18/02/2019
TETAP KUAT MENJADI TEMPAT SAMPAH
Senang menjadi orang yang bisa dipercaya. Kepercayaan adalah awal dari hubungan baik, sebuah permulaan dari hubungan jangka panjang baik dalam pertemanan, kerjasama bisnis, kekerabatan, percintaan, organisasi kemasyarakatan bahkan pada hubungan yang tidak langsung. Sebuah kepercayaan dari orang lain, menjadi orang yang dipercaya akan memberikan nama baik, sehingga hubungan secara tidak langsung dengan orang yang tidak ditemui pun menjadi melancarkan kehidupan sehari-hari.
Baiklah walau kita belum mencapai tingkat dipercaya dan kepercayaan pada tingkatan yang luas. Menjadi dipercaya sekaan-akan menjadi magnet bagi orang-orang yang ingin meletakkan kepercayaan mereka pada bahu kita. Mempercayakan sesuatu yang bagi mereka penting untuk dititipkan bahkan diberikan.
Baiklah mereka tidak menitipkan suatu kekuasaan ataupun harta, atau bahkan sesuatu yang mereka sayangi. Disini saya membicarakan, bagaimana jika mempercayakan rahasia mereka? keluhan-keluhan mereka, curahan hati mereka terhadap suatu permasalahan. Tentunya jika keluhan dan curhat ini berlangsung sesekali dua kali dalam jangka waktu yang cukup panjang(sebulan atau dua bulan) adalah hal yang wajar. Jika mereka menginginkan kita untuk memberikan suatu tindakan dan komentar terhadap permasalahannya dan mereka melakukan tindakan itu juga masih wajar, ada keinginan mandiri untuk lepas dari masalah. Akan tetapi bagaimana jika..
1. Mereka hanya ingin kita mendengarkan keluhan mereka saja, yang mempercayakan rahasia keluhan dan curahan hati mereka pada kita.
2. Komentar dan tindakan dari saran kita ternyata tidak dilakukan sehingga masalah yang sama selalu berulang.
3. Yang lebih parah lagi jika mereka hanya ingin berkeluh kesah dan mencurahkan uneg-uneg tanpa ingin masalahnya diselesaikan. Mereka menikmati untuk berbicara mengeluh dan curhat tanpa sama sekali memikirkan efek buruk bagi yang mendengarkan.
Bagi beberapa orang hal ini merugikan kehidupan sehari-hari mereka. Karena sifat pikiran kita yang tidak membedakan pikiran positif dan negatif. Dimana apapun yang diucapkan orang yang berkeluh kesah akan tetap masuk dan secara tidak langsung memberikan pengaruh pada beban pikiran kita.
Bagi seorang terapis, terutama terapis yang berkaitan dengan penyembuhan emosi dan batin. Kemampuan untuk membatasi dan kuat dalam menangani klien bisa menjadi pengalaman berbagi yang luar biasa. Klien Hypnotherapy seringkali menerima curhat, uneg-uneg, dan keluhan yang bersifat negatif dalam keseharian mereka. Bagaimana terapis ini tetap kuat tetapi juga penuh perhatian dengan klien mungkin bisa menjadi pengalaman bersama .
1. Menciptakan batas-batas fisik
Ingat, kamu sendiri yang memutuskan seberapa banyak waktu dan energi yang akan kamu berikan pada orang yang mempercayai kamu untuk curhat dan melepaskan uneg-uneg. Ketika orang yang cenderung berpikiran negatif ini membutuhkan bantuanmu. Katakan dengan jelas dan tegas tentang seberapa banyak waktu yang bisa kamu berikan padanya.
Siapapun orang yang membutuhkan bantuanmu untuk berkeluh kesah akan segera menyesuakan diri dengan batasan yang diberikan. Tentu saja hal ini membantumu untuk tetap kuat dalam berkegiatan sehari-hari.
2. Menciptakan batas-batas emosional
Walaupun kamu bisa membatasi waktu yang kamu berikan pada orang yang membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan curahan hati. Harus di ingat juga dampak akan tetap terasa pada pikiran. Berikan batasan pada pikiran kita sendiri.
Hal yang Utama, jangan mengeluh tentang mereka pada orang lain, bahkan pada kehidupan sehari-hari pada orang lain, kamu tidak ada bedanya dengan mereka nantinya. Jangan mengijinkan pengaruh negatif dari keluhan mereka mendikte kegiatan kamu sehari-hari dan selalu ingatkan dirimu akan hal itu, terutama pada emosi dan batin.
3. Fokus pada mengendalikan diri, bukan orang lain
kadang kita berpikir, βSeandainya dia melakukan apa yang kusarankan pasti tidak seperti ini jadinya.β, atau βAku harap dia tidak selalu mengeluh hanya kepadaku.β dan banyak lagi harapan kita pada orang lain yang selalu meminta bantuan dalam bentuk curahan hati yang negatif. Tapi ingat hal ini sia-sia belaka, menginvestasikan enerji untuk berharap orang lain menjadi berubah seketika menghabiskan waktu.
Tetap fokus pada mengendalikan diri dalam bersikap pada orang lain. Apapun itu ketika kamu berbicara atau memilih menghindar, kita sendiri yang menentukan situasi yang kita harapkan.
4. Setia pada apa yang dikatakan
Walaupun kita memberikan batasan, kadang kita menjadi tidak enak karenanya. Ketika orang lain ingin meminta bantuan kita dan kita memberikan batasan seakan-akan kita tidak rela dan setengah hati. tapi jangan khawatir karena dengan tegas dan sepenuh hati dalam prinsip yang kita berikan pada orang lain dalam beberapa waktu orang akan lebih menghargai sikap kita yang tegas dan setia pada prinsip.
Ibaratnya, Kita bisa saja mengancam orang lain untuk tidak memberikan pinjaman uang - akan tetapi pada akhirnya tetap memberikan uang ketika diminta - hanya membuat situasi tetap memburuk.
Tegaslah, orang berprinsip lebih disukai daripada yang tidak.
5. Mengatur pikiran untuk menjadi positif
Berpikir seperti βOrang itu selalu curhat negatif, selalu saja menghancurkan hari-hari nyamanku,β atau β Dia selalu membuatku merasa buruk dan tidak tega.β, pikiran inilah yang memberikan kesempatan orang lain untuk mengontrol kehidupan kita.
Jika kamu mendapati diri sendiri berpikir hal yang buruk, segeralah memperbaiki pikiran dengan berpikir positif. Pikirkanlah untuk kembali setia pada prinsip dan bertanggung jawab dengan pilihan.
6. Berkegiatan dalam keahlian kesehatan pikiran
Walaupun memberikan batasan pada orang lain untuk meminta bantuan kepada kita. Kadang apa yang mereka curhatkan masih mempengaruhi kehidupan kita. Nah ada lo kegiatan olahraga untuk mental untuk menjaga mental kita tetap sehat dan kuat.
Salah satunya dengan doa, doa membuat kita tetap bersyukur dalam keseharian kehidupan kita. Atau meditasi, membantu menenangkan pikiran.
7. Setia pada prinsip
Berpikir untuk memutuskan hubungan sementara waktu, atau menyendiri sementara waktu, bahkan mengungkapkan keinginan untuk tidak bisa membantu bukanlah hal yang buruk. Itu adalah bentuk ketegasan dan setia pada prinsip.
Bahkan dalam terapi ada saatnya terapis melepaskan kliennya jika dirasa sudah mencukupi untuk mandiri. Selain untuk melepaskan ketergantungan, ini membentuk kepercayaan diri klien.
Tetap setia melatih mental diri.
Seperti olahraga, melatih otot dalam keseharian untuk mempertahankan kesehatan dan vitalitas. Mental juga perlu dilatih. Tentu saja dengan berpikiran positif dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan pikiran.
Anda siap berprinsip dan tetap membantu orang lain? Semoga anda bisa membantu.