Online Nasa Team Nusantara

Online Nasa Team Nusantara Bisnis Natural Nusantara, pemasaran produk asli karya anak bangsa untuk Nusantara. Dengan support system yang full, peroduknya laris bermanfaat. Dijamin.

NSTM NASA...  produk andalan untuk kesehatan keluarga Anda..
11/05/2021

NSTM NASA... produk andalan untuk kesehatan keluarga Anda..

04/05/2021

💵 HARTA BUKAN SEGALANYA 💰

Orang terkaya Lebanon, Emile al-Bustani… dia telah menyiapkan kuburan untuk dirinya di kawasan terindah di Beirut, dan memiliki pesawat pribadi. Pesawat tersebut jatuh di laut... Jutaan uang dihabiskan untuk menemukan jasadnya, tapi tidak ditemukan!! Mereka hanya menemukan pesawatnya, dan tidak dapat menemukan mayatnya untuk dikuburkan di kuburan yang dia bangun tersebut!!

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.

"Tidak seorangpun yang mengetahui (memastikan) apa yang akan dia lakukan besok. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan . Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Luqman: 34)

🍀

Salah satu orang terkaya di Inggris, seorang Yahudi yang terkenal, namanya Rothschild. Karena kekayaannya yang besar terkadang dia meminjamkan uang kepada pemerintah Inggris!! Gudang hartanya adalah sebuah ruangan utuh.

Suatu kali dia memasuki gudang hartanya, dan pintunya secara tidak sengaja tertutup, maka dia berteriak sekeras mungkin. Namun tidak ada seorangpun yang mendengarnya, karena istananya besar.

Dan diantara kebiasaannya adalah dia sering meninggalkan istananya. Maka ketika dia tidak ada di tengah-tengah keluarganya, mereka mengira dia sedang bepergian.

Dia terus berteriak, berteriak dan berteriak sampai kelaparan dan kehausan. Lalu jarinya terluka, dan dia menulis di dinding, "Manusia terkaya di dunia mati karena kelaparan dan kehausan."

Mereka tidak mengetahui kematiannya kecuali setelah beberapa pekan kemudian!!

Sebuah pesan untuk mereka yang meyakini bahwa harta adalah satu-satunya yang memudahkan urusan dan yang menentukan masa depan hidup kita.
Tidak sama sekali!

🍀

ini adalah peristiwa terbesar dan paling penting yang kita tunggu...

Setelah itulah akan menjadi jelas masa depan kita yang sebenarnya.

Itu adalah momen yang akan datang mau tidak mau...

Tetapi kita tidak menyadari maknanya, kapan, bagaimana, di mana, dan ke mana?

Beruntunglah orang yang semangat untuk tidak siapapun, dan tidak siapapun, tidak siapapun, dan tidak dirinya berada , karena kita semua akan pergi...

Ya Allah, karuniakanlah kami pergaulan yang baik, kebersihan jiwa, dan husnul khatimah😇

(✒️ Abu Furaihan Jamal bin Furaihan al-Haritsi)

30/04/2021

Jangan menunggu sakit baru kau syukuri sehatmu. ..

Selamat pagi.. 😍

Masyaa Allah...Kisahnya semoga mampu memberi ibroh agar lebih maksimal lagi berkidmat kpd suami..  __________________ SU...
27/04/2021

Masyaa Allah...
Kisahnya semoga mampu memberi ibroh agar lebih maksimal lagi berkidmat kpd suami..
__________________

SURAT CINTA SANG PRAJURIT :(( 🥀🥀

Judul : Eternal Patrol, Eternal Love
Penulis : Langit Rindu

"Dek, tolong siapin perlengkapan seperti biasa, d**g. Besok ada latihan," pinta Mas Dwi padaku selepas makan sahur.

"Oke, kali ini berapa lama?" tanyaku.

"Latihannya hari Rabu, dini hari ngeluncurin torpedo, dilanjutkan menembakkan peluru perang. Pagi kemungkinan udah nggak di air lagi. Cuma, ada banyak yang harus dipersiapkan, jadi besok Mas udah harus berangkat."

"Bali lagi, ya?"

"Iya, Sayang. Kenapa memangnya?"

"Nggak, banyak bule pakai baju kurang bahan. Kasihan Masku yang lagi shaum ini. Mesti ekstra jaga pandangan."

Dia tertawa sehingga matanya menyipit. Tawa yang menjadi canduku sejak awal bertemu.

"Mas kan nggak main ke pantai, mainnya sama peralatan tempur di dalam kapal, di kedalaman yang nggak mungkin ada bule berenang. Palingan juga duyung. Tapi, kalau pun ada duyung, pasti nggak secantik kamu."

Entah kenapa aku masih saja malu saat Mas Dwi mulai bersikap dan berkata manis.

"Tuh, pipinya merah. Padahal udah hampir sepuluh tahun menikah," godanya lagi sambil menunjuk pipiku yang terasa hangat.

"Ish, udah ah. Kira-kira, Mas bisa pulang nggak pas anniversary kita? Udah mau sepuluh tahun, aku belum pernah dikasih kue." Aku pura-pura menggerutu untuk mengalihkan pembicaraan. Sungguh aku masih belum imun dengan segala sikap manisnya.

"Your wish is my command, Sayang," sahutnya sambil menundukkan punggungnya di hadapanku seolah-olah sedang berhadapan dengan seorang putri seperti di film-film Disney.

Sisa hari kami habiskan berdua dengan Mas Dwi yang menempeliku ke mana pun aku bergerak, kecuali ke toilet. Kebetulan dua anak kami sejak kemarin menginap di rumah nenek mereka.

Kami ke minimarket di depan gang dengan menggunakan sepeda motor, membeli barang belanjaan pengisi kulkas dan camilan. Mas Dwi kemudian memintaku untuk memasak tumis kangkung dan ayam kecap, menu kes**aannya. Aku memasak dengan gugup karena ia duduk di meja dapur, tak melakukan apa pun selain memperhatikanku.

"Ini enak banget. Terima kasih, Dek, selama ini udah jadi istri yang baik dan sempurna buat Mas."

"Aku yang terima kasih karena Mas mau bersabar denganku. Mas itu suami terbaik di dunia yang khusus diciptakan untukku," pujiku tulus.

***
"Mas berangkat, Dek. Hati-hati di rumah. Semoga Allah melindungimu dan anak-anak kita," pamitnya selepas salat Subuh. Sempat tadarus dan menyimak hafalan anak-anak juga sebelum bersiap-siap.

"Mas juga hati-hati, ya. Semoga Allah menjaga Mas juga di mana pun berada. Aku udah masukin sambel kacang dan tempe buat makan sahur dan buka puasa. Kalau memungkinkan untuk menghubungi, jangan lupa kabari ya, Mas?"

Mas Dwi mengangguk, kemudian memeluk erat dan mencium ubun-ubunku seraya melafalkan doa lirih. Aku telah terbiasa mengantarnya berangkat dinas, tetapi kali ini rasanya sungguh berat. Saat mobil yang menjemputnya telah hilang dari pandangan, seketika hatiku merasa kosong.

Beberapa kali Mas Dwi menghubungi sampai Rabu dini hari sebelum masuk kapal selam.

"Mas sudah mau nyelam, Dek. Doakan ya. Oiya, sambel kacangnya udah habis waktu buka puasa semalam. Mas bagi sama kawan-kawan. Besok Mas sahur apa, ya?" katanya di telepon.

"Makan makanan kapal." Aku tertawa di antara kantuk, sebelum kembali bicara. "Ntar kalau Mas pulang, boleh request mau dimasakin apa aja."

Hening dari seberang sana, aku sampai mengecek apakah sambungannya terputus, ternyata tidak.

"Mas ... Mas Dwi. Ngelamun, ya?" tanyaku.

"Eh, iya. Kangen banget," keluhnya. "Sayang, jaga anak-anak baik-baik, ya? Kamu pasti bisa."

"Kok Mas ngomongnya gitu?" protesku. "Kayak mau ke mana aja."

"Nggak apa-apa, tiba-tiba kepikiran aja. Udah dulu, ya. Sebentar lagi dipanggil, nih. Uhibbuki fillah, ya zaujati."

Sebelum sempat aku membalas ucapannya, sambungan pun terputus.

Aku juga, mencintaimu karena Allah, Mas.

Setelah telepon itu, entah kenapa hatiku gelisah dan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Sore harinya, kegelisahanku sempurna menciptakan tangis. Kapal selam mereka hilang kontak.

Kuambil wudu dengan harapan sedikit meredakan kusutnya pikiran. Setelah itu, menunaikan salat dua rakaat dan menumpahkan segala resah ke sisi langit. Sadar betul, tidak ada yang lebih kuasa dan tempat memohon pertolongan selain Allah.

Waktu berjalan lambat. Kala statusnya masih dinyatakan hilang pertama kali, harapanku masih meninggi. Setidaknya, menurut keterangan mereka membawa cukup logistik dan persediaan oksigen masih mencukupi hingga 72 jam.

Hari pertama berlalu, aku berbuka dan sahur ditemani derai air mata dan selaksa doa. Tidak ada informasi yang menumbuhkan positif vibes.

Hari kedua, informasi menyatakan kapal mereka ada di kedalaman kurang lebih 850m di bawah laut. Allahu Rabbi ... tak dapat kubayangkan lelakiku dan rekan-rekannya berjuang di tengah tekanan udara yang begitu besar. Baja saja akan remuk di kedalaman itu, apalagi tubuh manusia.

Hatiku semakin hancur kala informasi mengenai munculnya kepingan dan barang-barang yang diyakini bagian dari kapal selam yang mereka naiki. Mataku menyorot pada sebuah gulungan di layar televisi. Tidak salah lagi, itu sajadah waterproof yang kubeli setahun yang lalu untuk Mas Dwi.

Ya Allah ... inikah saatnya untuk merelakan?

Saat aku tenggelam dalam kesedihan, terdengar bel pintu berbunyi. Seorang laki-laki membawa buket bunga mawar beserta kotak kue.

"Dengan Ibu Zea Fridayanti?" tanyanya.

"Iya."

"Ini ada paket untuk Ibu, mohon ditanda tangan."

"Terima kasih," ucapku setelah menandatangani bukti terima.

Untuk pertama kalinya di anniversary kami, Mas Dwi memberiku bunga sekaligus kue. Sepertinya ia menyiapkan semuanya sebelum berangkat.

Ya Allah ... andai aku diperkenankan memilih, aku memilih tidak mendapat kue anniversary selamanya asal lelakiku masih ada di sisiku.

Sepucuk surat yang menyertai buket bunga itu berisi tulisan khas Mas Dwi.

"Assalamualaikum, Sayang. Sudah lihat kue dan bunganya? S**a? Apa kabarmu? Pasti sedang cantik. Kapan, sih, kamu jeleknya? Izinkan aku bernostalgia pada pertemuan pertama kita."

Aku menarik napas sebelum meneruskan membaca. Harusnya wajahku bersemu malu, nyatanya hanya ada perih, sesak, seperti ribuan jarum menghujam dada.

"Kamu tahu, Sayang. Saat Mas diajak pamanmu ke rumahnya, pertama kalinya Mas melihat gadis cantik dengan seragam SMA dan membuatnya menangis di pertemuan pertama. Mas menyindirnya yang memperlihatkan rambut indahnya. Pulang dari sana, pamanmu menghajar Mas karena membuat keponakannya menangis. Akan tetapi, seminggu setelahnya pamanmu justru berterima kasih karena kamu akhirnya menutup aurat dengan sempurna."

Aku tersenyum mengingat pertemuan pertama kami itu. Lelaki yang menyita atensi sejak awal sosoknya tertangkap oleh mataku. Namun, kekaguman itu berubah menjadi kekesalan saat ia menyindir rambutku yang digerai asal tanpa kerudung. Sindiran yang merasuk di hati dan dengannya Allah menuntunku untuk mengenakan kerudung.

"Dua tahun tidak bertemu, pada akhirnya Mas menemukanmu dengan metamorfosa sempurna. Kamu menjelma menjadi gadis salihah. Mas yang sudah di ambang 30 tahun dengan tak tahu dirinya melamarmu, siap dengan penolakan. Tapi kami adalah prajurit, pantang mundur sebelum berperang."

Usia kami memang terpaut hampir sepuluh tahun. Namun, pesona seorang Dwi Naresta tidak ingin kulewatkan begitu saja.

"Mas sudah siap ditolak, tapi Allah Maha Baik. Kamu menerima, apa jangan-jangan kamu memang udah s**a, ya, sama Mas?"

Tepat. Aku memang menyukainya sejak awal bertemu. Kekesalan atas sindirannya tak mampu mengalahkan rasa s**a yang mulai tumbuh. Dua tahun memendam rasa tanpa pernah bertemu lagi, lalu ia datang menawarkan bahagia, kenapa mesti ditolak?

"To be my wife, thank you so much."

And I'm blessed to have you as my husband, Mas.

"Terima kasih untuk semua ekspresi cintamu selama ini. Mas berharap kita akan senantiasa saling mencintai di bumi, kemudian mati dan hidup lagi untuk bersama kembali di surga."

Terima kasih juga untuk seluruh cintamu yang melengkapiku, Mas. Insyaallah ... insyaallah kita akan berkumpul kembali di surga.

"Didik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti Mama mereka, ya. Mas ridho padamu. Miss you and love you to the sky sampai under the sea haha."

Aku tak mampu tertawa membacanya, Mas. Sebab tahu, setelah ini aku tak akan mendengarkan gombalanmu lagi.

Selamat jalan, cintaku. Purna sudah tugasmu mengabdi. Sebegitunya engkau mencintai laut, sampai-sampai menemui takdir kematian juga di sana.

Aku tak tahu sedang apa engkau kala Malaikat Izrail mendatangimu. Sedang sahur? Salat Subuh? Salat Duha? Sedang menikmati lapar puasa? Atau saat berbuka?

Satu yang kuyakini, engkau kini tengah bahagia. Sebab cita-citamu ialah syahid. Engkau kini syuhada, dipanggil oleh Allah dengan cara yang indah karena ini bulan mulia. Sebagaimana rekan-rekanmu yang lain.

Hanya sepuluh tahun Allah beri waktu membersamaimu di dunia. Janji, ya. Setelah ini kita akan bersama lagi, tidak hanya untuk sepuluh tahun. Tunggu aku di pintu surga, Kapten!

Garut, 26 April 2021




❤⚓⚓

🕌🤍 *TODAY's MUHASABAH* 🤍🕌Tetap semangat, walau apa yang kita inginkan tidak kita dapatkan, dan apa yang kita dapatkan bu...
26/04/2021

🕌🤍 *TODAY's MUHASABAH* 🤍🕌

Tetap semangat, walau apa yang kita inginkan tidak kita dapatkan, dan apa yang kita dapatkan bukanlah yang kita inginkan. Inilah cara ALLAH menguji kita, Menguji iman kita, Menguji keikhlasan kita, Menguji kelapangan hati kita. Itulah yang terbaik pilihan_ NYA buat kita.

Ada saatnya kita akan merasa kuat dan bersemangat. Ada saatnya kita akan merasa lemah tidak berdaya sehingga mau menyerah.

Biasalah hidup ada naik turun, berdoalah untuk terus bertahan. Hidup ini ibarat roda berputar.
"Orang cerdas bisa salah. Orang sukses bisa gagal, dan orang hebat pun bisa jatuh."

______________✒️
telegram channel :
https://t.me/today_muhasabah/

07/04/2021

Selamat Hari rabu... 😍

🕌🤍 *TODAY's MUHASABAH* 🤍🕌Ketika kita tinggal dimasa lalu, penyesalan yang kita rasakan.Ketika kita tinggal dimasa depan,...
03/04/2021

🕌🤍 *TODAY's MUHASABAH* 🤍🕌

Ketika kita tinggal dimasa lalu, penyesalan yang kita rasakan.
Ketika kita tinggal dimasa depan, kekhawatiran yang kita rasakan.
Dan ketika kita tinggal dimasa kini, ketenangan yang kita rasakan.

Banyak hal dalam hidup yang hadir tak sesuai dengan keinginan kita, namun tak perlu terlalu mengkhawatirkan itu, karena Dia telah menggariskan apa yang seharusnya jadi milik kita.

"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tak akan pernah melewatkanku.”
-Umar bin Khattab-

______________✒️
telegram channel :
https://t.me/today_muhasabah/

Angkat ini itu sebenarnya kuat..  Mendadak tidak kuat jika ada suami...  Iya nggak mak?  😂😂
02/04/2021

Angkat ini itu sebenarnya kuat.. Mendadak tidak kuat jika ada suami... Iya nggak mak? 😂😂

Assalamualaikum...Mari mulai pagi dengan syukur, Hamdalah..Lalu perbanyak senyum dan dzikir, juga sedekah. 12 hari menuj...
01/04/2021

Assalamualaikum...
Mari mulai pagi dengan syukur, Hamdalah..
Lalu perbanyak senyum dan dzikir, juga sedekah.
12 hari menuju Ramadhan.
Tetap semangat 🥰🌹









Jangan mudah terbawa emosi yaaa kaka 😌😌
31/03/2021

Jangan mudah terbawa emosi yaaa kaka 😌😌

Address

Kecamatan Sigaluh
Banjarnegara
53481

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Online Nasa Team Nusantara posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram