Solok Ruqyah Center

Solok Ruqyah Center THERAPI QUR'AN UNTUK MENGATASI GANGGUAN JIN, SIHIR DAN PERDUKUNAN. KONSULTASI HUBUNGI 081363245243

20/07/2022
12/01/2022

ORANG YANG BELUM ATAU TAK BISA TUNTAS DI RUQYAH SYAR'IYYAH

Garis Besar pintu Syetan.

Tidak ibadah, melakukan yg di larang Allah, prasangka buruk, dan tak minta tolong pada Allah dan Terakhir marah.

1. Orang yang masih memiliki AZIMAT/PUSAKA Berisi syaitan dan Mengagung-agungkannya.

2. Masih memiliki amalan-amalan bid'ah dholalah (mengada-ada dalam urusan agama yg terlarang).

3. Masih memiliki ikatan dengan jin leluhur yg belom mau di putus.

4. Masih hobi bermaksiat ( sesuatu yg di larang agama Allah).

5. Sombong/rasa egois, s**a marah (belum mau taubat & Tazkiyatun Nafs).

6. Masih Dendam, iri, dengki (belum mengerti fitroh/batin).

7. S**a memvonis dan berburuk sangka terhadap saudaranya yg sudah & ingin baik.

8. Belum mau menunaikan Sholat Fardu/sunnah.

9. Belum mau menutup aurat, menyepelekan hukum Allah.

10. Masih terlibat dengan transaksi ribawi.

11. Masih datang dan percaya pada Dukun.

12. Memiliki sumber2 harta haram.

13. Belum mau totalitas hijrah mengikuti sunah Rosulullaah.

14. Masih memiliki kebiasaan-kebiasaan Buruk, makan tangan kiri, makan tanpa basmalah, dll.

15. Menyepelekan syariat Allah haq batil (baik buruk di campur aduk).

16. Seneng berhutang dan Ga mau bayar hutang.

17. Takut berlebihan pada Syetan.

18. Tidak terima/ikhlas atas taqdir yang terjadi, bahwa cobaan dari Allah Subhanahuwata'ala.

19. Berat menuntut ilmu dasar dan ibadah dasar (fardu 'ain)

20. Orang tersebut hanya ingin diruqyah saja dan lalai istiqomah ruqyah mandiri...
Kalau sudah sembuh lalai, jika sudah sakit baru ingat ruqyah lagi.

21. Orang tersebut tidak sabar, belum ikhlas dan tidak ridho atas teguran atau ujian Allah, selalu mengeluh.

22. Orang tersebut selalu memikirkan dan berkata jin ini hebat, santet ini ngeri... dll. (mengsugesti sendiri dengan kata-kata yang tidak baik).
Pada hakikatnya jin dan sekutunya serta tipu daya mereka itu lemah.

23. Malas dzikir pagi-petang, malas baca al-Qur'an maunya sekali Ruqyah langsung sembuh.

 Kemarin kami dikejutkan dengan kedatangan salah satu marqi yang sudah lama sekali tidak muncul ditempat kami.Kira-kira ...
27/09/2021



Kemarin kami dikejutkan dengan kedatangan salah satu marqi yang sudah lama sekali tidak muncul ditempat kami.

Kira-kira 3 atau 4 tahun lalu beliau datang kesini dengan keluhan tumbuh tanduk di kepala, pangkal jari2 tangan dan kaki membesar dan tidak bisa di tekuk, dan kedua kaki tidak bisa diluruskan sehingga ketika berdiri atau berjalan mirip kaki belakang sapi atau kambing.

Setelah beberapa kali ruqyah, dan setelah benda-benda simpanan yang dicurigai sebagai jimat dibuang dan dihancurkan. Alhamdulillah, tanduknya menyusut dan semuanya normal kembali. Bahkan setelah ruqyah itu beliau kembali diberkahi dengan kehamilan dan saat ini anak itu telah tumbuh menjadi gadis cilik berusia 2,5 tahun....

