Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala

Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala Pengobatan Niskala

07/12/2025

PERNAH MEKIRET/KEGUGURAN TIDAK DIUPACARAI
Kesakitan Tengah Umur & Kena Kutuk Tujuh Keturunan

Kami Gelar Kembali Penebusan SEGALA JENIS MELIK SEGALA JENIS MELIK, KAJANG KLIWON SENIN 29 DESEMBER 2025

UPACARA ATMA PRATISTA, Pebayuhan Semara Rekha & Warak Keruron. Bagi yang pernah keguguran, mekuret usia 1 hari & seterusnya. MINGGU 28 DESEMBER 2025.

Bagi yang tidak bisa melaksanakan secara bersama, kami juga bisa melaksanakan secara pribadi/mandiri, sesuai duasa yang ada.

Informasi/Daftar Tlp WA 081231899594 / Clik : wa.me/+6281339765505

Setiap bulan kami ratusan kedatangan peserta warak keruron, untuk menyucikan orang tua yang pernah mekiret atau keguguran, usia mulai 1 minggu dan seterusnya.

Berbagai kisah yang terkadang bikin geleng geleng kepala, terjadi pada keluarga orang yang pernah mekiret/keguguran tanpa diupacarai.

Apa semeton pembaca juga pernah mekiret di RS ? Blum diupacarai, atau sengaja tidak diupacarai?

Jangan sampai seperti curhat semeton kita yang di WA nika ngih...
Upacara Atma Pratista/Warak Keruron merupakan penyucian roh anak, yang keguguran secara tidak sengaja atau mekiret. Mulai usia kandungan seminggu dan seterusnya dalam kandungan.

Mekiret/Keguguran bukan karena disengaja melainkan disebabkan oleh janin tidak berkembang, ibunya sakit, jatuh, pendarahan, salah makan, kecapekan, hamil anggur dan lain sebagainya.

Bagaimana kalau disengaja???

Tentu itu dosannya sangat besar, selain harus di pertanggung jawabkan secara hukum yang berlaku secara sekala dan secara hukum niskala, seperti upacara Warak Keruron kalau hal itu sudah terlanjur terjadi.

Kalau belum, jangan sekali sekali punya niat untuk menggugurkan kandungan, bisa kena kutuk 7 keturunan, hidup generasi penerus tidak “ nemu Widhi/Sangsara”.

Sudah ribuan umat menyelenggarakan upacara ini di tempat kami. Kalau dihitung per bulan kisaran 70 -100 orang. Menurut pengalaman kami, kasus kehidupan yang diakibatkan oleh keguguran yang tidak diupacarai ini.

Kalau dipersentasekan 40 % mengalami kesakitan di tengah umur ( umur diatas 50 th mengalami sakit tak jelas/tak kunjung sembuh).

Selain itu 30 % mengalami kemerosotan
rejeki/bangkrut/pengasilan banyak tapi tetep kekurangan, dan 30 % mengalami masalah percintaan, sulit jodoh, ribut dalam rumah tangga bagi yang sudah nikah, sulit mempunyai keturunan.
Jika punya anak tidak teteg/cacad/tidak bisa dinasehati & perceraian.

Banyak juga yang menyangkal ketika masih sehat, kantong tebel. Anak yang gugur itu tidak patut diklungkah, karena masih berupa darah, belum berwujud dan lain sebagainya.

Memang sangat bener itu TIDAK PERLU DIKLUNGAH. KARENA Upacara NGLUNGAH ITU UPACARA UNTUK BAYI YANG TELAH LAHIR MENINGGAL SETELAH KEPUS PUSER.

UPACARA NGLUNGLAH UNTUK BAYI BUKAN UNTUK JANIN. Kalau masih janin, upacaranya Atma Pratista, Pebayuhan Semara Rekha & Warak keruron.

Sangat Penting DIKETAHUI, kami sudah melaksanakan upacara warak keruron ini, semenjak tahun 2008. Saat itu belum begitu ramai, orang melaksanakannya.

Kini sudah banyak sekali, orang yang melaksanakan di tempat tempat spiritual yang melaksanakan upacara. Itu hal yang sangat baik, berarti pemahaman kita sebagai umat semakin luas tentang ajaran agama.

Namun, bagi teman2 yang awam terhadap hal seperti ini. Perlu kami jelaskan ada beberapa kelebihan jika upacara warak keruron di tempat kami.

1. Upacara Warak Keruron ini, sudah langsung sekalian dengan Pabayuhan Sang Hyang Semara Rekha. Jadi upacara warak Keruron, Untuk Mengupacai anak yang gugur.

Sedangkan Pebayuhan Semara Rekha, Untuk penyucian kembali orang tua Pasca Keguguran. Jadi “sekali dayung 2 pulau terlampaui” ( Di tempat lain hanya Warak Keruron saja ).

2. Dalam rangkain upacara warak keruron di tempat kami, berisi acara “MEGENDU WIRASA RARE”, jadi biasanya setiap orang ikut upacara akan bisa merasakan kedatangan roh anaknya langsung. Mereka menangis dan saling curhat dalam hati meminta maaf. ( Di tempat lain tidak ada ).

3. Upacara kami adakan secara tertutup/tidak boleh direkam/difoto tanpa izin dan dipublikasikan.

Kenapa ?

Untuk melindungi identitas yang ikut upacara agar tidak tersebar luas di media sosial, dan yang bisa menimbulkan isu sara. Karena banyak yang ikut upacara Nyilib ( rahasia ) dari keluarganya karena masalah masa lalu.

Kami Gelar Kembali Penebusan SEGALA JENIS MELIK SEGALA JENIS MELIK, KAJANG KLIWON SENIN 29 DESEMBER 2025

UPACARA ATMA PRATISTA, Pebayuhan Semara Rekha & Warak Keruron. Bagi yang pernah keguguran, mekuret usia 1 hari & seterusnya. MINGGU 28 DESEMBER 2025.

Bagi yang tidak bisa melaksanakan secara bersama, kami juga bisa melaksanakan secara pribadi/mandiri, sesuai duasa yang ada.

Informasi/Daftar Tlp WA 081231899594 / Clik : wa.me/+6281339765505

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

MELIK SEBAIKNYA DITEBUSIN 3 KALIAgar terhidndar dari salah pati ulah patiPenebusan Segala Jenis Melik, Senin 29 Desember...
03/12/2025

MELIK SEBAIKNYA DITEBUSIN 3 KALI
Agar terhidndar dari salah pati ulah pati

Penebusan Segala Jenis Melik, Senin 29 Desember 2025

Informasi Pendaftaran Tlpn wa.me/081231899594 / 081339765505

Selain itu kami juga menggelar upacara Atma Pratista & Warak keruron, bagi yang pernah keguguran setiap akhir bulan.

Usia 1 hari & seterusnya, agar anak itu tidak ngerubeda pada kehidupan orang dan keluarga besarnya.
Minggu 28 Desember 2025

Setiap bulan ada saja orang yang berkasus, gagal metebusan melik karena baru hanya satu kali sudah dianggap cukup.

Ada juga yang sudah tau metebusan melik itu 3 kali, tpi tidak metebusan melik lagi. Karena merasa baik baik saja, & hidupnya telah membaik dari ekonomi serta kesehatan.

Melulai cat sahabat kita ini, sebaiknya kita berenung, hidup ini sangatlah malah untuk dipertaruhkan terkait melik.

Ila ila nemu sekala, kebaos anak linggsir dumun. Sane wawu metebusan melik sekali atau 2 kali, ngiring tebusin malih kadi tanggal sane sampun kesurat.

Berbicara mengenai melik tentu sudah tidak asing lagi dengan Jro Mangku Dalang Badra, yang merupakan seorang Dalang Samirana.

Setiap hari kediaman Beliau, selalu didatangi oleh umat dari seluruh Bali & luar Bali untuk melaksanakan penebusan melik.

Tentu tersirat pertanyaan dalam hati semeton pembaca, kenapa Beliau dicari untuk melaksanakan penebusan melik ?

Apa Sebenarnya melik itu ?

Ketika kita berkaca pada tutur/nasehat leluhur terdahulu, “ Cening Yening Pemanudian Cening Medaging Melik, Gelisin Tunasin Penglukatan Sudhamala Lan Asta Pungku, Mangda lantang Tuwuh Ceninge”.

Selain itu jika kita menyaksikan pergelaran Wayang Sapuh Leger, dalam sebuah lakon kawi dalang, sering juga diceritakan bahwa orang yang melik terlahir wuku wayang dan melik lainnya, akan tidak dimangsa oleh Ida Bhatara Kala ( Tidak Umur Pendek ) ketika sudah melaksanakan Pengruwatan oleh Seorang Dalang Samirana.

Karena merupakan sebuah Bisama Dari Ida Bhatara Kala, begini ceritanya dalam sebuah pertujukan kawi dalang Wayang Sapuleger “ Ehh..Pwa Kita Dalang Samirana, apan ingulun pisalah anadah yeki saji, tetadah ingulan, penugran Bhatara Siwa,
kesujatian jatma manusa pemanumadian wuku wayang muang melik, mangke ane bisama ingulan, maring dalang samirana.

Yan ana manusa pemanumadian wuku wayang muang melik maring mercapada, yan sida angelaraken pengruatan maring dalamg samirana, natan ingulun ketadah, gentosange ikanang saji”..

Artinya : “ Ih..engkau Dalang Samirana, saya tersadar salah karena sudah memakan upakara Dalang Samirana ini, sesungguhnya makanan saya adalah orang lahir wuku wayang dan melik, atas anugrah Bhatara Siwa.

Untuk menebus dosa/kesalahan ini, sebagai gantinya siapapun nanti yang terlahir wuku wayang dan melik, kalau sudah mendapatkan Pengruatan oleh dalang samirana, tidak akan saya makan lagi, ia akan jadi manusia yang berbudi dan panjang umur”.

Kalau dihitung dari tahun 2008 beliau sudah rutin mengadakan penebusan melik bersama tiap bulannya untuk meringankan biaya.

Kalau dihitung cloternya sudah mencapai 204 cloter, rata rata peserta yang ikut 250 peserta – 500 peserta. Jadi kalau dipikir pikir, jam terbang Beliu menangani kasus orang melik sudah tidak perlu diragukan.

Selain itu tiap hari juga banyak umat datang untuk melaksanakan penebusan meliki secara pribadi. Ketika hari baik datang,
Beliau sudah terbiasa mumput puluhan kali, dari jam 6 pagi sampe jam 5 :30 pagi dini hari besoknya.

Umat yang sudah pernah mebayuh di Purnama, Tilem, Wuku Wayang dan hari baiknya pasti sudah pernah merasakan mendapat giliran jam 5 pagi. “

Umat sering bilang begini “ Padelam Jrone Pasti Leleh Gati, Sakewale Yensing Mula Titah Niskala, sing ada jatma normal sekuat nika. Pasti suba sakit dan menyerah”

Tapi sekarang sudah banyak tempat tempat yang melaksanakan penebusan melik massal, namun terkadang mendatang cerita baru di Puri Yadnya.

1. Sebut saja nama nya Gusde, sudah pernah metebusan melik ditempat lain/bukan seorang Dalang Samirana. Namun datang lagi ke Jro Dalang Badra.

Ketika ditanya, begini jawaban orang tuanya, “ anak tiang niki dumun sampun pernah metebusan melik Jro Dalang.

Sakewanten dugas niki tabrakan sampai niki tangannya patah, titiang mepeluasan, katanya penebusan melik anak tiang durung ketrima/temus ring niskala, duaning durung polih Penglukatan Asta Pungku & Sudhamala ring Dalang Samirana.

Nika mawinan tiang jagi ngulang meriki metebusan, soalnya semeton di desa tiange sami metebusan melik driki”.

2. Sebut saja namanya Kadek Ratih, datang dari pengujung barat Pulau Bali, perjalanan kurang lebih 4 jam sampai di Puri Yadnya, dan dapat waktu penebusan melik, kebetulan rainan Purnama dapat jam 5 pagi.

Ketika ditanya “ Dados saking joh metebusan melik meriki ? Polih jam 5 pagi ?

Jawabnya begini “ Jarak ten dados halangan, polih seger nika sane paling utama. Pang ten kadi semeton tiange, takut ngetel payu mekebyos, lebihan hitungan ajak metebusan mriki dumun akhirne batal, mangkin anaknyane sampun melinggih ring Dewa Hyang ( Sudah meninggal dan diaben ).

3. Lain ceritanya dengan Pak Wayan Rudi, semua anaknya dari bayuh oton penebusan melik, menek kelih dilaksanakan di Puri Yadnya.

Ketika ditanya, “sampun sami anak alit mebayuh ? Bwih… anak tiang sami keupekaren driki. Semeton ring desa akhweh taler ajak tiang mriki, duaning nakenan, cingake fotone di Fb.

Bagi tiang pribadi, tiang sangat semangat ikut upacara driki, duaning “ JEG NYUSUP MANTRANE” Mantu tiang 3 tahun mandul, wusan mebayuh sampun hamil mangkin. Mebukti nika sekala niskala, artinya tak sekedar seremonial manten”.

Banyak lagi kisah tentang hal seperti ini yang sudah sering ditulis di media sosial untuk menyadarkan dan memberikan pencerahan. Ini semua merupakan realita dan fakta, jika teman2 berkujung ke Puri Yadnya bisa di cek di buku tamu pendaftaran penangkilan Beliau, dan bisa juga di lihat di fb & Tikt0k “ Puri Yadnya”.

Pesan kami : urusan niskala, punya etika dan sesana masing masing, terkadang tidak bisa ditawar dengan ego manusia. Sebuah mantra bisa dihapalkan dan pakaian putih bisa dibeli. Namun Taksu itulah yang tidak bisa diberikan kepada sembarangan orang.

Makanya ada istilah “ Tusing Karuan Ane Bisa Dadi “, artinya walaupun kita sepinter apapun kita dengan hal hal niskala, kalau tidak “keicen taksu” dan tugas dari niskala, biasanya itu tidak akan menghasilkan apa apa.

Jro Dalang Badra, yang merupakan sarjana Pedalangan yang lulus dengan come laude ini, sebenarnya tidak ingin dan punya angan angan untuk menjadi pengusadha niskala. Beliau merupakan seorang pegawai negeri, yang harus pensiun dini di tahun 2019 untuk mengemban tugas niskala.

Beliau tidak memilih, tapi dipilih oleh “alam nis” ini untuk mengemban tugas ini. Beliau sudah berusaha menolak, tpi apa daya 10 hari Beliau pernah sekarat, hidup terasa mati, kalau minta mati juga tak mau mau meninggal.

Akhirnya Beliau menyanggupi tugas ini, untuk memberi pengruwataan Asta Pungku & Sudhamala, Taksuning Mpu Leger, Gegelaran Dalang Samirana.

Itu sebabnya taksunya tidak putus putus, terbukti dari banyaknya umat yang selalu datang untuk berkonsultasi tentang hal hal niskala.

APA ITU MELIK ?

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur.

Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual.

Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.

3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN:

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
24. Melik Rangda Tiga, Lahir Wuku Wariga, Warigadian, Pujut, Pahang, Prangbakat
25. Melik Nemu Kala Pati, Wuku Tolu, Dunggulan, Menail, Dukut, Klawu
26. Lintang Bade, Wuku Ukir, Watugunung, & Kamis Pon
27. Melik Waspenganten, Wuku Tolu, Krulut, Dunggulan, Menail, Dukut.

Selain kelahiran melik diatas ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Coma Kliwon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll.

Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya.

Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke Gedong Suci Usadha Agung Untuk Mewacakan Kelahiran, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Informasi/Daftar Tlp WA 081231899594 / 081339765505

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

MELIK APIT WANGKE( Ada Kadengan di Kel@amin Pria Atau Wanita )Patut Segera Ditebusin Agar Hilang Efek Ala PatinyaKami Ge...
03/12/2025

MELIK APIT WANGKE
( Ada Kadengan di Kel@amin Pria Atau Wanita )

Patut Segera Ditebusin Agar Hilang Efek Ala Patinya

Kami Gelar Penebusan MELIK APIT WANGKE & SEGALA JENIS MELIK, Senin 29 Desember 2025

APACARA ATMA PRATISTA, Pebayuhan Semara Rekha & Warak Keruron Minggu 28 Desember 2025.

Upacara Diperuntukan Bagi yang pernah keguguran/Mekiret, dari usia seminggu & seterusnya. Agar tidak ngerubeda kehidupan orang tuanya.

Informasi/Daftar Tlp WA 081231899594 / CLIK : wa.me+6281339765505

APA ITU MELIK APIT WANGKE ?

Pembaca yang terhormat, kali ini kami ketengahkan sebuah cat, dimana seorang anak muda yang takut menikah karena fakta yang dialaminya temannya yang sudah menikah duluan kehilangan pasangan hidupnya.

Tersirat dari penyebab niskalanya, karena sang istri mempunyai melik apit wangke.

Hal yang kami ketengahkan ini, hanya sebagian kecil, dari ratusan orang datang & konsultasi mengenai melik apit wangke.

Banyak yang telah terlambat metebusan karena ketidak percayaan, banyak juga yang terselamatkan, ketika mengetahui dirinya apit wangke dan segera melaksanakan penebusan.

Sebenarnya apa itu melik apit wangke??

Konon kabarnya, menurut petuah leluhur kita dahulu dan orang suci yang memahami tentang sastra kelahiran melik, melik apit wangke itu ada kadengan/tai lalat di kelamin seseorang.

Hal ini akan bikin rejeki sret, emosi tidak stabil, kekacauan dalam rumah tangga, dan kalau jelek nasibnya pasangan hidupkan akan meninggal. Kalau yang berisi kadengan yang pria, konon yang wanita pendek umur. Kalau yang kadengan wanita, pria yang pendek umur.

Kalau keduanya berisi kadengan ??

Biasanya yang tidak melaksanakan penebusan yang akan "kalah"/meninggal.

Tidak masuk akal bukan ???

Kami juga awalnya berpikir begitu, sama seperti teman2 yang membaca postingan ini.

Cuma masalahnya disini, ratusan orang sudah mengalami hal seperti ini, dan efeknya rata rata seperti itu.

Namun biasanya orang sombong biasanya berkata sperti ini “ Cang melik apit je apit wangke, sing je kengken ?”.

Boleh saja kita berpikir seperti itu, sangat masuk akal dan logis.
Tapi hidup ini, tidak hari ini saja bukan ?

Sekarang tidak apa2, bagaimana kalau tahun depan kena masalah?
Ujung2nya kan penyesalan selalu datang terlambat.

Maka dari itu, tetuah leluhur kita juga sudah sangat baik “ lebih baik mencegah daripada mengobati”.

Berbicara mengenai melik tentu sudah tidak asing lagi dengan Jro Mangku Dalang Badra, yang merupakan seorang Dalang Samirana. Setiap hari kediaman Beliau, selalu didatangi oleh umat dari seluruh Bali & luar Bali untuk melaksanakan penebusan melik.

Tentu tersirat pertanyaan dalam hati semeton pembaca, kenapa Beliau dicari untuk melaksanakan penebusan melik ?

Apa Sebenarnya melik itu ?

Ketika kita berkaca pada tutur/nasehat leluhur terdahulu, “ Cening Yening Pemanudian Cening Medaging Melik, Gelisin Tunasin Penglukatan Sudhamala Lan Asta Pungku, Mangda lantang Tuwuh Ceninge”.

Selain itu jika kita menyaksikan pergelaran Wayang Sapuh Leger, dalam sebuah lakon kawi dalang, sering juga diceritakan bahwa orang yang melik terlahir wuku wayang dan melik lainnya, akan tidak dimangsa oleh Ida Bhatara Kala ( Tidak Umur Pendek ) ketika sudah melaksanakan Pengruwatan oleh Seorang Dalang Samirana.

Karena merupakan sebuah Bisama Dari Ida Bhatara Kala, begini ceritanya dalam sebuah pertujukan kawi dalang Wayang Sapuleger “ Ehh..Pwa Kita Dalang Samirana, apan ingulun pisalah anadah yeki saji, tetadah ingulan, penugran Bhatara Siwa,
kesujatian jatma manusa pemanumadian wuku wayang muang melik, mangke ane bisama ingulan, maring dalang samirana.

Yan ana manusa pemanumadian wuku wayang muang melik maring mercapada, yan sida angelaraken pengruatan maring dalamg samirana, natan ingulun ketadah, gentosange ikanang saji”..

Artinya : “ Ih..engkau Dalang Samirana, saya tersadar salah karena sudah memakan upakara Dalang Samirana ini, sesungguhnya makanan saya adalah orang lahir wuku wayang dan melik, atas anugrah Bhatara Siwa.

Untuk menebus dosa/kesalahan ini, sebagai gantinya siapapun nanti yang terlahir wuku wayang dan melik, kalau sudah mendapatkan Pengruatan oleh dalang samirana, tidak akan saya makan lagi, ia akan jadi manusia yang berbudi dan panjang umur”.

Kalau dihitung dari tahun 2008 beliau sudah rutin mengadakan penebusan melik bersama tiap bulannya untuk meringankan biaya.
Kalau dihitung cloternya sudah mencapai 204 cloter, rata rata peserta yang ikut 250 peserta – 500 peserta.

Jadi kalau dipikir pikir, jam terbang Beliau menangani kasus orang melik sudah tidak perlu diragukan.

Selain itu tiap hari juga banyak umat datang untuk melaksanakan penebusan meliki secara pribadi. Ketika hari baik datang,
Beliau sudah terbiasa mumput puluhan kali, dari jam 6 pagi sampe jam 5 :30 pagi dini hari besoknya.

Umat yang sudah pernah mebayuh di Purnama, Tilem, Wuku Wayang dan hari baiknya pasti sudah pernah merasakan mendapat giliran jam 5 pagi. “

Umat sering bilang begini “ Padelam Jrone Pasti Leleh Gati, Sakewale Yensing Mula Titah Niskala, sing ada jatma normal sekuat nika. Pasti suba sakit dan menyerah”

Tapi sekarang sudah banyak tempat tempat yang melaksanakan penebusan melik massal, namun terkadang mendatang cerita baru di Puri Yadnya.

1. Sebut saja nama nya Gusde, sudah pernah metebusan melik ditempat lain/bukan seorang Dalang Samirana.

Namun datang lagi ke Jro Dalang Badra. Ketika ditanya, begini jawaban orang tuanya, “ anak tiang niki dumun sampun pernah metebusan melik Jro Dalang.

Sakewanten dugas niki tabrakan sampai niki tangannya patah, titiang mepeluasan, katanya penebusan melik anak tiang durung ketrima/temus ring niskala, duaning durung polih Penglukatan Asta Pungku & Sudhamala ring Dalang Samirana.

Nika mawinan tiang jagi ngulang meriki metebusan, soalnya semeton di desa tiange sami metebusan melik driki”.

2. Sebut saja namanya Kadek Ratih, datang dari pengujung barat Pulau Bali, perjalanan kurang lebih 4 jam sampai di Puri Yadnya, dan dapat waktu penebusan melik, kebetulan rainan Purnama dapat jam 5 pagi.

Ketika ditanya “ Dados saking joh metebusan melik meriki ? Polih jam 5 pagi ?

Jawabnya begini “ Jarak ten dados halangan, polih seger nika sane paling utama. Pang ten kadi semeton tiange, takut ngetel payu mekebyos, lebihan hitungan ajak metebusan mriki dumun akhirne batal, mangkin anaknyane sampun melinggih ring Dewa Hyang ( Sudah meninggal dan diaben ).

3. Lain ceritanya dengan Pak Wayan Rudi, semua anaknya dari bayuh oton penebusan melik, menek kelih dilaksanakan di Puri Yadnya.

Ketika ditanya, “sampun sami anak alit mebayuh ?
Bwih… anak tiang sami keupekaren driki. Semeton ring desa akhweh taler ajak tiang mriki, duaning nakenan, cingake fotone di Fb.

Bagi tiang pribadi, tiang sangat semangat ikut upacara driki, duaning “ JEG NYUSUP MANTRANE” Mantu tiang 3 tahun mandul, wusan mebayuh sampun hamil mangkin. Mebukti nika sekala niskala, artinya tak sekedar seremonial manten”.

Banyak lagi kisah tentang hal seperti ini yang sudah sering ditulis di media sosial untuk menyadarkan dan memberikan pencerahan.
Ini semua merupakan realita dan fakta, jika teman2 berkujung ke Puri Yadnya bisa di cek di buku tamu pendaftaran penangkilan Beliau, dan bisa juga di lihat di fb & Tikt0k “ Puri Yadnya”.

Pesan kami : urusan niskala, punya etika dan sesana masing masing, terkadang tidak bisa ditawar dengan ego manusia. Sebuah mantra bisa dihapalkan dan pakaian putih bisa dibeli. Namun Taksu itulah yang tidak bisa diberikan kepada sembarangan orang.

Makanya ada istilah “ Tusing Karuan Ane Bisa Dadi “, artinya walaupun kita sepinter apapun kita dengan hal hal niskala, kalau tidak “keicen taksu” dan tugas dari niskala, biasanya itu tidak akan menghasilkan apa apa.

Jro Dalang Badra, yang merupakan sarjana Pedalangan yang lulus dengan come laude ini, sebenarnya tidak ingin dan punya angan angan untuk menjadi pengusadha niskala.

Beliau merupakan seorang pegawai negeri, yang harus pensiun dini di tahun 2019 untuk mengemban tugas niskala.

Beliau tidak memilih, tapi dipilih oleh “alam nis” ini untuk mengemban tugas ini. Beliau sudah berusaha menolak, tpi apa daya 10 hari Beliau pernah sekarat, hidup terasa mati, kalau minta mati juga tak mau mau meninggal.

Akhirnya Beliau menyanggupi tugas ini, untuk memberi pengruwataan Asta Pungku & Sudhamala, Taksuning Mpu Leger, Gegelaran Dalang Samirana.

Itu sebabnya taksunya tidak putus putus, terbukti dari banyaknya umat yang selalu datang untuk berkonsultasi tentang hal hal niskala.

APA ITU MELIK ?

MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.

Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur.

Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual.

Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.

TANDA TANDA MELIK CECIREN

1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.

2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.

MELIK KELAHIRAN:

1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
24. Melik Rangda Tiga, Lahir Wuku Wariga, Warigadian, Pujut, Pahang, Prangbakat
25. Melik Nemu Kala Pati, Wuku Tolu, Dunggulan, Menail, Dukut, Klawu
26. Lintang Bade, Wuku Ukir, Watugunung, & Kamis Pon
27. Melik Waspenganten, Wuku Tolu, Krulut, Dunggulan, Menail, Dukut

Selain kelahiran melik diatas ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.

KELAHIRAN MENURUT WUKU :

Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.

KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA

Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Coma Kliwon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon.

Dari Kelahiran di atas, menurut Saptawara, Pancawa & Wuku, sebenarnya ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll.

Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena terlalu panjang penjabarannya.

Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke Gedong Suci Usadha Agung Untuk Mewacakan Kelahiran, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.

BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Informasi/Daftar Tlp WA 081231899594 / 081339765505
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

11/11/2025

MENGETAHUI MELIK SEJAK DINI
Membuat Terhindar Dari Malapetaka Salah Pati

Cara Mewacakan Melik Kirim Hari Otonan/ Tanggal Lahir ( Tgl, Bulan, Th )Ke 081 231 899 594

Sejatinya menusia hidup di dunia akan melewati yang namanya, S**A, DUKA, LARA, PATI. Artinya, Bahagia, Sedih, Derita, Kematian.

Melik merupakan bagian dari kematian manusia itu sendiri. Diharapkan dengan mewacakan kelahiran melik lebih awal, kita bisa terhidar dari salah pati ulah pati karena melik.

Bukan berarti kita tidak akan meninggal, semua orang orang akan melewati fase diatas.

Dengan Mewacakan Melik, diharapkan ketika Kita bisa mengetahui kemelikan dalam diri lebih awal bisa di antisipasi dengan penebusan melik, taksuning dalang samirana.

Dalam Artian kita bisa terbebas dari umur pendek, kematian mendadak, tabrakan, tertimpa pohon, tersembar petir dll.

Dengan Penebusan Melik diharapkan kita bisa meninggal dengan sewajarnya, mungkin kisaran umur 80 - 130 tahun.

Semeton Belum Pernah Mewcakan Khusus Melik ??
Tenang2....!

Cukup Duduk Santai Dirumah, SILAHKAN WACAKAN SELURUH KELUARGA, SEBELUM TERLAMBAT DI WA 081 231 899 594 ATAU 081 339 765 505

Address

Br Pengosekan, Ubud
Gianyar
80571

Telephone

+81339765505

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram