DIY posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

  • Want your practice to be the top-listed Clinic?

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram