Apotek Bunda Solo

Apotek Bunda Solo Kunjungi kami di Jalan Yosodipuro 146 Solo. atau hubungi kami di 0271 716336 / 081270754079
jangan l

20/11/2025

FOMO (Fear of Missing Out): Bagaimana Mengatasinya
Pernah merasa gelisah kalau nggak ikut tren?
Atau takut ketinggalan update teman, kerjaan, ataupun media sosial?
Itu tanda kamu mungkin sedang mengalami FOMO — rasa takut tertinggal yang bikin cemas dan tidak tenang.

FOMO bisa membuat seseorang terus membandingkan diri, sulit menikmati momen sekarang, bahkan merasa hidupnya “kurang menarik”.
🔍 Tanda-tanda FOMO mulai mengganggu:
• Sering cek medsos berulang-ulang.
• Takut ketinggalan acara, gosip, atau peluang.
• Membandingkan hidup dengan orang lain.
• Merasa hidup sendiri tidak cukup “wow”.
• Sulit fokus dan mudah cemas.
✨ Cara Mengatasi FOMO menurut psikolog:
• Practice JOMO (Joy of Missing Out). Nikmati waktu tanpa tekanan harus update.
• Batasi konsumsi media sosial. Atur jam tertentu untuk online.
• Fokus pada apa yang kamu punya. Latih gratitude.
• Hidupkan koneksi nyata. Berinteraksi langsung membuat pikiran lebih stabil.
• Sadari bahwa yang muncul di medsos bukan hidup utuh seseorang.
Kamu tidak harus selalu ikut semua hal untuk merasa berharga.
Kehidupanmu tetap bermakna tanpa harus terus membandingkan.


20/11/2025

Banyak orang terlihat rajin, tapi sebenarnya:
• Mereka takut dianggap gagal.
• Khawatir dinilai kurang berguna.
• Nggak bisa istirahat tanpa merasa bersalah.
• Mengejar validasi dari pencapaian
🧠 Tanda-tanda kamu terjebak toxic productivity:
• Sulit berhenti kerja meski tubuh lelah.
• Merasa bersalah saat istirahat.
• Terus merasa “kurang” walau sudah capek.
• Mengukur nilai diri hanya dari produktivitas.
• Mudah cemas kalau tidak melakukan apa-apa.
✨ Tips dari psikolog untuk keluar dari lingkaran ini:
• Beri ruang untuk istirahat tanpa rasa bersalah.
• Pisahkan “nilai diri” dari hasil pekerjaan.
• Atur ritme kerja yang manusiawi, bukan sempurna.
• Sadari bahwa hidup bukan perlombaan.
• Rayakan usaha, bukan hanya hasil.
Kamu tetap berharga meski tidak sibuk setiap hari.
Produktivitas itu baik, tapi kebahagiaan dan kesehatan mental jauh lebih penting 💛


Perfectionism: Saat “Ingin Sempurna” Jadi BebanPengen hasil terbaik itu wajar.Tapi ketika “harus sempurna” jadi tuntutan...
20/11/2025

Perfectionism: Saat “Ingin Sempurna” Jadi Beban
Pengen hasil terbaik itu wajar.
Tapi ketika “harus sempurna” jadi tuntutan setiap hari, itu bisa berubah jadi beban yang melelahkan.
Banyak orang perfeksionis sebenarnya bukan sedang mengejar kesempurnaan…
Mereka sedang menghindari kegagalan, takut mengecewakan orang lain, atau takut dianggap tidak cukup baik.
🔍 Ciri perfectionism yang mulai tidak sehat:
• Terlalu keras pada diri sendiri.
• Takut salah sampai sulit mulai sesuatu.
• Merasa hasil “belum cukup bagus”, meski orang lain bilang sudah sangat baik.
• Overthinking terus-menerus.
• Mudah cemas saat menghadapi evaluasi atau penilaian.
🧠 Dari sudut pandang psikolog, perfectionism sering muncul dari:
• Pengalaman masa kecil dengan standar tinggi.
• Pola asuh yang sangat kritis atau kompetitif.
• Takut ditolak atau tidak diterima lingkungan.
• Self-esteem yang bertumpu pada pencapaian.

✨ Apa yang bisa dilakukan?
• Mulai dengan target realistis, bukan sempurna.
• Fokus pada proses, bukan hasil akhir.
• Izinkan diri membuat kesalahan.
• Rayakan kemajuan kecil.
• Belajar berkata “cukup”.
Ingat, kamu tetap berharga bahkan ketika tidak sempurna.
Kesempurnaan bukan standar hidup — keseimbanganlah yang membuat kita tetap waras.


Self-Harm: Apa yang Sebenarnya Dirasakan oleh Mereka?Self-harm bukan tentang “mencari perhatian”.Bukan juga tentang ingi...
20/11/2025

Self-Harm: Apa yang Sebenarnya Dirasakan oleh Mereka?

Self-harm bukan tentang “mencari perhatian”.
Bukan juga tentang ingin menyakiti orang lain.
Bagi banyak orang, ini adalah cara melepaskan rasa sakit emosional yang tak bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata.

🖤 Apa yang sebenarnya mereka rasakan?
• Emosi yang menumpuk: sedih, marah, kecewa, atau kosong yang sulit dijelaskan.
• Perasaan tidak berharga atau menyalahkan diri sendiri.
• Tekanan mental yang sangat kuat, sampai tubuh terasa sesak.
• Ingin merasa “lega” sesaat, meski tahu itu bukan solusi.
• Sulit meminta bantuan, karena takut dianggap lemah atau dihakimi.
🖤 Yang perlu kita ketahui:
Orang yang melakukan self-harm biasanya tidak ingin mati — mereka ingin menghentikan rasa sakit yang mereka rasakan di dalam.

Itulah kenapa dukungan tanpa menghakimi sangat penting.
✨ Apa yang bisa dilakukan?
• Dengarkan tanpa menyalahkan.
• Ajak bicara dengan lembut, bukan interogasi.
• Beri tahu bahwa mereka tidak sendirian.
• Sarankan bantuan profesional seperti psikolog untuk ruang aman bercerita.
Kesehatan mental bukan hal sepele. Kadang yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang mau memahami, bukan menghakimi.


19/11/2025

Pernah nggak sih, pikiran rasanya muter terus padahal tubuh sudah capek?
Overthinking memang bisa menguras energi, bikin sulit tidur, dan memicu stres berlebih. Tapi kabar baiknya: pola pikir ini bisa dikelola, kok!
✨ Tips dari Psikolog untuk Mengurangi Overthinking:
🧠 Tulis semua yang kamu pikirkan. Kadang pikiran jadi lebih jelas saat kamu tuangkan ke kertas.
⏳ Batasi “waktu khawatir”. Tetapkan 10–15 menit per hari untuk memikirkan hal-hal yang mengganggu, lalu tutup sesi itu.
💬 Ceritakan ke orang terpercaya. Bisa ke sahabat, pasangan, atau psikolog. Berbagi cerita bisa mengurangi beban mental.
🌿 Lakukan grounding. Fokus pada napas, sensasi tubuh, atau hal yang kamu lihat di sekitar untuk menenangkan pikiran.
📱 Kurangi overstimulus. Batasi media sosial jika membuatmu makin cemas atau membandingkan diri.
Kalau overthinking sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu konsultasi ke psikolog.
Merawat kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik ❤️


19/11/2025

Menurut psikolog, beberapa faktor yang membuat mental seseorang mudah terpengaruh oleh media sosial antara lain:
• perbandingan hidup dengan orang lain
• tekanan untuk tampil “sempurna”
• komentar negatif atau cyberbullying
• kecanduan scroll tanpa henti
• konten yang memicu overthinking
• takut ketinggalan (FOMO)

Semua ini bisa membuat seseorang merasa tidak bahagia meskipun hidupnya sebenarnya baik-baik saja.

Solusinya? Gunakan media sosial dengan lebih sadar.
Batasi waktu, follow akun yang memberi energi positif, dan jangan jadikan validasi dari orang lain sebagai ukuran diri.
Jika media sosial mulai membuat Bunda atau siapa pun merasa cemas atau tidak percaya diri, ada baiknya mengambil jeda sejenak dan fokus pada hal-hal nyata di sekitar 💛


🌧️ Kenapa Banyak Remaja Mudah Cemas?Sering lihat remaja mudah panik, overthinking, atau takut menghadapi hal baru?Fenome...
19/11/2025

🌧️ Kenapa Banyak Remaja Mudah Cemas?
Sering lihat remaja mudah panik, overthinking, atau takut menghadapi hal baru?
Fenomena ini semakin sering terjadi — dan bukan tanpa alasan.

Menurut psikolog, ada beberapa faktor yang membuat remaja lebih rentan mengalami kecemasan:
• tekanan akademik & tuntutan nilai
• perbandingan sosial dari media sosial
• perubahan hormon yang memengaruhi emosi
• pencarian identitas diri
• ketakutan mengecewakan orang tua
• lingkungan pertemanan yang tidak stabil

Kombinasi ini membuat remaja lebih sensitif terhadap stres dan perasaan cemas.
Bayangkan jika remaja punya ruang aman untuk bercerita, didukung tanpa dihakimi, dan diajari cara mengelola emosinya. Mereka akan tumbuh lebih percaya diri, stabil, dan lebih siap menghadapi tekanan hidup.
Jika Bunda atau Ayah mulai melihat remaja di rumah sering cemas atau overthinking, ajak ngobrol pelan-pelan.
Validasi perasaannya, dengarkan tanpa mengoreksi, dan bila perlu—konsultasi dengan psikolog klinis bisa menjadi langkah yang tepat 💛


🌿 Quarter Life Crisis: Fase Wajar tapi Perlu DiaturPernah merasa hidup penuh tekanan, bingung arah, atau merasa tertingg...
19/11/2025

🌿 Quarter Life Crisis: Fase Wajar tapi Perlu Diatur

Pernah merasa hidup penuh tekanan, bingung arah, atau merasa tertinggal dari teman sebaya?
Tenang… Bunda dan banyak orang lain juga pernah melewati fase ini.

Menurut psikolog, quarter life crisis adalah fase pencarian jati diri yang penuh kebingungan dan ketidakpastian.
Sering terjadi di usia 20–30-an saat seseorang mulai memikirkan karier, masa depan, hubungan, dan beban harapan dari orang sekitar.

Bayangkan kalau fase ini dijalani dengan lebih sadar:
menata prioritas, mengurangi perbandingan sosial, menerima proses, dan belajar mengenal diri lebih dalam.
Hidup terasa lebih ringan, terarah, dan penuh kontrol.

Kalau Bunda merasa kewalahan, yuk mulai dari hal kecil:
tulis tujuan, bicara pada orang yang dipercaya, berikan jeda pada diri sendiri, dan jika perlu—konsultasi ke psikolog klinis untuk mendapatkan sudut pandang profesional 💛


Sering merasa anak tantrum, menangis, atau kesulitan mengungkapkan kemauannya?Bisa jadi mereka hanya butuh didengar, buk...
18/11/2025

Sering merasa anak tantrum, menangis, atau kesulitan mengungkapkan kemauannya?
Bisa jadi mereka hanya butuh didengar, bukan langsung diarahkan.

Menurut psikolog, empati adalah fondasi penting dalam perkembangan emosi anak. Ketika orang tua merespons dengan pemahaman, bukan marah atau menghakimi, anak belajar bahwa perasaannya valid dan aman untuk diekspresikan.
Dari sinilah kesehatan mental anak mulai terbentuk.

Bayangkan jika setiap anak merasa aman untuk bercerita dan didampingi tanpa takut dimarahi, Mereka tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri, stabil secara emosi, dan mudah menjalin hubungan sehat di masa depan.

Mulai sekarang, yuk latih respon empati:
“Tadi kamu merasa kecewa, ya?”
“Apa yang bisa Bunda bantu?”
Kalimat sederhana, tapi efeknya besar untuk dunia emosi anak 💛


Pernah merasa ada perilaku anak yang “beda” tapi bingung apakah wajar atau tidak?Deteksi dini bisa jadi kunci agar masal...
18/11/2025

Pernah merasa ada perilaku anak yang “beda” tapi bingung apakah wajar atau tidak?
Deteksi dini bisa jadi kunci agar masalah tidak berkembang lebih besar.

Psikolog klinis anak memiliki peran penting dalam:
• menilai perkembangan emosi dan perilaku
• mengidentifikasi gejala awal gangguan perilaku
• memahami penyebab tantrum berulang, agresi, atau anak yang terlalu menarik diri
• memberikan rekomendasi yang sesuai kebutuhan anak
Dengan pemeriksaan profesional, orang tua jadi tidak menebak-nebak lagi.

Bayangkan jika perilaku anak yang mengganggu dapat ditangani sejak awal.
Anak tumbuh lebih percaya diri, lebih mudah mengatur emosi, dan hubungan orang tua–anak menjadi lebih harmonis 💛

Jika Bunda atau Ayah mulai melihat tanda-tanda yang membuat cemas, jangan menunda. Konsultasi dengan psikolog klinis bisa membantu memahami akar masalah dan menentukan langkah terbaik untuk perkembangan anak 🌿


17/11/2025

Menurut psikolog, ada banyak alasan anak menolak sekolah atau belajar:
• merasa terbebani tugas
• belum paham materi
• tidak nyaman dengan lingkungan sekolah
• kecemasan sosial
• atau sedang mengalami tekanan emosional
Artinya, anak butuh pemahaman, bukan dimarahi.

Coba bayangkan jika anak merasa aman untuk bercerita, didukung, dan dibimbing sesuai kebutuhannya. Belajar jadi terasa lebih ringan, menyenangkan, dan anak lebih percaya diri menghadapi hari-harinya.

Mulai sekarang, yuk ajak anak ngobrol dari hati ke hati.
Tanyakan apa yang membuatnya tidak nyaman, beri jeda, dan jadikan rumah sebagai ruang aman untuk bertumbuh.
Jika perlu, konsultasi dengan psikolog klinis dapat membantu menemukan akarnya ❤️


17/11/2025

Anak terlihat sulit diam, gampang terdistraksi, dan sulit menyelesaikan tugas?
Belum tentu itu ADHD, Bunda. Bisa jadi ia hanya aktif dan penuh energi.

Menurut psikolog, ADHD bukan sekadar anak aktif.
ADHD melibatkan gangguan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas yang konsisten, muncul di berbagai situasi, dan sering mengganggu aktivitas belajar atau interaksi sosial.
Sementara “anak aktif” biasanya masih bisa diarahkan dan fokus ketika diberikan aktivitas yang menarik.

Bayangkan jika orang tua bisa mengenali perbedaannya sejak dini. Anak akan mendapat dukungan yang tepat, baik itu strategi belajar yang sesuai, bantuan profesional, atau stimulasi yang mendukung perkembangan optimalnya.

Mulai sekarang, yuk perhatikan pola perilaku anak dengan lebih cermat. Jika ragu, konsultasi dengan psikolog klinis bisa membantu memberi gambaran jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi 🧡


Address

Jalan Yosodipuro No. 146
Surakarta

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00
Saturday 09:00 - 17:00
Sunday 09:00 - 17:00

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Apotek Bunda Solo posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Apotek Bunda Solo:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram