30/09/2025
KENAPA ALLAH MENAMAKAN DIRINYA ALLAH
✳️Allah menamai diri-Nya "Allah" karena "Allah" adalah nama Tuhan Yang Maha Esa dalam Islam, yang berarti "Tuhan" (al-Ilah). Nama ini memiliki makna mendalam dan mencerminkan sifat-sifat mulia Sang Pencipta, yang berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu bersyukur dan menyembah-Nya.
🔷Inikah Alasan Kenapa Allah Menamakan Dirinya Allah?
Bagi seluruh umat Islam, Tuhan yang layak disembah hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT). DIA-lah Sang Maha Pencipta seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini. Tak ada tuhan lain selain Allah SWT.
Di dalam Al Qur'an, Allah SWT menyebut dirinya dengan nama Allah. Lihatlah dalam surat Thoha (20) ayat 14.
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."
🔷Bahwa nama Allah yang terdiri atas empat huruf, yakni ا، ل، ل، ه (Alif, Lam, Lam, Ha) memilih makna yang luar biasa, istimewa. Setiap hurufnya melambangkan nama-Nya yang Maha Mulia.
Empat huruf itu seandainya hilang satu, tetap disebut Allah atau akan tetap merujuk kepada nama-Nya.
◼️Jika huruf awalnya, yakni Alif dibuang atau hilang, maka nama-Nya tetap Allah, atau milik Allah, yakni lam, lam, ha yang berarti lillahi dan maknanya adalah milik Allah atau untuk Allah.
Dalam Al-Qur'an, ada kalimat yang diawali dengan kata Lillah. Contohnya:
وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ
"Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan." (QS. Ali Imran (3): 109).
◼️Jika huruf lam yang satu dibuang atau dihilangkan, maka tersisa huruf lam dan ha, atau dapat dibaca dengan kata "Lahu" yang berarti "bagi-Nya." Jadi tetap Allah juga.
Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang ditemukan dengan kata "Lahu" ini. Contohnya:
وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًۭا ۗ سُبْحَـٰنَهُۥ ۖ بَل لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ كُلٌّۭ لَّهُۥ قَـٰنِتُونَ
"Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya." (QS. Al Baqarah ayat 116).
◼️Jika huruf "lam" terakhir dihilangkan, maka tersisa hanya huruf "ha", namun biasa dibaca dengan "hu", maknanya adalah Dia, yakni Allah. Huruf "hu" ini merupakan huruf dhamir dari "huwa" yang bermakna Dia.
Contohnya:
Surat al-Hasyr Ayat 22-24
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۖ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
(QS Al-Hasyr Ayat 22)
◼️Terakhir, setelah semua hurufnya tidak ada, apakah masih boleh dikenal? Bagi mereka yang beriman, walau semua hurufnya sudah tidak ada, bahkan tidak terbaca sama sekali, maka Allah tetap ada. Allah selalu ada di hati hamba-hamba-Nya.
Wallahu A'lam.