05/06/2024
PEMUDA YANG SABAR DAN SINGA YANG SETIA
Ada dua orang yang saling bersaudara karena Allah , dan salah satunya memiliki kebiasaan ziarah setahun sekali.
Ketika saudaranya berkunjung pada tahun pertama, ia mengetuk pintu rumahnya.
Dari balik pintu terdengar suara seorang wanita (istri saudaranya) , siapa ...?
"Aku saudara seiman dari suamimu .." Jawab pemuda dari luar rumah.
Istrinya menjawab :
“Dia telah pergi mencari kayu bakar, semoga dia tidak pernah kembali lagi (doa kejelekan)”, dan terus menerus istri tersebut mencaci maki suaminya.
Tidak berapa lama saudara seiman itu datang dari arah hutan (arah gunung) dalam keadaan menuntun singa yang memikul kayu bakar di punggungnya.
Dua orang yang bersaudara itu saling mengucapkan dan membalas salam.
Kemudian pemuda tersebut masuk ke rumahnya dan meletakkan kayu bakarnya seraya mendoakan barokah kepada singa dan menyuruhnya pergi.
Pemuda tadi meminta saudaranya masuk ke rumahnya, dalam kondisi istrinya terus mencaci maki, namun pemuda tersebut tidak ada satu pun keluar dari lisannya membantah, dan dia memilih bersabar.
••••
Dan berganti pada tahun berikutnya, seperti kebiasaan saudaranya ziarah kepada pemuda tersebut.
Dia mengetuk pintu, dan terdengar suara istri pemuda tersebut dari balik pintu , siapa ...?
“Aku saudara suamimu (saudara seagama)”, jawabnya.
“Marhaban ... tunggulah, dan silahkan duduk di tempat yang telah disediakan, suamiku sebentar lagi akan datang insya Allah dengan kebaikan dan keselamatan”, kata istri pemuda tersebut.
Saudara dari pemuda tersebut tertegun dan kagum dengan ucapan istri saudaranya.
Kemudian pemuda tersebut datang dengan memikul kayu bakar di atas punggungnya , saudaranya pun heran dengan apa yang dilihatnya.
Pemuda itu mendatanginya dan mengucapkan salam serta mengajak masuk ke rumahnya beserta tamu tahunannya.
Istrinya lalu menghidangkan makanan bagi keduanya dan dengan ucapan yang baik, istrinya juga mempersilahkan keduanya menyantap hidangan yang tersedia.
Ketika saudara seagama ini hendak pamit p**ang, dia berkata :
“Wahai sahabatku, jawablah pertanyaan yang hendak aku ajukan kepadamu ...”
“Apa itu wahai saudaraku .." ? jawab pemuda tersebut.
Saudaranya pun berkata :
“Pada tahun yang pertama ketika aku mendatangimu, aku mendengar ucapan seorang wanita yang buruk lisannya, mengucapkan kata² yang tidak beradab dan banyak melaknat.
Dan di saat itu p**a, aku melihatmu datang dari arah hutan , sementara kayu bakarmu berada di atas punggung seekor singa yang jinak.
Pada tahun ini aku mendengar ucapan yang bagus dari istrimu, tanpa ada celaan dari lisannya, akan tetapi aku melihatmu memikul sendiri kayu bakar di atas punggungmu.
Pemuda itu berkata :
“Wahai saudaraku .. Istriku yang dulu jelek akhlak dan adabnya telah meninggal ,dan aku bersabar menerima akhlaknya dan apa yang timbul darinya selama ini.
Aku hidup bersamanya dalam kondisi susah payah namun aku tetap bersabar.
Karena kesabaranku menghadapi istriku, Allah menundukkan untukku seekor singa yang engkau lihat, dia memikulkan kayu bakarku.
Ketika istriku itu meninggal, aku pun menikahi wanita yang shalihah ini dan hidupku bahagia bersamanya.
Akan tetapi aku tidak pernah mendapatkan kembali singa itu yang dulu sering membantuku memikul kayu bakar, karena aku sudah hidup bahagia bersama istriku yang shalihah ini".
📚 [ Al-Imam Adz-Dzahabi dalam kitab al-Kabaair ]