Hari ini beliau ini datang dengan keluhan bekas tanduk tumbuh dikeningnya mendadak mulai membengkak dan ketika diperiksa ke dokter spesialis dan di rontgen ternyata pada hasil rontgen kepalanya normal dan tidak ada pembengkakan sampai-sampai sang dokter bingung dan heran.

Mohon do'anya saudaraku semua, para ustad dan assatidz juga para sahabat Fb semuanya, semoga Allah berikan kekuatan buat saudari kita ini melewati ujian ini dan Allah angkat musibah ini dan kembalikan kesehatan beliau ini seperti semula...

Amin ya rabbal'alamin.. 🤲

Untuk konsultasi dan ruqyah
Silakan kontak kami
Solok Ruqyah Center
081363245243

23/09/2021

*BENARKAH BACAAN RUQYAH MEMPERKUAT JIN??*

Belakangan ini ada beberapa pertanyaan yang disampaikan ke saya terkait kait dengan “klaim” bahwa ruqyah syar'iyyah dinilai tidak baik atau punya efek negatif, dan bahkan ruqyah dengan bacaan Al Qur'an menyebabkan jin dalam tubuh pasien semakin kuat.

Yang lebih mengejutkan adalah ada sebagian pasien semakin bimbang, ragu dan menjauhi ruqyah. Dan ini juga terjadi pada sebagian peruqyah.

Hingga memutuskan untuk berhenti dan menjauhi ruqyah hanya karena klaim “abstrak” yang dilihat oleh seseorang, serta bersandar pada asumsi abstrak tersebut.

Benarkah demikian cara memahami ruqyah??

Ada beberapa Statement “syubhat” yang beredar, misalnya :

a. Ruqyah menyebabkan gangguan semakin parah.

b. Ruqyah dapat mengundang atau mengikat jin dalam tubuh pasien hingga jin tidak bisa keluar

c. Membaca Al Qur’ an dengan niat ruqyah sama dengan niat duniawi yang menyebabkan gangguan semakin kuat

d. Tinggalkan ruqyah, cukup doa saja

_*Pertama*_, Benarkah Ruqyah menyebabkan gangguan semakin berat.

Menjadikan ruqyah sebagai kambing hitam atas masalah yang kita alami adalah sikap yang berlebihan.

Setiap penyakit akan berakhir dengan takdir kesembuhan atau sebaliknya akan berakhir dengan kematian adalah perkara ghaib. Kita hanya diperintahkan untuk ikhtiar atas apa yang kita hadapi.

Demikian banyak sakit yang dengan izin Alloh sembuh saat dibawa ke dokter, namun tidak sedikit p**a, pasien meninggal di rumah sakit. Ini adalah hal yang lazim, dalam ikhtiar dan pemahaman yang wajar dalam masalah takdir hidup dan mati.

Demikian banyak orang yang meninggal setiap hari di rumah sakit, tidak tepat jika kita menyimpulkan bahwa berobat ke rumah sakit adalah salah dan berbahaya.

Coba kita buka kitab Shohih Bukhori, maka kita akan dapati bahwa ruqyah berada di bab yang sama dengan pengobatan fisik, di kitab Ath Thibb. Silahkan dicek. Jadi mari kita pahami dg cara yang sama.

Ruqyah dan pengobatan adalah 2 hal yang sama sebagai bentuk ikhtiar pengobatan. Adakalanya takdir kesembuhan Alloh berikan melalui ruqyah, adakalanya tidak datang kesembuhan memalui ruqyah.

Kenapa bisa terjadi???

Karena ini murni tentang pengobatan dan takdir kesembuhan bukan milik kita.

Karena ruqyah adalah pengobatan maka yang perlu kita lakukan, jika ruqyah belum mengundang kesembuhan adalah evaluasi, temukan penyebabnya, temukan sumber penyebab sakitnya pasien, sempurnakan taubat, sempurnakan amal sholih dll.

Coba renungkan, Alloh belum berikan kesembuhan saat kita terapi dengan Al Qur'an, lalu kita bilang tidak usah berobat dengan Al Qur'an???

Kita sakit, lalu membaca Al Qur'an, lalu tidak sembuh, kemudian kita tuduh bacaan Al Qur'an menjadi sebab semakin beratnya sakit kita???

Sadarkah kita, bahwa statement ini sangat serius secara Aqidah?

_*Kedua*_ stetment bahwa bacaan Al Qur'an dalam ruqyah menyebabkan jin terikat atau bahkan mengundang jin lain.

Kawan, orang bisa berbuat baik dengan Al Qur'an dan bisa berbuat buruk dengan Al Qur’an.

Jika seseorang membaca Ayat Qursyi dengan niat untuk kesaktian, apakah bisa?

Sangat mungkin bisa, dan hal semacam ini telah mafhum dikenal dalam dunia supranatrual aliran putih.

Mereka membaca ayat ayat tertentu untuk mendapatkan “hajatnya”. Artinya, dengan niat semacam ini, jin tersebut bisa terundang dengan izin Alloh.

Disebabkan niat yang buruk tersebut dan disebabkan oleh proses ritual yang menyelisihi Dien.

Atas kejadian semacam ini apakah kemudian kita akan menyimpulkan : _Tinggalkan Ayat Qursyi??_

_Ini cara mengambil kesimp**an yang tidak tepat._

_Ada sebagian orang yang “melihat” cahaya membelenggu pasien, kemudian disimpulkan bahwa yang membelenggu itu adalah bacaan Al Qur'an._

Pertanyaan saya :
a. Sejak kapan kita diperbolehkan bersandar pada pengelihatan ghaib tersebut??

b. Cahaya yang membelenggu tersebut adalah Al Qur’an??? …

apakah kita akan mengatakan bahwa Al Qur’an berubah menjadi cahaya yg membelenggu tersebut??

Coba renungkan sejenak, _Ayat Al Qur’an_ adalah _kalamulloh_, bukan makhluk, sedangkan _cahaya adalah makhluk._

Apakah kita akan menyimpulkan bahwa Al Qur’an telah berubah menjadi Makhluk berbentuk cahaya??

Naudzubillah, saya mohon ampun dan berlindung kepada Alloh dari kalimat sejenis ini.

Mungkin kita akan bilang bahwa cahaya atau apapun itu, bukan Al Qur’an tetapi khodam jin yang datang karena bacaan Al Qur’an.

Jika ini yang dibahas, maka bagaimana kita menjelaskan saat Nabi sakit, beliau dibacakan Al Falaq Annas oleh Ibunda Aisyah, atau said Al Khudri membacakan Al Fatihah saat meruqyah orang sakit, ibnul Qayyim membaca Al Fatihah untuk mengobati sakit yang beliau alami, dan masih banyak lain dalil yang menunjukkan Nabi, sahabat dan para ulama membaca Al Qur’an untuk meruqyah.

Kemudian, hari ini tiba tiba kita mengatakan bahwa bacaan Al Quran dg cara yg syar'i divonis telah mengundang dan mengikat jin??

Mungkin diantara kita akan mengatakan, Nabi, para sahabat dan para ulama tersebut adalah orang yang ikhlas. Sedangkan para peruqyah meruqyah dengan niat duniawi.

Niat minta sembuh dengan baca Al Qur'an termasuk dalam niat duniawi dan dilarang?

Mari kita simak di bagian ketiga

_*Ketiga*_, statemen bahwa Membaca Al Quran dengan niat meruqyah adalah niat duniawi.

Islam menyuruh kita berobat, dan salah satu metode berobat adalah menggunakan Al Qur’an.

Jadi saat seseorang berobat dengan Al Qur’an maka hal itu dibenarkan, diperintahkan dan sesuai syariah.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
عَلَيْكُمْ بِالشِّفَائَيْنِ اْلقُرْآنُ وَالْعَسَلُ
"Hendaklah kalian menggunakan dua penawar, Al-Qur'an dan madu". (HR. Ibnu Majah dalam kitab As-Sunan 2/1142 no: 3452 dan sanadnya shahih.)

Bukankah hadist ini terang benderang *perintah* untuk berobat menggunakan Al Qur’an sebagai jalan mencari kesembuhan, alias *berniat mohon kesembuhan dengan bacaan Al Qur’an.???*

Ibnul Qayyim pernah membahas tafsir Surah Al Furqan ayat 30, tentang definisi Mengabaikan Al Qur’an. Menurut beliau, ada 5, salah satunya, disebut sebagai mengabaikan dan meninggalkan al Quran adalah tidak mau berobat dengan Al Qur’an.

Ibnu Hajar Atsqalani, mengutip kalimat Imam Nawawi bahwa ruqyah dibenarkan jika , salah satunya
أن تكون بكلام الله أو بأسمآئه و صفاته (والأدعية النبويّة).

Menggunakan Kalamulloh / Al Qur’an, asma dan shifat NYA saat meruqyah.

Berarti meruqyah dengan bacaan Al Qur’an atau doa atau bacaan lainnya dengan niat berobat adalah sah dan disyariatkan.

Coba simak riwayat ini.

(MUSLIM - 4082) : Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' bin Jubair bin Muth'im dari 'Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi

bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam.

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A'udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru." (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan)

Bukankah shahabat mulia ini membaca doa, yang diajarkan Nabi dengan niat memohon kesembuhan.

_*Keempat*_, statemen, bahwa tidak usah ikut ruqyah cukup doa saja.

Tahukah kita bahwa definisi ruqyah salah satunya adalah Doa dan bacaan perlindungan untuk mencegah dan mengobati penyakit sesuai dengan al Qur’an dan Sunnah ( Ar Ruqa wa ahkamuha, hal 3-4).

demikian juga menurut Ibnu Taimiyah, definisi ruqyah salah satunya adalah doa atau termasuk dalam bab doa.

Sehingga ketika ketika mengatakan _tidak usah diruqyah cukup doa saja…_

Ketahuilah bahwa doa itu juga bagian dari ruqyah.😊

Mari kita renungkan …

Lebih utama mana antara doa yang kita buat sendiri dibandingkan dengan doa yang dibuat oleh Nabi, dalam hadist shohih??

_Tentu doa nabi lebih utama dan lebih berkah._

Lebih utama mana antara doa yang kita buat sendiri dibandingkan dengan bacaan ayat ayat Al Qur’an???

_Tentu bacaan Al Qur’an lebih utama, lebih berkah, membacanya adalah ibadah dan berpahala._

Bagaimana dengan bacaan doa buatan sendiri?

Secara hukum boleh, karena syarat ruqyah diantaranya

أن تكون بكلام الله أو بأسمآئه و صفاته (والأدعية النبويّة).
أن تكون باللسان العربي، أو يعرف معناه من غيره.

1. Menggunakan kalamulloh, asma dan sifat

2. Menggunakan bahasa Arab atau bahasa lain yang dipahami maknanya.

Dengan demikian *tidak perlu mengatakan,*

_jangan membaca Al Qur’an, jangan ruqyah, cukup doa saja ……_

_ketahuilah bahwa doa juga bagian dari ruqyah yang dibenarkan._

_*Jika doa buatan sendiri (selama dipahami maknanya, tidak ada kesyirikan dan tidak ada syubhat) diperbolehkan, mengapa bacaan Al Qur' an menjadi engkau ragukan????*_

Hasbunallohu wa ni’mal wakiil

Astaghfirulloh wa atuubu ilaihi.

Baarakallohu fiikum.

Oleh M. Nadhif Khalyani
RLC Indonesia

Address

Jln. Tanjung No. 137 Koto Panjang Muara Panas
Solok
27381

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Solok Ruqyah Center posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram