01/09/2025
Semakin diposting kalimat : "jaga kondusifitas, damai ... (nama tempat) Ku" atau kalimat-kalimat sejenisnya, justru malah memancing kekhawatiran masyarakat bahwa konflik akan merembet ke wilayah itu.
Dalam ilmu komunikasi, ada yang namanya perang urat syaraf. Jadi konflik ga harus berupa fisik.
Dan kekhawatiran itu akibat kalimat-kalimat serupa di atas seringkali diposting. Ini, adalah alur yang sedang dimainkan perancang konflik.
Jadi, biasa aja. Karena di tempat kita berdiam sekarang emang normal-normal aja dan ga akan terjadi apa-apa.
Sumedang itu aman, bahkan sangat lebih aman ketimbang tempat lain. Kenapa?
Karena kotanya kecil, cuma selurusan jalan dan hanya dihuni 100 ribuan jiwa saja. Sementara sisanya yakni 1 juta 120 ribu jiwa lainnya, menyebar di kecamatan lain di Kabupaten seluas 155.871,98 hektar ini.
Kalau terjadi demonstrasi, gampang saja penanganannya. Cukup Bupati, ketua DPRD, plus Kapolres, temui massa aksi dan ajak mereka berbincang.
Kalo perlu, belikan Bir Pletok Sambeang hiji ewang. Beress.
Kalo sudah begini, apa iya mereka akan berbuat rusuh? Kecil kemungkinannya sebab tekanan darah jadi stabil, tubuh dan pikiran jadi rileks setelah menenggak minuman yang dibuat dari teh Cisoka itu.
Sedangkan para warga sipil, ikut mengawasi saja kalo-kalo ada individu dalam massa aksi yang mulai lempar benda-benda keras (provokator), segera amankan dia.
Kalo perlu, setelah demonstran selesai berorasi, polisi melalu pengeras suara, setelin lagu dangdut. Dijamin ga bakal rusuh.