Teknis budidaya padi teknologi nasa

Teknis budidaya padi teknologi nasa Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Teknis budidaya padi teknologi nasa, Semarang.

Produk NASA untuk PertanianDitulis pada 14 April 2015Produk NASA untuk PertanianProduk NASA untuk Pertanian, Perkebunan ...
12/02/2017

Produk NASA untuk Pertanian
Ditulis pada 14 April 2015
Produk NASA untuk Pertanian

Produk NASA untuk Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dari PT Natural Nusantara merupakan produk-produk organik karya anak bangsa berupa pupuk organik, pupuk hayati, pestisida nabati atau pestisida alami, pestisida hayati atau agens hayati dan produk perekat, perata dan pembasah untuk mendukung efektifitas proses penyemprotan baik pupuk maupun insektisida.

Produk NASA untuk Pertanian

Produk NASA di bidang pertanian terbagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:

PUPUK ORGANIK, HAYATI DAN HORMON
Pupuk Organik Cair NASA (POC NASA)
Pupuk untuk meningkatkan kualitas tanaman dengan kandungan unsur hara lengkap
Pupuk Organik Padat SUPERNASA
Pupuk pembenah tanah yang dapat menyuburkan kembali tanah kritis sehingga menjadi lingkungan yang sangat baik untuk tanaman
Pupuk Organik Serbuk GREENSTAR
Pupuk pertumbuhan tanaman lengkap beserta hormon tumbuhan berbentuk serbuk
Pupuk Organik Granul SUPERNASA
Pupuk pembenah tanah berbentuk granul untuk pengolahan lahan
Pupuk Khusus Pembuahan POWER NUTRITION
Pupuk yang diformulasikan khusus untuk merangsang pembuahan untuk hasil buah yang berkualitas
HORMONIK Hormon Organik
Hormon pertumbuhan tanaman lengkap dengan kandungan auksin, giberelin dan sitokinin
TANGGUH Pupuk Hayati dan Dekomposer
Pupuk hayati berbasis bakteri untuk mempercepat proses pengomposan bahan organik
PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PESTONA Pestisida Organik
Pengendali hama tanaman alami yang efektif mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman pangan, palawija dan hortikultura
PENTANA Pestisida Alami
Salah satu alternatif pengendalian hama yang efektif, efisien dan ramah lingkungan
Agens Hayati Natural GLIO
Pestisida biologi berbentuk tepung yang dapat disuspensikan dalam air untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium sp. pada tanaman
Agens Hayati Natural BVR
Pestisida biologi berbentuk tepung yang dapat disuspensikan dalam air untuk mengendalikan hama pada tanaman
Agens Hayati CORRIN
Pestisida biologi berbasis bakteri antagonis yang sangat efektif mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi
Natural Metilat Lem
Perangkap Lalat Buah yang efektif dalam mengendalikan hama lalat pada tanaman buah dan hama terbang lainnya pada tanaman pangan, palawija dan hortikultura.
PRODUK PENDUKUNG PERTANINA
AERO 810
Produk Perekat Perata Pembasah, merupakan bahan pencampur pestisida atau pupuk cair agar penyemprotan lebih merata, menempel lebih kuat dan meresap lebih cepat
Bagi anda yang berminat dan ingin mengetahui berapa harga produk NASA yang anda inginkan, silahkan kunjungi halaman Produk Pertanian NASA atau bisa lihat di Katalog Produk NASA.

Produk NASA untuk pertanian di atas sudah melalui berbagai uji sebelum dikeluarkan ke pasar, jadi secara kualitas sudah terjamin karena selalu mengacu pada aspek Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian.

12/02/2017
Teknik Budidaya Padi OrganikGambar Padi NASASaat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi gabah padi rata-rata 4 – 5 ton/h...
12/02/2017

Teknik Budidaya Padi Organik
Gambar Padi NASA

Saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi gabah padi rata-rata 4 – 5 ton/ha. Melalui peningkatan produksi padi yang berlandaskan pada asas K-3 (kuantitas, kualitas dan kelestarian), PT. Natural Nusantara berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan produk pupuk organik.

Padi bisa tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan suhu rata-rata 19 – 270 C. Padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Padi juga dipengaruhi oleh angin terutama pada penyerbukan dan pembuahan. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 – 7.

Pedoman Teknis Budidaya Padi

A. Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan

B. Perendaman Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 – 2 malam hingga benih berkecambah serentak.

C. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 – 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup / tangki.

D. Pemindahan benih
Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.

F. Pemupukan
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis.
Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit.

Tabel PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA

Waktu Aplikasi
JENIS PUPUK OLAH TANAH (KG) 14 HARI (KG) 30 HARI (KG) 45 HARI (KG) 60 HARI (KG)
UREA 36,5 9 9 9 9
UNTUK 3,5 1 1 1 1
SP-36 6,5 1,5 1,5 1,5 1,5
KCL 20 5 5 5 5
DOLOMIT 13 3 3 3 3
SPR NASA 2 botol ( siram) 2 botol ( siram) - - -
Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
JENIS PUPUK OLAH TANAH (KG) 10-14 HARI (KG) 25-28 HARI (KG) 42-45 HARI (KG)
UREA 12 6 6 6
SP-36 10 50 - -
KCL - - 7 8
SUPERNASA 1 botol (siram) 5 5 5
POC NASA - 4-5 ttp/tgk (semprot) 4-5 ttp/tgk (semprot) 4-5 ttp/tgk (semprot)
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
JENIS PUPUK OLAH TANAH (KG) 10-14 HARI (KG) 25-28 HARI (KG) 42-45 HARI (KG)
UREA 10 4,5 4 4
SP-36 11,5 - - -
KCL - - 5 6,5
POC NASA 20-40 ttp (siram) 4-8 ttp/tgk (semprot) 4-8 ttp/tgk (semprot) 4-8 ttp/tgk (semprot)
HORMONIK - - 1 ttp / tgk campur NASA 1 ttp / tgk campur NASA
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Cara PENGGUNAAN SUPERNASA & POC NASA

Pemberian SUPERNASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan)
Jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan.
Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPERNASA atau POC NASA, sedang pupuk makro lainnya disebar secara merata.
G. Pengolahan Lahan Ringan
Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.

H. Penyiangan
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.

I. Pengairan
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.

J. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama Putih (Nymphula depunctalis). Gejala : menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau PESTONA
Padi Thrips (Thrips oryzae). Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep). Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemprotan BVR.
Walang sangit (Leptocoriza acuta). Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam. Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA.
Kepik hijau (Nezara viridula). Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA.
Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”. Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA.
Hama tikus (Rattus argentiventer). Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
Burung. Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
Penyakit Bercak daun coklat. Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae. Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
Penyakit Blast. Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam.
Busuk pelepah daun. Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan.
Penyakit Fusarium. Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan
Penyakit Kresek / Hawar Daun. Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO.
Penyakit Kerdil. Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
Penyakit Tungro. Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.
K. Panen dan P***a Panen

Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk
Alat yang digunakan ketam atau sabit
Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin.
Setelah mengetuk diayak (Jawa: ditapeni) pengeringan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari.
Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
Beras siap dikonsumsi.
Itulah beberapa poin penting dalam Teknis Budidaya Padi agar didapat peningkatan hasil panen tanpa merusak lingkungan.

Teknis Budidaya Padi Teknologi Organik NASADeskripsiSeiring meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, kebutuhan be...
12/02/2017

Teknis Budidaya Padi Teknologi Organik NASA

Deskripsi
Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, kebutuhan beras nasional juga selalu mengalami peningkatan. Namun produktivitas lahan sawah yang menghasilkan padi belum mencapai potensi maksimal. Melalui video Teknis Budidaya Padi Teknologi Organik NASA ini, PT Natural Nusantara memberikan alternatif solusi untuk mencapai peningkatan produktivitas padi secara Kuantitas, Kualitas dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Produk yang digunakan pada budidaya padi teknologi NASA adalah:

Supernasa sebagai pupuk dasar pembenah tanah
POC NASA dan Hormonik untuk membantu pertumbuhan tanaman
PESTONA sebagai pengendali hama tanaman berbahan organik
GLIO, BVR dan CORRIN sebagai pengendali hama dan penyakit berbahan hayati
Untuk mengetahui deskripsi produk Nasa yang digunakan silahkan klik Produk NASA untuk Pertanian !

Mudah-mudahan video teknis budidaya padi teknologi organik NASA ini bisa menjadi panduan Anda dalam upaya meningkatkan hasil panen sebagaimana yang anda inginkan

12/02/2017

Teknis Budidaya Padi Teknologi Organik NASA
VIDEO

4583 kali tayang
Deskripsi
Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, kebutuhan beras nasional juga selalu mengalami peningkatan. Namun produktivitas lahan sawah yang menghasilkan padi belum mencapai potensi maksimal. Melalui video Teknis Budidaya Padi Teknologi Organik NASA ini, PT Natural Nusantara memberikan alternatif solusi untuk mencapai peningkatan produktivitas padi secara Kuantitas, Kualitas dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Produk yang digunakan pada budidaya padi teknologi NASA adalah:

Supernasa sebagai pupuk dasar pembenah tanah
POC NASA dan Hormonik untuk membantu pertumbuhan tanaman
PESTONA sebagai pengendali hama tanaman berbahan organik
GLIO, BVR dan CORRIN sebagai pengendali hama dan penyakit berbahan hayati
Untuk mengetahui deskripsi produk Nasa yang digunakan silahkan klik Produk NASA untuk Pertanian !

Mudah-mudahan video teknis budidaya padi teknologi organik NASA ini bisa menjadi panduan Anda dalam upaya meningkatkan hasil panen sebagaimana yang anda inginkan

Address

Semarang
50221

Telephone

81222593115

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Teknis budidaya padi teknologi nasa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram