13/06/2021
Metode Pengajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam mengajar anak berkebutuhan khusus, adalah penting untuk memilih strategi pengajaran tertentu yang dianggap paling efektif untuk anak tertentu. Pemilihan ini akan tergantung pada gaya belajar dan materi yang diajarkan. Berikut berbagai metode pengajaran yang umum digunakan dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus, yaitu:
1. Communication
Siswa dalam belajar tidak akan lepas dari komunikasi baik siswa antar siswa, siswa dengan fasilitas belajar, ataupun dengan guru. Kemampuan komunikasi setiap individu akan mempengaruhi proses dan hasil belajar yang bersangkutan dan membentuk kepribadiannya. Proses ini dapat mencakup keterampilan verbal dan non-verbal, serta berbagai jenis simbol (katr, faco, gambar).
2. Task Analisis
Analisis tugas adalah prosedur dimana tugas-tugas dipecah kedalam rangkaian komponen-komponen langkah atau bagian kecil satu tujuan akhir atau sasaran.Analisis tugas dimaksudkan untuk mendeskripsikan tugas-tugas yang harus dilakukan ke dalam indikator-indikator kompetensi. Analisis tugasuntuk menentukan daftar kompetensi. Berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru di sekolah sebagai tenaga professional, yang pada giliranya ditentukan kompetensi-kompetensi apa yang diperlukan, sehingga dapat p**a diketahui apakah seorang siswa telah melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dituntut kepadanya. Kompetensi dasar berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.
3. Direct Instruction
Intruksi langsung adalah metode pengajaran yang menggunakan pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam instruksi atau perintah.Metode ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi.Pelajaran disampaikan dalam bentuk yang mudah dipelajari sehingga anak mencapai keberhasilan pada setiap tahap pembelajaran.Sintaknya adalah orientasi, Prsentasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi.
4. Prompts
Prompt adalah setiap bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan respon yang benar. Prompts memberikan anak informasi tambahan atau bantuan untuk menjalankan instruksi. Adapun jenis prompts adalah sebagai berikut:
a. Verbal Prompts
Adalah bentuk informasi verbal yang memberikan tambahan pada instruksi tugas. Instruksi memberi tahu anak apa yang harus dilakukannya. Verbal Prompts memberikan tambahan informasi mengenai bagaimana mengatasi tugasnya. Misalnya bila anak belajar menggunakan komputer, instruksi mungkin nyalakan komputer,verbal prompts adalah masukan disket ke drive satu dan tekan tombol merah.
b. Modelling
Adalah memberi tahu anak apa yang harus dilakukannya atau bagaimana melakukannya dengan mendemonstrasikan tugas. Cara ini dapat dilakukan bila anak tidak memahami instruksi verbal tetapi mampu meniru perilaku tanpa bantuan fisik secara langsung.
c. Gestural Prompts
Adalah bantuan dalam bentuk isyarat dapat mencakup tangan, lengan, muka, atau gerakan tubuh lainnya yang dapat mengkomunikasikan informasi visual special spesifik.
d. Physical Prompts
Adalah melibatkan kontak fisik, physical prompts digunakan hanya bila prompts yang lain tidak memberikan informasi cukup pada anak untuk mengerjakan tugas atau bila anak belum sampai mengembangkan kemampuan fisik yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
e. Peer Tuturial
Adalah dimana seorang siswa yang mampu (pandai) dipasangkan dengan temannya yang mengalami kesulitan/hambatan. Didalam pemasangan seperti ini siswa yang mampu bertindak sebagai tutor (pengajar). Pemberian waktu yang sesuai dalam belajar sangat baik bagi anak yang berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus lebih lambat perkembangan belajarnya dari teman yang tidak mengalami kesulitan.peertutorial merupakan strategi yang memberikan waktu akurat dengan keterlibatan siswa yang tinngi.
f. Cooperative Learning
Merupakan salah satu cara yang paling efektif dan menyenangkan untuk mengarahkan beberapa siswa dengan berbagai derajat kemampuan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan salah satu tugas. Cooperative learning mengembangkan lingkungan yang positif dan mendukung, yang mendorong penghargaan pada diri sendiri, menghargai pendapat orang lain dan menerima perbedaan individu.